Setelah lebih dari satu dekade penuh cerita seru dan konten yang terus berkembang, The Elder Scrolls Online masuk ke babak baru lewat ekspansi besar terbarunya: Seasons of the Worm Cult: Part 1, yang hadir bareng dengan Update 46. Di dalamnya, kamu bakal nemuin lore yang dalam, zona baru yang bisa dieksplorasi, dan mekanik gameplay yang segar—semuanya jadi fondasi buat salah satu cerita paling ambisius sepanjang sejarah ESO.
Tim developer di ZeniMax Online Studios benar-benar total ngerjain update ini. Beberapa dari mereka bahkan udah terlibat sejak awal ESO dirilis. Salah satu kreator utama dari quest-quest di Coldharbour sekarang balik lagi buat mimpin cerita baru ini. Bisa dibilang, ini momen nostalgia sekaligus pembuktian kalau ESO terus berkembang tanpa melupakan akarnya.
Kami mendapatkan kesempatan untuk nyobain langsung The Elder Scrolls Online: Seasons of the Worm Cult – Part 1 dan Update 46 dari sesi yang diberikan oleh sang developer. Seperti apa detailnya? Mari simak!
Petualangan Baru di Pulau Misterius – Solstice
Fokus utama dari ekspansi ini adalah Solstice, sebuah pulau misterius yang belum pernah dijelajahi sebelumnya. Letaknya di bagian selatan Tamriel, tepat di bawah Black Marsh. Karena terpencil dan nggak pernah disebut-sebut di buku sejarah atau lore manapun, Solstice jadi tempat yang sempurna buat kebangkitan kembali salah satu ancaman paling ikonik di Tamriel: Worm Cult.
Solstice bukan cuma peta baru biasa. Zona ini dibuat dengan detail dan konsep yang matang, penting banget buat cerita sepanjang tahun ini. Secara visual, Solstice beda dari zona-zona pulau sebelumnya kayak High Isle atau Galen. Nggak ada hutan lebat atau tanah vulkanik—yang ada justru suasana tropis yang terinspirasi dari wilayah Mediterania. Mataharinya terik, tapi auranya tetap misterius dan agak menyeramkan. Kamu bakal menjelajahi kota-kota pesisir, reruntuhan angker, dan kuil-kuil kuno, semuanya dalam bayang-bayang keberadaan mengganggu dari The Writhing Wall.
Sunport: Ibukota yang Penuh Cerita
Sunport adalah kota utama yang jadi pusat aktivitas pemain di Solstice. Dibangun di atas reruntuhan kuno milik bangsa Argonian, kota ini punya sejarah panjang dan penuh konflik. Dulu, pulau ini adalah rumah bagi suku Argonian Tideborn dan Stone Nest, sampai akhirnya datang kelompok Altmer yang dibuang dari tanah asal mereka karena praktik necromancy—mereka menamakan diri House Corolania.
Pertempuran besar antara Argonian dan Altmer pun terjadi, dan sisa-sisa konflik itu masih bisa kamu lihat dari campuran gaya arsitektur di kota ini. Meski akhirnya damai tercipta, kedatangan Worm Cult bikin luka lama kembali terbuka, dan pulau Solstice pun kembali terjerumus dalam kekacauan.
The Writhing Wall: Misteri Raksasa
Pemandangan paling mencolok di Solstice adalah Writhing Wall, dinding raksasa yang membelah pulau jadi dua. Ini bukan sekadar pemandangan—Writhing Wall adalah bagian penting dari cerita sepanjang tahun ini. Asal-usulnya, tujuannya, dan rahasia yang tersembunyi di baliknya akan terungkap secara perlahan. Di Part 1, kamu baru akan mulai menyelami misterinya. Tapi nanti, bakal ada event besar di dalam game yang bikin semua pemain bisa bareng-bareng berusaha menghancurkannya—dan katanya sih ini bakal jadi salah satu momen paling epik di ESO.
Aliansi Baru: Sterk Fellowship
Setibanya di Solstice, pemain langsung bergabung dengan Sterk Fellowship—sebuah koalisi gabungan dari Mages Guild, Fighters Guild, dan para pahlawan ternama dari ketiga aliansi besar Tamriel. Kelompok ini jadi barisan terdepan dalam menghadapi invasi dari Worm Cult.
Penggemar lama pasti senang melihat kembalinya karakter-karakter favorit seperti Razum-dar, agen Khajiit licik yang sering dijuluki “James Bond-nya ESO,” lalu ada Woxen Ash sang penyihir Argonian, serta tokoh-tokoh kuat lainnya seperti Gabrielle Benallais dan Skordo the Knife. Kehadiran mereka membawa rasa nostalgia dan kesinambungan dari cerita-cerita lama, bahkan sampai ke masa perjuangan melawan Molag Bal.
