Berawal dari game adaptasi novel iseng karya seorang programmer di Bandai Namco, siapa sangka jika Tales sudah berkembang menjadi salah satu franchise JRPG terbesar saat ini. Dengan sejarah panjang melebihi 25 tahun lamanya, franchise ini akhirnya siap membawa evolusi besar di generasi konsol next-gen lewat Tales of Arise. Antusiasme dalam menantikan seri ini memang sangat tinggi, dan sebagian besar alasannya terletak di kualitas grafis yang jauh lebih superior dibandingkan seri sebelumnya yang masih tertahan di era PlayStation 3.
Kini mendekati perilisan gamenya yang hanya berjarak tiga bulan lagi, kami kembali diberi kesempatan oleh Bandai untuk menjajal gamenya secara langsung. Sama seperti sesi preview Scarlet Nexus kemarin, mereka memberikan akses bermain lewat server cloud gaming yang untungnya cukup responsif dan dapat kami akses tanpa banyak masalah. Karena masih menggunakan akses cloud dan bukannya hasil render langsung dari konsol atau sistem PC yang dipakai untuk bermain, tentunya kualitas visual hingga performa yang ditawarkan belum maksimal sehingga aspek teknis seperti ini mungkin tidak akan terlalu kami singgung untuk sekarang.
Sebagai tambahan, sesi demo ini berlangsung lebih singkat dan hanya ditekankan pada pengenalan sistem gameplay yang ditawarkan, jadi memang ada beberapa konten yang tidak bisa kami bahas karena masih terikat NDA. Ok daripada berlama-lama, langsung saja simak rangkuman preview kami di bawah ini!
Salah Satu Game dengan Wujud Grafis Anime 3D Terbaik Sejauh Ini
Saat masuk ke dalam gamenya untuk pertama kali dan mendapat kesempatan untuk menggerakan karakter, kami seketika langsung dibuat terpanah dengan kualitas grafisnya yang begitu indah. Kita tidak hanya berbicara soal bagaimana lingkungan dalam gamenya dibuat lebih hidup, penuh warna, dan detail grafis lain yang terlihat realistis, tapi juga dari sentuhan artistik dengan gaya lukisan cat air yang lebih memperkuat identitasnya daripada sekedar “game dengan grafis anime cantik”. Ini semakin diperkuat dengan bagaimana karakter playable hingga monster yang ada di sekitarmu bergerak dalam runtutan animasi yang terlihat lebih ekspresif dan tidak kaku. Terlepas dari fakta kalau kebanyakan game 3D bergaya anime jarang diasosiasikan dengan grafis realistis, Tales of Arise berhasil menjadi salah satu contoh terbaik akan wujud kualitas game anime yang sebenarnya dapat terlihat fantastis selama diberi perhatian khusus.
Desain map dalam Tales of Arise sebenarnya tidak berbeda jauh dengan game Tales sebelumnya. Kamu akan disuguhkan dengan wilayah besar yang diatur dalam rute bercabang dengan beberapa area luas di sana sini. Ada mini-map di bagian kanan atas untuk melihat lokasi karakter hingga musuh yang ada di sekitarmu, sehingga membuat navigasi semakin mudah. Kualitas visual yang jauh lebih kaya di game ini membuat map yang kami jelajahi terasa benar-benar luas meskipun ruang lingkupnya cukup terbatas. Ini seolah memberikan ilusi kalau kamu sedang memainkan game open-world, sesuatu yang tidak pernah kami rasakan di game Tales lainnya karena setiap area yang dijelajahi selalu terasa linear dan kurang memberikan kesan megah seperti dalam Tales of Arise ini.
Kamu sekarang dapat mengatur sistem Party Leader dalam dua skenario, yaitu karakter mana yang diprioritaskan untuk bertarung atau mana yang ingin kamu kendalikan saat melakukan eksplorasi. Fitur ini memberikan keleluasaan lebih sehingga kamu tidak perlu selalu menggunakan karakter sama dalam dua skenario tersebut, meskipun pada akhirnya kami lebih sering menamatkan game Tales dengan berfokus mengendalikan satu karakter saja.
