Colopl, developer game asal Jepang yang dikenal lewat judul seperti Shironeko Project dan Tsukuyomi: The Divine Hunter, baru-baru ini buka-bukaan soal pemanfaatan AI di internal perusahaan. Lewat survei internal yang dilaporkan oleh Otaku Soken, terungkap bahwa sekitar 80% karyawan tetap di Colopl saat ini menggunakan AI generatif dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Angka ini jadi lonjakan besar dibanding tahun lalu.
Dari 357 responden, mayoritas bilang mereka pakai AI buat berbagai keperluan. Uniknya, divisi seperti marketing dan manajemen justru tercatat lebih aktif menggunakan AI ketimbang engineer dan desainer. Sementara itu, sebagian kecil yang nggak pakai AI bilang mereka belum merasa butuh, atau masih ragu soal isu legal dan etika terkait teknologi ini.
Buat yang aktif pakai AI, kebanyakan menggunakannya buat brainstorming ide, nulis konten, sampai bantu ngerjain coding. Bahkan 40% dari mereka ngaku bisa potong jam kerja sampai 40% atau lebih berkat AI. Ada juga 20% yang bilang waktu kerjanya berkurang sampai 60% karena AI bantuin ngerjain tugas-tugas rutin.
Colopl sendiri memang kelihatan cukup agresif dalam mengadopsi teknologi AI. Mereka udah kerja sama dengan tim di balik Stable Diffusion buat bikin aset visual, dan sempat menyisipkan art buatan AI ke dalam game mereka. Tapi nggak semua eksperimen mereka mulus—Tsukuyomi: The Divine Hunter sempat kena kritik karena visual AI-nya mirip karakter berhak cipta dari franchise lain.
Meski begitu, Colopl belum kelihatan mau mundur. Mereka bahkan udah ngumumin rencana buat integrasi ChatGPT ke dalam portal internal perusahaan, buat bantu komunikasi dan efisiensi kerja. Dengan langkah ini, Colopl jadi salah satu contoh developer Jepang yang serius memanfaatkan AI, meskipun masih harus hati-hati agar tidak blunder dan tidak membuatnya gamenya terlihat generik.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post