Meskipun popularitasnya terutupi dengan Persona yang mendadak masuk dalam jajaran franchise JRPG modern tersuskes saat ini, Atlus tidak seolah menutup mata dan menghiraukan Shin Megami Tensei yang memang merupakan franchise utamanya. Sembari menantikan seri kelimanya yang akan hadir pada bulan Oktober mendatang, belum lama ini fans sudah disuguhkan dengan rilis ulang Shin Megami Tensei III Nocturne dalam versi remaster.
Setelah sebelumnya hanya tersedia di Jepang, game ini akhirnya sudah resmi dirilis secara global di konsol dan PC. Kami kebetulan sudah mendapat kesempatan untuk menjajal gamenya selama beberapa minggu terakhir dan mendapat impresi yang cukup. Jadi bagi kamu yang penasaran dengan kualitas gamenya atau masih ragu untuk beli, langsung saja simak rangkuman review kami di bawah ini.
Grafis yang Lebih Dipoles, Tapi…
Nilai jual utama yang tentu saja ditonjolkan untuk setiap game remaster tentunya adalah perombakan grafis. Untuk yang satu ini, Shin Megami Tensei III Nocturne HD Remastered berhasil dipoles dengan tampilan yang memang sedikit lebih baik dibanding game originalnya. Kini kamu dapat memainkannya dengan aspect ratio 16:9, meskipun ada beberapa cutscene yang masih ditampilkan di 4:3. Kualitas tekstur hingga model karakter terlihat lebih baik, termasuk juga dari performa gamenya yang kini berjalan di framerate konsisten. Secara kasar, versi remaster ini menjawab tugasnya dengan baik dan memang menawarkan opsi terbaik bagi kamu yang ingin memainkan seri klasik ini untuk pertama kalinya.
Hanya saja kami tidak dibuat benar-benar takjub dengan apa yang mereka tawarkan. Ini khususnya kami rasakan karena sempat menamatkan game originalnya sekitar lima tahun lalu, tapi setelah menjajal versi remaster ini pengalaman yang dirasakan hampir tidak berbeda terlepas dari semua perombakan barunya. Sangat disayangkan juga kalau ada beberapa fitur yang tidak ditambahkan, seperti opsi untuk mempercepat gerakan animasi karakter atau speed-up, yang memang dibutuhkan game ini karena kontrol gameplaynya yang begitu lambat.
Ada juga opsi dalam gamenya yang mana kamu bisa melihat map overworld dan memilih area untuk dieksplorasi. Permasalahan yang kami temui pada bagian ini adalah bagaimana cue visual yang ditampilkan kurang jelas bahkan setelah memainkan gamenya di layar besar, yang otomatis membuat navigasi terasa begitu membingungkan. Ini bahkan sering kami alami juga di beberapa area yang terasa memberikan petunjuk jelas tapi tetap berakhir membuat kami kebingungan.
Penyempurnaan Gameplay
Berperan sebagai demi-fiend, tugas kamu dalam game ini adalah menyelamatkan dunia dari konflik yang ditimbulkan antara dewa dan iblis. Dari segi gameplaynya tidak ada banyak perbedaan signfikan khususnya jika kamu sudah terbiasa dengan franchise ini atau bahkan Persona. Gameplay dikemas dalam sistem turn-based battle, yang mana kamu bisa merekrut iblis untuk bergabung dalam party. Seiring banyaknya pertempuran yang dihadapi, maka level karakter serta demon milikmu akan naik yang otomatis juga meningkatkan statistik hingga akses ke skill baru. Secara garis besar tidak banyak perbedaan, kecuali memang dari tingkat kesulitannya yang cukup menantang dan siap menguji kesiapanmu.
Ada beberapa porsi gameplay yang mengharuskanmu untuk melakukan backtracking ke area yang sudah pernah dieskplor. Ini memang termasuk aktivitas yang paling kami tidak sukai saat memainkan beberapa game, khususnya dari JRPG yang masih menggunakan Random Encounter, tapi setidaknya ada beberapa fitur Quality of Life (QoL) yang membuat pengalaman bermain terasa lebih ringan. Kamu bisa selalu menggunakan fasilitas Amala Networks untuk fast travel, dan setiap area hub dalam gamenya selalu memiliki pos untuk memulihkan HP karakter serta menghilangkan kutukan lewat jasa Lady of the Fount. Jika kekurangan sumber daya yang dibutuhkan, beberapa area besar sudah menyediakan fasilitas toko juga.
Selain dari perombakan grafis dan penambahan fitur QoL di beberapa tempat, pengalaman bermain yang kami rasakan benar-benar tidak berbeda jauh. Mungkin ini lebih cocok untuk direkomendasikan ke pemain baru, tapi kami bahkan tidak bisa mengiyakannya juga, karena dilihat dari segi desain game, Shin Megami Tensei III Nocturne sudah terasa usang dan terasa membutuhkan dorongan komitmen untuk bisa ditamatkan.
Sebagai tambahan, gamenya juga dikemas dengan tambahan konten Chronicle Edition yang menghadirkan Raidou Kuzunoha dari seri Devil Summoner, dan pastinya sang pemburu iblis ikonik Dante dari Devil May Cry (2) juga bisa kamu temui lewat konten DLC-nya. Sangat disayangkan memang bagaimana DLC Dante dipisah dan bukannya dijadikan satu bundle, apalagi melihat gamenya sudah dipasarkan dengan harga penuh di IDR 799 ribu dengan opsi versi Deluxe Edition yang menyentuh IDR 999 ribu. Ya jadi dari segi pemasaran memang rasanya game ini terlalu mahal, apalagi melihatnya sebagai versi remaster yang tidak membawa banyak perubahan signifikan.
Kesimpulan
Pada akhirnya meski kami memberikan sedikit kritik terutama dari pengalaman bermain yang tidak berbeda jauh, Shin Megami Tensei III Nocturne HD Remastered tetap memenuhi tugasnya. Game ini adalah versi remaster dari seri klasiknya di PlayStation 2 yang kini lebih disempurnakan dengan grafis lebih baik dan tambahan fitur lain. Tapi dari segi desain gamenya sendiri, kami yakin pasti banyak gamer yang tidak akan terbiasa dan malah kurang menikmati pengalaman bermain mereka. Intinya selama kamu tidak menganggapnya sebagai game Persona dan paham akan beberapa bagian yang masih usang, maka tidak ada masalah berarti selama kamu tidak keberatan menghamburkan uang setara harga game AAA kekinian dengan remaster standar dari game lawas.
Shin Megami Tensei III: Nocturne HD Remaster sudah resmi dirilis di platform PlayStation 4, Nintendo Switch, dan PC via Steam.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post