Mempertahankan momentum kesuksesan yang berhasil diraih Monster Hunter World sebagai game terlaris dalam sejarah perusahaan Capcom, mereka minggu lalu akhirnya resmi merilis seri terbarunya yang berjudul Monster Hunter Rise. Seri yang dikembangkan khusus untuk platform Nintendo Switch (dengan versi PC yang menyusul tahun depan) ini lagi-lagi sukses membawa gelombang antusiasme yang sangat besar, hingga terbukti dapat mencapai penjualan fantastis di angka 4 juta kopi hanya dalam hitungan hari.
Kesuksesan ini tidak didapatkan karena hype semata, karena inilah hasil dari kerja keras Capcom dalam meracik game Monster Hunter yang berkualitas dan berhasil menjadi adiksi seru yang menyatukan sekian banyak gamer di seluruh dunia. Masih mempertahankan elemen dari seri klasiknya sembari dikembangkan dengan basis RE Engine yang sama dengan Monster Hunter World, game ini berusaha menawarkan revolusi baru yang lebih menarik, khususnya dari segi gameplay hingga tema yang kali ini terfokus pada satu gaya khas yaitu tradisional Jepang.
Sebagai pemain yang sudah lama mengenal seri ini sejak era game originalnya di PlayStation 2, sebelum akhirnya menjadi benar-benar ketagihan lewat seri Monster Hunter World, game ini tentu langsung masuk ke dalam radar sebagai salah satu game yang paling kami antisipasi di 2021. Untungnya kami sudah mendapat kesempatan untuk memainkan gamenya satu hari sebelum rilis dan mendapat impresi yang cukup untuk dirangkum dalam review. Penasaran seperti apa kualitas gamenya? langsung saja simak ulasan kami di bawah ini.
Selamat Datang di Desa Kamura
Seperti biasa, awal permainan dimulai dengan opsi kustomisasi karakter serta Buddies peliharaanmu yang kali ini dikemas menjadi lebih kompleks. Tidak lagi hanya membatasi pemain untuk mengganti rupa wajah yang sudah ditentukan serta opsi kustomisasi ringan, Monster Hunter Rise kali ini benar-benar memberikan pemain kebebasan yang jauh lebih dalam untuk mengkreasikan karakter impian. Seunik apapun rupa karakter yang kamu buat, mereka akan tetap terlihat natural dan berpadu dengan mulus dengan cutscene cerita.
Setelah selesai dengan kustomisasi yang cukup memakan waktu, akhirnya petualangan kami dimulai sebagai sosok Hunter baru yang direkrut lewat undangan dari kepala desa Kamura bernama Fugen, yang suatu hari mengirim undangan lewat si kembar Wyverian Hinoa dan Minoto yang bertugas sebagai pemandumu. Tugas utamamu? Adalah melindungi desa Kamura dari ancaman monster berbahaya dan sosok terkuat yang berada dibalik serangan “The Rampage” yaitu Magnamalo, ini sembari membantu warga desa lainnya yang membutuhkan pertolongan untuk memajukan usaha mereka.
Desa Kamura yang menjadi lobi besar utama di game ini menurut kami adalah setting terbaik dibandingkan game Monster Hunter lainnya. Ukurannya memang tidak memiliki kesan megah layaknya di Monster Hunter World, namun kami sangat suka dengan atmosfer desanya yang hidup dengan kesan tradisional Jepang yang membuat kami merasa nyaman hanya dengan berkeliling dan menyapa NPC yang ada di dalamnya.
Ada banyak fasilitas yang disediakan desa Kamura untuk membantu misi perburuanmu, mulai dari Yomogi sang pemilik Tea Shop dimana kamu bisa memakan Bunny Dango untuk memperkuat karakter sebelum siap berburu, Iori yang menyediakan fasilitas Buddy Scout untuk merekrut Buddies baru, Hamon si pemilik Blacksmith yang menempa sekaligus memperkuat armor dan senjatamu, hingga Hinoa dan saudarinya Minoto yang menyediakan Village Quest dan Hub Quest untuk memulai misi perburuanmu. Memanfaatkan setiap fasilitas yang ada sangat penting untuk membantumu dalam menjadi Hunter terbaik, jadi sebelum nekat mengikuti misi, kami sangat sarankan agar kamu memahami setiap fasilitas yang ada di desa Kamura serta segala bentuk tutorial lain yang diberikan gamenya.
