Kedudukan industri game indie yang semakin diakui dari tahun ke tahun terutama sangat bisa dirasakan di Indonesia. Mengikuti kesuksesan dari beberapa rilis game lokal yang cukup ramai di pasar barat, kini sudah ada lebih banyak kreator yang berani terjun ke industri, sementara itu para veteran semakin dikenal luas serta mendapat pengalaman untuk mengembangkan game yang lebih berkualitas. Jika kamu termasuk pemain yang tidak sabar menantikan game baru apa lagi yang tengah disiapkan oleh para dev. Indonesia, kami kebetulan sudah memiliki 10 judul yang sepertinya menarik untuk dinantikan.
Tentu saja terlepas dari sepak terjang developer dibaliknya serta seberapa menjanjikan premis yang ditawarkan, kita tetap harus bisa menjaga ekspektasi sampai saat bisa memainkan gamenya nanti. Penasaran apa saja gamenya? Langsung saja simak list lengkapnya di bawah ini!
StellaGale: The Trials Of Faith
Dikembangkan oleh Vifth Floor dan Extra life Entertaiment yang merupakan developer Indie asal Jakarta, game ini sudah melalui fase pengembangan drastis selama dua tahun terakhir. Sejak versi demo yang kami mainkan di 2021 lalu, gamenya sudah mendapat banyak perombakan di hampir setiap aspek mulai dari porsi cerita, sistem combat hack-n-slash RPG, hingga pendekatan art style yang lebih dinamis. Gamenya sendiri berfokus pada cerita perjuangan kakak beradik Stella dan Gale dalam upaya menjadi petarung Gladiator terkuat di sebuah turnamen brutal demi mengungkap rahasia dibalik sosok ayah yang telah lama hilang.
StellaGale: The Trials Of Faith saat ini masih dalam tahap pengembangan aktif untuk rilis di platform PC. Belum ada kepastian soal jadwal rilis pasti, tapi bagi yang penasaran sudah bisa menjajal versi demonya yang tersedia di Steam.
Angkara: The Horde
Sejak kebangkitan seri DOOM yang gemilang di tangan id Software, rasanya minat akan game arena shooter dengan tempo serba cepat ikut menguat. Potensi ini kemudian dimanfaatkan dev. Indonesia bernama Trimatra Interactive yang belum dikenal luas untuk mengembangkan Angkara: The Horde. Kami memang belum sempat menjajal gamenya, tapi dari apa yang diperlihatkan sejauh ini, gamenya terlihat sangat seru dan bahkan ikut membawa konsep unik dengan menggabungkan budaya Asia Tenggara. Pengembangan gamenya bahkan ikut mendapat bantuan Toge Productions selaku publisher, jadi memang ada harapan kalau ini akan berbuah menjadi game yang solid.
Meski begitu, khusus untuk judul yang satu ini kami memang sedikit was-was, karena Trimatra ternyata punya track record yang kurang bagus lewat Ravensword: Undaunted. Dari pengakuan para pemain, game tersebut langsung ditelantarkan begitu saja setelah baru memasuki early access selama beberapa bulan saja. Mungkin ada semacam faktor internal yang berujung membuat mereka tidak bisa mendukung gamenya lagi, jadi semoga saja keterlibatan Toge Productions dapat memastikan agar game ini bisa dikembangkan sampai selesai dengan kualitas yang diharapkan juga.
Untuk sementara Angkara: The Horde masih dalam tahap pengembangan aktif dan belum memberi kepastian soal jadwal rilis, tapi bagi yang tertarik sudah bisa menjajal versi demonya yang tersedia di Steam.
BURAMATO
Saat mengetahui kalau Ozygames yang merupakan dev. dibalik Pulang: Insanity mengembangkan game dengan genre petualangan RPG, seketika kami dibuat sangat tertarik dengan premis yang berusaha ditawarkannya, apalagi berbekal dari pengalaman mereka sebelumnya dalam mengembangkan game horror. Gamenya sendiri sudah melalui fase pengembangan yang cukup lancar, dan dari update terakhir yang kami bagikan BURAMATO sudah mendapat perombakan yang lumayan solid. Keunikan dari game ini juga terletak pada pendekatan desain yang khas dengan legenda rakyat Borneo. Sebuah proyek penghormatan rasanya, apalagi karena Ozygames sendiri adalah developer yang memang bertempat di Kalimantan Timur.
BURAMATO sepertinya masih akan membutuhkan waktu pengembangan panjang, apalagi dari konfirmasi kalau gamenya masih berstatus Pre-Alpha. Untuk ketersediaan platformnya sendiri pihak Ozygames sudah menargetkan agar BURAMATO bisa rilis secara multiplatform.
Biwar Legend of Dragon Slayer
Masih dari game petualangan keren dengan premis legenda rakyat Indonesia, selanjutnya ada Biwar Legend of Dragon Slayer besutan Devata Game Production yang berbasis di Bali. Sempat diumumkan dengan judul Legend of Cendrawasih, gamenya kini sudah terlihat jauh berbeda baik itu dari segi production value serta gameplay action adventure yang semakin dipoles. Gamenya menceritakan kisah seorang ksatria pemberani yang memiliki ambisi untuk menjadi sang Dragon Slayer sejati, tapi untuk mencapai tujuan ini dia akan dihadapkan pada banyak tantangan berbahaya terutama berduel dengan sang naga buas.
Biwar Legend of Dragon Slayer saat ini masih dalam tahap pengembangan aktif tanpa kepastian soal jadwal rilis. Sayangnya tidak ada versi demo yang bisa dimainkan, tapi bagi yang tertarik menantikan gamenya sudah bisa wishlist via Steam.
Afterlove EP
Pada 2022 lalu industri game Indonesia kedatangan kabar duka yang begitu menyayat atas kepulangan kreator berbakat Fahmi Hasni. Setelah sukses melahirkan Coffee Talk yang kini termasuk dalam jajaran franchise terbaik Toge Productions, dia sempat terlibat dalam pengembangan Afterlove EP yang pada waktu itu bahkan sempat dipamerkan di ajang Nintendo Indie World Showcase. Demi merealisasikan karya terakhirnya ini, tim developer Pikselnesia sudah berjuang keras selama hampir dua tahun dan pada akhirnya berhasil mencapai fase di mana gamenya sekarang sudah bisa dimainkan dari awal hingga akhir.
Afterlove EP sendiri adalah game dengan perpaduan konsep unik. Jadi daripada sekedar dikemas dalam sebuah game cerita interaktif biasa, Afterlove EP mengombinasikan gameplay dari berbagai genre seperti petualangan, rhythm musik, dan presentasi cerita dalam bentuk visual novel dengan art style menawan garapan Soyatu. Jika semua berjalan lancar, Afterlove EP rencananya akan rilis pada kuartal pertama 2025 untuk platform PlayStation, Xbox, Nintendo Switch, dan PC.
Kriegsfront Tactics
Selain memiliki reputasi yang sangat positif sebagai publisher, Toge Productions nyatanya juga termasuk developer dibalik beberapa game indie original berkualitas. Setelah sempat merilis sekuel Coffee Talk, saat ini mereka tengah berfokus mengembangkan beberapa proyek original lain yang begitu menarik. Salah satunya adalah Kriegsfront Tactics yang dikemas sebagai game strategi mech dengan style khas seri klasik Front Mission. Mereka belum siap memberi kepastian soal jadwal rilis, tapi sejauh ini proses pengembangannya berjalan cukup lancar, ditambah lagi dengan versi demo yang cukup seru.
Jadi sembari menanti rilisnya, kamu sudah bisa menjajal demo Kriegsfront Tactics yang tersedia di Steam. Uniknya lagi Toge Productions ikut menyediakan Kriegsfront Battlescaper – Diorama Editor sebagai tool terpisah bagi yang ingin membangun diorama Krieger Mecha.
Whisper Mountain Outbreak
Satu game baru lainnya yang juga ikut dikembangkan oleh Toge Productions adalah Whisper Mountain Outbreak. Dikembangkan oleh tim Toge Kediri, gamenya menawarkan konsep co-op survival horror yang unik. Para pemain nantinya akan dibawa dalam petualangan mencekam ke gunung angker Bisik di tahun 1998 lalu. Selama jalannya sesi co-op para pemain harus membangun base dengan pertahanan memadai, melawan berbagai jenis monster dengan senjata melee dan senapan, eksplorasi demi mencari sumber daya, menelusuri rahasia tersembunyi, serta memecahkan puzzle demi menemukan jalan keluar.
