Bagi kamu yang setidaknya doyan main game-game game perang yang mengandalkan alat tempur seperti Tank atau Kapal, pastinya sudah tidak asing lagi dengan game World of Warships yang saat ini terus melebarkan sayapnya sebagai salah game gratis terbaik besutan Wargaming.
Nah, kebetulan kami mendapatkan sesi wawancara dengan sang eksekutif produser – Rajeev Girdhar dari game World of Warships. Kami menyanakan berbagai hal mengenai kapal perang dan bagaimana mereka membangunnya dengan sejarah yang akurat dan pengembangan gamenya kedepannya. Mari simak!
Q: Karena dibuat berdasarkan kapal sebuah negara, bukan dari seri lainnya seperti Azur Lane atau Warhammar, bisakah anda lebih menjelaskan lebih dalam mengenai desain kapal Rahmat dari Malaysia?
Rajeev: Jadi Rahmat kapal dengan desain yang kami sebut “What If“. Jika kita kembali ke sejarah sedikit. Malaysia memiliki fregat bernama Rahmat dan mereka selalu memiliki kapal bernama Rahmat. Menurut saya Rahmat artinya anugrah atau anugrah Tuhan. Jika kamu adalah pecinta kapal, maka kamu akan melihat kapal-kapal tersebut memiliki simbol atau arti khusus.
Kami memilih kata ini karena secara historis ada dan sempat melayani Malaysia walaupun sekarang menjadi kapal museum yang menjadi bagian sejarah. Ini adalah dunia “What if” di mana kita membayangkan bagaimana jika Malaysia akan memiliki kapal, itu akan menjadi kapal yang kita miliki sekarang, yaitu Rahmat. Kapal tersebut kami desain berdasarkan kapal Dido yang saat ini masih digunakan.
Q: Game ini akan memiliki kapal dari Malaysia. Malaysia terkenal dengan kekuatan militernya sehingga cukup asik melihat World of Warships akan menyertakan kapal dari Malaysia. Saya ingin tahu bagaimana tim menemukan kapal apa dari negara mana yang akan disertakan dalam permainan?
Rajeev: Malaysia adalah salah satu dari 5 negara teratas kami di SEA sehingga kami cenderung untuk menarik negara-negara yang lebih tinggi dalam daftar kami Malaysia ada di atas sana dan kami tahu bahwa ada banyak pemain yang memainkan game ini dan seperti yang kamu katakan, sangat keren ketika sesuatu yang mewakili negara itu sendiri dibawa ke dalam game.
Hal tersebut adalah alasan kami memilih kapal ini untuk Malaysia. Jadi kami mencoba untuk melayani dan menyenangkan semua negara yang berbeda untuk kedepannya dalam apa yang kami sebut konten pan-Asia kami.
Q: Seberapa petingnya basis sejarah untuk game ini? Bagaimana perasaan anda ketika mewakili kapal yang berbeda-beda sesuai dengan negara asal mereka?
Rajeev: Ini sangat penting karena kami menganggap diri kami sebagai musium digital untuk angkatan laut terbesar. Kapal-kapal yang bertugas selama perang, setelah perang, sebelum perang, jika ada modelnya di dunia nyata, kami bahkan mencoba untuk memodelkannya secara nyata bahkan hingga kebagian terkecil seperti sekrup.
Kami menyadari bahwa konsep keseluruhan harus tetap jujur dan akurat tentang bagaimana kapal-kapal itu dan bagaimana kami mewakili mereka dalam game ini, tetapi ada banyak kapal yang tidak pernah ada, ada kapal yang setengah jadi, ada kapal yang diubah dari kapal perang menjadi kapal induk atau ada kapal yang masih dalam keadaan konsep.
Jika kami hanya menggunakan kapal yang ada saat ini aja, pemain tidak akan cukup puas, itulah mengapa kami akurat secara historis tetapi kami juga memiliki skenario “what if” seperti bagaimana jika Jerman akan membangun kapal ini, dan bagaimana Amerika bereaksi untuk membangun kapalnya sendiri.
Kami memiliki banyak blueprint langsung dari arsip, langsung dari kementerian pertahanan dari banyak negara, kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan banyak kekuatan pertahanan angkatan laut sehingga kapan pun kami bisa, kami mencoba untuk akurat secara historis dan jujur. Kami juga menyadari bahwa jika mengandalkan kapal yang ada saat ini saja, kami hanya memiliki sekitar 150 kapal, saat ini dalam game kami memiliki 350 kapal, jadi kami perlu membawa konten yang berbeda, terkadang akurat secara historis terkadang hanya berdasarkan blueprint. Itu memberi kami banyak fleksibilitas untuk bermain dengan konten.
Q: Berapa lama biasanya anda ketika sedang mengembangkan kapal baru untuk dimasukkan ke dalam game?