Saatnya Berburu
Jika sudah terbiasa dengan desa Kamura, maka sudah saatnya kamu untuk mengemban misi di dunia luar yang penuh petualangan serta perburuan monster yang menggugah. Dalam Monster Hunter Rise kamu akan disuguhkan dengan dua pilihan konten yang dibagi antara Village Quest dan Hub Quest. Village Quest yang ditangani oleh Hinoa memberikan akses ke serangkaian jenis misi untuk melanjutkan cerita, namun dia juga menyediakan jenis misi lainnya. Jenis misinya tersebut seperti Rampage Quest untuk mode Tower Defense baru (akan kami jelaskan nanti), Training Quest untuk berlatih dan membiasakan diri dengan kontrol gameplay, Optional Subquest yang biasanya diberikan oleh NPC, serta Special License Quest yang biasanya muncul untuk memberikan kamu kesempatan untuk meningkatkan HR (Hunter Rank) di Hub Quest dengan berburu lebih dari satu monster dalam sebuah misi khusus.
Persiapan adalah segalanya sebelum siap berburu monster, dan kamu bisa melakukannya saat masih berada di desa Kamura maupun saat berada di wilayah perburuan. Persiapan ini bisa berupa membawa stok Potion dan item consumable lainnya untuk memperkuat serta memastikan karaktermu tetap selamat dalam pertempuran, memperkuat armor dan senjata, menyiapkan Talisman untuk menambah skill baru, memilih senjata yang cocok sesuai gaya bermain, hingga memilih rekan Buddies seperti Palico dan yang paling baru adalah Palamute dalam menemani perburanmu.
Sebenarnya semua persiapan ini tidak perlu kamu lakukan di setiap misi perburuan, namun satu yang sangat kami wajibkan adalah makan. Ya benar sekali, makan, karena dalam Monster Hunter Rise karaktermu akan memiliki jumlah HP dan stamina yang dibatasi, dan cara untuk meningkatkan kapasitasnya dalam jumlah besar adalah dengan makan. Baik itu melalui tempat makan yang sudah disediakan di desa maupun tenda perburuan di map yang kamu mainkan, setiap kali makan kamu dapat memilih kombinasi snack Dango yang masing-masing dapat memberikan peningkatan stats berbeda.
Jika semua persiapan sudah matang termasuk mengambil ekstra item yang disediakan dalam Item Box di depan tenda, maka saatnya untuk berburu monster. Seperti biasa, kamu akan diberikan batas waktu yang kebanyakan berjalan 50 menit untuk setiap misi perburuan. Saat keluar dari tenda, kamu sebenarnya memiliki beragam aktivitas selain dari sekedar mencari monster dan memburunya. Biasanya yang paling kami suka lakukan adalah melakukan sedikit eksplorasi untuk mencari material dan sumber daya penting lainnya, termasuk juga menambah Buff karakter yang dikeluarkan dari serangga dan juga Spiritbird. Konsistensi Buff yang didapatkan bergantung juga dari aksesoris bernama Petalace yang digunakan, yang mana kamu bisa memilih Petalace dengan prioritas Buff yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Misalnya jika karaktermu memiliki pertahanan lemah dengan jenis senjata yang tidak memiliki mode bertahan, maka kamu tentu butuh Buff maksimal untuk meningkatkan HP dan juga Defense.
Kamu tentu tidak bisa membuang waktu berlama-lama, jadi setelah melakukan sedikit eksplorasi atau hal lain yang ingin diselesaikan dulu, maka selanjutnya adalah mencari monster utama yang menjadi target perburuan. Mencari monster kali ini terasa jauh lebih mudah dengan bantuan dari Palamute yang bisa kamu tunggangi dan dapat menembus berbagai medan, termasuk mendaki ke tempat tinggi dengan cepat, apalagi dengan sistem mapping efektif dan dihilangkannya dinding loading yang memisahkan tiap area seperti di Monster Hunter World.
