gamerwk.com
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
gamerwk.com
No Result
View All Result

Wawancara Romancing SaGa 2 dengan Shinichi Tatsuke – Remake yang Tetap Khas

Taufik by Taufik
September 26, 2024
in Konsol, Nintendo Switch, PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Wawancara
0
Menjelang Tokyo Game Show 2024, kami melakukan wawancara dengan Shinichi Tatsuke - Produser untuk game Romancing SaGa 2

Menjelang Tokyo Game Show 2024, kami melakukan wawancara dengan Shinichi Tatsuke - Produser untuk game Romancing SaGa 2

Share ke FacebookShare ke TwitterShare ke Telegram

Menjelang ajang Tokyo Game Show 2024, kami mendapatkan kesempatan melakukan wawancara dengan Shinichi Tatsuke – Produser untuk game Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven yang kini telah resmi mendapatkan remake.

Romancing SaGa 2, yang dirilis pada 1993, dikenal sebagai game unik dan menantang dalam seri SaGa. Tantangan dalam remake game ini adalah menjaga pesona dan kompleksitasnya, sambil membuatnya dapat diakses oleh generasi pemain baru. Shinichi Tatsuke, produser di balik proyek ambisius ini, menjelaskan pendekatan sang developer dalam menjaga keseimbangan antara mempertahankan elemen klasik dan memperkenalkan modernisasi.

Pertahankan Tradisi dan Mengembangkan Gameplay

Tatsuke mengakui bahwa Romancing Saga 2 terkenal dengan tingkat kesulitannya. “Dalam pengembangan remake ini, kami merasa ada dua elemen dalam tingkat kesulitan,” ujarnya. “Yang pertama, sulit dalam cara yang baik—pertarungannya menantang pemain. Namun, ada elemen lain yang kurang ramah bagi pemain.” Beberapa fitur dalam versi asli, seperti kelemahan musuh dan mekanik “Glimmer” yang memungkinkan pemain mempelajari kemampuan baru, tidak terlihat jelas bagi pemain saat itu.

Dalam remake ini, tim pengembang memutuskan untuk membuat elemen-elemen ini lebih intuitif dan mudah diakses. “Kami ingin membuatnya lebih mudah dipahami tanpa menghilangkan tantangan asli,” jelas Tatsuke. Meskipun kesulitan menjadi daya tarik bagi banyak penggemar lama, mereka menambahkan opsi tingkat kesulitan yang berbeda untuk mengakomodasi pemain baru.

Sistem tutorial juga menjadi fokus perhatian dalam remake ini. Tatsuke mengakui bahwa game aslinya tidak menyediakan banyak panduan bagi pemain, sehingga mereka sering kali harus mencari bantuan dari luar game, seperti dari guide atau forum. “Kami memastikan sistem berjalan sedikit demi sedikit sehingga pemain punya waktu untuk memahami mekanik dengan lebih baik,” jelasnya. Dengan demikian, pemain baru dapat belajar secara bertahap tanpa merasa kewalahan oleh banyaknya mekanik unik yang ditawarkan oleh game ini.

Sistem Inheritance / Pewarisan yang Unik

Salah satu fitur paling menonjol dari Romancing Saga 2 adalah sistem Inheritance / Pewarisan, di mana pemain mengontrol banyak protagonis lintas generasi. Tatsuke menyebut sistem ini sebagai salah satu elemen inti yang harus dipertahankan. “Dalam RPG standar, Anda biasanya bermain sebagai satu protagonis sepanjang permainan, tapi di Romancing SaGa 2, Anda memiliki banyak protagonis dari generasi ke generasi,” ungkapnya.

Sistem ini penting untuk identitas game, tetapi sang developer juga ingin memodernisasi beberapa aspek lain dari pengalaman bermain. “Kami merasa bahwa jika kami mengambil semua hal dari versi asli tanpa perubahan, tidak ada arti untuk membuat remake ini,” ujar Tatsuke, menekankan pentingnya menghadirkan sesuatu yang baru, bahkan untuk penggemar lama.

