Ambisi Sony dalam mendorong produksi game berbasis live service dari developer first party mereka sejauh ini masih dipenuhi dengan respon beragam. Meski ada yang berujung pada kesuksesan besar seperti Helldivers 2 hingga Destiny 2 apalagi setelah rilis expansion terbarunya, ada juga sebagian yang malah mengecewakan. Untuk itu saat mereka resmi mengumumkan Concord sebagai game live service terbarunya yang melibatkan Firewalk Studios sebagai developer utama, rasa skeptis tentu tidak bisa hilang meski di sisi lain tentu ada harapan kalau game ini bisa hit besar selanjutnya di genre hero shooter.
Menjelang rilisnya yang hanya berjarak satu bulan lagi, kami telah berkesempatan untuk menjajal akses beta awal Concord yang sempat dibuka selama beberapa hari bagi mereka yang sudah melakukan pre-order. Sementara itu bagi yang ingin bisa menajal gamenya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk beli juga akan ada akses open beta mulai 18 hingga 21 Juli mendatang. Kami sendiri sudah lumayan menghabiskan banyak waktu memainkan akses betanya sepanjang akhir pekan kemarin, dan bisa dibilang Concord berujung sangat berbeda dari apa yang kami perkirakan, baik itu dari kelebihan maupun kekurangannya yang akan kami bahas lebih dalam pada artikel ini.
Adanya Kualitas yang Terlihat
Meski dikemas sebagai hero shooter dengan fokus pada gameplay multiplayer dan kompetitif, pihak developer tetap berusaha untuk membuat pemain bisa ikut merasakan adanya keterikatan dengan semesta Concord sendiri. Ini tentu mereka berusaha salurkan lewat karakter dalam kru Northstar serta potongan cerita yang diperlihatkan lewat cutscene berkualitas tinggi. Kami jujur dibuat takjub dengan kualitas cutscene serta animasi karakternya, yang secara production value memang terasa menyamai game-game eksklusif first-party untuk PlayStation.
Meski belum ada banyak yang bisa dibagi di awal gamenya, tapi pihak developer sudah berniat untuk merilis semacam cutscene vignette setiap minggunya yang akan memberi konteks lebih dalam akan semesta Concord sendiri. Seiring berjalannya waktu pasti para pemain akan merasakan keterikatan yang kuat dengan para karakter utama serta rasa penasaran untuk mengetahui lebih banyak soal situasi di dunianya sendiri.
Kepuasan kami pada sisi presentasinya masih terjaga hingga ke tampilan UI dengan style yang sangat kami sukai. Ada kesan retro serta futuristik yang pas, ditambah lagi dengan ragam efek visual yang cukup memanjakan mata. Intinya saat kamu berkesempatan untuk memainkan Concord secara langsung, ada standar kualitas tinggi yang memang bisa terlihat jelas di beberapa aspeknya, terutama dari sisi presentasinya tersebut.
Ragam Mode yang Tersedia dan Sensasi Gameplay
Beta untuk gamenya ini memberi kami akses ke beberapa mode yang terbagi antara Brawl dan Rivalry. Mode yang kami mainkan di Brawl adalah Tropy Hunt yaitu di mana kamu perlu mengumpulkan trophy dari lawan yang berhasil dikalahkan, dan tim yang berhasil mencapai 30 trophy pertama akan berhasil keluar sebagai pemenang. Sementara itu untuk Rivalry kami sempat menjajal mode Clash Point dengan fokus pada dua kondisi kemenangan yaitu menghabisi semua anggota tim musuh dalam satu ronde atau menduduki zona tertentu.
Ragam mode yang tersedia dalam Rivalry lebih didesain dengan fokus pada gameplay kompetitif murni, yatu bagaimana kamu tidak bisa respawn sampai peralihan ronde baru atau adanya karakter yang terkunci saat berhasil memenangkan ronde. Ini kemudian berujung membuat kami lebih banyak menghabiskan waktu memainkan Trophy Hunt yang memang jauh lebih seru. Setiap match melibatkan skenario pertempuran 5v5 dengan akses sementara ke empat map utama yang kesemuanya lumayan didesain dengan baik, dan masing-masing di antaranya seolah menuntut strategi berbeda. Salah satu contohnya seperti Star Chamber dengan area terbuka luas di bagian tengah selalu ramai dengan pertempuran antar kedua tim untuk memperebutkan area bulat di bagian tengah, apalagi dengan adanya health kit serta area berlindung yang tentu bisa memberi keuntungan lebih jika berhasil dikontrol.
