Nggak bisa dipungkiri, tren RPG belakangan ini memang lebih banyak lari ke gameplay action. Bahkan seri Final Fantasy sendiri udah lama meninggalkan akar gameplay turn-based mereka. Tapi menariknya, kesuksesan besar Clair Obscur: Expedition 33 justru jadi tamparan halus buat Square Enix. Presiden Square Enix, Takashi Kiryu, akhirnya buka suara soal masa depan Final Fantasy, sekaligus ngaku kalau turn-based RPG masih punya pasar yang besar. Ini cukup mengejutkan, apalagi selama ini mereka terkesan yakin jalan terus dengan formula action RPG.
Kiryu sendiri memang belum kasih janji apa-apa soal apakah Final Fantasy 17 bakal balik ke gameplay turn-based, tapi setidaknya dia udah ngasih sinyal kuat kalau Square Enix lagi pertimbangkan serius buat kembali garap game RPG turn-based di masa depan. Apalagi mereka juga lagi sibuk ngerjain beberapa proyek gede, kayak Final Fantasy 7 Remake Part 3 dan remaster Final Fantasy Tactics: The Ivalice Chronicles yang baru aja diumumin awal bulan ini. Buat yang kangen sama RPG strategi klasik, Final Fantasy Tactics versi baru ini bakal rilis 30 September dan hadir di hampir semua platform, dari PC, PS4, PS5, Xbox Series, sampai Switch dan Switch 2.
Square Enix reportedly say they are aware of Expedition 33 and that they value turn-based RPGs!
At the Square Enix shareholders meeting one investor said they would like the new Dragon Quest and Final Fantasy games to be turn-based and highlighted Expedition 33’s success as an… https://t.co/VZW6wNwEJJ pic.twitter.com/7w9OVYx2r4
— Genki✨ (@Genki_JPN) June 25, 2025
Buat versi remaster Tactics ini, Square Enix bakal nyediain dua mode: Enhanced dan Classic. Mode Enhanced pastinya bakal hadir dengan visual lebih modern, peningkatan kualitas grafis, plus beberapa fitur quality-of-life biar lebih nyaman dimainin di era sekarang. Tapi buat yang kangen sama nuansa jadul, mode Classic tetap mempertahankan pengalaman kayak di versi PlayStation dulu. Terjemahannya sendiri bakal ngikutin versi War of the Lions yang sebelumnya ada di PSP.
Ngomongin balik ke Clair Obscur: Expedition 33, game ini sendiri memang jadi fenomena menarik. Produser sekaligus co-founder Sandfall Interactive, François Meurisse, bilang kalau game ini lahir dari cinta mereka terhadap Final Fantasy klasik, khususnya seri 7, 8, 9, dan 10. Tapi mereka juga nggak sekadar copy-paste. Ada elemen real-time dan defense system yang banyak terinspirasi dari game seperti Sekiro, yang bikin gameplay turn-based-nya jadi lebih aktif dan butuh refleks. Selain itu, sistem action point mereka ternyata banyak dipengaruhi dari game deckbuilding kayak Slay the Spire, yang bikin setiap pertarungan punya nuansa kombinasi skill yang unik dan nggak monoton.
Intinya, kesuksesan Clair Obscur ngasih bukti nyata kalau genre turn-based nggak pernah benar-benar mati. Justru dengan eksekusi yang modern dan kombinasi elemen gameplay baru, genre ini masih bisa relevan bahkan di tengah dominasi action RPG. Mungkin, setelah sekian lama, kita bakal lihat Final Fantasy kembali ke akarnya. Siapa tahu kan, Final Fantasy 17 nanti malah jadi turn-based RPG yang dibumbui dengan sentuhan modern kayak Clair Obscur.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post