Bagian pertama dari saga tahunan ini langsung mengajak pemain menyelami seluk-beluk budaya Tamriel. Akan banyak konflik tersembunyi yang terungkap, termasuk perdamaian rapuh antara para High Elf dari House Corolania dengan suku Argonian asli pulau ini. Pemain juga akan menyaksikan bagaimana Writhing Wall tidak hanya membelah daratan, tapi juga memecah hubungan antar kelompok.
Ekspansi ini juga memperkenalkan subkultur dan sekte-sekte terlupakan, di antaranya:
- Tideborn Argonians: kelompok Argonian pelaut yang menolak penyembahan Hist dan memilih memuja laut sebagai kekuatan utama mereka.
- Enklave Nordik: komunitas Nord yang hidup berdampingan dengan House Corolania, menciptakan versi unik budaya Nord yang dipengaruhi isolasi selama berabad-abad.
Pengaruh Daedric dan Alur Cerita
Pangeran-Pangeran Daedric kembali beraksi! Kali ini, Meridia dan Sanguine punya peran penting dalam cerita. Dari rumah-rumah berhantu yang dipenuhi sejarah necromancy Altmer, sampai ke karnaval bergaya Daedric yang dipandu langsung oleh Sanguine, ekspansi ini nggak segan-segan menggabungkan horor, humor, dan kenikmatan dalam cara yang aneh tapi menarik. Everlasting Fair, karnaval milik Sanguine, bukan cuma jadi lokasi yang menarik secara visual, tapi juga pusat cerita penting yang penuh jebakan terselubung di balik permainan dan pesta meriah.
Biasanya, alur cerita di ESO berlangsung dalam satu tahun waktu game. Tapi kali ini, ZeniMax mencoba pendekatan baru. Cerita dari Seasons of the Worm Cult akan berjalan secara bertahap sepanjang tahun, dengan kondisi dunia yang berubah seiring waktu dan keputusan pemain yang bisa memengaruhi perkembangan cerita ke depannya.
Dengan format ini, cerita jadi terasa lebih hidup dan punya dampak emosional yang lebih dalam, karena pilihan yang diambil di awal bisa membawa konsekuensi besar di bab selanjutnya.
Fitur Quest, Gameplay, Musuh, dan World Boss Baru
Selain lore dan visual, Update 46 juga membawa inovasi besar dalam gameplay. Tim pengembang fokus memperbarui mekanik quest supaya pemain tetap terlibat dan terus merasa penasaran. Beberapa fitur barunya yang paling menonjol antara lain.
- Membangun jembatan dengan sihir: di Temple of Meridia (Broken Light Temple), pemain bisa menggunakan tongkat ajaib untuk memindahkan puing-puing dan membangun jalur baru.
- Puzzle pendamping armor hidup: menjelajahi ruangan penuh jebakan sambil mengarahkan armor ajaib untuk menarik tuas dan menyelesaikan teka-teki rumit.
- Rintangan karnaval: mini-game dan tantangan ala Sanguine yang kacau tapi seru menambah variasi dalam pengalaman bermain.
Semua ini membuat aktivitas quest jadi lebih fresh dan interaktif. Belum lagi berbagai tambahan musuh dan juga world boss baru yang akan kita bahas di paragraf selanjutnya. Berikut detailnya.
Pulau Solstice penuh dengan musuh-musuh unik. Salah satu yang paling mencolok adalah Vosgrana Guardians—golem batu Argonian kuno yang dihidupkan dengan sihir suku. Mereka berperan besar dalam menjaga reruntuhan suci dan bagian penting dari alur cerita.
Tapi yang paling mencuri perhatian mungkin adalah Vihath Behemoth—makhluk raksasa bersisik dan berbulu dengan kekuatan magis, hasil dari ide iseng di internal developer yang akhirnya diwujudkan jadi world boss resmi. Dengan serangan lempar batu, semburan elemen, dan putaran mematikan, Vihath jadi salah satu makhluk paling ikonik yang pernah ada di ESO.
Hadirnya Subclassing di ESO: Bikin Kelas Sendiri Sesuai Gaya Main
Subclassing adalah fitur baru yang hadir di Update 46, dan bisa dibilang ini salah satu perubahan paling seru di ESO dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling keren? Fitur ini gratis. Nggak perlu langganan ESO Plus, nggak perlu beli konten tambahan atau DLC—fitur ini langsung tersedia di base game. Syaratnya cuma satu: punya minimal satu karakter yang udah mencapai level 50. Setelah itu, subclassing akan otomatis aktif buat semua karakter baru yang dibuat di akun tersebut.
Apa itu Subclassing?