Setiap Monster yang berhasil kamu temui dan lawan bukanlah sekedar makhluk besar yang terlihat mengintimidasi, mereka memiliki karakteristik serta kemampuan bertarung yang unik dan harus bisa kamu pelajari. Monster terkadang akan lebih agresif jika kamu memojokannya dan melancarkan serangan pamungkas setelah berhasil membuat karaktermu berada dalam posisi stagger atau saat terkena efek status lainnya. Mereka juga bisa lari saat menerima terlalu banyak damage dan berusaha memulihkan diri dengan tidur di tempat yang aman. Jadi lebih dari sekedar memantapkan persiapan, bahkan saat berada dalam pertempuran kamu harus selalu siap untuk beradaptasi dengan ancaman yang ada, termasuk memilih kapan untuk mundur dan memulihkan diri atau mengasah senjata yang mulai tumpul, dan inipun dalam praktik lain juga dilakukan oleh monsternya yang ingin bertahan hidup juga.
Tanpa ragu kami harus mengakui kalau gameplay dalam Monster Hunter Rise adalah yang paling seru dari semua seri lainnya. Ini berkat adanya Wirebug, sebuah alat baru yang berfungsi layaknya grappling hook namun bisa diaplikasikan di berbagai ruang termasuk udara karena kaitannya yang berupa serangga terbang. Selain membuat eksplorasi terasa lebih seru dimana karaktermu bisa melakukan manuver keren layaknya Spider-Man, Wirebug justru memiliki peran yang kami rasa lebih dominan dalam pertempuran melawan monster. Dengan Wirebug, kamu bisa menghindari serangan monster dengan cepat dan melancarkan kombo udara yang lebih aman. Wirebug juga memiliki interaksi unik dengan setiap jenis senjata yang kamu gunakan dengan adanya opsi kombo Silkbind baru yang memanfaatkan fungsi dari alat tersebut.
Ada juga Wyvern Riding, yang seperti namanya, adalah skill yang memungkinkan pemain untuk menunggangi monster dan mengendalikannya dalam waktu terbatas. Saat monster yang kamu lawan berada dalam posisi stagger, kamu bisa menungganginya dengan mengikatkan Wirebug untuk mengontrol pergerakan monster. Saat sendirian, kamu bisa menghantamkan monster ke tembok apa saja yang ada di sekitar untuk memberikan ekstra damage tinggi yang dapat mengurangi HP monster secara drastis. Tapi jika ada monster lain di sekitarmu, maka pastikan untuk menunggangi monster yang bukan target utama dan menjadikannya sebagai senjata pamungkas untuk melawan monster incaranmu.
Keseruan yang kami dapat memang meningkat, namun tidak memakan waktu lama juga sampai kami sadar kalau Monster Hunter Rise terasa jauh lebih mudah dari segi tingkat kesulitan, apalagi dengan implementasi fitur seperti Wirebug dan Wyvern Riding yang terasa mengurangi beban atau konsekuensi yang bisa didapat dari gaya bermain yang ceroboh atau kurang efektif dalam melemahkan musuh. Ini bahkan juga bisa dirasakan dari dihilangkannya efek sistem cuaca dingin dan panas yang dapat mengurangi HP karakter, dimana Monster Hunter Rise tidak lagi menuntutmu untuk menyiapkan stok Hot Drink dan Cool Drink saat melakukan eksplorasi di area bersalju padat atau pegunungan berapi yang panas. Tapi sebenarnya masih ada sedikit efek yang ditimbulkan dari cuaca salju ke waktu cooldown untuk Wirebug milikmu. Bisa terlihat jelas kalau Capcom memang ingin membuat seri ini lebih ramah untuk pemain pendatang baru.
Satu tambahan fitur gameplay lainnya dari Monster Hunter Rise adalah Switch Skill. Lewat fitur ini, pemain dapat mengganti serangan kombo standar dan skill Silkbind dengan bebas. Setiap senjatanya memiliki tiga macam Switch Skill yang memberikan lebih banyak akses skill yang dapat kamu gunakan. Selain membuat setiap perburan menjadi lebih menggugah, kamu juga bisa bereksperimen untuk menciptakan kombinasi serangan baru yang dirasa paling efektif dengan senjata andalanmu.
