Dari sekian banyak pujian yang didapat Final Fantasy XVI sebagai salah satu rilis game terbaik tahun ini, kami terutama memang sangat kagum dengan pembawaan setiap karakter utamanya. Demi menjaga esensi dari setting medieval yang dibawa gamenya, pihak Creative Business Unit III memutuskan untuk menaruh prioritas utama ke voice acting Inggris sebelum diikuti dengan bahasa lain termasuk Jepang. Salah satu pemeran yang cukup meninggalkan impresi kuat adalah Nina Yndis sebagai Benedikta Harman. Meski termasuk karakter yang kurang mendapat screen time, Nina tetap berhasil meninggalkan kesan yang begitu kuat dan memorable lewat aktingnya.

Kami sendiri kebetulan sudah berbincang dengan Nina untuk mendengarkan ceritanya selama memerankan Benedikta yang diikuti pertanyaan menarik lain. Kami sudah membagi pertanyaannya dalam beberapa bagian mulai dari reaksinya akan resepsi fans, semua soal Benedikta, dan bonus pertanyaan lain yang bisa langsung kamu simak dalam rangkuman wawancara berikut.
Resepsi Fans
Q: Banyak fans sudah menuangkan dukungan besar kepada para pemeran Final Fantasy XVI berkat akting yang luar biasa. Bagaimana perasaan anda sampai bisa mendapat resepsi yang begitu positif tersebut?
Nina Yndis: Rasanya sungguh luar biasa, kacau, dan menakjubkan. Saya tidak pernah menyangka kalau resepsinya akan meluap seperti ini, dan para fans telah begitu baik mengutarakan feedback dan kecintaan pada semua karakter dan juga kami para aktor. Saya bilang kacau karena sebelum ini saya tidak benar-benar aktif menggunakan Twitter, dan kemudian ketika mereka merilis beberapa adegan pertama Benedikta, profil saya langsung meledak dengan begitu banyak pengikut baru dan orang-orang yang menandai saya dalam Tweet mereka.
Dan sejak saat itu saya mencoba memanfaatkan platform ini sebaik mungkin, dan memiliki rekan aktor utama yang luar biasa seperti Ben Starr yang menggiring kami hingga membuat semua video / skit lucu ini secara online sangatlah menyenangkan. Berinteraksi dengan para fans Final Fantasy telah menjadi sorotan utama dari seluruh pengalaman ini bagi saya.
Q: Anda, Ben, dan Ralph terutama semakin aktif di platform Twitter (X) dengan mengunggah beragam skit. Jadi seberapa jauh kedekatan anda dengan mereka sejak mengisi peran di Final Fantasy XVI?
Will Joshua, Dion and Benna see you at @pax ? #paxwest #ff16 See you soon Seattle. pic.twitter.com/tXluTpMBsb
— Nina Yndis (@NinaYndis) August 31, 2023
Nina Yndis: Seperti yang saya sebutkan, Ben telah seolah menggiring dan memperkenalkan kami pada berbagai orang, event, serta telah melibatkan seluruh pemeran untuk menjadi lebih aktif dalam berinteraksi dengan para fans dan mereka yang telah memainkan game ini. Sungguh suatu kehormatan bisa berkeliling dunia dengan orang-orang ini dan menghadiri berbagai event yang luar biasa! Dan yang terbaik adalah kami semua bisa saling bergaul, dan kami bisa bersenang-senang bersama. Jadi ini berujung sama sekali tidak terasa seperti sedang bekerja.
Q: Mengikuti pertanyaan tadi, apakah sesi rekaman anda untuk gamenya dilakukan secara terpisah atau bersama-sama?
Nina Yndis: Beberapa aktor lain cukup beruntung untuk menjalani sesi rekaman bersama, tapi saya sudah mengungkapkan kekecewaan kalau saya tidak pernah diizinkan untuk melakukan rekaman bersama dengan aktor lain. Mereka mungkin berpikir kalau sebaiknya saya mengurung diri di dalam booth sendirian, karena jika tidak saya mungkin sudah akan menjerit-jerit…
Q: Banyak fans merasa kecewa setelah mendapati kalau nasib Benedikta berakhir terlalu cepat. Lalu bagaimana tanggapan anda saat melihat skrip karakternya di awal?
Nina Yndis: Ya, kan? Saya pada waktu itu langsung merasa kalau dia harus kembali, tapi tidak, karena selama sesi rekaman kami sampai harus melompati naskah sehingga sulit untuk mengikuti kisah karakternya yang linear. Selain itu karena semuanya sangat rahasia, saya sebenarnya tidak pernah menerima keseluruhan naskah, hanya adegan yang saya rekam beberapa hari sebelum masuk ke studio, jadi saya tidak tahu di mana cerita Benedikta akan berakhir. Pada waktu itu saya sudah berpikir Benedikta memberi dampak yang sangat kuat pada cerita ini, sehingga saya tidak keberatan jika ceritanya berakhir seperti itu. Dia berujung mendapat akhir yang brutal, dan saya lebih suka para fans menginginkan agar dia bisa lebih sering muncul daripada merasa bosan dengannya.
Q: Apakah anda sempat mengecek fanart untuk Final Fantasy XVI dan apakah ada yang jadi favorit sejauh ini?
Warden of the Wind, Benedikta & VA @NinaYndis #FinalFantasyXIV pic.twitter.com/hjx0ZdjHuR
— James 🐍 Comms OPEN✍🏼 (@jamesdiato) May 29, 2023
Nina Yndis: Sepanjang waktu saat saya browsing di Twitter. User-user di twitter yang telah menandai kami sungguh memamerkan karya yang luar biasa. Salah satu favorit saya adalah @magda_iruno yang mengilustrasikan audisi Wario saya sebagai Benedikta. Saya juga dikirimi sebuah lukisan oleh @jamesdiato yang merupakan ilustrasi Benedikta yang berdampingan dengan saya, yang kemudian langsung saya bingkai dan dipajang di dinding. Semua orang yang telah menandai kami dalam ilustrasi mereka sangat berbakat dan saya mencoba untuk berbagi sebanyak mungkin di profil Twitter saya!
Saat Mengisi Peran Sebagai Benedikta
Q: Satu bagian yang membuat kami sangat suka dengan pembawaan anda sebagai Benedikta adalah adanya energi mentah yang keluar dari karakternya di beberapa momen, contohnya seperti saat mengeluarkan kata-kata kotor “F*CKING DOG” saat diserang oleh Torgal. Apakah pembawaan ini memiliki semacam hubungan dengan apa yang anda rasakan di dunia nyata?
Nina Yndis: Haha, mungkin saja. Saya mencoba untuk seotentik mungkin dengan sisi nyata Benedikta dan terkadang itu berarti menggali beberapa perasaan/pikiran yang sedang saya hadapi saat sesi rekaman. Saya tidak dapat mengingat secara pasti apa yang saya pikirkan saat merekam dialog tersebut, tapi kemungkinan besar saya meluapkan beberapa emosi yang saya rasakan pada hari itu, mungkin ada orang yang baru saja membuat saya jengkel, dan juga perpaduan yang baik dari imajinasi saya. Itulah ramuan akting terbaik bagi saya dan biasanya selalu berhasil.
Q: Bisakah anda berbagi sedikit mengenai arahan peran karakternya di beberapa momen?
Nina Yndis: Saya mencoba mengingatnya kembali sekarang, tapi itu sudah lama sekali, jadi saya tidak yakin apakah saya bisa mengingatnya dengan benar. Adegan dengan Hugo di awal, saya pikir satu-satunya catatan yang saya dapatkan adalah untuk tidak tertawa terlalu banyak… Sejujurnya, hanya membuat kalimat “You cock” terdengar biasa digunakan itu sulit, dan kami mungkin harus melakukan banyak pengambilan ulang untuk bagian ini. Ada juga adegan di mana Torgal menyerang saya dan saya harus membuat semacam suara seperti tercekik yang juga terdengar basah karena tersedak darah. Itu adalah adegan yang sulit, jadi saya sampai meneguk air dan mencoba berteriak sambil menggelegak, dan saya pikir mereka akhirnya menggunakan rekaman tersebut.
Q: Lalu apakah ada adegan tertentu yang paling anda favoritkan?
Nina Yndis: Momen terakhir Benedikta di dalam hutan adalah yang paling menarik dan katarsis bagi saya. Saya secara pribadi menikmati merekam adegan-adegan yang paling emosional dan berdampak tinggi, dan adegan-adegan ini jauh lebih mudah bagi saya dibandingkan dengan adegan-adegan biasa yang penuh dengan dialog. Ini adalah cara untuk melepaskan ketegangan dan melakukan sesi terapi kecil di dalam bilik, jadi adegan di dalam hutan, dan juga semua konfrontasinya dengan Cid juga sangat menyenangkan untuk direkam. Adegan apa pun di mana saya memiliki kebebasan untuk berteriak dan sedikit marah, itu adalah favorit saya.
Bonus Pertanyaan yang Lebih Santai
Q: Apakah ada peran lain yang terutama paling ingin anda mainkan di masa mendatang?
My official audition to play Wario #Mario pic.twitter.com/ur1w4Nf90h
— Nina Yndis (@NinaYndis) August 29, 2023
Nina Yndis: Pastinya Wario dari Super Mario.
Q: Dengan banyaknya game Final Fantasy yang tersedia di mobile, maukah anda untuk kembali memerankan Benedikta dalam versi yang mungkin lebih kocak / berbeda dari karakternya saat ini?
Nina Yndis: Tentu saja! Selama ada kesempatan untuk kembali memerankan Benedikta maka sudah pasti akan saya ambil.
Q: Jika anda bisa kembali mengisi peran di game Final Fantasy lain, kira-kira mana yang paling anda inginkan?
Nina Yndis: Mungkin Final Fantasy VII Rebirth, gamenya terlihat epik dan karakter-karakternya juga terlihat sangat keren.
Q: Sebagai penutup, mungkin ada yang ingin anda sampaikan kepada para pembaca?
Nina Yndis: Terima kasih atas ketertarikan anda pada karya saya dan pujiannya, dan saya juga ingin berterima kasih kepada para fans yang terus mencurahkan cinta kepada Benedikta! Ini benar-benar membuat keseharian saya menjadi lebih menggembirakan dan saya sangat bersyukur kalau komunitas Final Fantasy telah menerima saya dengan tangan terbuka.
Sekian rangkuman wawancara kami dengan Nina Yndis, dan terima kasih sebanyak-banyaknya juga kepada beliau karena sudah menyempatkan waktu untuk menjawab semua pertanyaan di tengah kesibukannya. Bagi kamu yang tertarik dengan Final Fantasy XVI, gamenya sudah tersedia di PlayStation 5 dengan rencana versi PC yang akan menyusul di masa mendatang. Kami juga sempat merangkum review lengkap gamenya yang bisa kamu simak DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post