Setelah melalui masa pengembangan yang cukup panjang dan sempat absen tanpa detail baru hingga dianggap sebagai mitos, Elden Ring akhirnya akan segera dirilis minggu ini. Membawa premis sebagai game terbesar dalam sejarah FromSoftware hingga memenangkan posisi sebagai judul paling diantisipasi selama dua tahun berturut-turut, tentu saja ada ekspektasi besar yang mengikutinya. Soal apakah Elden Ring dapat menjawabnya atau tidak, itulah yang berusaha kami ungkap pada review kali ini.
Karena kamu pasti sudah membaca judul review di atas, bisa dikatakan kalau Elden Ring memang harus kami akui adalah salah satu atau mungkin game open-world terbaik yang pernah ada. Ini bukan datang dari impresi gamer kemarin sore, karena kami sudah memainkan begitu banyak game open-world bahkan dari judul paling niche sekalipun selama lebih dari satu dekade lamanya. Lalu apa yang membuat Elden Ring begitu spesial hingga layak disebut sebagai salah game open-world terbaik yang pernah ada? Langsung saja simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Jalan Cerita
Mari kita mulai dari jalan ceritanya dulu. Meski kebanyakan game Soulslike dari FromSoftware memiliki cerita yang “ambigu” dan tidak membuat pemain harus menonton cutscene super panjang demi mendapat konteks jelas, ada perhatian khusus yang tetap diberikan pada latar belakang dunia hingga narasi penuhnya yang justru memuat begitu banyak rahasia. Premis ceritanya memang sederhana, yang mana kamu akan berperan sebagai mantan ksatria dengan sebutan “Tarnished” yang kembali ke Lands Between untuk mengumpulkan Great Rune dari pecahan Elden Ring milik para demigod keturunan ratu Marika the Eternal.
Elden Ring sendiri adalah sumber kekuatan agung dari Erdtree yang bahkan kekuatannya dapat “menguasai angkasa”, tapi sejak insiden dari kehancurannya yang misterius hingga mengakibatkan kematian demigod Godwyn the Golden, seluruh daratan Lands Between berada dalam masa terburuknya dengan perselisihan ketat dalam perebutan kekuasaan. Meski berperan sebagai Tarnished tanpa gelar dan panduan Finger Maiden, harapan terbesar justru ada di pundakmu untuk mengalahkan semua demigod dan menyatukan serpihan Elden Ring demi menjadi Elden Lord selanjutnya.
Bagi sebagian dari kamu yang mungkin sudah tahu, mitos cerita dalam Elden Ring sendiri adalah hasil kolaborasi dengan novelis ternama George R.R. Martin. Dengan menggunakannya sebagai basis utama, Hidetaka Miyazaki dan timnya sekali lagi berhasil menciptakan sebuah cerita yang begitu menarik untuk diikuti, terutama saat menyadari kalau kamu bukan satu-satunya Tarnished yang kembali ke Lands Between, meski tidak semua dari mereka memiliki ambisi yang sama. Peran Melina sebagai pemandu karaktermu juga dibuat lebih berarti, karena dia bukanlah seorang maiden sesungguhnya dan hanya memainkan peran tersebut sampai dia bisa menemukan jawaban akan arti kehidupannya di Erdtree, dari sinilah kamu bisa melihat hubungan yang terasa lebih mutual dan mengundang tanda tanya juga akan identitas dari Melina itu sendiri.
Tentu saja ada begitu banyak latar belakang cerita dan rahasia yang bisa kamu temui sendiri di gamenya, tapi seperti biasa, semua informasi tersebut berasal dari pemahamanmu sendiri selama memainkan gamenya, sehingga setiap orang pasti punya sudut pandang berbeda akan ceritanya. Penting juga untuk diketahui kalau setiap item yang ada dalam game ini punya deskripsi yang memberi begitu banyak potongan cerita penting, jadi salah satu keseruan dari mempelajari dunia Lands Between juga ada pada membaca deskripsi dari semua item-item tersebut.
Desain Open-World Luar Biasa
Kami tidak bisa menyangkal kalau pendekatan desain open-world memang terdengar cukup riskan, apalagi untuk sebuah game soulslike yang salah satu daya tariknya juga ada pada desain setiap level linearnya yang tetap dibuat begitu kompleks dan penuh dengan detail. Membuatnya menjadi game skala besar pasti memberi impresi kalau dunia dalam Elden Ring terkesan kosong dan kurang menarik untuk dijelajah. Dengan senang hati kami bisa bilang kalau kenyataannya justru berkebalikan, karena desain open-world dalam Elden Ring benar-benar diracik dengan kualitas jempolan. Ini karena setiap area dibuat sedemikian rupa dengan banyak sekali point of interest, variasi musuh, serta kondisi lingkungan yang sangat berbeda satu sama lain, tapi di saat yang sama kamu masih bisa mengapresiasi keindahan alam di sekitar Erdtree yang begitu mengesankan.
