gamerwk.com
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
gamerwk.com
No Result
View All Result

Review Film How to Train Your Dragon (2025) – Adaptasi Live-Action yang Solid

Taufik by Taufik
June 10, 2025
in Film, Review
0
Simak review kami mengenai adaptasi live-action How to train Your Dragon! Ternyata bagus dan melebihi ekspetasi.
Share ke FacebookShare ke TwitterShare ke Telegram

Kalau kamu termasuk generasi yang tumbuh bareng film animasi How to Train Your Dragon tahun 2010, pasti udah hafal banget sama kisah Hiccup dan Toothless yang ikonik itu. Nah, di tahun 2025 ini, versi live-action-nya akhirnya tayang juga! Banyak yang awalnya skeptis—takut ceritanya diubah, takut karakternya jadi aneh, atau bahkan khawatir feel film animasinya hilang. Tapi tenang, karena ternyata adaptasi ini justru berhasil ngasih rasa nostalgia sambil tetap bikin penonton terpukau lewat tampilan yang lebih realistis dan megah di layar lebar.

Live-action ini memang bukan sekadar “ulang cerita pakai aktor manusia”. Film ini kayak surat cinta buat versi animasinya. Elemen-elemen penting yang dulu bikin kita jatuh hati tetap dipertahankan, mulai dari cerita yang menyentuh, dinamika karakter yang kuat, sampai hubungan magis antara manusia dan naga. Buat yang udah nonton versi lamanya, ngerasa familiar itu nggak bikin bosan—justru malah jadi bagian paling menyenangkan. Simak review kami mengenai How to train Your Dragon!

Cerita yang Sudah Dikenal, Tapi Tetap Berkesan

Adaptasi live-action How to Train Your Dragon akhirnya resmi tayang di tahun 2025 dan berhasil membawa kisah klasik anak Viking dan naga kesayangannya ke layar lebar dalam format yang jauh lebih realistis. Banyak penggemar yang awalnya khawatir bahwa versi live-action ini akan banyak mengubah cerita atau menghilangkan momen-momen penting yang dulu sangat disukai di versi animasinya.

Untungnya, kekhawatiran itu langsung hilang setelah menonton film ini, karena hampir semua elemen yang bikin film animasi tahun 2010 terasa begitu spesial tetap dipertahankan. Ceritanya masih berfokus pada Hiccup, seorang remaja Viking yang hidup di desa Berk—tempat di mana serangan naga merupakan kejadian sehari-hari dan dianggap sebagai ancaman yang harus dibasmi. Tapi Hiccup punya pandangan berbeda. Alih-alih ikut bertarung, ia lebih tertarik untuk memahami naga-naga tersebut.

Segalanya berubah ketika ia bertemu dan diam-diam berteman dengan seekor naga yang terluka, yang kemudian ia beri nama Toothless. Pertemanan ini pelan-pelan mengguncang seluruh keyakinan dan tradisi desa tentang naga.

Adaptasi yang Sangat Setia pada Versi Animasi

Salah satu alasan kenapa film ini terasa begitu familiar adalah karena Dean DeBlois, sutradara dari versi animasinya, juga kembali menyutradarai versi live-action ini. Hasilnya adalah sebuah adaptasi yang hampir satu per satu menyalin jalan cerita dan pacing film orisinalnya. Buat penonton yang sudah hafal cerita animasi versi 2010, versi ini akan terasa sangat akrab, tapi tetap menyenangkan untuk diikuti.

Filmnya punya ritme yang enak—ada momen-momen tenang yang fokus ke perkembangan karakter, lalu dilanjutkan dengan adegan aksi yang seru tanpa terasa terlalu cepat atau lambat. Yang patut dipuji adalah bagaimana film ini berhasil membawa kembali adegan-adegan penting seperti pertemuan pertama Hiccup dengan Toothless, atau momen ketika Hiccup mulai mendekatkan diri dengan Astrid. Semuanya dieksekusi dengan detil yang sangat mirip, bahkan sampai ke gestur kecil dan sudut kamera yang sengaja dibuat menyerupai versi animasi.

