Kalau kamu termasuk gamer veteran yang tumbuh besar bareng konsol PlayStation 2, nama Raidou Kuzunoha mungkin terdengar familiar. Yup, ini adalah spin-off dari franchise Shin Megami Tensei yang sempat agak tenggelam karena konsepnya yang cukup beda dibanding seri utama. Tapi kini lewat RAIDOU Remastered: The Mystery of the Soulless Army, Atlus akhirnya ngasih kesempatan kedua buat generasi baru (dan lama) buat ngerasain ulang petualangan sang Devil Summoner dengan sentuhan visual dan gameplay yang udah diperhalus.
Dari kesan awal yang didapet lewat sesi preview yang kami dapatkan, versi remaster RAIDOU ini nggak cuma berhenti di resolusi yang lebih tajam aja. Game ini kelihatan benar-benar dirombak dari berbagai sisi — mulai dari combat yang lebih halus, tampilan UI yang modern, sampai desain karakter yang tetap setia pada nuansa klasiknya. Yang menarik, gaya action RPG-nya justru makin terasa fresh di tengah dominasi turn-based di franchise SMT. Simak preview kami yang udah nyobain duluan!
Story & Gameplay
Dimulai dari cerita, game ini berfokus pada petualangan seorang Devil Summoner yang baru saja menyandang gelar sebagai Raidou Kuzunoha XIV. Sebagai bagian dari klan Kuzunoha, dia mengemban tanggung jawab untuk melawan monster yang mengancam kedamaian dunia selama lebih 1300 tahun. Tapi sebelum itu, sang pimpinan desa akan memberi trial akhir untuk menilai apakah sang protagonis layak sebagai suksesor.
Dari sesi trial inilah gamenya memperkenalkan sistem combat secara bertahap. Berbeda dari seri Shin Megami Tensei lain yang berfokus pada turn-based, Raidou menariknya dikemas dalam format action RPG yang memang masih jadi ciri khas kuat dan belum begitu dieksplor secara luas di franchisenya.
Setiap encounter akan menarikmu ke area bertarung di mana sang karakter utama bisa mengeksekusi serangan normal atau heavy serta aksi standar lain seperti dodge, jump, dan block. Indikator status hanya dikhususkan untuk HP dan MAG (Magnetite / resource untuk mengeksekusi skill khusus), serta ragam aksi yang bisa karaktermu eksekusi serta slot Demon untuk diajak bertarung sebagai rekan party.
Combat yang melibatkan sang protagonis masih relatif standar tapi akan ada lebih banyak skill untuk dieksplor seiring progress. Salah satunya dengan menguasai skill sihir dengan elemen khusus yang bisa disesuaikan dengan kelemahan musuh. Jika kamu bisa menarget kelemahan mereka, maka musuh akan berada dalam status stun selama beberapa saat dan setiap seranganmu mendapat jaminan critical.
Selebihnya ada opsi untuk menggunakan pistol yang lumayan membantu sebagai opsi serangan jarak jauh, terutama untuk menahan pergerakan musuh. Tapi jika ingin bertarung secara lebih agresif, ada tambahan manuver dodge “Devil’s Feint” yang memposisikan karaktermu ke posisi belakang musuh dalam sekejap.
Sebagai Devil Summoner, kamu pada akhirnya juga bisa merekrut monster ke dalam party lewat negosiasi serta skill Art of Confinement. Monster yang kamu ajak dalam party tidak akan bisa dikontrol secara manual, tapi setidaknya ada opsi untuk mengatur gaya bertarung mereka, contohnya apakah perlu menggunakan skill secara konsisten demi mengenai kelemahan musuh atau menghemat MAG.
Sesi tutorial kemudian ditutup dengan pertarungan boss melawan Pagan Queen Okiku-Mushi, di mana kamu akhirnya bisa mempraktekan semua elemen gameplay yang dikuasai secara lebih efektif pada musuh tangguh. Setelah melewati sesi trial, sang protagonis akhirnya berhasil membuktikan kualifikasinya sebagai Raidou Kuzunoha XIV dan akan memulai petualangan besar sebagai sang Devil Summoner baru, di mana dia juga akan ditemani oleh rekan kucing hitam yang bisa berbicara yaitu Gouto-Douji.
Visual
Dari sesi bermain singkat ini, satu kelebihan yang langsung bisa dirasakan tentu ada di kualitas visualnya. Meski terkesan tidak berbeda jauh selain peningkatan resolusi, nyatanya game ini mendapat perombakan yang jauh lebih besar di mana seluruh asset serta model karakter seolah kembali dibuat dari awal.
Tapi menariknya, kesan klasiknya masih berhasil dijaga yang mungkin jadi faktor kenapa gamenya seolah masih terlihat seperti datang dari era PS2. Selain dari kualitas asset secara keseluruhan, tampilan UI pun ikut mendapat perombakan yang membuatnya terlihat lebih nyaman untuk dipandang maupun untuk navigasi.
Impresi Overall
Dari sesi bermain singkat ini gamenya langsung berhasil membuktikan dorongan kualitas yang berkali-kali lipat jauh lebih baik dari sekedar remaster biasa. Meski seri original Raidou sering dinilai kalah kelas dari sekuelnya, remaster ini langsung menempatkannya pada tingkatan yang lumayan setara atau bahkan lebih baik. Mereka mampu membawa semua perombakan esensial sembari mempertahankan daya tarik dari seri originalnya, dan ini membuat kami semakin penasaran dengan seberapa jauh cakupannya di game penuhnya nanti.
RAIDOU Remastered: The Mystery of the Soulless Army akan dirilis untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox Series, Switch, dan PC pada 19 Juni mendatang. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post