Sukses Call of Duty memang selalu menghasilkan keuntungan terlepas dari baik atau tidaknya diterima oleh para fans. Setelah Activision mengklaim bahwa Call of Duty modern warfare yang rilis 28 Oktober lalu berhasil meraup USD 800 juta dalam 3 hari. Menjadikan instalasinya sebagai Call of Duty dengan peluncuran tersukses. Mungkin karena hal tersebut, Activision akan merilis ‘Premium Call of Duty’ di 2023.
Subscription spending growth already turning exponential, and recurring spending already becoming majority of spend on consoles.
This would basically cause a leap forward in those trends. Big repercussions possible if true.
— Mat Piscatella (@MatPiscatella) February 22, 2022
Pada laporan ekonomi kuartal ketiga Activision Blizzard mengumumkan seri Call of Duty di tahun 2023 mendatang akan menjadi installasi terbesar, dan lebih memiliki pengalaman free-to-play untuk semua platform. Akan tetapi, Jason Scheirer dari Bloomberg menyebutkan bahwa ‘premium’ maksudnya adalah harga 70$ dan “more MWII”
Call of Duty memang dikenal sebagai game yang sangat keras di milking oleh activision, rilis setiap tahun dan selalu cuan. Tapi berkat ‘revolusi’ oleh modern warfare reboot 2019, seri FPS klasik ini sepertinya telah bangkit menjadi top FPS. Lalu gagal di perilisan Vanguard 2021 lalu, kemudian sukses besar di 2022 berkat Modern Warfare II. Sempat beredar rumor bahwa berkat kegagalan dari Vanguard, tidak akan Call of Duty di 2023. Sepertinya rumor tersebut terpatahkan langsung oleh Activision.
Rilisnya Call of Duty setiap tahun memang sudah menjadi event tahunan. Pasti ada saja berita dan drama yang mengikuti perilisannya. Kita hanya bisa menunggu apakah Call of Duty yang akan dirilis tahun depan akan menjadi premium seperti Activision tuliskan, kita hanya bisa menunggu.
Sumber: IGN
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post