Setelah berhasil menyelesaikan perburuan dengan mengalahkan monster utamanya, kamu akan mendapatkan reward berupa material dan bagian dari monster tersebut yang nantinya dapat digunakan untuk membuat armor dan senjata yang lebih kuat. Kamu bisa mendapatkan bagian-bagian dari monster ini seiring berjalannya pertempuran, karena saat terkena damage tinggi monster akan kehilangan bagian tubuhnya baik itu taring, sisik, dan kulitnya yang bisa kamu ambil.
Sistem Companion yang Lebih Bisa Diandalkan
Seperti yang kami sebut sebelumnya, dalam Monster Hunter Rise kamu akan ditemani dengan rekan peliharaan baru yang diberi nama Palamute. Mereka adalah companion berwujud anjing besar yang dapat ditunggangi demi memudahkan kamu dalam melakukan eksplorasi hingga mengejar atau lari dari ancaman monster. Kehadiran Palamute dalam game ini adalah suatu berkah sekaligus kutukan tersendiri. Berkah karena eksplorasi menjadi lebih cepat dan menghemat waktu, dan kutukan karena setelah ini rasanya kami akan sulit untuk kembali berjalan kaki saat memainkan game Monster Hunter lainnya, ya karena menunggangi Palamute memang sangat seru.
Kemampuan Palamute sebagai companion hanya terbatas sebagai penyerang, berbeda tentunya dari Palico yang dapat memberikan buff dan debuff serta memberikan bantuan support lainnya untuk karaktermu, seperti menghilangkan efek stagger misalnya. Jadi membawa Palamute dan Palico secara langsung dalam perburuan adalah kombinasi yang sangat tepat, meskipun di mode multiplayer kamu hanya akan dibatasi untuk memilih antara membawa Palico atau Palamute saja.
Sebenarnya ada satu lagi peliharaan baru yang bisa kamu miliki dalam game ini yaitu Cohoot. Mereka adalah makhluk Endemic Life yang di awal permainan bisa kamu dapatkan sebagai peliharaan. Karena lebih bersifat sebagai Pet, kamu hanya bisa berinteraksi dengan mereka secara bebas saat berada di desa Kamura. Lewat akses Pet Menu khusus, kamu bisa mengganti kostum, warnanya, nama dari Cohoot tersebut, hingga memberinya makan. Saat berada dalam perburuan, Cohoot biasanya memberikan bantuan kecil seperti mengamati map dan memberikan tanda untuk Monster buruan yang sedang dicari.
Dari sistem companion, kamu harus akui kalau Monster Hunter Rise mungkin juga yang terbaik sejauh ini dan sebagian besar dari faktornya memang karena kehadiran Palamute yang sangat bisa diandalkan.
Keseruan Sesungguhnya di Multiplayer
Jika konten single playernya saja sudah membuat kamu ketagihan, maka bersiaplah untuk merasakan pengalam sesungguhnya di mode multiplayernya. Mode ini dapat kamu akses di area Gathering Hub yang mana kamu dapat mengambil serangkaian misi perburuan dari saudari kembar Hinoa yang bernama Minoto. Serangkaian Hub Quest yang ditawarkan sebagian besar masih sama dan melibatkan perburan melawan monster. Perbedaannya terletak dari tingkat kesulitan yang lebih menantang serta opsi untuk menyelesaikannya dengan tiga pemain lain secara online.
Sama seperti menyelesaikan Village Quest, kamu nantinya dapat meningkatkan HR atau Hunter Rank ke tingkatan lebih tinggi setelah menyelesaikan misi dalam jumlah tertentu dengan Urgent Quest-nya juga. Ranking dari Hub Quest tentunya berbeda dari Village Quest, jadi misalkan kamu sudah mencapai rank 4 di Village Quest atau sebaliknya, maka yang satu akan tetap membutuhkan progress yang sama. Kabar baiknya kamu dapat mengikuti Special License Quest, yang seperti kami sebut di beberapa poin sebelumnya, memberikan kamu kesempatan untuk meningkatkan HR secara drastis namun dengan tingkat kesulitan misi yang lebih sulit juga.
