Sejak rumor mengenai adanya game Final Fantasy baru yang mengusung gameplay ala soulslike menyebar, antusiasme fans pada saat itu cukup tinggi, apalagi developer yang mengerjakannya adalah Team Ninja yang memang memiliki track record positif dari seri Nioh. Antusiasme tersebut berubah menjadi bahan guyonan setelah Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin menampakkan dirinya. Game ini terlihat seperti seri Final Fantasy yang begitu edgy dengan desain karakter generik, terutama dari bagaimana sang protagonis juga memiliki obsesi akan C H A O S.
Kalau boleh jujur, impresi kami setelah melihat trailernya juga jauh dari kata positif. Jika ada satu hal yang mungkin membuat kami tertarik dengannya, maka itu terletak di gameplay ala soulslike yang merupakan salah satu genre favorit kami. Melihat tidak sama dengan merasakan, maka dari itu kami memutuskan untuk menjajal versi Trial gamenya yang kebetulan sudah tersedia di PlayStation 5. Lalu apakah Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin memang seburuk yang terlihat atau justru adalah game yang solid? langsung saja simak impresi pertama kami di bawah ini!
Gameplay yang Diusung
Pihak developer sempat mengatakan kalau meskipun Final Fantasy Origin mengusung gameplay ala soulslike yang dikenal dari tingkat kesulitan tinggi, game ini ditargetkan agar bisa menjangkau lebih banyak pemain kasual. Karena itulah sebelum memulai permainan kami diberikan opsi untuk memilih tingkat kesulitan yang dibagi ke Easy, Normal, dan Hard. Tentu saja kami memilih Hard untuk mendapat pengalaman bermain paling menantang sekaligus membandingkannya dengan game sejenis.
Setelah melewati sesi tutorial yang memberikan pengenalan dasar untuk kontrol gameplaynya, petualangan kami akhirnya dimulai di sebuah tempat bernama Chaos Shrine saat ketiga karakter utama Jack, Ash, dan Jed berusaha memburu Chaos. Game ini mengambil inspirasi dari seri pertama Final Fantasy, jadi sebagian dari kamu pasti familiar dengan beberapa bagian di dalamnya, seperti Shrine of Chaos yang merupakan dungeon pertama di seri klasik Final Fantasy termasuk munculnya Garland sebegai antagonis utama juga.
Sistem combat yang ditawarkannya cukup sederhana, tapi setelah dilihat lebih dalam ternyata ada banyak opsi yang membuat karaktermu begitu fleksibel saat bertempur. Selain dari moveset tiap senjata yang memiliki variasi dan intensitas serangan berbeda, kamu juga diberikan kemampuan khusus seperti Should Shield yang berfungsi sebagai parry dan berguna memulihkan MP, Instant Abilities yang memungkinkan kamu untuk mencuri skill musuh dan membalikannya setelah melakukan parry serangan spesial, Soul Burst yang merupakan gerakan insta-kill seperti Deathblow di Sekiro: Shadows Die Twice, dan lain sebagainya. Berbicara soal kesamaannya dengan Sekiro, pertarungan boss melawan Garland (Chaos?) di bagian akhir demo juga disuguhkan lewat adegan sinematik keren di transisi fase kedua dan finishernya.
Satu yang paling kami sukai dari sistem gameplaynya adalah bagaimana kamu diberi kebebasan untuk mengatur kombo. Jadi selama kamu memiliki serangan spesial baru yang mengikuti Job Tree karakter, kamu bisa mengatur semuanya dalam kombo berbeda. Menghafalkan command input untuk setiap serangan spesial mungkin bisa sedikit menantang, tapi pada akhirnya kami tidak terlalu banyak menggunakan lebih dari dua variasi serangan yang sudah diatur, dan itu belum ditambah dari Ability yang juga dimiliki tiap kelas karakter. Contohnya untuk Swordsman, kamu bisa mengaktifkan Ability bernama Lightbringer dengan satu bar MP yang berguna meningkatkan damage Break ke musuh sekaligus membuat pertahanan Jack tidak dapat dirusak.
Perlu kami bahas juga kalau dalam Final Fantasy Origin baik itu musuh dan karakter yang kamu mainkan memiliki Break Gauge. Ini adalah bar yang mengukur pertahanan, sehingga jika sampai habis maka baik itu musuh dan karaktermu akan berada dalam posisi stagger. Ya bisa dibilang ini mirip dengan Posture Bar di Sekiro. Selain beragam elemen gameplay yang sudah kami sebut, Final Fantasy Origin secara keseluruhan cukup mirip dengan Nioh, setidaknya dari sensasi bermain yang kami rasakan serta bagaimana animasi karakternya juga cukup identik. Beragam opsi skill dan kombo serangan spesial yang ditawarkan membuat gameplaynya begitu seru, apalagi kamu bisa dengan mudahnya bereskperimen kapan saja dan membuat karaktermu terasa begitu berbeda saat dimainkan. Kalaupun kewalahan saat melawan musuh tangguh dan berakhir tewas, karaktermu akan kembali dibawa ke checkpoint Cube (mirip Shrine di Nioh) hanya dengan kehilangan skill instan dan batas maksimal MP yang kembali ke titik awal, konsekuensi yang tidak begitu buruk.
