Kabar kurang sedap datang dari raksasa industri game – EA, yang dilaporkan baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 300 karyawan. Ini merupakan gelombang PHK terbaru setelah tahun lalu EA juga memangkas sekitar 670 posisi. Kali ini, langkah tersebut disebut sebagai bagian dari “penyesuaian strategis” perusahaan, namun efeknya cukup besar—termasuk pembatalan beberapa proyek game yang sedang dikembangkan, salah satunya adalah game baru dari semesta Titanfall.
Laporan ini pertama kali muncul lewat jurnalis Bloomberg, Jason Schreier, yang mengklaim bahwa sekitar 300 hingga 400 posisi dihapus dari struktur EA, termasuk sekitar 100 orang yang bekerja di studio Respawn Entertainment—pengembang di balik Apex Legends dan seri Star Wars Jedi.
— Respawn (@Respawn) April 29, 2025
EA sendiri mengonfirmasi langkah ini lewat pernyataan resmi, menyebutkan bahwa perubahan ini dilakukan demi menyelaraskan tim dan alokasi sumber daya dengan prioritas jangka panjang mereka. Sementara Respawn juga ikut merilis pernyataan terpisah, menyebutkan adanya “penyesuaian tim secara terarah” yang berdampak pada divisi Apex dan Jedi, serta keputusan untuk menghentikan dua proyek awal yang masih dalam tahap inkubasi.
Salah satu dari proyek yang dibatalkan ini kabarnya adalah game shooter extraction dengan kode nama R7, yang ber-setting di semesta Titanfall. Game ini sempat ramai dibicarakan awal tahun 2024 lalu karena dipimpin langsung oleh Steve Fukuda, sutradara Titanfall 1 dan 2. Sayangnya, ini jadi proyek Titanfall kedua yang dibatalkan EA dalam beberapa tahun terakhir, setelah Titanfall Legends—sebuah game crossover antara Apex dan Titanfall—juga dibatalkan di 2023.
Respawn dalam pernyataannya menegaskan bahwa komitmen mereka terhadap pemain masih kuat. Untuk Apex Legends, mereka menjanjikan musim-musim baru yang kompetitif dan inovatif, sekaligus memperluas arah franchise tersebut. Studio ini juga mengonfirmasi bahwa mereka masih aktif mengembangkan game Star Wars Jedi berikutnya, dan menargetkan peningkatan signifikan baik dari sisi cerita maupun gameplay.
Secara total, sejak Maret 2023, EA telah memangkas lebih dari 1.800 posisi di seluruh dunia. Ironisnya, di saat banyak staf kehilangan pekerjaan, para eksekutif puncak EA justru mencatat pendapatan tinggi. Realita pahit ini kembali memantik kritik dari komunitas gamer dan pekerja industri yang menyoroti ketimpangan antara manajemen atas dan para developer yang bekerja langsung di lapangan.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post