Beberapa saat lalu tim kami telah berpartisipasi dalam presentasi Xbox Developer Sessions yang memberi spotlight lebih dalam pada lima game terbaru buatan developer Asia dengan potensi tinggi. Baik itu dari konsep atau ide unik yang dibawanya atau sekedar pendekatan art direction hingga production value mengesankan, masing-masing gamenya terlihat jelas dikembangkan demi memberi pengalaman bermain memuaskan bagi target pemain berbeda.
Menariknya, dua dari kelima game yang mendapat spotlight di presentasi ini adalah buatan developer Indonesia yang kebetulan sudah mendapat perhatian besar yaitu AGNI: Village of Calamity dan Kriegsfront Tactics. Lewat artikel inilah kami telah merangkum pembahasan dari masing-masing gamenya tersebut yang siapa tahu saja membuatmu tertarik untuk menambahkannya ke dalam wishlist!
AGNI: Village of Calamity
Dimuai dengan AGNI: Village of Calamity, game ini langsung mengundang perhatian di pengumuman awalnya karena pendekatan production value tinggi yang belum pernah dilihat di game buatan developer Indonesia sebelum ini. Kualitasnya bahkan seperti sudah menyentuh AAA, apalagi di sisi grafis hingga animasinya yang sudah cukup berkualitas. Dikembangkan oleh Separuh Interactive, game ini berfokus pada tema psychological horror dengan gameplay ala seri Resident Evil klasik. Untuk itu eksplorasi mencekam, sesi combat yang selalu mendebarkan, hingga pemecahan puzzle untuk mendorong progress akan jadi bagian utama dari gameplay loopnya.
Dari detail baru yang sudah dibagikan, pihak developer menargetkan waktu bermain hingga 3 jam untuk jalan cerita utama dan sekitar 1 jam untuk konten sampingan. Durasi yang memang sangat terbatas dari dugaan, tapi untuk proyek dengan production value tinggi apalagi dari developer yang baru ingin membesarkan namanya, kami rasa ini sudah cukup memadai apalagi jika gamenya mampu memberi sensasi bermain yang memuaskan di tiap momennya. Kamu bisa pantau perkembangan terupdate dari AGNI: Village of Calamity lewat website resmi sang developer DI SINI.
Kriegsfront Tactics
Beralih ke Kriegsfront Tactics, sebagian besar dari kamu pasti sudah lebih familiar berhubung gamenya sudah lumayan lama diumumkan dan sempat merilis versi demo serta diorama maker. Kriegsfront Tactics sendiri dikemas dengan menggabungkan berbagai elemen dari game tactical klasik, roguelike, termasuk juga gaya visual lowpoly retro yang bisa dilihat dari tekstur pixelated pada setiap mecha dan objek yang ada. Mengambil setting pada era 1970-an di Asia Tenggara yang sedang dilanda konflik besar, kamu akan ditugaskan sebagai komandan dari skuad mecha khusus yang harus bersiap menghadapi berbagai misi sengit di medan tempur.
Sejauh ini gamenya telah melalui fase pengembangan yang semakin matang, ditambah lagi dengan resepsi super positif dari para pemain yang sempat menjajal versi demonya, yang mana kami kebetulan juga sempat merangkum impresinya DI SINI. Kamu bisa pantau perkembangan terupdate dari Kriegsfront Tactics lewat website resmi sang developer DI SINI.
Vapor World: Over The Mind
Game selanjutnya adalah Vapor World: Over The Mind yang kebetulan sempat kami ulas di ajang Busan Indie Connect 2023. Dikembangkan oleh ALIVE, Gamenya sendiri mengusung gameplay 2D sidescroll dengan sistem combat dinamis dan responsif, seperti mengeksekusi beberapa aksi yang menuntut timing presisi seperti parry, block, menghindari serangan, dan melancarkan sneak attack ke musuh dari belakang. Mengambil setting di era Victoria kuno yang seperti kami sebut tadi, kamu akan berperan sebagai seorang pria yang mengalami serangkaian mimpi buruk misterius yang membuatnya tenggelam dalam dunia mimpi brutal.