Beralih ke rosternya yang dalam game ini diberi nama Freegunner, total ada 16 karakter dengan role berbeda serta gaya bertarung uniknya sendiri. Kami sudah menjajal hampir semua Freegunner yang ada dan akhirnya hampir selalu bermain sebagai Roka. Karakter ini memiliki mobilitas luar biasa dengan kemampuan untuk melakukan triple jump serya air dash, ditambah lagi dengan senjata roket berkecepatan tinggi dengan tracking yang sangat bagus serta skill utamanya yang solid. Kami berujung sangat menikmati waktu bermain selama menjadi Roka, tapi keseruan tersebut sirna saat beralih ke karakter lain yang hampir kesemuanya sangat tidak cocok bagi kami, bahkan karakter seperti Teo dengan kit serta persenjataan ala karakter game shooter standar pun juga terkesan biasa saja, apalagi karena dia hanya dibekali dengan skill utama untuk melempar granat asap serta ledak.
Dari sensasi gameplaynya sendiri, Concord sebenarnya sudah lumayan solid dan kami sangat suka dengan mobilitas yang diberikan pada masing-masing karakter, di mana sebagian sengaja didesain untuk bergerak secara lambat karena role sebagai tank, dan ada yang benar-benar cepat hingga bisa melompat beberapa kali di udara untuk mencapai area lebih tinggi. Selain itu ada aksi tambahan lewat manuver dodge dengan cooldown yang juga sudah disesuaikan balancingnya untuk tiap karakter.
Aksi reload senjata dibuat lebih tactical karena kamu harus mengisi peluru secara manual dan bagaimana aksinya tersebut bisa mudah terpatahkan dengan dash, selain itu sistem cooldown skill dibuat lebih menarik seperti bagaimana ada yang memberi refresh atau malah dijadikan layaknya drop dari musuh yang berhasil dikalahkan. Selebihnya setiap karakter dibekali dengan dua skill utama, tapi tanpa skill ultimate yang memang sangat disayangkan, karena ini artinya tidak ada senjata pamungkas yang bisa dimanfaatkan pemain untuk tampil bersinar di beberapa skenario selain hanya mengandalkan Trait khusus dari masing-masing karakter.
Berbicara soal Trait tadi, ini adalah semacam kemampuan bonus pasif khusus yang dimiliki masing-masing Freegunner contohnya seperti bagaimana Star Child bisa mendapat efek Diamond Skin sementara saat melakukan dodge, Bazz yang bisa melacak posisi musuh saat melakukan crouch, Vale yang mendapat bonus Damage Resist saat menarget musuh secara penuh dengan Sniper Rifle, dan lain sebagainya. Meski terkesan sepele, Trait adalah komponen penting yang wajib dimanfaatkan setiap pemain untuk memaksimalkan potensi dari setiap Freegunner. Terkadang Freegunner akan mendapat varian Trait berbeda, dan bagaimana ini bisa dijadikan sebagai opsi bagi pemain untuk tetap menggunakan karakter yang sama di mode Rivalry lewat varian berbeda tadi.
Ada opsi Crew Builder yang sangat menarik untuk game semacam ini, di mana kamu bisa membentuk 12 karakter dalam satu crew yang juga termasuk dengan variannya. Sebagai contoh kamu bisa membentuk loadout karakter yang hanya berisikan Healer, atau Tank saja dengan semua varian, tapi gamenya ikut memberi semacam template khusus untuk memudahkanmu dalam membentuk crew sesuai role yang paling ideal. Jadi seperti yang bisa diamati sejauh ini, Concord memang memiliki beragam elemen khasnya sendiri untuk bisa tampil berbeda dibanding kebanyakan hero shooter lain di pasaran.
Sistem Progression Membosankan
Masuk ke bagian yang tidak mengenakan dari pengalaman bermain kami, pertama adalah sistem progressionnya yang sangat membosankan. Seperti yang kamu ketahui Concord akan dirilis sebagai game live service berbayar yang tentu masih membawa microtransaction, jadi pasti ada ekspektasi kalau konten bawaan yang bisa dibuka pemain seiring naiknya progres level akun cukup memotivasi mereka untuk terus bermain. Hanya saja selama jalannya masa beta kemarin kami tidak mendapati konten menarik selain skin senjata, weapon charm, atau aksesoris lain yang terasa begitu murahan.
Kamu akan diberi intipan akan reward baru yang bisa didapat setelah mencapai level akun selanjutnya dari progress match atau Job Board, meski semua reward yang kami dapat memang sangat standar kecuali dari akses ke varian baru untuk karakter dengan Trait berbeda. Berbicara soal karakter, masing-masing memiliki levelnya sendiri yang bisa terus naik bergantung dari seberapa sering kamu memainkannya, tapi kami yang sudah sering memainkan Roka hingga mencapai level tinggi sama sekali tidak paham akan apa keuntungan dari naik level selain hanya perubahan angka saja. Ekspektasi kami tentunya adalah bagaimana kamu mungkin bisa diberi akses ke kosmetik baru atau reward semacamnya yang dikhususkan untuk karakter tersebut. Masih tidak menutup kemungkinan sebenarnya mengingat pengalaman kami ini masih berdasar pada versi betanya.
