Penayangan anime Jojo Part 6: Stone Ocean pada 1 Desember kemarin langsung dibanjiri dengan sambutan luar biasa dari banyak fans di seluruh dunia. Netflix yang merupakan platform eksklusif untuk penayangan animenya tidak tersedia di China, sehingga Bilibili yang merupakan platform video lokal akhirnya mengamankan hak eksklusif penayangan animenya di sana. Hanya saja tidak lama setelah ditayangkan, hampir sebagian fans menyadari kalau Jojo Part 6 telah mendapat sensor berat dibandingkan dengan versi Netflix.
Berdasarkan postingan yang diunggah lewat komunitas, terlihat jelas kalau sebagian adegan yang memperlihatkan karakter babak belur dan mengeluarkan darah mendapat sensor. Varian sensornya juga cukup beragam mulai dari bayangan hitam, adegan yang dihapus, diulang, mendapat zoom, dan bahkan ada yang dimodifikasi sedemikian rupa agar tidak memperlihatkan luka serius maupun darah. Mengikuti pengamatan lebih lanjut, versi Jojo Part 6 dari Bilibili punya adegan dengan durasi total 2 menit yang mendapat sensor dengan dihilangkan sepenuhnya.
Kamu bisa cek beberapa komparasinya di bawah ini:
Tentu saja penerapan sensor ini dilakukan demi bisa lolos kualifikasi penayangan animenya di China, karena seperti yang harus kamu tahu pemerintah di sana memang punya aturan ketat pada media hiburan baik itu film maupun game.
Mengenai animenya sendiri, Jojo Part 6: Stone Ocean berfokus pada kisah Jolyne Cujoh. Dia adalah putri dari Jotaro Kujo yang mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan yang kemudian menjerumuskannya ke penjara Green Dolphin. Berawal sebagai sosok gadis biasa, dia kemudian berhasil membangkitkan kekuatan Stand spesial bernama Stone Free yang menjadi kunci baginya untuk keluar dari penjara tersebut. Tidak berbeda jauh dari part lainnya, resepsi yang didapatkan Stone Ocean juga cukup solid.
Sumber: Wanuxi
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post