Kesan petualangan yang disuguhkannya membuat kami tidak bosan untuk terus menjelajahi tempat yang sama berulang-ulang, karena seringkali kami selalu menemukan sesuatu yang baru. Beberapa diantaranya bisa sekedar NPC yang baru pertama kali muncul, akses ke area yang sempat terkunci, hingga dungeon atau gua tersembunyi yang sempat terlewat. Tidak ada restriksi berarti saat memainkan gamenya dari awal, jadi kamu bisa bebas menjelajahi dunianya bahkan hingga titik yang sangat jauh sekalipun, tapi pastinya ada balancing tingkat kesulitan musuh yang harus diperhatikan juga dari tiap areanya. Salah satu momen yang paling kami sukai saat melakukan eksplorasi adalah menemukan semacam point of interest rahasia seperti gua atau dungeon tersembunyi, karena di dalamnya kamu tidak akan pernah tahu bahaya atau rahasia apa yang akan menanti.
Kami tidak bisa menyangkal kalau beberapa dungeon di game ini memiliki struktur desain hingga boss yang cukup sama, tapi setidaknya masih ada variasi yang saling membedakan antar satu sama lain dan yang paling penting, reward yang kamu dapatkan selalu berakhir sangat berharga hingga membuat seluruh kerja kerasmu terbayarkan. Tidak ketinggalan ada juga tantangan boss opsional “Evergaol” yang bisa kamu temui di beberapa area, yang mana setiap dari mereka adalah mantan ksatria terbaik yang sempat menaruh kesetiannya pada sang Elden Lord pertama – Godfrey. Setiap boss Evergaol memiliki karakteristik dan gaya bertarung unik, yang mana setiap kali berhasil mengalahkannya kamu akan mendapat sihir spesial untuk dipelajari.
Satu elemen lain yang kami sukai dari desain open-worldnya adalah bagaimana kamu harus seringkali menandai berbagai tempat secara manual, karena selain checkpoint “Site of Lost Grace” yang memang lumayan banyak jumlahnya, tempat lain seperti lokasi NPC, field boss, tempat farming dan point of interest lain harus ditandai secara manual. Terdengar cukup merepotkan memang, tapi ini justru benar-benar mendorong kesan eksplorasi yang lebih kuat sehingga kamu tidak akan selalu dimanjakan dengan akses fast-travel dan panduan lokasi yang serba praktis. Ini terutama sangat penting saat menjalani suatu quest dari NPC yang kamu jumpai di dunia terbukanya, karena ada momen di mana kami menghabiskan waktu panjang hanya untuk kembali mencari lokasi NPC penting untuk melanjutkan progress quest, semua hanya karena kami lupa memberi marker untuk menandai lokasinya. Hal yang sama juga berlaku pada titik lokasi penting lainnya, karena kamu tidak akan pernah tahu kapan butuh melakukan backtrack.
Kamu tentunya tidak sendirian dalam melakukan eksplorasi di daratan luas tersebut, karena di awal permainan Melina akan memberimu tunggangan kuda ajaib bernama “Torrent” yang bisa dipanggil kapan saja selama berada di luar dungeon. Tanpa ragu kami bisa menyebut kalau skema kontrolnya membuat Elden Ring punya sensasi menunggagi kuda terbaik dari game manapun. Kesan realistinya memang hilang apalagi dari bobot kontrolnya yang terasa begitu ringan, tapi sensasinya yang sangat responsif serta bagaimana kamu bisa melakukan berbagai manuver ekstra seperti melompat lebih tinggi dan jauh jadi alasan utama kenapa kami sangat menyukainya. Hanya saja jangan berharap kamu bisa melakukan kustomisasi, karena Torrent hanya akan hadir dengan desain bawaannya.
Mungkin satu-satunya bagian yang kurang kami sukai adalah infiltrasi camp musuh. Kami sempat berharap kalau Elden Ring bisa membuatnya terasa lebih menarik dan tidak pasaran, tapi pendekatan combat dalam Soulslike rasanya kurang cocok untuk melibatkanmu dalam pertempuran massal. Untungnya kekurangan ini berhasil ditutupi dengan summon Ash Spirit sebagai bala bantuan jika terdesak. Hanya saja permasalahan terbesar ada pada sistem stealthnya sendiri yang terasa kurang efektif, karena berbeda dengan Sekiro dimana kamu bisa mengeksekusi musuh dengan deathblow atau menghabiskan satu stok nyawanya secara sekaligus, stealth dalam Elden Ring lebih memungkinkamu untuk mendapat serangan viscreal / backstab yang lebih mudah tanpa diketahui musuh. Jadi saat ada momen dimana kamu gagal mengeksekusi mereka, maka pertarungan tidak bisa terelakan dan berujung membuat beberapa musuh langsung menyadari keberadaanmu. Sebagian musuh pengintai yang memiliki kemampuan menembak dari jarak jauh bahkan punya insting yang masih tajam untuk melihat keberadaanmu, bahkan meski sudah menggunakan item untuk kamuflase seperti Mimic’s Veil.