Banyak Kurangnya
Mengesampingkan sistem progression tadi, kami mendapat ada banyak kekurangan lain dengan yang paling krusial ada di roster karakter / Freegunnernya sendiri. Hampir sebagian besar dari mereka hadir dengan desain yang sangat tidak menarik, dan mereka yang mungkin terlihat lebih unik berujung tidak begitu kami sukai karena pembawaan para Freegunner di Concord seolah ingin dibuat agar bisa disesuaikan dengan gaya anak gaul zaman sekarang. Kekurangan ini tidak hanya terbatas dari desain serta pembawaan karakternya saja, melainkan juga style gameplay mereka yang di mana kebanyakan Freegunner rasanya perlu mendapat perombakan pada kitnya, terutama pada potensi damage yang seharusnya juga disesuaikan dengan mobilitas dari tiap Freegunner, atau apakah mereka punya opsi untuk berganti ke senjata secondary (karena tidak semua karakter dibekali dengan opsi tersebut).
Kapabilitas bertarung dari beberapa Freegunner juga sangat mengecewakan bagi kami, contohnya seperti Teo yang sudah kami jelaskan tadi di mana skillnya hanya memungkinkan dia untuk menggunakan granat asap dan ledak yang perlu diisi ulang dengan drop dari kill musuh. Selain itu ada juga Lark yang dibekali senjata dengan proyektil super lambat dengan damage standar juga, yang otomatis membuatnya sangat lemah dibanding Freegunner lain bahkan dari kategori serupa (Tactician). Bahkan Freegunner favorit kami yaitu Roka juga tidak lepas dari kekurangan seperti desain karakter yang sangat membosankan serta bagaimana salah satu skillnya yaitu “Hover Thrusters” kurang begitu mulus saat digunakan, apalagi karena kamu akan lebih mudah dijadikan target musuh karena minimnya kontrol manual untuk terbang bebas saat mengeksekusi skill tersebut.
Tidak adanya kill cam, tidak adanya chat box, tidak adanya opsi untuk memberi tanda atau perintah cepat, matchmaking yang kurang fleksibel, dan hilangnya fitur penting lain memang terasa krusial, meski begitu kami rasa ini bisa saja karena fakta kalau gamenya masih dalam tahap beta dan semua komponen yang hilang tersebut akan dibawa di versi final nanti atau lewat update terpisah. Selebihnya kami mendapati ada beragam bug mulai dari opsi di beberapa menu yang hilang atau mouse yang sering keluar dari gamenya ke desktop meski sudah di set ke fullscreen, dengan yang paling krusial ada pada kualitas performanya sendiri di PC.
Kami memainkan game ini di laptop gaming dengan spesifikasi Intel i5 gen 9, GTX 1600 Ti, dan RAM 16GB yang seharusnya sudah cukup untuk setting standar, tapi meski sudah menurunkannya ke setting paling rendah sekali pun kami tetap mendapat performa buruk dengan FPS rendah, stuttering, serta delay parah yang juga karena permasalahan ping meski sudah didukung koneksi memadai.
Impresi Sejauh Ini
Sebenarnya ada standar kualitas tinggi yang bisa diapresiasi dari Concord, terutama pada sisi presentasinya hingga sensasi gunplay serta mobilitas yang lumayan solid. Hanya saja untuk bisa membawa dobrakan besar pada genre hero shooter, game ini rasanya masih sangat jauh dari target tersebut, apalagi jika mempertimbangkan sekian banyak kekurangan yang sudah kami jelaskan secara penuh di atas.
Tentu saja sebagian besar komponen yang hilang tersebut bisa ditambah di versi final nanti, termasuk perombakan lain mengikuti feedback pemain, tapi impresi awal tentunya sangat penting dan Concord bagi kami terasa mengecewakan dari apa yang sudah ditawarkan dari versi betanya. Kekurangannya pun sudah mencakup begitu banyak aspek seperti roster karakter termasuk kit serta balancingnya, sistem progression, hingga sisi teknis termasuk optimalisasi performa yang buruk di PC. Sebagai game berbayar di mana ada berbagai game sejenis di pasaran dengan akses F2P, tentunya ada banyak yang masih harus dibuktikan Concord demi bisa menarik perhatian pemain.
Jika masih tertarik menantikan rilisnya, Concord akan hadir di PlayStation 5 dan PC pada 24 Agustus mendatang. Sebagai pengingat akan ada pembukaan sesi Open Beta yang siap diadakan pada 18 sampai 21 Juli minggu ini, jadi ini adalah saat yang pas untuk mendapat impresi lebih matang sebelum membeli gamenya.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post