Beberapa saat lalu Ubisoft telah membagikan detail baru dari Assassin’s Creed Nexus, game berbasis VR pertama dari franchisenya yang akan rilis eksklusif untuk Meta Quest 2. David Votypka selaku Creative Director kemudian membagikan beragam detail lengkap mengenai gamenya, terutama bagaimana ini adalah game yang hadir sebagai seri “pertama” untuk beberapa alasan karena selain hadir sebagai game VR pertama di serinya, ini adalah game Assassin’s Creed pertama dengan sudut pandang first-person serta menyuguhkan cerita dari sosok tiga Assassin ikonik.
Berbicara soal ceritanya, para pemain bisa menikmati campaign single player yang mengikuti petualangan Connor Kenway, Ezio Auditore, dan Kassandra. Meski terdengar seperti trio yang cukup acak, alasan dari pemilihan tiga karakternya ada pada beberapa poin cerita tersembunyi di mana ketiga Assassin tersebut berhasil menemukan teknologi kuno yang dibutuhkan Abstergo untuk mencapai tujuan ambisius dalam memanipulasi pikiran manusia. Dari sinilah kamu harus berusaha menggagalkan rencana licik Abstergo dengan merebut serpihan memori tersembunyi dari petualangan Connor, Ezio, dan Kassandra.
Serpihan memori tersebut akan hadir sebagai cerita baru yang menjadi basis misi single player di gamenya. Dalam cerita Ezio para pemain akan kembali dibawa ke masa Renaisans Italia di abad ke-15 yang dipenuhi konflik, ambisi balas dendam, serta pertemuan dengan beberapa wajah lama. Beralih ke era Yunani kuno di tahun 400 BC, cerita akan berfokus ke Kassandra yang terjerat dalam konflik intens saat Thirty Tyrants menguasai Athena. Sedangkan untuk cerita Connor yang berlatar di masa revolusi Amerika akan menghadapkannya pada begitu banyak tantangan di dunia yang dipenuhi spionase, manipulasi, hingga mempelajari arti dibalik pengkhianatan.
Beralih ke porsi gameplay, para pemain akan ditempatkan dalam “open-maps” yang bisa dipanjat dengan bebas untuk melakukan berbagai aksi parkour. Setiap misi dirancang untuk memberi kebebasan penuh sehingga pemain bisa menggunakan berbagai strategi dalam menyelesaikan tantangan yang ada. Sebagai contoh para pemain bisa mengendap-endap untuk menghindari musuh, memanjat atap untuk memperluas sudut pandang area sekitar, atau langsung terlibat dalam pertempuran frontal dengan menghabisi semua musuh. Terlepas dari metode apa yang dipilih, gamenya sudah menyediakan berbagai macam senjata dan peralatan yang akan memfasilitasinya.
Demi menjamin pengalaman bermain paling nyaman, pihak developer sudah membentuk tim khusus yang menyiapkan berbagai fitur spesifik untuk memperkuat aksesibilitas gamenya. Setelah menuangkan usaha keras selama beberapa tahun, mereka telah berhasil mengimplementasikan fitur seperti Teleport Locomotion yang memberi beragam versi memanjat hingga sistem untuk membantu pemain yang takut akan ketinggian. Perhatian khusus pada aksesibilitas memang sangat dibutuhkan dalam game berbasis VR, apalagi karena adanya kecenderungan dari sebagian kalangan pemain yang belum terbiasa dengan sensasinya atau masih mudah terkena VR Sickness.
Assassin’s Creed Nexus VR saat ini masih dalam tahap pengembangan untuk Meta Quest 2 dengan jadwal rilis pada musim liburan nanti. Kamu bisa ikuti perkembangan terupdate dari gamenya lewat website resmi mereka DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post