Formula Klasik yang Lebih Baik
Terlepas dari perubahan formulanya yang begitu signifikan sebagai game open-world, pada intinya Elden Ring masihlah game soulslike yang banyak fans cintai, tapi dibuat dengan lebih baik. Kamu masih akan dihadapkan pada musuh hingga boss yang siap membuatmu terjebak dalam perputaran hidup dan mati hingga meraih kemenangan, termasuk sistem gameplay yang mengandalkan manuver presisi untuk menangkis hingga menghindari serangan, serta memperhatikan penggunaan stamina serta Mana (FP) yang mencukupi. Formula klasik yang terutama paling menonjol juga ada di Legacy Dungeon dengan desain level luas yang bercabang serta dipenuhi banyak sekali kejutan yang membuat pengalaman bermain selalu menggugah setiap detiknya. Hanya saja dalam Elden Ring setiap dungeon ini telah dirancang sedemikian rupa untuk memuat berbagai rute opsional sehingga kamu dapat memanfaatkan kemampuan platforming yang belum pernah ada di semua game soulsborne lain dari FromSoftware (Sekiro tidak dihitung).
Combat juga mengalami perombakan dengan adanya serangan melompat serta counter hit untuk memberi serangan poise tinggi ke musuh, tapi yang paling jadi highlight utama pastinya adalah Ash of War. Ash of War sendiri adalah serangakaian skill bertarung tambahan baik itu berupa manuver, serangan fisik, hingga sihir yang bisa diaplikasikan pada senjata. Karena dalam game ini kamu dapat membawa berbagai macam senjata, maka variasi gaya bertarung juga otomatis jadi lebih ekspansif karena ada banyak slot kosong untuk diisi oleh Ash of War berbeda. Ada juga mekanisme terbaik dari Dark Souls 2 yang akhirnya kembali dibawa ke game ini yaitu Powerstance, yang mana kamu bisa menggunakan berbagai macam senjata secara dual-wield demi menciptakan kombinasi serangan maksimal dan kombo baru.
Peran Site of Lost Grace sebagai pengganti Bonfire juga memegang banyak fitur yang hanya bisa diakses di hub area, seperti bagaimana kamu bisa melakukan level up di setiap checkpoint yang ada, memperkuat efek atau mengalokasikan kapasitas Flask, mengatur Ash of War, mengatur sihir apa saja yang digunakan dan lain sebagainya. Meski fiturnya seolah sudah menggantikan peran dari Firelink Shrine di Dark Souls, Elden Ring nyatanya punya area hub khusus juga yang diberi nama Roundtable Hold. Area hub ini dihuni oleh berbagai NPC unik dengan latar belakang cerita serta perannya sendiri, termasuk bagaimana kamu bisa memperkuat senjata lewat blacksmith, mendapat blessing dari sesama Tarnished (MILF Alert!), seorang prophet yang mengajarkan sihir sesuai ajaran Golden Order, serta berbagai NPC lain yang perlahan akan bertambah jumlahnya saat sempat berpapasan dengan mereka di petualanganmu.
Tidak lama juga sampai kami sadar kalau peran Mana (FP) dalam game ini juga cukup krusial bahkan bagi kamu yang memilih karakter dengan gaya bertarung fisik sekalipun. Alasannya karena penggunaan Ash of War dan summon spirit membutuhkan FP yang memadai, karena itu sangat disarankan agar kamu juga menyisihkan Runes (semacam mata uang layaknya Souls) untuk upgrade status “Mind” yang berguna untuk menambah kapasitas FP. Variasi sihir dalam Elden Ring juga sangat unik dan keren, jadi tipe pemain kelas warrior barbar seperti kami sekalipun bahkan sampai tergoda untuk membuat karakter dengan gaya bertarung campuran.