Menghiraukan kaos bawaan yang dipakai Jack dan menjadi bahan meme, ternyata game ini membawa banyak set armor yang sangat keren. Bahkan tidak sampai lima menit saat memainkan gamenya kami sudah mendapat armor yang membuat Jack terlihat lebih keren dan tidak lagi seperti tukang bakso. Setiap armor memiliki level serta statistik berbeda, yang tentu bisa kamu sesuaikan dengan Job karaker juga. Seperti bagaimana Swordsman atau Warrior memerlukan armor dengan damage fisik tinggi, sementara Mages harus lebih memprioritaskan damage sihir. Tidak ketinggalan setiap armor memiliki effek buff berbeda, jadi jika kebetulan ada dua set yang sama, kamu tinggal pilih saja mana yang memiliki buff paling berguna. Ini kemudian membuat kami langsung teringat kembali dengan Nioh yang cukup khas dengan sistem looting, dan sepertinya game ini masih mempertahankan aspek tersebut.
Sistem Job yang Fleksibel
Variasi gameplay dalam Final Fantasy Origin sebagian besarnya lebih ditentukan dari Job karaktermu. Sejauh ini kami sudah melihat ada Swordsman, Mage, Lancer dan tiga job lanjutan yang salah satunya adalah Warrior. Setiap Job tidak hanya memiliki moveset, skill, dan jenis senjata berbeda, tapi juga kemampuan spesial dalam menangani situasi berbeda yang tidak bisa ditangani kelas karakternya. Contohnya Mage dapat menggunakan sihir air untuk memadamkan kobaran api besar yang menutup jalan ke sebuah area, atau bagaimana Lancer dapat melempar tombak untuk menghabisi musuh dari jarak jauh yang menyebalkan.
Sistem leveling dalam game ini diprioritaskan untuk Job Tree, yang mana setiap Job baik itu dari kelas standar dan lanjutan akan memiliki level berbeda. Semakin tinggi level yang kamu raih setelah berhasil membunuh banyak musuh, maka kamu akan mendapat poin atribut yang bisa digunakan untuk membuka skill dan statistik baru di Job Tree. Sejauh yang kami lihat karaktermu tidak mendapatkan EXP untuk naik level untuk meningkatkan statistik kekuatan, karena seperti yang sudah dijelaskan, semuanya akan dialihkan ke level setiap Job mana yang paling sering kamu mainkan. Kalaupun ingin meningkatkan statistik karakter, maka kamu sudah otomatis mendapatkannya dari loot set armor yang berceceran di sepanjang jalan.
Kami menyebut sistem Job dalam game ini begitu fleksibel karena kamu bisa mengganti Job karakter hanya dengan satu tombol saja. Dengan membatasi dua pilihan Job utama, saat sedang berada dalam pertempuran kamu bisa berganti dari Warrior menjadi Mage, atau Lancer dalam sekejap untuk menggunakan kemampuan spesialnya. Ini tentu sangat berguna dan semakin memperkaya variasi gameplay, ditambah kamu dapat mengatur set armor dan senjata berbeda. Kerennya lagi ada juga Chain Cancel yang memungkinkan kamu untuk mengganti Job karakter saat berada di akhir kombo serangan dengan transisi mulus. Karena sering merasakan efek timbal balik baik itu karena damage kurang maksimal dan lain sebagainya, kami berakhir jarang mengganti Job dan hanya berfokus menggunakan Swordsman dan Warrior saja hingga akhir demo.
Desain Level Hingga Visual Tidak Buruk!
Sebagian besar dari kamu (termasuk kami) pasti memiliki impresi yang sama pada kualitas grafis di Final Fantasy Origin, yaitu bagaimana gamenya terlihat kurang menawan dan seperti memiliki filter game era PS3 dulu. Tapi saat memainkannya secara langsung, ternyata secara visual game ini terlihat jauh lebih menawan dari apa yang kami duga. Mulai dari kualitas pencahayaan, detail objek, efek grafis lain, hingga desain levelnya semua dibangun dengan baik. Satu komplain utama kami di seri Nioh adalah bagaimana desain level dalam game-gamenya kurang memorable dan terasa hambar, tapi untungnya apa yang diracik Team Ninja untuk Final Fantasy Origin kali ini benar-benar mengagumkan. Karena masih dalam tahap Trial, selalu ada kemungkinan adanya upgrade visual yang membuatnya terlihat lebih mengagumkan.
Kesimpulan
Menghiraukan impresi negatif kami saat pertama kali melihat gamenya, ternyata Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin berakhir jauh lebih seru dari yang diduga. Mengambil beragam elemen soulslike yang identik dari seri Nioh, mekanisme gameplay yang ditawarkannya berakhir jauh lebih unik dan berbeda dari kebanyakan game sejenis di pasaran. Sistem Job yang begitu fleksibel membuat sensasi bermain benar-benar terasa fresh dan menuntut kamu untuk jadi petarung yang bisa beradaptasi dengan beragam situasi. Meskipun dibuat agar lebih ramah dengan pemain kasual, tingkat kesulitan tertinggi yang kami coba tetap menawarkan tantangan brutal yang siap menguji kesabaran. Bahkan sampai melawan Goblin kecil saja sudah cukup untuk membuatmu kewalahan.
Selain dari adanya permasalahan teknis dan fps drop yang sering kami temui di berbagai tempat (lumrah juga karena masih Trial), sejauh ini tidak ada banyak kekurangan yang begitu berarti sampai merusakan pengalaman bermain. Intinya Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin berhasil merubah sudut pandang kami dan otomatis membuatnya masuk dalam jajaran game yang wajib diantisipasi di 2022.
Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin akan hadir di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series dan PC pada tahun 2022 mendatang. Kamu bisa kunjungi website resminya DI SINI untuk mendapatkan informasi terupdate seputar gamenya.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post