Kelangkaan dan kesulitan untuk merakit sebuah gaming PC di tahun 2021 ini dengan harga “normal” terbilang cukup sulit. Sudah bukan menjadi hal yang mengherankan jika melihat banyak toko komputer yang menjual komponen – terutama seperti VGA atau kartu grafis dengan harga di atas pasaran, bahkan bisa hingga dua kali lipat lebih.
Cukup banyak gamer yang menjadikan PC sebagai perangkat gaming utama frustasi karena ingin memainkan berbagai game favoritnya dengan performa maksimal, namun terbatas karena tidak bisa mendapatkannya dengan harga wajar.
Kripto Jadi Pemicu
Kita sudah tahu betul bahwa penyebab utamanya adalah mata uang kripto, terutama pelonjakkan harga Bitcoin yang gila-gilaan bahkan sempat hampir menembus IDR 1 Miliar beberapa waktu lalu, dimana jika “emaknya para koin kripto” tersebut naik, harga koin lainnya juga akan ikut naik, seperti Ethereum misalnya.
Ethereum menjadi penyebab utama mengapa harga kartu grafis melonjak sangat tinggi. Karena kebanyakan para “penambang” tersebut menggunakan VGA sebagai alat tempur utamanya untuk mendapatkan pundi-pundi ETH demi keuntungannya. Tidak tanggung-tanggung, mereka bisa menggunakan puluhan, bahkan hingga ratusan kartu grafis sekaligus.
Padahal sebenernya gamer PC pernah mendapatkan angin segar, tepatnya sekitar bulan Juni hingga Juli lalu. Dimana harga Bitcoin dan Ethereum benar-benar terjun bebas setelah Tesla – Elon Musk memastikan tidak menerima Bitcoin sebagai opsi pembayaran lagi karena tidak ramah lingkungan. Hasilnya? Harga hampir semua mata uang kripto turun drastis.
Ketika itu terjadi, menurut laporan dari situs The Block, para penambang, terutama di China semakin banyak yang “bangkrut” dan menjual kartu grafis RTX 30 series dengan harga yang sangat miring. Para penambang tersebut menjual RTX 3060 pada kisaran harga 2,200 Yuan atau sekitar IDR 4,9 Jutaan.
Namun, angin segar tersebut cuma hadir layaknya menemukan fatamorgana ditengah gurun pasir. Ya, selang beberapa minggu setelah itu, mata uang kripto benar-benar kembali menggila dengan peningkatan harga hingga dua kali lipat. Hasilnya, harga kartu grafis kembali menggila seperti sebelumnya.
Makin Parah Karena Kelangkaan Chip
Kelangkaan chip telah melanda secara global sejak permintaan untuk berbagai perangkat digital semakin tinggi. Hal ini benar-benar berdampak cukup krusial untuk sektor komponen PC.
Apalagi dengan adanya permintaan lebih besar pada chip silikon dan semikonduktor pasa kehadiran konsol baru seperti PS5 hingga Nintendo Switch OLED, maka tidak heran jika pada akhirnya harus ada pembatasan produksi yang diterapkan untuk sementara sampai situasi bisa kembali pulih.
Bahkan baru-baru ini Presiden Nintendo – Shuntaro Furukawa telah mengaku terang-terangan akan mengurangi produksi Nintendo Switch karena kelangkaan chip yang luar biasa. Ia mewanti-wanti bahwa pada tahun 2022 kemungkinan Nintendo tidak bisa memenuhi permintaan konsumun. Langka dari Nintendo ini menunjukkan bahwa mereka benar-benar khwatir dengan krisis chip selama beberapa tahun belakangan dan mungkin akan terus berlanjut.
Diperparah Lagi Karena Pandemi
Pandemi COVID-19 hingga saat ini masih terus berlanjut dan belum mati sepenuhnya. Apalagi pandemi tersebut juga mengambil peran yang cukup krusial dalam krisis berbagai komponen komputer terutama kartu grafis. Kedua aspek yang kami sebutkan di atas menjadi masuk akal dan di akselerasi dengan pandemi saat ini, sudah tidak bisa dipungkiri lagi.
Pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Imbasnya, banyak orang yang mencari alternatif untuk bisa menghasilkan pundi-pundi keuntungan melalui dunia digital dan mata uang kripto menjadi jawabannya bagi sebagian orang, terutama mereka yang melek digital.
Hasilnya, banyak para “penambang” baru bermunculan dan memborong kartu grafis yang sejatinya ditujukkan untuk gamer. Tidak cuma itu, mereka yang bekerja dari rumah membutuhkan hiburan lebih dan membutuhkan perangkat gaming seperti PC atau konsol next-gen misalnya.
Selain itu, pandemi juga mengakselerasi kelangkaan chip yang terjadi secara global. Banyak pabrik yang tidak bisa beroperasi secara penuh seperti biasa dan permintaan akan chip semakin banyak karena semakin banyak orang yang bekerja disektor digital dan membutuhkan berbagai perangkat elektronik.
Kami juga telah melakukan riset dan mencarinya pada halaman marketplace di Indonesia, harga-harga kartu grafis lama seperti RTX 2060 kembali mengalami kenaikan harga hingga IDR 9 Jutaan yang padahal sebelumnya sudah turun di angka IDR 7 – 8 Jutaan. Begitu juga untuk VGA atau kartu grafis terbaru seperti RTX 3060 yang kini kembali menyentuh harga IDR 12 – 13 Jutaan yang sebelumnya sudah mulai turun di harga IDR 10 Jutaan.
Tahun 2022 Akan Perlahan Membaik?
Yang menjadi pertanyaan besar, apakah tahun 2022 mendatang akan mejadi tahun yang lebih baik untuk para gamer yang menjadikan PC sebagai perangkat gaming utama? Jawabannya bisa iya bisa tidak.
Seperti yang sudah kami sebutkan di atas, mata uang kripto jadi pemicu utama mengapa harga komponen PC yang sangat penting untuk memainkan game yaitu kartu grafis menjadi sangat mahal. Selama harga kripto terus stabil – apalagi meningkat, maka harga VGA akan terus menggila.
Kecuali, produsen seperti AMD atau NVIDIA benar-benar bisa memberikan solusi permanen yang bisa memisahkan kartu grafis untuk mining dan kartu grafis untuk gaming. Pasalnya, solusi dari NVIDIA yang membuat kartu grafis khusus menambang, atau cara mereka “membatasi” performa mining di RTX 30 Series terbukti tidak terlalu ampuh.
Melalui pembicaraannya baru-baru ini dengan para investor, CEO AMD – Lisa Su ditanyakan mengenai stok suplai produknya saat ini, ia menyebutkan bahwa AMD akan meningkatkan produksi chipnya mulai tahun depan dan di tahun 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik untuk PS5 dan Xbox Series serta di tahun 2023 akan menjadi tahun terbaik dimana stok konsol next-gen akan stabil.
Meski tidak secara spesifik menyebutkan komponen PC dan berfokus pada konsol next-gen, namun setidaknya pernyataan dari AMD tersebut menjadi angin yang cukup segar dan bisa menjadi secercah harapan mengenai kondisi produksi chip secara global untuk berbagai komponen PC.
Jika ditanya pendapat pribadi, saya bakal bilang mungkin tahun 2022 mendatang kondisi ini tidak akan pulih sepenuhnya. Namun, tahun 2022 saya memiliki ekspetasi bahwa akan menjadi tahun yang “lebih baik” dari tahun-tahun sebelumnya untuk para gamer PC atau konsol yang ingin mendapatkan PS5.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game mobile lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post