Lebih Mudah dan Sulit di Saat Bersamaan
Elden Ring adalah game yang susah, ini rasanya sudah menjadi fakta yang tidak terelakan dan sudah diantisipasi oleh semua gamer. Hanya saja kami bisa mengatakan kalau pengalaman yang ditawarkannya bisa terasa cukup mudah dan sulit di saat bersamaan. Gamenya terkadang bisa mudah karena kamu diberi akses ke spirit summon yang lebih fleksibel untuk menambah ekstra kekuatan tempur, checkpoint dalam jumlah lebih banyak dan berdekatan, sistem crafting sederhana yang bisa memberimu banyak sekali item tambahan seperti bom dan weapon coat / resin (bahkan meski tidak niat looting material untuk membuatnya), hingga tidak adanya progress yang tersendat karena desain game yang lebih terbuka serta penempatan checkpoint ekstra seperti Stake of Marika. Bahkan kehadiran Torrent di satu sisi juga cukup memudahkanmu, karena sebagian besar musuh dan boss yang ditemui di dunia terbukanya dapat kamu lawan dengan lebih mudah saat menunggangi Torrent atau bahkan sekedar saat ingin kabur.
Satu sisi gamenya juga lebih sulit, karena kebebasan eksplorasi ke berbagai tempat yang jauh tidak cukup memberi gambaran akan kesesuaian scaling tingkat kesulitan, sehingga tidak jarang kamu merasa musuh yang dilawan di suatu area benar-benar kuat sehingga kamu berakhir berfokus mengeksplorasi area awal secara maksimal sampai dirasa karakternya cukup kuat. Selain itu kami sempat mendapat kesulitan saat melakukan grinding material smithing kelas bawah saat sudah mencapai progress jauh, karena material serupa tidak akan respawn saat kamu mencarinya di area seperti tambang dan bagaimana sangat jarang sekali musuh bisa memberikan drop item tersebut. Kami bahkan sempat menghabiskan waktu tiga jam lebih hanya untuk mencari Smithing Stone Lv. 1 yang akhirnya baru didapat dari prajurit keroco. Meski begitu kami masih yakin kalau ada NPC khusus yang menyediakan akses untuk membeli materialnya, hanya saja untuk sementara kami masih belum menemukannya.
Sebagai tambahan kami sayangnya belum berkesempatan untuk mencoba mode Co-Op dan PvP selama sesi bermain, karena ada keterlambatan distribusi kode review serta bagaimana progress kami masih belum sepenuhnya selesai meski sudah memainkan game ini selama lebih dari 60 jam untuk versi PS5. Nantinya kami akan coba mengupdate review ini dengan impresi tambahan jika sudah menyelam lebih dalam ke mode multiplayernya serta optimisasi setelah mendapat patch baru.
Kesimpulan
Berbekal impresi solid yang kami dapat dari dua sesi Network Test terdahulu, wujud asli dari Elden Ring ternyata memang jauh lebih mengagumkan dari ekspektasi. Lebih dari sekedar game open-world masih yang sudah begitu banyak jumlahnya di pasaran, FromSoftware telah memberi perhatian ekstra demi membuat dunianya terasa punya identitas yang sangat dominan, penuh rahasia, dan pastinya menawarkan sensasi eksplorasi yang penuh tantangan dan tidak lepas dari kesan memorable. Dibalik wujud sejatinya yang masih mengakar kuat pada formula Dark Souls, game ini berhasil menggabungkan semua elemen terbaik dari karya yang pernah mereka buat dan berhasil menciptakan pengalaman luar biasa.
Untuk sebuah game yang diklaim sebagai “evolusi Dark Souls”, dengan yakinnya kami bisa menyebut kalau Elden Ring berhasil memenuhi tugas tersebut tanpa banyak masalah. Tentu saja ada restriksi ketat yang membuat kami tidak bisa membahas gamenya secara lebih jauh, tapi satu yang jelas kalau dunia dalam Elden Ring adalah sebuah taman bermain yang penuh dengan keanekaragaman dan berbagai elemen pembangun game open-world sejati yang jauh dari kata membosankan. Tidak bisa dibilang 100% sempurna memang, karena ada beberapa kekurangan yang kami rasakan seperti grinding material smithing kelas bawah yang bisa merepotkan saat mencapai progress jauh serta beberapa bug di sana-sini. Tapi secara keseluruhan semua itu tidak sampai menggangu pengalaman bermain sama sekali.
Elden Ring sendiri rencananya akan dirilis di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series dan PC via Steam pada tanggal 25 Februari 2022.
Simak juga video review di bawah ini dari rekan media kami di GamerBraves:
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
The Review
Elden Ring
PROS
- Desain open-world masif yang penuh variasi, tantangan, dan kejutan
- Tambahan mekanisme lama dan baru yang melebur dengan solid
- Banyak pertarungan boss yang begitu keren dan memorable
- Ash of War dan Powerstance yang semakin memperkaya opsi combat
- Eksplorasi yang selalu berakhir rewarding
CONS
- Grinding material esensial yang bisa cukup merepotkan saat mencapai progress jauh (contoh: smithing stone lv.1)
- Masih ada bug minor serta penurunan fps saat cuaca hujan
Discussion about this post