Rabbids adalah salah satu franchise dari Ubisoft yang sering diasosiasikan dengan game penuh warna dan memprioritaskan keseruan maksimal untuk semua jenis pemain. Belum lama ini kebetulan sudah ada rilis game baru berjudul Rabbids: Party of Legends yang tahun lalu sempat dirilis lebih dulu di China. Seperti yang bisa kamu tebak dari judul, ini adalah game berbasis co-op / party kasual untuk dimainkan bersama keluarga dan teman.
Kami sudah diberi akses untuk memainkan gamenya beberapa waktu lalu dan harus diakui kalau Rabbids: Party of Legends jauh berbeda dari ekspektasi awal, tapi bukan yang mengarah ke sisi positif. Lalu apa yang salah dengannya? dan apakah ini masih bisa dikatakan sebagai game party-based yang tetap seru untuk dimainkan? Semuanya sudah kami bahasa dalam rangkuman review di bawah ini.
Presentasi ala Journey to the West
Dari segi presentasi gamenya sudah cukup bagus dan khas dengan kebanyakan game party yang lebih mengincar style colorful. Semua karakter dalam gamenya tentu berasal dari franchise Rabbids yang sebenarnya tidak begitu kami suka, karena desain dari para maskot kelinci ini terlihat “cursed”, tapi ini tentu saja lebih ke arah selera masing-masing. Total ada 45 karakter yang tersedia di gamenya dengan desain khasnya sendiri, kecuali masalahnya kamu harus melalui proses grinding cukup intens untuk bisa membuka semua rosternya.
Tidak ada banyak yang bisa dibicarakan untuk musiknya, tapi kami memang bisa mendengar kalau masih ada semacam aliran China di dalamnya. Meski begitu ada beberapa musik yang terdengar sangat bagus dan cukup membuat nagih sampai kami tidak keberatan untuk memainkan mini-game rhythm berulang-ulang. Gamenya ternyata punya konten cerita dengan cutscene yang cukup keren, hanya saja cara penyajiannya sedikit aneh sehingga membuatmu jadi sulit untuk bisa mengapresiasinya. Sebagai contoh bagaimana mereka hanya menyajikannya dalam bentuk kotak teks yang lebih dikhususkan sebagai konteks dasar dari sebuah mini-game.
Cerita dalam game ini menggabungkan universe Rabbids yang seolah tersedot ke dalam cerita novel populer Journey to the West (JTTW). Para Rabbid masuk ke dunia JTTW menggunakan mesin cuci ajaib mereka, sampai akhirnya sang Buddha merampas mesin tersebut dan baru akan mengembalikannya setelah para Rabbid berhasil mengumpulkan buku khusus yang tersebar di seluruh dunianya. Dari sana kamu akan disuguhkan dengan cerita khas JTTW mulai dari saat Sun Wukong keluar dari batu dan terus mengalir seiring progress yang kamu tempuh lewat beragam mini-game. Tentu saja ada banyak bagian yang dilewatkan dari cerita original, tapi ini tidak menjadi masalah karena mereka hanya menyuguhkannya sebagai rangkuman kasual yang bisa dicerna anak-anak juga.
Gameplay yang Sebenarnya Seru
Gameplay yang ditawarkan pada dasarnya sama dengan kebanyakan game dari genre sejenis seperti Mario Party. Kamu akan disuguhkan dengan banyak mini-game seru yang harus dimenangkan untuk mengoleksi buku sebagai tiket utama Rabbid kembali ke dunia asal mereka. Hanya ada satu sistem score, jadi tidak sepenuhnya persis seperti Mario Party di mana kamu mendapatkan koin untuk kemudian dipakai membeli bintang. Apakah dengan ini gamenya lebih mudah? Dari yang kami perhatikan tidak ada cara bagimu untuk kehilangan skor, kecuali progress yang lebih lambat di Story Mode jika kamu tidak berhasil mendapat buku.
