Mimpi yang menjadi sebuah kenyataan mungkin adalah kata yang tepat untuk menggambarkan para fans Assassin’s Creed yang memang sangat berharap kalau gamenya akan memiliki latar belakang lokasi hingga cerita di Jepang. Ubisoft sendiri telah mengambilkannya melalui proyek ambisius yang mereka berinama Assassin’s Creed Red.
Ubisoft Quebec yang jadi “kepala” studio yang mengerjakan Assassin’s Creed Red yang berlatar di Jepang tersebut akan dibantu banyak oleh Ubisoft Japan serta beberapa konsultan diluar studio yang berasal dari negeri sakura tersebut. Alasan utama mereka adalah untuk tetap menjaga keaslian budaya dan sejarah di gamenya nanti agar tidak terlalu keluar jalur.
Assassin’s Creed Red akan mengambil latar belakang zaman feodal Jepang yang berlangsung sekitar abad ke-12 hingga ke-18, dimana pemerintahan militer shogun mengambil alih dan berkuasa di negara tersebut. Gameplaynya sendiri bakal menjadi open-world RPG.
Tentu saja sangat penting untuk bekerjasama dengan orang Jepang langsung agar tetap berasa asli dan menghasilkan output yang lebih bagus untuk dinikmati. Contoh game yang menadapatkan resepsi positif karena mempertahankan budaya Jepang yang melekat adalah Ghost of Tsushima.
Gamenya dikembangkan oleh Ubisoft Quebec yang sebelumnya mengerjakan seri Assassin’s Creed Odyssey dan dikepalai oleh Jonathan Dumont. Sebagai sebuah proyek yang masih tahap awal banget, masih belum ada detail mengenai nama, bahkan jadwal rilis atau platform yang dituju. Yang pasti, perilisannya akan terjadi setelah seri Mirage di tahun 2023.
Sumber: Gamerant
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post