Semakin tinggi HR yang berhasil kamu capai, maka semakin banyak juga misi perburuan yang tersedia dengan tingkat kesulitan yang siap mengetes skill bermainmu sejauh ini. Jalannya mode multiplayer tidak selalu mudah, karena rekan satu timmu bisa saja adalah pemain yang kurang handal dan berakhir gugur dengan cepat. Perlu diingat kalau sampai ada 3x keguguran karakter tidak peduli meskipun kamu bermain dengan sangat baik, maka seluruh tim otomatis akan gagal dalam menyelesaikan misi dan harus mengulang lagi dari awal. Ini tentunya semakin rawan saat bermain dengan skuad empat pemain penuh. Namun jika rekan tim yang membantumu ternyata adalah pemain yang dapat diandalkan, maka percayalah, setiap perburuan akan terasa jauh lebih seru daripada harus memainkannya sendiri.
Dengan melimpahnya material dari monster yang kamu dapat di HR tinggi, pastikan juga untuk memanfaatkannya dengan membuat set armor dan senjata terbaik karena monster di rank tinggi sangat brutal dan membutuhkan kesiapan yang lebih matang. Selain persenjataan dan armor, pastikan juga untuk selalu menyediakan stok item consumable khususnya Mega Potion.
Mode Tower Defense Rampage yang Menggugah
Untuk memperkaya suasana dari alur gameplaynya yang sebagian besar hanya berfokus dalam memburu monster, game ini juga menawarkan mode permainan baru yang diberi nama Rampage. Mode Tower Defense yang menawarkan perombakan baru ini akan menempatkan pemain dalam skenario strategis untuk melindungi desa Kamura dari serangan pasukan monster. Sembari menunggu gelombang monster yang akan datang, kamu akan diberi waktu untuk menempatkan persenjataan seperti Ballista atau Cannon yang dapat dikendalikan secara manual maupun otomatis dengan warga desa yang mengendalikannya, hingga sistem pertahanan khusus yang memungkinkan kamu untuk memanggil bala bantuan dari petarung handal desa Kamakura seperti Fugen sang kepala desa.
Semakin banyak monster yang kamu kalahkan serta tugas sampingan lain yang berhasil diselesaikan, level Stronghold juga akan naik dan memberikan akses ke persenjataan baru untuk digunakan. Satu hal yang paling kami sukai dari mode tower defense ini adalah tempo permainannya yang lebih cepat dan menuntut kamu untuk selalu menyesuaikan gerak-gerik monster yang berusaha keras untuk menerobos pertahanan. Ini sangat berbeda dari mode tower defense di Monster Hunter Generation Ultimate misalnya, yang kami rasa memang lebih lambat dan hanya menyediakan persenjataan yang sudah terpasang di sekitar benteng dan dapat kehabisan amunisi kapan saja. Sensasi bermain menjadi lebih merepotkan daripada seru karena kamu berakhir terlalu fokus untuk mengisi amunisi, dan bukannya terlibat dalam aksi pertempurannya setiap waktu seperti di mode Rampage ini.
Setelah menyelesaikan misi Rampage, biasanya kamu akan diberikan material eksklusif yang dapat digunakan untuk Ramp-Up senjata. Fitur yang tersedia di Blacksmith ini memungkinkan kamu untuk menambah Rampage Skill ke setiap jenis senjata, dan lebih berperan layaknya Buff yang bisa sangat efektif untuk memperkuat karaktermu, khususnya saat berhadapan dengan monster yang lebih buas di HR tinggi.
Kaya Akan Replayability dan Konten End-Game
Pemain pendatang baru mungkin akan kaget setelah melihat layar credit akhir saat baru memainkan gamenya selama delapan jam-an saja. Tapi percayalah, ini barulah awal dari petualangan besarmu, karena seperti game Monster Hunter kebanyakan, replayability yang ditawarkan ke pemain memang sangat melimpah. Selain dari misi perburuan opsional yang disediakan Village Quest, porsi konten sesungguhnya juga bisa dirasakan dari mode multiplayer yang menyediakan lebih banyak misi perburan baru yang juga terikat dengan cerita utamanya.
Perlu diketahui kalau game Monster Hunter selalu mengutamakan gameplay dibanding konten ceritanya yang hanya “sekedar ada” untuk menjadi pendorong plot kasaran saja. Kami tidak akan heran kalau pemain pendatang baru merasa kurang tertarik dengan konten cerita yang minim, namun disisi lain kami lagi-lagi tidak akan kaget juga kalau mereka berakhir terbawa dengan keseruan gameplaynya dan melupakan cerita yang dibawa.