Menyederhanakan Mekanik Kompleks

Tatsuke mengakui bahwa game ini memiliki banyak mekanik gameplay yang unik, yang bisa menjadi tantangan bagi pemain baru. Dalam versi asli, tutorial minimalis membuat pemain harus mempelajari sendiri sistem yang kompleks. Namun, untuk remake, tim pengembang memastikan pengenalan mekanik dilakukan secara bertahap. “Kami memastikan bahwa pemain tidak harus mempelajari semuanya sekaligus. Sistem berjalan sedikit demi sedikit, sehingga mereka bisa menerima informasi dengan lebih mudah,” jelas Tatsuke.

Elemen yang dulunya rumit, seperti weakness / kelemahan musuh yang bergantung pada berbagai atribut senjata, kini telah disederhanakan untuk memudahkan pemain memahami dan memanfaatkannya. “Kami menyederhanakan sistem kelemahan ini dalam remake, sehingga semuanya lebih mudah dan intuitif bagi pemain,” tambahnya.

Tidak Ada Multiple Ending, Tapi Tetap Beri Kebebasan

Meskipun Romancing SaGa 2 menampilkan banyak keputusan bercabang, game ini pada akhirnya memiliki satu akhir cerita: mengalahkan Tujuh Pahlawan. Namun, pemain memiliki kebebasan yang signifikan dalam menentukan urutan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan dalam memilih bagian kerajaan mana yang akan diperluas. Kebebasan ini memastikan bahwa setiap permainan terasa personal dan unik, meskipun hasilnya tetap sama.

Tantangan Visual dari 2D ke 3D

Mengubah grafik 2D menjadi 3D menghadirkan tantangan tersendiri. Beberapa elemen yang cocok dalam format 2D, seperti bubble quote selama dialog, terasa aneh dalam 3D. “Jika kita hanya mengubah karakter menjadi 3D dan menggunakan bubble quote seperti dalam versi 2D, adegan-adegan itu akan terasa lebih panjang dan terlalu sederhana,” kata Tatsuke. Mereka harus menambahkan lebih banyak detail visual, dialog, dan animasi untuk menghadirkan gambaran lengkap bagi pemain modern.

Selain itu, perubahan juga dilakukan pada sistem pertarungan. Di versi asli, karakter lain hanya berdiri menunggu perintah saat pemain memilih aksi untuk satu karakter. “Ini mungkin masuk akal di grafik 2D, tapi akan terasa aneh di 3D,” kata Tatsuke, menjelaskan alasan mengapa aksi karakter sekarang dilakukan segera setelah dipilih dalam remake ini.

Menarik Pemain Baru

Untuk menarik pemain baru, Shinichi Tatsuke percaya bahwa sistem pewarisan dan sistem Glimmer adalah faktor kunci. “Pemain tidak harus mengikuti skill-tree untuk membuka skill baru. Sistem Glimmer memungkinkan pemain untuk mempelajari teknik dan spell baru secara instant selama pertarungan,” jelasnya. Kedua fitur ini, menurutnya, adalah elemen unik yang hanya bisa ditemukan di Romancing SaGa dan menjadi daya tarik utama bagi pemain baru.

Dengan pendekatan yang hati-hati terhadap modernisasi tanpa mengorbankan esensi aslinya, remake Romancing SaGa 2 menawarkan pengalaman yang memikat bagi penggemar lama maupun pemain baru. Melalui penyesuaian gameplay, visual, dan aksesibilitas yang lebih baik, Tatsuke dan timnya berharap dapat menghadirkan game yang relevan untuk era modern sambil tetap setia pada rilisan originalnya.


Nah, itulah akhir dari wawancara kami dengan Shinichi Tatsuke. Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven telah merilis versi demo gratis yang nanti akan disusul dengan rilis versi penuh gamenya untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Nintendo Switch, dan PC pada 24 Oktober mendatang. Kamu bisa pantau detail lebih lengkap dan terupdate mengenai gamenya lewat website resmi mereka DI SINI.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.


Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
 
Follow @GamerwkID
 

Jangan lupa untuk cek channel TikTok kami!
@gamerwk_id
Tags: Romancing SaGa 2: Revenge of the SevenShinichi Tatsuke
ShareTweetShare
Previous Post

Wawancara FANTASIAN Neo Dimension dengan Hironobu Sakaguchi dan Naoki Yoshida!