Demi meningkatkan atmosfer horrornya yang mencekam, game ini ikut mengusung art style lukisan tangan yang sudah disesuaikan sedemikian rupa untuk memberi kesan lebih kuat ke desain level hingga monster yang mendiami dunianya. Dari demo yang kami mainkan gamenya sendiri cukup menantang dan masih menuntut refleks saat berada dalam combat, apalagi saat dihadapkan dengan gerombolan atau jenis musuh yang lebih kuat. Tapi yang paling penting dari semua adalah sensasi gameplay yang serba responsif dan memang cukup seru untuk dimainkan. Kamu bisa pantau perkembangan terupdate dari Vapor World: Over The Mind lewat website resmi sang developer DI SINI.
13Z The Zodiac Trials
Dikembangkan oleh Mixed Realms yang merupakan developer asal Singapura, 13Z: The Zodiac Trials adalah game aksi petualangan roguelike hack-and-slash yang seru dan penuh tantangan. Dalam game ini, pemain akan menjalani misi untuk menjadi Zodiak ke-13. Berbagai ujian surgawi akan menguji ketangguhan, kecepatan, dan kekuatan pemain. Setiap kali gagal, pemain bisa bangkit lebih kuat dengan meningkatkan kemampuan dan skill mereka.
Sistem combatnya dirancang untuk kecepatan, pengembangan build karakter yang terus berkembang, dan tingkat pengulangan permainan yang nyaris tak terbatas. Pemain bisa memilih dari empat roh hewan unik sebagai karakter utama, termasuk pendekar pedang Rubah yang secepat kilat dan penyerang udara Gagak yang lincah. Para karakter ini akan berhadapan dengan 12 Penjaga Zodiak, yang digambarkan sebagai sosok hidup dengan karakteristik yang kompleks, penuh kekurangan, dan terus berkembang. Pemain bisa memilih untuk melawan mereka, menjalin pertemanan, atau bahkan bergabung dengan mereka. Kamu bisa pantau perkembangan terupdate dari 13Z The Zodiac Trials lewat akun sosial media resmi sang developer DI SINI.
Nightmare Circus
Fairplay Studios yang merupakan developer alas Thailand bekerja sama dengan penerbit Red Dunes Games, memperkenalkan Nightmare Circus, sebuah game aksi-petualangan yang ditujukan untuk pemain berusia 10 tahun ke atas. Dijadwalkan rilis pada tahun 2026 untuk PC, PS5, Xbox, dan Nintendo Switch 2, game ini menawarkan 8 hingga 12 jam konten utama, dengan total waktu bermain yang bisa mencapai lebih dari 30 jam bagi pemain yang ingin menyelesaikan semuanya secara lengkap.
Mengambil latar di dunia mimpi buruk yang menarik, game ini terutama unggul di mekanik inovatif Puppet String yang memungkinkan pemain menggunakan dua tongkat boneka sebagai senjata dan memanipulasi tali untuk menjelajahi berbagai lingkungan. Mekanik ini menjadi dasar dari sistem pertarungan unik bernama Collision Combat, di mana pemain menciptakan efek collision yang memuaskan untuk menghantam, membanting, dan menghancurkan musuh maupun rintangan, sekaligus mengembangkan gaya bertarung yang personal untuk menghadapi beragam mimpi buruk yang berkeliaran di sepanjang perjalanan. Kamu bisa pantau perkembangan terupdate dari Nightmare Circus lewat halaman Steam resminya DI SINI.
Nah, itulah dia rangkuman highlight dari semua game yang sempat dipamerkan dari ajang Xbox Asia Developer Sessions. Event berbasis virtual ini harus diakui adalah bukti komitmen yang patut diapresiasi dari pihak Xbox dalam mendorong pemasaran game-game di wilayah Asia terutama Asia Tenggara. Selain berguna bagi masing-masing developer, ini juga tentunya berkontribusi pada perkembangan brand mereka.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post