Komitmen NetEase dalam bersaing di pasar game premium apalagi dengan investasi besar mereka ke akuisisi dan peresmian studio baru adalah langkah yang patut diapresiasi, tapi sayanganya semua itu sekarang sudah tidak lagi mereka prioritaskan. Ini apalagi setelah adanya laporan penutupan studio atau bahkan yang nasibnya terancam meski belum sempat merilis game baru di bawah naungan NetEase. Dampaknya memang belum dirasakan oleh semua developer, contohnya Quantic Dream yang memberi konfirmasi kalau mereka tidak terdampak dan masih berfokus penuh dalam proyek game barunya.
Guillaume de Fondaumière selaku CEO dari Quantic Dream ikut berbagi komentarnya lewat LinkedIn, yang mana dia mengaku turut prihatin dengan nasib studio yang terkena PHK hingga penutupan dalam divisi NetEase. Meski saat ini timnya masih terbilang aman, tentu saja ini pasti tetap memberi semacam dampak mental ke para staff, karena mereka jadi dibuat lebih was-was akan masa depan yang tidak menentu seperti sekarang terlepas dari seberapa kompeten talenta atau produk yang dihasilkan.
Nagoshi Studio pimpinan kreator Yakuza hingga Grasshopper Manufacture pimpinan kreator berbakat Suda 51 sayangnya termasuk yang saat ini nasibnya sedang terancam. Meski masih lebih jatuh ke spekulasi, tapi ada sumber yang sudah mengklaim kalau NetEase memang tengah memotong investasi mereka ke developer internasional, tidak terkecuali yang berada di Jepang. Mengingat bagaimana mereka sudah menutup Ouka Studio yang baru saja merilis game pertamanya yaitu Visions of Mana dengan Square Enix sebagai publisher, termasuk PHK tim dibalik Marvel Rivals yang berada di Amerika Serikat, semua ini tentu jadi indikasi besar kalau tren serupa mungkin akan terus berlanjut di masa depan.
Jadi ini memang tidak berhubungan dengan kapabilitas bakat atau kualitas produk, tapi lebih ke strategi mana yang dirasa NetEase lebih membawa keuntungan bagi mereka. Bahkan sempat ada diskusi bagaiamana keputusan ini mungkin ikut dipengaruhi dengan kesuksesan besar Black Myth Wukong, di mana sebagian besar penjualan game tersebut berasal dari China yang ternyata punya potensi besar untuk konsumsi game premium, apalagi karena fokusnya pada karya peninggalan paling ikonik di negerinya.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post