Eksplorasi dalam game ini masih berfokus pada runtutan aktivitas yang sama, kamu dapat melihat mini-map untuk mencari keberadaan material, musuh, dan objek interaksi lainnya seperti Chest yang berisi item serta perlengkapan. Kamu bahkan bisa melakukan aksi seperti melompat hingga berenang yang meskipun terdengar begitu sepele, tetap saja ini adalah sesuatu yang baru di franchisenya. Tapi saat masuk ke dalam pertempuran, pada saat inilah kami merasakan sedikit kejanggalan. Entah karena tingkat kesulitan atau faktor lainnya, monster yang kami lawan terasa lebih pasif dan berakhir sebagai samsak. Ini termasuk saat akan memulai pertempuran yang mana kamu harus benar-benar mendekati posisi mereka sebelum mendapat respon. Ada juga masalah texture pop-in atau efek grafis kabut yang tiba-tiba muncul di beberapa tempat, dan ini juga sempat kami perhatikan di salah satu trailer promosinya. Jadi semoga saja permasalahan ini atau bug lain dapat diperbaiki sebelum gamenya siap dipasarkan.
Gameplay dengan Cita Rasa Klasik yang Lebih Mewah
Masuk ke gameplay utama, ada baiknya kalau kami memberikan pengenalan pada sistem gameplay khas serinya yang masih menjadi pondasi kuat dalam Tales of Arise. Jadi setiap game Tales selalu dibangun dengan skema yang mirip dengan kebanyakan game JRPG klasik, kecuali dengan implementasi gameplay berbasis Action RPG dan ditiadakannya Random Encounter. Salah satu elemen utamanya diberi nama Linear Motion Battle System (LMBS). Sederhanannya, ini adalah sistem gameplay yang lebih mirip game Brawler di mana setiap pergerakan karakter serta eksekusi skill bertarung diatur dalam command khusus. Contohnya jika ingin menggerakan langkah karakter secara leluasa, kamu baru bisa melakukannya dengan menahan tombol khusus, karena jika menggerakan analog saja maka karaktermu hanya dapat bergerak maju dan mundur.
Tentu saja sistem ini sudah mengalami banyak perubahan di setiap seri barunya, termasuk untuk Tales of Arise yang kami rasa lebih mendekati game action murni karena keleluasaan kontrol karakter serta runtutan skill kombo yang responsif dan begitu seru saat dimainkan. Secara keseluruhan, Tales of Arise tidak membawa begitu banyak perbedaan. Kamu akan tetap masuk ke dalam pertempuran dengan empat party member aktif, melancarkan serangan sederhana, membangun kombo yang dipadukan skill Arte khusus dari tiap karakter, sembari melakukan manuver untuk menghindari serangan musuh.
Tanpa melihat tutorial sekalipun kami rasa game ini dapat dipelajari dengan mudah, tapi tetap saja ada beberapa mekanisme yang wajib untuk dipahami agar membuatmu lebih mudah beradaptasi. Mekanisme utama yang ditonjolkan Tales of Arise adalah Boost Attack dan Boost Strike. Untuk Boost Attack sendiri ini adalah serangan spesial yang dapat dieksekusi karakter party member dengan menekan tombol arah panah di bagian analog. Kamu dapat mengaktifkannya kapan saja selama tidak ada status cooldown. Sementara Boost Strike adalah serangan kombo spesial yang dapat dieksekusi oleh dua karakter secara bersamaan untuk menghasilkan damage lebih besar.
Serangan ini dapat dipicu setelah bar pertahanan milik musuh terisi penuh dan menempatkan mereka dalam status “Break.” Sistem ini mengingatkan kami dengan Dual Arte di seri Tales of Xillia. Perbedaannya kamu hanya dapat melakukan aksi tag-team dalam satu serangan pamungkas saja, sementara di Tales of Xillia sistem ini memungkinkan dua karakter untuk selalu terhubung dan memungkinkan eksekusi serangan pamungkas yang lebih beragam secara sering.