Perlu diketahui kalau ini adalah game berbasis party yang tentu harus dimainkan bersama keluarga dan teman dekat. Gamenya sendiri hanya mendukung akses local co-op, jadi bagi kamu yang hanya tinggal sendirian tanpa keluarga maupun teman dalam satu tempat maka jelas tidak ada gunanya untuk memainkan game ini. Tapi meski sudah ada pembatasan akses seperti itu, siapa sangka kalau kamu masih harus login ke Ubisoft Connect untuk mendapat akses masuk.
Kembali ke bagian gameplay, ada dua mode utama yang disuguhkan yaitu Story Mode dan Party Mode. Untuk Story Mode sendiri menawarkan konten cerita utama seperti yang kami jelaskan tadi denagn set mini-game untuk dipilih di sepanjang progress, sedangkan Party Mode dikemas sepenuhnya untuk memberi akses ke semua mini-game yang bisa dimainkan langsung dengan keluarga dan teman. Jenis mini-game yang ditawarkan cukup beragam sehingga meski ada kamu atau rekan yang tidak jago dalam salah satunya, pasti ada yang setidaknya bisa dirasa cocok. Selain itu ada beberapa yang lebih mengandalkan keberuntungan, sehingga peluang untuk memenangkan mini-game akan selalu terbuka untuk siapa saja dan tidak harus selalu mengandalkan skill.
Terlepas dari banyaknya mini-game yang tersedia, lagi-lagi kamu baru bisa mendapat akses ke semuanya dengan melalui proses grinding panjang. Selebihnya kami tidak punya banyak masalah karena sebagian mini-game yang ditawarkan memang seru dan adiktif, tapi harus diakui juga kalau ada beberapa sei tutorial yang tidak memberi penjelasan bagus sehingga butuh waktu lebih lama untuk menguasai suatu mini-game.
Kenapa Harus Ada Grinding?
Seperti yang sudah kami elukan pada beberapa poin di atas, Rabbids: Party of Legends mengunci sebagian besar kontennya untuk pemain grinding. Dalam beberapa kasus ini memang cukup berguna untuk mendorong pemain agar lebih termotivasi dalam memainkan suatu game, tapi bedanya ini adalah game berbasis co-op atau party kasual. Ada ekspektasi kalau dari awal para pemain sudah bisa langsung mengajak keluarga dan teman mereka untuk langsung menikmati gamenya, tapi jika sebagian besar konten justru malah harus dikunci untuk grinding, maka ini justru memberi dampak berkebalikan. Secara tidak langsung kamu harus memaksa keluarga dan teman untuk terlibat dalam proses grinding tersebut yang pastu langsung meninggalkan impresi buruk karena minimnya konten di awal.
Kesimpulan
Membuat game berbasis party biasanya tidak begitu sulit karena fokus keseruan ada pada kebersamaan antar keluarga dan teman dalam menikmati mini-game kasual. Tapi siapa sangka kalau Rabbids: Party of Legends justru hadir sebagai contoh yang berbanding terbalik dan punya beberapa celah kekurangan lain. Kami suka dengan cutscene kualitas tinggi, tapi tidak dengan penyampaian ceritanya. Kami suka dengan roster karakter yang unik, tapu tidak untuk fakta gamenya hanya memberi akses co-op lokal. Kami suka dengan sebagian mini-game yang memang cukup seru, tapi tidak untuk sistem progression yang begitu restriktif dan memaksamu grinding.
Jadi seperti yang bisa ditangkap, ini adalah game yang sempat dirasa punya kualitas bagus sebelum akhirnya ikut diiringi dengan beberapa kekurangan fatal. Kami mungkin bisa lebih mentoleransinya jika mereka tidak sampai mendesain sistem progression yang begitu buruk.
Jika masih tertarik dengan gamenya, Rabbids: Party of Legends kini sudah tersedia di PlayStation 4, Xbox One, Nintendo Switch, dan Stadia.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game mobile lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Rabbids: Party of Legends
PROS
- Desain karakter kreatif dengan pembawaan lucu
- Serangkaian mini-game yang memang seru untuk dimainkan
CONS
- Sistem progression yang sangat buruk
- Tidak adanya akses online multiplayer
- Penyajian cerita yang terlalu lemah selain dari cutscene
Discussion about this post