Rajeev: Sangat lama, tergantung pada kerumitan kapalnya, kapal perang terbesar bisa dibuat selama 6-8 bulan hanya untuk membuat model 3D-nya. Karena kami harus membangunnya lapis demi lapis, senjata demi senjata. Setiap kapal itu unik dan kami harus memodelkan semuanya seperti apa adanya. Tentu masih banyak kita coba recycle tapi kalau kapal harus dikerjakan dari awal bisa sampai 6-8 bulan.
Kapal kecil atau kapal selam yang tidak memiliki banyak model rumit dapat memakan waktu hanya 2-3 bulan. Untuk kapal seperti Rahmat dari Malaysia, kami membutuhkan waktu 3-4 bulan untuk membuatnya.
Q: World of Warships sudah rilis untuk konsol seperti PlayStation atau Xbox, mengapa belum ada versi Nintendo Switch hingga saat ini?
Rajeev: Ya, kami tidak memiliki rencana untuk Nintendo Switch hal besar yang akan kami lakukan berikutnya adalah ke pasar mobile yang lebih masif. World of Warships Legends sedang dalam soft launching untuk mobile dengan cross-play dengan versi konsol. Kami sedang mempertimbangkan semua platform yang memungkinkan tetapi kami tidak memiliki rencana untuk Switch.
Q: Esports telah menjadi bagian penting dari game online seperti World of Warships dan sudah memiliki turnamen sendiri. Apakah e-sports sesuatu yang penting bagi anda? Dan akankah kita melihat perkembangan lebih lanjut di kancah e-sports untuk game ini?
Rajeev: Kami telah menggelontorkan banyak uang untuk membangun scene kompetitif esports. Kami pernah memasukkan hadiah uang tunai senilai USD 150.000 di turnamen King of the Sea tahun lalu. Kami menyadari bahwa esports sangat penting untuk membangun scene kompetitif dan bagi mereka yang ingin menjadi yang terbaik.
Salah satu bukti serius kami di esports adalah sebuah klan di Eropa yang baru saja menjadi pro dan disponsori dan dibeli oleh sebuah perusahaan di Jerman. Itu pertanda baik bagi kami, para pemain menganggapnya tidak hanya bermain untuk bersenang-senang tetapi menjadikannya profesi. Kami melihat ada permintaan untuk itu dan karena ada permintaan, kami terus membuat fitur yang memuaskan kebutuhan dan keinginan esports.
Hal tersebut sudah masuk radar dan kami akan mencurahkan banyak waktu dan upaya setiap tahun untuk menciptakan scene esports. Disisi lain, kami juga menyadari bahwa esports hanya menargetkan basis pemain yang benar-benar teratas, jadi kami juga mencoba menemukan keseimbangan antara keduanya dan sejauh ini saya pikir kami telah melakukan pekerjaan yang baik.
Q: Dengan versi baru di PS5 dan Xbox Series X, bagaimana lompatan ke konsol generasi berikutnya. Apakah ada banyak gamer yang mencobanya? Apakah menjadi tantangan membawa game ke pasar baru, terutama dengan masalah stok PS5 dan Xbox Series.
Rajeev: Berdasarkan pengalaman tim kami yang sudah telah mem-porting World of Tanks untuk konsol, jadi kami sudah memiliki pengetahuan teknis untuk datang ke platform ini, jadi itu bukan lompatan besar bagi kami. Kami sudah memiliki pengalaman untuk hal cross-platform.
Kami rilis selama dua tahun untuk World of Warships Legends yang merupakan versi konsol. Kami mulai dengan generasi terakhir dan kami telah melihat pertumbuhan untuk generasi berikutnya. Hambatan terbesar masalah stok, tetapi kami tidak bisa melakukan banyak hal untuk masalah tersebut.
Banyak juga pemain baru yang nyobain game kami di konsol. Saat orang-orang membeli konsol baru, mereka cenderung mencari game favorit mereka dan game gratis untuk dimainkan, dan World of Warships adalah salah satu game gratis terbaik untuk dimainkan di Xbox dan PlayStation.
Q: Ini pertanyaan personal untuk ada, apa saja game favorit saat tumbuh dewasa, dan apa yang membuat anda terjun ke industri ini?
Rajeev: Jadi di India, industri game bukanlah hal yang penting saat 20 tahun yang lalu. Saat tumbuh dewasa, saya sering memainkan Age of Empires, benar-benar sering. Saya juga sering memainkan Need for Speed. Saya mendapat akses ke PC dan menghabiskan banyak waktu main game di platform tersebut. Selain itu, saya juga sering memainkan seri Civilization.
Saya beremigrasi dari India ke Finlandia pada tahun 2005, untuk menyelesaikan gelar master saya dan menemukan pekerjaan di industri game mobile. Kemudian saya masuk ke Ravio, yang merupakan perusahaan Angry Birds, dari sana saya bekerja untuk Rare yang membuat Sea of Thieves, dan kemudian saya pindah bekerja ke Wargaming.