Whisper Mountain Outbreak sendiri masih dalam tahap pengembangan aktif untuk PC dan belum mendapat kepastian jadwal rilis. Untuk sementara setidaknya kamu sudah bisa wishlist gamenya lebih dulu di Steam agar tidak ketinggalan update terkini.
RIFTSTORM
Masih dari game berbasis co-op, RIFTSTORM termasuk judul yang lumayan berada di luar radar bahkan di kalangan gamer Indonesia. Dikembangkan oleh developer lokal bernama Mythic Protocol dari Agate, untuk yang satu ini mereka mengembangkannya dengan konsep gameplay action roguelike dengan combat berbasis shooter yang serba responsif dan intens. Tidak peduli seberapa jago kemampuanmu dalam genre ini, kerjasama kompak dengan tim adalah kunci utama untuk bisa mendominasi RIFTSTORM. Tidak ketinggalan gamenya juga menyediakan seleksi karakter agen utama dengan style gameplay yang jauh berbeda dan butuh penguasaan serius.
RIFTSTORM saat ini masih dalam tahap pengembangan aktif tanpa kepastian jadwal rilis, tapi kamu sudah bisa wishlist gamenya lebih dulu untuk platform PC via Steam.
Troublemaker 2: Beyond Dream
Sejak rilisnya seri original Troublemaker yang sempat mendapat perombakan besar-besaran karena kualitas demo yang sangat mengecewakan, game yang mendapat julukan sebagai Bully / Yakuza versi lokal ini akhirnya ikut mendapat ekspansi dalam berbagai proyek baru. Selain film live-action yang melibatkan kerjasama dengan LYTO Pictures, tim developer Gamecom Team tengah berfokus mengembangkan sekuelnya yang berjudul Troublemaker 2: Beyond Dream.
Mengesampingkan impresi negatif akan game originalnya yang sudah kami ungkapkan dalam review berikut, kami tentu selalu terbuka dengan adanya kemungkinan kalau Troublemaker 2 bisa jadi game yang lebih baik, meski sejauh ini harus diakui kalau peluang tersebut belum nampak (setidaknya dari trailer perdananya). Troublemaker 2: Beyond Dream sendiri rencananya akan rilis di PC via Steam pada 2025 mendatang, jadi masih ada waktu pengembangan yang lumayan panjang bagi Gamecom Team untuk lebih merombak kualitasnya.
Tail & Trails
Berkat kesuksesan besar A Space for the Unbound yang mendapat pengakuan sebagai salah satu game indie terbaik di 2022 hingga masuk nominasi The Game Awards 2023, nama Mojiken Studio jadi semakin mendapat sorotan. Sejak awal debutnya mereka telah melahirkan karya cerita interaktif hingga game indie berkualitas, yang mana hubungan erat mereka dengan Toge Productions bahkan membuat publisher tersebut ikut mengakuisisi Mojiken untuk jadi satu keluarga besar. Lalu apa rencana mereka selanjutnya? Saat ini Mojiken sudah sibuk mengembangkan game indie baru berjudul Tail & Tails. Karena masih dalam status prototype yang juga sudah bisa didownload demi mengumpulkan feedback, wujud akhir serta konten apa saja yang ditawarkannya nanti tentu akan sangat berbeda.
Dari yang diperlihatkannya sejauh ini, Tail & Trails memiliki premis sebagai game kasual di mana kamu dipercayakan pada hewan peliharaan dari nenek yang sudah wafat. Hewan ini memiliki wujud berupa kadal berkepala tiga dengan nama Thaw, Tea, dan Tooth yang juga memiliki kepribadian berbeda, sehingga kamu harus berusaha ekstra keras untuk membuat mood ketiganya membaik. Saat ini gamenya masih dalam tahap prototype dan pastinya membutuhkan waktu pengembangan panjang, tapi kamu setidaknya sudah bisa menjajal versi awalnya yang tersedia lewat halaman resmi mereka DI SINI. Akan sangat membantu pihak developer juga tentunya jika kamu bisa membagikan feedback setelah memainkannya.
Nah, itulah tadi list 10 game Indonesia baru yang paling menarik perhatian kami dan siapa tahu bisa jadi rekomendasi untuk dinantikan. Kami tentunya berharap agar proses pengembangan untuk semua game di atas bisa terus berjalan lancar, mencapai standar kualitas yang diinginkan, dan yang paling penting mampu menjawab harapan para pemain.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post