Dynasty Warriors: Origins beda banget dibandingkan Dynasty Warriors 9: Empires. Format open-world udah nggak ada lagi, balik ke sistem klasik stage-by-stage progression. Tapi jangan khawatir, ada tambahan map overworld yang bikin kita tetap bisa eksplor, meskipun fitur bikin karakter nggak ada lagi. Sebagai gantinya, kita bisa kostumisasi karakter utama sesuai gaya main kita. Pilihan senjata dan skill bebas banget, jadi bisa eksplorasi lebih jauh.
Kebetulan kami mendapatkan kesempatan untuk nyobain versi demo dari Dynasty Warriors: Origins duluan untuk melihat bagaimana gameplay yang ditawarkannya lebih jauh dibanding versi Tokyo Game Show 2024 kemarin. Apakah semakin terlihat menjanjikan? Mari simak artikelnya!
Cerita
Kalau biasanya game Dynasty Warriors fokus ke cerita sejarah Tiga Kerajaan, kali ini ada banyak twist. Kita main sebagai karakter buatan atau yang disebut pengembara yang bisa pilih faksi mana yang mau diikuti, tapi latar belakang si karakter utama juga lebih digali, walaupun awalnya kayak terlupakan. Ini jarang banget terjadi di seri sebelumnya.
Perjalanan si pengembara seru banget. Sebagai penjaga perdamaian, kita nggak cuma ikut peristiwa penting di era Tiga Kerajaan, tapi juga ngungkap ingatan si karakter yang hilang. Ada elemen mitologi juga, yang cukup mengejutkan. Contohnya, cerita Zhang Jiao kali ini lebih dalam. Nggak cuma ngasih konteks sejarah, tapi juga ngejelasin kalau si karakter utama adalah “yang terpilih” buat melawan dia.
Ada juga karakter misterius, Zhuhe, yang kayak semacam pemandu. Nuansanya jadi mirip banget sama Nioh atau Wo Long, di mana si protagonis punya masa lalu misterius yang pelan-pelan terungkap. Bab 1 lebih fokus ke Shu dan Liu Bei, tapi nantinya kita juga ketemu tokoh penting lain kayak Cao Cao (Wei), Sun Jian (Wu), dan Dong Zhuo, yang jadi pusat cerita di Bab 2.
Pertempuran
Pertempuran kali ini terasa lebih hidup dan banyak elemen baru, walaupun tetap mempertahankan aksi hack-and-slash klasiknya. Yang paling kerasa adalah tambahan mekanik ala Soulslike. Jadi, kita sekarang harus lebih hati-hati buat parry dan dodge serangan musuh. Ada juga serangan yang nggak bisa diblokir, jadi harus pakai skill tertentu buat counter.
Musuh biasa pun lebih agresif sekarang. Mereka sering banget ngeluarin serangan yang nggak bisa ditangkis. Bahkan, pasukan pemanah juga ngeselin banget, karena nyerang dari jauh. Kalau muncul indikator merah di bawah karakter, kita harus cepet-cepet blokir atau kabur.
Pertarungan bosnya juga beda dari yang biasanya. Kalau dulu kan cuma ngalahin gelombang musuh, sampai ke bos, terus selesai. Sekarang, bosnya lebih terasa kayak pertarungan di RPG aksi. Contohnya, waktu saya lawan Zhang Jiao, saya harus menghindari serangannya, parry di waktu yang pas, dan beradaptasi di fase kedua di mana serangannya makin brutal.
Kostumisasi Karakter Skill & Senjata
Selain cerita utama, ada juga misi sampingan yang lebih kecil, kayak ngalahin bandit. Ini berguna buat naikin level karakter dan dapat senjata langka. Kalau kita ketemu karakter baru, mereka bakal muncul di peta dengan cerita sampingan yang bisa kita selesaikan. Kalau selesai, kita bisa dapat poin skill buat upgrade dan belajar skill baru lewat skill-tree.
Senjata juga bisa dikuasai, dan kalau udah pro, kita bisa buka skill eksklusif untuk senjata tertentu. Saya sempat nyobain lima jenis senjata: pedang, tombak, sarung tinju, roda, dan podao. Ada total 9 senjata. Masing-masing punya gaya main yang beda. Misalnya, sarung tinju bikin kombo serangan jadi lebih dinamis. Dibandingkan game sebelumnya, variasi kombo dan gaya main sekarang jauh lebih banyak.
Nggak cuma skill dan senjata, kita juga bisa ngumpulin item kayak Pyroxenes dan Old Coins. Old Coins bisa ditukar buat dapat hadiah, sedangkan Pyroxenes dipakai buat bikin permata atau gem. Ada lima jenis permata—Oblivion, Vortex, Scorch, Wellspring, dan Ascendance. Permata ini ngasih efek pasif kayak nambah 10% damage setelah berhasil parry.
Map
Salah satu perubahan besar di game ini adalah hadirnya map overworld. Di map ini, kita bisa nemuin titik perjalanan cepat, misi sampingan, dan barang koleksi kayak Old Coins dan Pyroxenes. Tambahan ini bikin kita bisa eksplorasi lebih bebas, nggak cuma ngikutin cerita utama Tiga Kerajaan yang biasanya linear.
Di map ini juga ada kota-kota kecil yang punya penginapan buat upgrade senjata dan skill, serta toko buat beli atau jual barang. Kalau nemu senjata kuat tapi mahal, kita bisa farming uang lewat aktivitas sampingan, terus beli senjata itu buat mempermudah perjalanan kita.
Kesimpulan
Saya puas banget main Dynasty Warriors: Origins. Perubahan dan elemen baru yang ditambahkan terasa pas, bikin gameplay makin seru tanpa kehilangan identitas khas seri ini. Balik ke sistem tahapan klasik, ditambah peta overworld, bikin eksplorasi dan kebebasan makin terasa.
Saya nggak sabar nunggu versi penuhnya, karena pratinjau ini udah ninggalin kesan yang kuat banget. Tapi, saya agak khawatir soal durasi ceritanya. Dari wawancara sebelumnya, katanya cerita cuma sampai Pertempuran Red Cliffs. Jadi, semoga aja nanti nggak terasa terlalu singkat.
Dynasty Warriors: Origins akan dirilis pada 17 Januari 2025 mendatang untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan juga PC melalui Steam. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai info lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post