Salah satu daya tarik utama dari film ini adalah bagaimana karakter Toothless tetap mempertahankan pesona aslinya, meskipun kali ini hadir dalam bentuk CGI realistis. Toothless tetap tampil sebagai naga yang menggemaskan, penuh ekspresi, dan punya kepribadian unik—kadang lucu, kadang galak, tapi selalu bikin penonton ikut tersentuh setiap kali ia berinteraksi dengan Hiccup.

Koneksi antara manusia dan naga ini menjadi inti emosional dari cerita, dan berkat efek visual yang luar biasa halus, semua momen itu jadi terasa nyata dan menyentuh. Setiap gerakan, tatapan, dan suara dari Toothless berhasil bikin hubungan antara karakter utama dengan naganya terasa hidup.

Aktor dan Lokasi yang Mendukung Cerita

Mason Thames sebagai Hiccup tampil dengan karakteristik yang pas banget. Ia membawa sisi kikuk, canggung, tapi penuh tekad dari Hiccup dengan sangat alami. Penampilannya juga secara fisik mendekati bayangan banyak orang tentang karakter Hiccup: kurus, agak lemah dibanding Viking lain, tapi punya keberanian besar.

Sementara itu, Nico Parker tampil percaya diri sebagai Astrid. Ia berhasil menampilkan sisi tangguh, kompetitif, dan juga kehangatan yang bikin karakter Astrid terlihat layak dihormati oleh teman-temannya sesama Viking. Lokasi syuting yang digunakan juga mendukung nuansa dunia Berk. Pemandangan alam yang liar, cuaca yang suram, dan latar belakang desa kayu semuanya terasa seperti diambil langsung dari dunia animasi. Ditambah lagi, musik dari John Powell yang ikonik kembali digunakan di sini.

Ketika lagu “Test Drive” diputar dalam format bioskop, rasanya nostalgia langsung menyeruak dan bikin merinding. Suara dan musik dalam film ini benar-benar memainkan peran penting dalam membangun suasana yang emosional dan memikat.

Selain efek visual dan akting, satu aspek yang nggak kalah penting dalam film ini adalah desain suaranya. Setiap suara dibuat dengan detail luar biasa—dari gemuruh suara naga, dentuman langkah mereka, sayap yang mengepak cepat, sampai suara khas Toothless saat mengeluarkan tembakan plasma. Semua elemen audio ini terasa sangat mendukung visual yang ada di layar, bahkan dalam beberapa adegan suara justru menjadi elemen utama yang membangun ketegangan atau kedekatan emosional.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, How to Train Your Dragon (2025) berhasil menghadirkan kembali kisah yang dicintai banyak orang tanpa kehilangan identitasnya. Ini bukan sekadar adaptasi live-action yang asal jadi, tapi benar-benar dibuat dengan rasa hormat dan cinta terhadap sumber aslinya. Dean DeBlois jelas punya niat kuat untuk menjaga semangat dari film orisinal, dan hasilnya terlihat dari setiap detail kecil yang diperhatikan dengan serius.

Film ini bukan cuma untuk penggemar lama, tapi juga sangat cocok buat penonton baru yang belum pernah menyaksikan versi animasinya. Dengan visual yang memukau, musik yang membawa nostalgia, dan cerita yang tetap kuat secara emosional, film ini memberikan pengalaman menonton yang lengkap. Rasanya seperti pulang ke cerita lama, tapi dengan cara yang baru dan lebih nyata.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.


Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
 
Follow @GamerwkID
 

Jangan lupa untuk cek channel TikTok kami!
@gamerwk_id
Tags: FilmHow to Train Your DragonLive-ActionReview
ShareTweetShare
Previous Post

Blue Archive Tembus 100 Ribu Wishlist di Steam

Next Post

Troublemaker 2: Beyond Dream Rilis Demo Terbaru untuk Ramaikan Steam Next Fest Summer 2025

Related Posts

Kalau kamu suka film dengan kombinasi aksi ngebut, drama emosional, dan cerita comeback, F1: The Movie bakal jadi tontonan yang memuaskan.
Film

F1: The Movie Review – Antara Hollywood dan Nyawa Formula 1 yang Tetap Terjaga

Buat yang penasaran apakah game ini worth dimainkan? Tenang, review Death Stranding 2 akan bahas semuanya secara lengkap.
Konsol

Review Death Stranding 2: On the Beach – Lebih dari Sekadar Jalan-Jalan Kirim Paket

Simak review kami untuk RAIDOU Remastered: The Mystery of the Soulless Army yang sukses membawa penyempurnaan di berbagai aspek
Konsol

Review RAIDOU Remastered: The Mystery of the Soulless Army – Standar Remaster Berkelas!

Rangkuman impresi awal kami setelah menjajal Digimon Story: Time Stranger selama 15 menit yang langsung terasa potensinya
Konsol

Preview Digimon Story: Time Stranger – Evolusi Baru yang Langsung Terasa!

June 18, 2025
Kami berkesempatan nyoba langsung gameplay Towa and the Guardians of the Sacred Tree selama kurang lebih 20 menit di kantor Bandai Namco.
Konsol

Nyobain Towa and the Guardians of the Sacred Tree – Roguelite dengan Elemen Waifu

June 12, 2025
Simak review terbaru kami untuk Stellar Blade versi PC yang hadir dengan kualitas port solid baik dari sisi performa hingga visual
PC

Review Stellar Blade PC – Pengalaman Main yang Makin Cantik!

Next Post
Gamecom Team telah merilis versi demo Troublemaker 2: Beyond Dream yang menawarkan konten maksimal waktu main hingga dua jam

Troublemaker 2: Beyond Dream Rilis Demo Terbaru untuk Ramaikan Steam Next Fest Summer 2025

Discussion about this post

FACEBOOK KAMI

YOUTUBE KAMI

TWITTER/X KAMI

Follow @GamerwkID

UPDATE MOBILE GAMES

DanMachi: Battle Chronicle resmi akan menghentikan seluruh layanannya pada 29 September 2025. Bertahan 2 tahun.

DanMachi: Battle Chronicle Dipastikan Tutup Setelah Bertahan 2 Tahun

by Taufik
June 24, 2025
0

Game action RPG Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon? Familia Myth Battle Chronicle atau...

Neverness to Everness (NTE) beri detail menarik untuk tahap preview test, termasuk sistem gacha tanpa 50/50 yang umum.

Neverness to Everness Dipastikan Tidak Gunakan Sistem Gacha 50/50

by Taufik
June 24, 2025
0

Neverness to Everness (NTE) beri detail menarik untuk tahap preview test terbarunya dimana mereka memamerkan berbagai pembaruan, cuplikan gameplay, dan...

Game terbaru dari Cygames, Shadowverse: Worlds Beyond, udah rilis dan langsung meledak di pasaran. Tapi kena review negatif.

Shadowverse: Worlds Beyond Tetap Laku Keras Meski Dihujani Review Negatif

by Taufik
June 23, 2025
0

Game terbaru dari Cygames, Shadowverse: Worlds Beyond, resmi dirilis pada 17 Juni lalu dan langsung meledak di pasaran. Dalam waktu...

Semua yang Perlu Diketahui dari Update 3.4 Honkai Star Rail – For the Sun is Set to Die

Semua yang Perlu Diketahui dari Update 3.4 Honkai Star Rail – For the Sun is Set to Die

by Fadhil
June 23, 2025
0

Rangkuman beragam konten baru yang akan hadir di update 3.4 untuk Honkai Star Rail.

Honor of Kings memasuki babak baru lewat update terbesar mereka. Mulai 24 Juni 2025, game ini akan berevolusi menjadi Honor of Kings Plus.

Honor of Kings Plus Resmi Hadir Mulai 24 Juni, Bawa Update Terbesar

by Taufik
June 23, 2025
0

Honor of Kings siap memasuki babak baru lewat update terbesar mereka sejauh ini. Mulai 24 Juni 2025, game ini akan...

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd