Farming Simulator 25 kembali hadir sebagai game simulasi bertani yang sudah lama digemari. Di seri terbaru ini, pemain masih disuguhi pengalaman bertani yang cukup realistis, dengan tambahan konten seperti tanaman, hewan, peta baru, dan beberapa optimasi fungsi. Tapi, secara keseluruhan, inti gameplay-nya terlihat seperti masih mirip dengan versi sebelumnya.
Kami mendapatkan kesempatan untuk nyobain dan review Farming Simulator 25 duluan dan melihat inovasi apa saja yang ditawarkan untuk membuat gamenya terlihat lebih solid. Mari simak artikelnya!
Gameplay Inti yang Masih Mirip, Gak Banyak Inovasi
Kalau dibandingkan sama Farming Simulator 22, inti gameplay di Farming Simulator 25 gak banyak berubah. Pemain masih harus menanam tanaman, pelihara ternak, dan kelola lahan pertanian supaya makin berkembang. Walaupun ada tambahan jenis tanaman dan hewan baru, perubahan ini nggak bikin gameplay terasa beda banget. Rasanya lebih kayak “nambahin” aja dari versi sebelumnya, bukan inovasi besar.
Di Farming Simulator 25, ada 25 jenis tanaman yang bisa ditanam, termasuk tanaman baru kayak padi (yang khusus ditanam di sawah), bayam, kacang polong, dan buncis. Hewan baru kayak kerbau dan kambing juga bisa jadi sumber penghasilan tambahan. Walaupun menambah variasi, tambahan ini nggak bikin pengalaman bermain berubah drastis, terutama buat pemain lama yang udah lama main seri ini.
Tutorial buat Pemain Baru Masih Kurang Ngebantu
Masalah tutorial yang kurang membimbing pemain baru ini udah jadi masalah dari dulu di seri Farming Simulator, dan sayangnya masih berlanjut di Farming Simulator 25. Di game ini, pemain baru memang dikasih beberapa tutorial dasar buat ngerti kontrol, tapi setelah itu banyak yang bingung mau ngapain lagi. Minimnya panduan bikin pemain baru bisa kehilangan arah dan malah jadi cepat bosen kalau nggak dibantu dengan nonton panduan dari luar.
Ke depannya, game ini bakal lebih oke kalau bisa bikin tutorial yang lebih terarah dan bertahap, biar pemain baru lebih ngerti cara manajemen lahan dari dasar. Panduan berbasis tugas per tahap bakal bikin pemain baru lebih gampang menikmati game ini dan mengundang lebih banyak gamer.
Optimalisasi Fitur yang Bikin Main Jadi Lebih Nyaman
Walaupun inti gameplay gak banyak berubah, Farming Simulator 25 menghadirkan beberapa perbaikan kecil yang bikin pengalaman main jadi lebih nyaman. Misalnya, sekarang penanda lokasi di misi kontrak ditandai dengan lingkaran merah berkedip yang lebih jelas, bukan angka kecil yang bikin bingung. Selain itu, menu ESC juga didesain ulang, jadi fungsi yang mirip dikelompokkan di tab yang sama biar lebih gampang dicari.
Fitur “tidur” juga diperbaiki. Dulu, pemain cuma bisa pilih bangun antara jam 5 sampai jam 8 pagi. Sekarang, pemain bisa pilih waktu bangun dengan interval setengah jam. Ini cocok buat yang pengen lebih detail dalam ngatur jadwal bertani yang lebih presisi dengan mengatur jadwal tidur lebih baik.
AI Assistant yang Lebih Pintar, Tapi Masih Ada Masalah
AI Assistant di Farming Simulator 25 lumayan lebih “pintar” dibanding versi sebelumnya. Sekarang, asisten AI bisa mengendalikan alat lebih baik, dan fitur Assisted Steering bikin pemain bisa ngontrol mesin dengan bantuan GPS, yang bikin kerja jadi lebih akurat. Tapi, asisten AI ini masih punya beberapa masalah.
Contohnya, kalau disuruh ngerjain tugas seperti membajak, kadang AI malah jalan muter-muter dan nggak ngejalanin tugasnya. Dalam tugas pemupukan juga kadang ada masalah: biaya udah langsung terpotong saat perintah dikasih, tapi tugasnya nggak selesai atau malah ditunda. Selain itu, rute yang diambil AI di beberapa peta kadang nggak efektif, contohnya di peta Riverbend Springs, AI sering pilih jalan sempit yang bikin alat tersangkut. Masalah ini cukup ganggu, dan perbaikan di perencanaan rute bakal bikin pengalaman main jadi lebih enak.
Map Baru dan Peningkatan Visual Bikin Lebih Imersif
Farming Simulator 25 punya tiga peta baru dengan tema yang beda-beda: Hutan Pantai yang terinspirasi dari Asia Timur, Riverbend Springs dengan nuansa Amerika Utara, dan Zielonka yang berlatarkan Eropa. Peta-peta ini punya lanskap khas dari berbagai wilayah, yang bikin pemain bisa merasakan suasana bertani di tempat-tempat unik. Misalnya, peta Asia Timur punya sawah dan kota pelabuhan yang penuh lampu neon, sementara peta Amerika Utara punya elevator biji-bijian tua yang khas.
Dari segi visual, game ini menggunakan GIANTS Engine 10 terbaru yang bikin detail lingkungan makin hidup. Efek cahaya alami juga lebih nyata, mulai dari sinar matahari yang menerobos dedaunan sampai kabut pagi yang bikin suasana lebih realistis. Tambahan sistem cuaca ekstrem juga jadi tantangan seru, kayak angin topan atau hujan es yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pemain jadi perlu waspada dan lebih siap dalam menghadapi perubahan cuaca.
Kesimpulan
Farming Simulator 25 tetap menghadirkan pengalaman bertani yang realistis buat para penggemarnya. Walaupun tambahan tanaman, hewan, peta, dan optimasi fitur bikin variasi lebih banyak, gameplay inti masih sangat mirip dengan versi sebelumnya. Buat penggemar lama, game ini tetap layak dicoba, tapi buat pemain baru, kurangnya tutorial yang jelas mungkin jadi kendala.
Kalau di update berikutnya game ini bisa meningkatkan panduan buat pemain baru, kecerdasan AI, dan perencanaan rute, pengalaman mainnya pasti bakal lebih maksimal yang berujung lebih seru dan nagih untuk dinikmati.
Farming Simulator 25 resmi dirilis pada 12 November dan bisa gamer mainkan di platform PlayStation 5, Xbox Series, dan juga PC melalui Steam. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Farming Simulator 25
PROS
- Gameplay inti tetap solid, cocok buat pemain lama.
- Tanaman, hewan, dan map baru bikin variasi lebih banyak.
- Visual yang makin oke bikin pengalaman lebih imersif.
CONS
- Gameplay inti masih mirip dengan versi sebelumnya, bisa terasa repetitif.
- Masalah AI masih ada di rute dan eksekusi tugas yang kadang bikin kesel.
Discussion about this post