Intinya gameplay action RPG dalam Tales of Arise atau kebanyakan game lain dalam seri ini memang lebih menekankan elemen strategi, dan bukannya sekedar mengeksekusi command serangan secara leluasa dengan harapan musuh bisa mati cepat seperti di game hack and slash kasual. Semua aksi yang kamu lakukan harus selalu efektif, termasuk mengeksekusi skill Arte dan memanfaatkannya di momen yang pas saat musuh berada di posisi terlemah. Kamu bahkan bisa mengatur command skill Arte secara leluasa untuk menciptakan runtutan kombo berbeda sesuai selera. Kami sempat menyebut kalau sering menamatkan game Tales hanya dengan mengendalikan satu karakter, dan klaim ini memang benar karena sisa karakter party yang menemanimu dalam pertempuran selalu melakukan tugasnya dengan baik. Mereka selalu dapat beradaptasi dengan situasi pertempuran dan memberikan bantuan support seperti healing bahkan saat posisi karakter yang dikendalikan tidak begitu kritis. Ini masih berlaku di Tales of Arise, jadi tidak perlu khawatir soal party member yang tidak dapat diandalkan, karena mereka bisa saja justru lebih jago dibandingkan kamu.
Untuk membuat setiap karakter terasa lebih spesial dan memiliki peran gemilangnya sendiri, game ini sudah memberikan tiap karakter semacam “Perk” khusus. Contohnya seperti sang protagonis Alphen, dia dapat mengorbankan sedikit Health Point (HP) untuk melancarkan kombo brutal dengan pedang Flaming Edge. Menariknya Perk ini berhubungan langsung dengan kondisi karakter dalam ceritanya dan bukan sekedar gimmick khusus. Seperti bagaimana Alphen kehilangan HP karena pedang Flaming Edge dapat membakar tangan penggunannya, tapi Alphen dapat mengatasi kekurangan tersebut karena dia memang manusia yang tidak bisa merasakan rasa sakit. Perk khusus ini berhasil memberikan setiap karakter peran yang lebih menonjol, sehingga ada pertimbangan khusus dalam membangun party mana yang dirasa paling cocok dengan gaya bermain.
Perubahan lain yang kami amati juga terletak pada hadirnya sistem Cure Points (CP). Sistem ini menggantikan peran Mana untuk mengaktifkan skill Arte seperti memulihkan HP dan membangkitkan karakter yang gugur. CP dalam game ini sudah menyatu dalam satu bar dan tidak dibagi ke setiap karakter, tapi jumlah yang diberikan setidaknya masih cukup banyak untuk digunakan dalam satu kelompok. Kamu dapat memulihkan CP dengan menggunakan item Orange Gel, tapi jika memang sampai kehabisan CP sekaligus item pemulihannya, kamu tetap bisa memanfaatkan item penyembuh lain seperti Apple Gel. Jadi pastikan untuk selalu stok item consumable sebelum siap menghadapi pertempuran panjang terutama saat berhadapan dengan boss utama di tiap area.
Kesimpulan
Banyak orang menyebut kalau gameplay dalam setiap game Tales selalu identik dan tidak banyak berubah. Tapi kenyataannya Bandai Namco telah berhasil membawa penyempurnaan bertahap yang membuat konsep gameplay LMBS masih dapat diterima oleh banyak gamer di era modern seperti sekarang. Tales of Arise hanyalah seri baru yang membawa perubahan selanjutnya, tapi dengan dorongan budget yang membuatnya kini menjadi game paling mengundang, terutama untuk pendatang baru yang masih asing dengan franchisenya. Apresiasi lebih juga ingin kami berikan pada fakta kalau game ini tetap mempertahankan cita rasa dan elemen kuat dari game Tales klasik, terlepas dari beragam perubahan besar yang mungkin membuat sebagian fans lama merasa khawatir.
Lebih dari sekedar game yang terlihat begitu menawan di luar, kami setidaknya bisa memberikan sedikit jaminan kalau apa yang ada di dalamnya juga sangat spesial. Tentu saja impresi ini hanya berdasarkan secuil porsi pengalaman bermain dari yang akan ditawarkan game utamanya, dan kami tentu tidak sabar menantikan wujud sesungguhnya dari Tales of Arise dan bagaimana gamenya dapat menjawab ekspektasi fans yang masih skeptis.
Tales of Arise akan dirilis pada tanggal 10 September mendatang untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series dan PC. Sementara versi Jepang akan dirilis satu hari lebih awal yang ditargetkan untuk platform konsol.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post