Next Post

Wawancara MTG Duskmourn: House of Horror – Bukan Cuma Sekedar Serem

Related Posts

Bethesda baru aja ngerilis media kit spesial buat ngerayain update terbaru Fallout 76 yang bertema mancing, judulnya “Gone Fission.”
Konsol

Unboxing Fallout 76: Gone Fission Media Kit – Desainnya Keren Khas Bethesda!

July 1, 2025
Simak wawancara terbaru kami dengan Yamai Kazuyuki selaku Director dan Producer RAIDOU Remastered: The Mystery of the Soulless Army
Konsol

Wawancara RAIDOU Remastered dengan Yamai Kazuyuki – Pentingnya Memberi Spotlight Sejati untuk Raidou Kuzunoha!

July 1, 2025
Street Fighter 6 Akan Kedatangan Kolaborasi dengan Aespa Minggu Ini!
Berita

Street Fighter 6 Akan Kedatangan Kolaborasi dengan Aespa Minggu Ini!

July 1, 2025
Lewat update di Steam Client, sekarang kamu bisa ngeliat seberapa besar pengaruh fitur frame generation—kayak Nvidia DLSS atau AMD FSR.
Berita

Steam Tambah Fitur Untuk Pantau Performa PC, Termasuk ‘Fake Frames’

July 1, 2025
Setelah hanya tersedia di PC, kini demo untuk game fighting Hunter x Hunter: Nen x Impact sudah bisa dimainkan juga di PlayStation 5
Berita

Demo Hunter x Hunter: Nen x Impact Kini Juga Tersedia di PS5

June 30, 2025
The First Berserker: Khazan telah mendapat update baru yang membawa banyak perubahan hingga opsi bermain sebagai Khazan versi wanita
Berita

The First Berserker: Khazan Rilis Update Besar yang Ikut Tambah Opsi Protagonis Wanita

June 30, 2025
Next Post
Setiap ekspansi baru dalam Magic: The Gathering membawa pemain ke dunia yang unik, dan Duskmourn: House of Horror tidak terkecuali.

Wawancara MTG Duskmourn: House of Horror - Bukan Cuma Sekedar Serem

Discussion about this post

FACEBOOK KAMI

YOUTUBE KAMI

TWITTER/X KAMI

Follow @GamerwkID

UPDATE MOBILE GAMES

DanMachi: Battle Chronicle resmi akan menghentikan seluruh layanannya pada 29 September 2025. Bertahan 2 tahun.

DanMachi: Battle Chronicle Dipastikan Tutup Setelah Bertahan 2 Tahun

by Taufik
June 24, 2025
0

Game action RPG Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon? Familia Myth Battle Chronicle atau...

Neverness to Everness (NTE) beri detail menarik untuk tahap preview test, termasuk sistem gacha tanpa 50/50 yang umum.

Neverness to Everness Dipastikan Tidak Gunakan Sistem Gacha 50/50

by Taufik
June 24, 2025
0

Neverness to Everness (NTE) beri detail menarik untuk tahap preview test terbarunya dimana mereka memamerkan berbagai pembaruan, cuplikan gameplay, dan...

Game terbaru dari Cygames, Shadowverse: Worlds Beyond, udah rilis dan langsung meledak di pasaran. Tapi kena review negatif.

Shadowverse: Worlds Beyond Tetap Laku Keras Meski Dihujani Review Negatif

by Taufik
June 23, 2025
0

Game terbaru dari Cygames, Shadowverse: Worlds Beyond, resmi dirilis pada 17 Juni lalu dan langsung meledak di pasaran. Dalam waktu...

Semua yang Perlu Diketahui dari Update 3.4 Honkai Star Rail – For the Sun is Set to Die

Semua yang Perlu Diketahui dari Update 3.4 Honkai Star Rail – For the Sun is Set to Die

by Fadhil
June 23, 2025
0

Rangkuman beragam konten baru yang akan hadir di update 3.4 untuk Honkai Star Rail.

Honor of Kings memasuki babak baru lewat update terbesar mereka. Mulai 24 Juni 2025, game ini akan berevolusi menjadi Honor of Kings Plus.

Honor of Kings Plus Resmi Hadir Mulai 24 Juni, Bawa Update Terbesar

by Taufik
June 23, 2025
0

Honor of Kings siap memasuki babak baru lewat update terbesar mereka sejauh ini. Mulai 24 Juni 2025, game ini akan...

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd