Game dengan konsep tower defense memang sudah tidak asing lagi ditelinga para gamer, apalagi jika dikombinasikan dengan style anime dan juga RPG. Popularitasnya semakin melejit sejak ada Arknights. Tidak cuma disitu saja, Vespa juga berusaha menyainginya dengan merilis Time Defenders secara global dengan berbagai improvisasi fitur dan kualitas visual.
Time Defenders sendiri sudah resmi dirilis secara global, namun belum tersedia di Indonesia dan mungkin baru akan menyusul suatu saat nanti. Namun yang jelas, kami sudah mencicipinya terlebih dahulu dan akan kami ulas melalui artikel impresi disini. Penasaran seperti apa gamenya? Mari simak!
Jalan Cerita
Time Defenders adalah game tactical / tower defense RPG yang mengambil setting di dunia futuristik Jepang pada tahun 2034. Dunia dalam game ini dilanda invasi oleh ras makhluk misterius bernama “Ordo” yang muncul dari dimensi berbeda. Meski misimu awalnya dalam game ini hanyalah untuk menyelamatkan orang tercinta, tapi takdir baru akhirnya membawa sang karakter utama untuk bergabung ke organisisasi Time Defenders.
Karakter yang diperlihatkan sendiri cukup banyak dan beragam tidak hanya berfokus pada satu karakter saja yang menjadi pusatnya. Tanpa spoiler lebih lanjut, menurut kami ceritanya sangat mudah dicerna dan tak terlalu ribet, karena memang target pasarnya adalah mobile yang adalah kebanyakan gamer kasual. Menariknya, setiap jalan cerita digambarkan dan diisi oleh pengisi suara, bukan sekedar teks.
Gameplay yang Ditawarkan
Kami berani bilang kalau gameplay yang ditawarkan oleh Time Defenders jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan Arknights. Jika Arknights hanya berfokus pada grids yang sudah disediakan, Time Defenders memiliki grids untuk menaruh posisi karaktermu yang lebih beragam dan leluasa, jadi penempatan karakter bisa sangat krusial disini.
Oh ya berbicara mengenai nemepatkan karakter, area atau map yang disediakan juga sangat bervariatif, tidak cuma sekedar kotak-kotak, seperti yang kami sebutkan di atas, lebih luasa, terkadang kamu akan bertarung disebuah supermarket, terkadang di jalanan, terkadang di gedung-gedung.
Selain memikirkan bagaimana menempatkan posisi karakter, kamu juga harus memikir cost untuk mengeluarkan karakter. Cost disini lumayan sulit untuk didapatkan dan membutuhkan karakter dengan rarity yang rendah agar bisa bertahan di awal pertarungan.
Setiap pertarungan juga kamu bisa langsung membawa 12 karakter, yang menurut kami cukup membingungkan ingin mengeluarkan karakter yang mana ketika awal-awal main. Selain itu juga, kamu mesti menggunakan skill secara manual, karena sudut pandang kamera yang terlalu luas, saya harus benar-benar fokus untuk mengendalikan berbagai karakter.
Progress
Improvisasi memang penting, setidaknya agar tidak terlihat sama dengan pesaingnya. Namun, improvisasi pada bagian progress ini menurut kami cukup berlebihan, ada terlalu banyak “aspek” dipertimbangkan ketika melakukan upgrade. Setidaknya masing-masing karakter memiliki elemen ini untuk menjadi lebih kuat:
- Awakening
- Imprint
- Limit Break
- Skill Levelling
- Equipment
Saya ambil contoh dibagian Awakening yang bisa meningkatkan kemampuan karkater dengan cukup masif, karena bisa membuka skill baru. Untuk melakukannya, kamu membutuhkan setidaknya Character Shard yang cuma bisa didapat ketika melakukan gacha dan mendapatkan karakter duplikat.
Selain itu yang menjadi perbedaan mencolok adalah adanya equipment. Jadi cuma tidak gacha atau mendapatkan karakter saja, kamu juga bakal dituntut untuk mendapatkan equipment untuk memperkuat karaktermu.
Kualitas Visual
Apa yang menjadi kelebihan Time Defenders adalah kualitas visualnya yang juga hadir dalam bentuk 3D, bukan 2D atau sekedar artwork doang. Namun menurut saya, kualitas grafis 3D yang dimilikinya terkesan jadul, masuk terasa mirip seperti game mereka King’s Raid yang sudah ketinggalan zaman. Sangat jauh jika dibandingkan Honkai Impact 3 , apalagi Genshin Impact.
Gacha
Untuk bagian gacha, kami tidak memiliki protes berlebih atau pujian. Terasa netral. Contohnya saja rate gacha yang mereka tawarkan, 3% untuk SSR aka rarity tertinggi, 10% untuk SR, 40% untuk R, dan 47% untuk N. Ratenya sendiri menurut saya tidak terlalu kecil atau tidak besar juga.
Disisi lain, ada juga Pity Rate yang sistemnya hampir mirip dengan game lainnya seperti Blue Archive misalnya. Ketika sudah melakukan 200x gacha, pemain bisa memilih salah satu karakter yang ada di banner. Tapi perlu diingat kalau pity tersebut tidak bisa digabung, artinya tiap banner memiliki Pity Rate masing-masing, jadi mesti fokus disatu banner tertentu.
Kesimpulan
Saya harus apresiasi kalau Vespa mencoba menawarkan hal yang berbeda dibanding pesaingnya meskipun menggunakan konsep yang kurang lebih sama. Ada berbagai imrpvisasi mulai dari mekanisme gameplay yang lebih kompleks, progression yang lebih rumit, hingga kualitas visual yang sudah mendukung 3D.
Namun, berbagai improvisasi tersebut menurut saya juga bisa menjadi boomerang. Misalnya gameplay yang kompleks bisa saja dianggap orang terlalu rumit dan malah males memainkannya, ataupun kualitas grafis 3D yang masih kurang memuaskan dan terkesan ketinggalan zaman.
Time Defenders sudah rilis secara global untuk Android dan juga iOS. Untuk gamer di Indonesia sayangnya belum tersedia secara resmi dan baru bisa download melalui QooApp. Jika penasaran, kamu bisa melihat artikel impresi kami DI SINI yang sudah nyobain versi Jepang terlebih dahulu.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game mobile lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post