Subclassing adalah sistem yang memungkinkan pemain membuat kelas karakter sendiri. Saat bikin karakter baru, tetap harus milih faksi, ras, dan kelas dasar seperti biasa. Tapi sekarang, nggak lagi harus terpaku sama tiga skill line dari kelas tersebut. Lewat subclassing, dua dari tiga skill line bisa diganti dengan skill line dari kelas lain. Artinya, bisa mencampur berbagai gaya main sesuai selera—mau bikin rogue yang punya kemampuan support, sorcerer yang bisa nyembuhin, atau kombinasi gila seperti Templar campur Necromancer, semua bisa dicoba.
Kombinasi Bebas Tanpa Batas
Suka Nightblade tapi nggak cocok sama semua skill-nya? Ambil satu skill line-nya aja, lalu kombinasikan dengan yang lain. Mau pakai skill Streak dari Sorcerer buat kabur diam-diam sebagai karakter stealth? Sekarang bisa. Satu-satunya syarat: tetap harus mempertahankan satu skill line dari kelas dasar. Selebihnya, bebas eksplorasi.
Cara Mulai Subclassing
Untuk mulai pakai sistem ini, ada quest pengantar singkat yang bisa diambil dari Crown Store, di bagian Quest Starters. Judulnya “Study and Discipline”. NPC pemberi quest juga bisa ditemukan di wayshrine utama di zona kelima dari masing-masing faksi:
-
Daggerfall Covenant → Evermore
-
Aldmeri Dominion → Dune
-
Ebonheart Pact → Riften
Setelah quest pengantar selesai, sistem subclass langsung terbuka dan bisa dipakai di karakter tersebut.
NPC utama yang membimbing proses ini adalah Bathra di Hunding. Dia juga jadi tempat untuk respec skill kalau ingin ganti-ganti. Dari sana, bisa langsung pilih kombinasi skill line yang diinginkan. Perlu diingat, kalau ingin pakai skill dari kelas berbayar seperti Warden, Necromancer, atau Arcanist, kelas tersebut harus sudah dimiliki. Kalau belum, akan diarahkan ke Crown Store.
Aturan Dasar Subclassing
Pemain bisa memasang tiga skill line sekaligus—satu wajib berasal dari kelas dasar, dua lainnya bisa diganti sesuka hati (asal memenuhi syarat). Skill line dari kelas yang belum dimiliki tetap akan muncul di tampilan UI, jadi bisa lihat dulu kemampuannya, baca lore-nya, dan bahkan mulai rencanakan build dari awal.
Setiap kali menambahkan skill line dari kelas lain, biaya skill point-nya dua kali lipat (dua poin per ability). Skill line yang dipilih juga harus dinaikkan levelnya dari nol, jadi tidak langsung terbuka semua. Untuk bantu proses leveling ini, ada Champion Point baru bernama Discipline Artisan yang meningkatkan exp untuk semua skill class dan ability—termasuk weapon dan guild line juga.
Terintegrasi dengan Sistem Lama
Buat yang udah lama main ESO, subclassing ini dirancang supaya cocok dengan sistem yang sudah ada.
-
Bisa disimpan di Armory, jadi mudah tukar-tukar build.
-
Skill point akan dikembalikan otomatis saat mengganti skill line.
-
Class Mastery Scripts dari Scribing tetap hanya berlaku untuk kelas dasar.
-
Beberapa set item khusus (kayak dari Infinite Archive) juga tetap hanya mendukung kelas asli.
Subclassing benar-benar membuka pintu kebebasan dalam membuat build di ESO. Pemain bisa mengekspresikan gaya main dengan cara yang sebelumnya nggak mungkin. Mau jadi summoner dengan elemen ala Elementalist? Atau mencampur cahaya dan kegelapan seperti Templar-Necromancer? Semua bisa diwujudkan. Sistem ini dirancang untuk mendukung kreativitas pemain—dan cocok banget dengan filosofi utama ESO: main sesuai gaya sendiri.
Kesimpulan
Seasons of the Worm Cult – Part 1 dan Update 46 benar-benar jadi standar baru untuk konten ESO ke depannya. Dengan setting baru yang penuh misteri, konflik budaya yang rumit, sistem quest yang diperbarui, dan ancaman besar dari Writhing Wall, babak kali ini terasa ambisius sekaligus bikin penasaran.
Baik buat yang udah lama main maupun yang baru mau mulai kenalan sama dunia Tamriel, Solstice jadi tempat yang pas buat mulai petualangan. Ini bukan cuma zona baru, tapi juga awal dari salah satu cerita paling seru yang pernah hadir di ESO.
The Elder Scrolls Online bisa kamu mainkan di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, dan juga PC. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post