Q: World of Warships telah dirilis sejak tahun 2015, sudah sekitar 6-7 tahun dari sekarang, bagaimana menurut anda game ini telah berkembang dari waktu ke waktu dan bagaimana perkembangan dengan basis pemain yang ada?
Rajeev: Perjalan yang cukup panjang dan kami merasa semakin solid saat ini. Kami mulai dengan 2 negara di gamenya dan sekarang ada 11 negara dalam game sejak saat itu, kami telah menambahkan, menghapus banyak perubahan. Kunci sukses untuk judul dari Wargaming kami adalah umur panjang, bagaimana kami membuat pemain kami tetap terlibat dan bagaimana kami membuat mereka datang kembali untuk lebih banyak hal menarik.
Jika kamu melihat-lihat industri free-to-play belakangan ini, kamu tidak akan menemukan banyak game yang diperbarui sesering yang kami lakukan dengan konten baru yang menarik. Kami melakukan update kira-kira sebulan sekali, dimana pada periode tersebut kami akan menawarkan konten baru kepada para pemain.
Artinya, jika kamu membuat konten baru, kami harus menyeimbangkannya, kami harus menciptakan ruang untuk itu, kami harus mengubah mekanisme tertentu. Kadang-kadang membuat pusing, ini resiko dari game as service, jika kamu melihat World of Tank, usianya 12 tahun dan masih solid hingga saat ini.
World of Warships telah banyak berubah tetapi sebagian besar pemain yang mulai bermain pada tahun 2015, kamu tidak akan percaya bahwa mereka masih bermain hingga sekarang. Itu adalah bukti yang didukung oleh data bagaimana kita bisa mempertahankannya dan masih mendapatkan pemain baru hingga saat ini.
Untuk wilayah barat, rata-rata pemain kami berusia akhir 30-an hingga 40 tahun. Biasanya laki-laki yang sudah menikah, 98% dari basis pemain kami adalah laki-laki. Dalam pekerjaan, memiliki anak dan sebagian besar adalah mereka yang berpengalaman bermain game kapal perang. Untuk di Asia, usia rata-rata antara 25 dan 30 tahun. tetapi demografinya kurang lebih sama. Mereka rata-rata mahasiswa atau yang baru lulus. Ini adalah demografis yang unik, tidak banyak game yang memiliki 40+ pria sebagai demografi utama mereka, dan tidak banyak game yang merasa bahwa kami adalah satu-satunya game yang mereka mainkan.
Q: di SEA, game mobile sangat populer. Apakah ini alasan anda merilis versi mobile?
Rajeev: Pengguna mobile sangat masif, untuk sebabnya mengapa World of Warships Legends rilis untuk mobile dan kami mengikuti pasar. Hal tersebut berarti kami akan dapat melayani audiens yang belum kami jangkau. Kami tidak memiliki pijakan yang besar tetapi kami berharap untuk tumbuh ke pasar mobile.
Q: Kami telah menyadari bahwa Wargaming memiliki banyak passion untuk hal-hal yang berhubungan dengan militer dan peletariannya, bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut?
Rajeev: Sebagai sebuah perusahaan, kami menyadari bahwa kami berhasil karena kapal perang dan militernya. Setiap kali kami memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan mereka dan melestarikannya, kami menganggapnya serius, contohnyaupaya pelestarian adalah SSS Texas. Ini adalah kapal penempur untuk angkatan laut Amerika, kami memilikinya dalam game dan kami mendapat berita bahwa itu perlu di dry-docked karena lambung kapalnya semakin menipis yang tentu saja membutuhkan biaya perbaikan.
Itu membutuhkan dana jutaan dolar, jadi kami membuat event dalam game dan meminta pemain untuk donasi dan kami menyumbangkan diri kami sendiri dan kami mengumpulkan 4 ratus ribu dolar. Para pemain cukup menyukainya karina kami memiliki passion dan peduli dengan industrinya. Kami juga telah memulihkan banyak tank di Eropa, setiap kali kami memiliki kesempatan, kami mencoba memberikan yang terbaik untuk komunitas dan sejarah. Kami akan terus melanjutkan hal tersebut untuk kedepannya.
Q: Kapal mana yang paling anda favoritkan di dalam game?
Rajeev:Salah satu kapal favorit saya adalah kapal penjelajah dari Italia bernama Venizia dan saya juga menyukai kapal angkatan laut kerajaan kecil bernama Minotaur ini. Kedua kapal pesiar ini telah menghabiskan banyak waktu dengan saya dan menghabiskan berjam-jam memainkan kapal-kapal itu dalam game.
World of Warships sendiri sudah tersedia dan bisa kamu mainkan gratis di berbagai platform seperti PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, Android, iOS, dan PC. Kamu bisa pantau perkembangan terupdate dari gamenya pada website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post