Proyek multimedia memang bisa sangat menarik jika diracik dengan baik. Bandai Namco juga memiliki proyek multimedia yang saat ini sedang mereka galakan. Proyek tersebut adalah SYNDUALITY: Echo of Ada yang hadir dalam bentuk anime dan juga adaptasi video game yang sudah kami cobain.
SYNDUALITY: Echo of Ada kebetulan mengadakan tahap Closed Network Test baru-baru ini dan kami mendapatkan kesempatan untuk nyobain game tersebut. Apakah ada peningkatan dari hands-on kami sebelumnya? Mari simak artikelnya!
Gameplay Utama
Inti dari permainan ini adalah menjelajahi wilayah berbahaya untuk mengumpulkan kristal AO, yang berfungsi sebagai mata uang utama dalam ekonomi game. Sumber daya ini dapat dijual untuk mendanai ekspedisi berikutnya, upgrade equipment, dan menjaga operasi pemain tetap berjalan. Setiap perjalanan ke tempat berbahaya Amasia adalah risiko yang terukur, dengan keseimbangan antara potensi hadiah besar dan bahaya nyata yang mengintai di setiap sudut.
Berbeda dari game mecha lain seperti Armored Core VI, SYNDUALITY memilih pendekatan gerakan dan pertempuran yang lebih berat dan penuh perhitungan. Dalam salah satu misi, saya terlibat dalam baku tembak intens dengan pemain lain di dekat titik ekstraksi. Mobilitas terbatas mecha COFFINCRADLE, meskipun kadang terasa frustrasi, justru menambah ketegangan dan memaksa saya berpikir lebih taktis daripada hanya mengandalkan refleks cepat.
Pertarungan adalah komponen penting, tapi bukan fokus utama. Pemain sering harus memilih antara melawan musuh atau menghindari konflik demi menghemat sumber daya. Pemain juga tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini. Setiap Drifter ditemani oleh Magus, sebuah AI automaton yang bisa disesuaikan untuk membantu dalam pertempuran dan tugas sehari-hari. AI ini bisa diprogram sesuai gaya bermain, menawarkan kemampuan seperti mengganggu sistem musuh atau mendukung serangan dengan rudal.
Dunia dan Musuh
Dunia SYNDUALITY menghadirkan estetika sci-fi yang memukau, menciptakan suasana yang terasa fresh namun tetap familiar. Desain lingkungan sangat menonjol, dengan pemandangan indah yang membuat eksplorasi jadi memuaskan. Suara latar dan musik ambient juga membantu membangun ketegangan, terutama saat bertemu dengan Enders, makhluk-makhluk mengerikan yang menjaga deposit kristal, atau bertemu Drifter lain.
Di luar ancaman Enders, pemain juga harus waspada terhadap Drifter lain yang dikendalikan pemain. Elemen PvP hadir secara konsisten, yang berarti setiap pertemuan dengan pemain lain bisa jadi berbahaya. Meskipun ada alat komunikasi untuk menunjukkan niat damai, tidak ada jaminan bahwa pemain lain akan membalasnya. Sesuatu yang diharapkan dalam game berbasis PvP.
Manajemen Sumber Daya dan Tantangan
Game ini memiliki tutorial yang cukup membantu pemain baru memahami mekanisme dasar. Namun, menguasai navigasi dan pertempuran mecha membutuhkan dedikasi. Tantangan terbesar terletak pada membaca situasi—menentukan kapan harus bertarung, kapan harus mundur, dan bagaimana mengelola sumber daya dengan efektif. Sistem bobot dan manajemen baterai mecha menambah kedalaman strategi tanpa terasa berlebihan.
Manajemen waktu juga menjadi elemen penting dan pemain harus pintar mengaturnya. Setiap misi di permukaan dibatasi oleh kapasitas baterai mecha, sehingga pemain harus merencanakan rute dan tujuan dengan hati-hati untuk memastikan mereka bisa mencapai titik ekstraksi sebelum baterai habis.
Masalah Teknis
Closed network test ini mengungkap beberapa area yang perlu diperbaiki. Manajemen inventory terasa tidak efisien, dengan ruang yang terbatas dan amunisi besar yang memakan banyak tempat. Kontrol terkadang terasa kaku, dan deteksi hitbox masih perlu penyempurnaan, terutama untuk tembakan yang presisi.
Saat diuji di PC dengan spesifikasi Intel Core i5-11600K, RAM 16 GB, dan Nvidia GeForce RTX 2070, kinerja game agak bervariasi. Mini stuttering dan penurunan framerate terjadi selama skenario pertempuran intens atau ketika banyak Enders muncul. Meskipun pergerakan dan pertempuran umumnya terasa responsif, beberapa aspek teknis masih butuh perbaikan.
Kesimpulan
Meskipun ada beberapa kendala teknis, SYNDUALITY: Echo of Ada memiliki potensi yang besar. Pendekatan uniknya terhadap genre shooter extraction, elemen PvP yang tegang, ditambah dengan pertempuran mecha yang penuh perhitungan dan sistem AI Magus yang mendalam dan canggih, menciptakan pengalaman yang menonjol di pasar yang semakin ramai.
Game ini berhasil menyeimbangkan berbagai elemen—ketegangan PvP, ancaman Enders, bahaya lingkungan, dan manajemen sumber daya—dengan tetap menjaga identitas uniknya. Sistem Magus, khususnya, menawarkan sesuatu yang benar-benar baru dalam genre ini, memberikan dukungan taktis sekaligus menciptakan ikatan emosional ke para pemain.
Jika Bandai Namco bisa mengatasi masalah teknis dan membangun fondasi yang sudah kuat ini, SYNDUALITY: Echo of Ada bisa menjadi game yang menarik dan penuh potensi di dunia game extraction shooter. SYNDUALITY: Echo of Ada rencananya akan dirilis untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan PC pada 24 Januari 2025.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post