Untuk memenuhi kebutuhan konten sampingan lainnya sembari menguji skill berburu pemain, fasilitas Gathering Hub dalam gamenya juga menyediakan mode Arena dari Master Utsushi. Dengan berinteraksi dengannya, kamu akan mendapat akses ke Arena Quest yang memberikan misi perburuan yang lebih mirip pertarungan koloseum melawan monster secara frontal. Mode Arena adalah tempat lain yang sangat cocok bagi kamu untuk menguji skill bermain ke tingkatan lebih tinggi, karena dalam mode ini set item dan perlengkapanmu akan dibatasi dengan yang sudah disediakan, termasuk juga dihilangkannya efek dari Buff makanan.
Kami sempat meremehkan mode ini di awal karena sudah percaya diri dengan kemampuan bermain menggunakan senjata Sword & Shield, dan siapa sangka saat masuk ke dalam arena kami malah disediakan dengan senjata Long Sword dan berakhir dikalahkan oleh Kulu-Ya-Ku yang sebenarnya tidak begitu sulit saat kami hadapi di misi perburuan biasa. Dari sini kami seolah kembali diingatkan kalau menguasai satu jenis senjata tidak akan cukup untuk beradaptasi dengan medan tempur yang ada, karena bisa saja ada skenario dimana kamu harus menggunakan senjata berbeda yang lebih efektif untuk melawan monster spesifik.
Kesimpulan
Berangkat dengan ekspektasi tinggi setelah kami mendapat pengalaman yang memuaskan di Monster Hunter World, pada akhirnya Monster Hunter Rise justru menjadi game yang menawarkan keseruan lebih maksimal dengan pendekatan baru yang fresh. Implementasi Wirebug, Buddies baru Palamute, bersama dengan sistem gameplay lainnya hanya sebagian dari apa yang membuat kami jatuh cinta dengan game ini.
Namun dari kepuasan yang ada, sayangnya Monster Hunter Rise juga berakhir menjadi game yang jauh lebih mudah dan minim konsekuensi di beberapa skenario. Tentunya ini tidak selalu ada di sepanjang permainan, karena saat mencapai HR tinggi di mode multiplayer, maka tingkat kesulitan yang didapat akan semakin terasa dan mendekati game-game Monster Hunter sebelumnya. Ini juga bisa dimaklumi dari fakta kalau Capcom berusaha membawa game Monster Hunter generasi baru yang lebih ramah untuk kalangan muda, dan ini kami rasa juga termasuk dari penyesuaian tingkat kesulitannya.
Secara keseluruhan kami tidak memiliki permasalahan lain dengan gamenya, karena jika melihat dari segi teknis sekalipun game ini juga terlihat fantastis dari segi grafis dan berjalan dengan performa mulus bahkan saat dimainkan dalam mode handheld di Nintendo Switch. Tapi jika boleh sedikit menambah kritik, mungkin porsi konten cerita utamanya bisa lebih diperpanjang, karena kami rasa sosok Magnamalo yang menjadi ikon monster dalam game ini justru terkesan seperti “pushover”. Tanpa harus menyebut banyak spoiler, bisa dibilang keberadaan monster ini kurang begitu mengintimidasi seperti yang kami duga. Akan jauh lebih baik jika Magnamalo dapat muncul di lebih banyak cutscene cerita penting dan memberikan semacam build-up yang dramatis sebelum siap menutup cerita utamanya yang memang terlalu singkat.
Kelebihan | Kekurangan |
Tema tradisional Jepang yang lebih memperkuat identitasnya | Tingkat kesulitan yang lebih mudah dan lebih minim konsekuensi |
Gameplay seru dengan mekanisme Wirebug | Konten cerita utama mungkin bisa lebih diperpanjang |
Mode Tower Defense Rampage yang menggugah | |
Palamute adalah Buddies terbaik, there i said it | |
Multiplayer seru dengan akses server yang stabil | |
Performa mulus hingga grafis yang memukau di Nintendo Switch |
Final Score:
9/10
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post