Terlepas apakah kamu termasuk gamer yang cukup aktif mengikuti perkembangan FGC atau tidak, mungkin Justin Wong adalah sosok yang lumayan familiar. Sejak partisipasi aktifnya sebagai pemain profesional selama dua dekade lebih khususnya untuk seri Marvel vs. Capcom, dia termasuk salah satu pemegang gelar EVO terbanyak. Selain masih aktif berkompetisi hingga sekarang, dia juga ikut memegang peran sebagai analis dan komentator di banyak turnamen game fighting terbesar khususnya untuk kompetisi Street Fighter 6.
Kebetulan tim kami berkesempatan untuk mewawancarai JWong di ajang Gamescom Asia 2024 beberapa waktu lalu, di mana dia ikut menjadi komentator untuk kompetisi Capcom Pro Tour 2024: Singapore Super Premier yang diadakan serempak bersama eventnya. Sesi wawancara ini lumayan memberi insight menarik akan pengalaman panjang JWong di scene game fighting profesional serta harapannya untuk masa depan.
Q: Belum lama ini Capcom merilis Marvel vs. Capcom Fighting Collection: Arcade Classics tapi ada banyak orang yang jadi ingin refund gamenya karena anda. Kira-kira bagaimana tanggapan anda soal ini?
People been saying I have been causing people to refund the game
I thought ppl enjoyed playing with me until pic.twitter.com/DQUPiBfJDY
— Justin Wong (@JWonggg) September 13, 2024
Justin Wong: Saya rasa tidak ada orang yang sampai mau melakukan refund. Saya merasa itu semua berasal dari satu review yang sangat bagus. Saya sempat melawan user ini dan dia seperti sangat senang karena dia bisa sampai melawan. Tapi kemudian saya pikir semua orang mulai membuat meme dari review tersebut, dan dari sana jadi ada banyak review troll.
Jadinya itu semua bukan review serius, tapi itu menjadi meme yang menurut saya cukup lucu. Tapi saya jelas tidak ingin sampai membuat orang melakukan refund. Saya merasa tidak ada bukti kalau saya sampai membuat adanya user yang melakukan refund secara fisik. Jika Capcom bisa membuktikan kepada saya kalau telah terjadi refund, maka saya akan bertanggung jawab penuh. Namun saat ini bukti itu tidak ada sama sekali.
Q: Sepertinya anda benar-benar menikmati game tersebut?
Justin Wong: Tentu saja saya bersenang-senang dengan gamenya. Dan ini memang karena saya sudah memainkan game ini sejak rilis awal seri originalnya dulu. Dan seluruh filosofi saya tentang belajar bermain game fighting adalah saya ingin memainkan setiap karakter dalam game tersebut. Ada 56 karakter dalam game ini dan ketika Anda berpikir tentang level permainan paling tinggi secara profesional, maka ada yang mungkin hanya memainkan lima karakter saja.
Jadi saya memutuskan untuk memainkan karakter yang disukai semua orang atau seperti menemukan suatu celah dari karakter tingkat rendah hingga menengah. Jadi saya pikir mungkin itulah mengapa permainan saya lebih menonjol karena saya tidak hanya menggunakan Storm atau Sentinel saja, melainkan juga karakter seperti Spider-Man, Ken, Jin, bisa dibilang karakter-karakter yang biasanya tidak Anda lihat pada level tinggi. Jadi saya pikir itulah yang benar-benar menonjol dari saya.
Q: Anda juga belakangan ini terlibat dalam debat soal Street Fighter dengan Menard. Anda mengaku kalau sempat menyisihkan uang yang cukup besar untuk match Street Fighter. Apakah itu nantinya akan benar-benar terjadi?
Justin Wong: Saya tidak tahu apakah itu akan terjadi. Ini lebih seperti tantangan yang saya lempar secara bebas. Karena saya telah bermain game fighting selama lebih dari 20 tahun dan dia lebih seperti pemain baru yang lebih banyak memainkan Street Fighter 5 atay Street Fighter 6. Dari situlah saya rasa dia jadi lebih terkenal karena ini seperti semacam memberi penghormatan kepada orang yang lebih tua.
Jadi saya rasa seperti itulah suasana yang terjadi. Dan jika dia sedih, berarti saya juga sedih. Jadi, saat ini saya rasa dia lebih fokus pada Street Fighter 6 karena dia berhasil lolos ke Capcom Cup. Dan jika dipikir-pikir, saya cukup yakin dia lebih suka memenangkan USD 1 juta dibandingkan USD 10.000 yang saya menangkan di Street Fighter 3.
Q: Siapa pemain terfavorit anda di seluruh komunitas Street Fighter 6 saat ini? Mungkin anda bisa beri satu nama yang mewakili generasi baru dan satu lainnya dari generasi lama.
Justin Wong: Setiap kali saya melihat Punk di turnamen, saya berakhir selalu mendukungnya apa pun yang terjadi. Hanya karena alasan saya benar-benar menyukai style bermainnya, dia adalah satu-satunya pemain yang tidak mencoba bermain secara agresif. Dia mencoba bermain sedikit lebih lambat dan memaksa orang untuk melakukan kesalahan sendiri dan melawannya dari sana. Saya sangat menyukai style seperti ini.
Dan mungkin untuk pemain favorit saya sepanjang masa, yang juga merupakan salah satu yang terbaik di Street Fighter 6, di mana dia menempati posisi keempat di EVO yaitu Momochi. Saya suka sekali bagaimana cara dia membedah gamenya, seberapa banyak grind yang dia miliki benar-benar terasa hardcore. Jadi saya sangat suka melihatnya bermain Street Fighter 6 dan game fighting lain. Jadi mungkin Momochi dan Punk adalah dua pilihan favorit saya untuk mewakili dua generasi tersebut.
Q: Sejak momen bersejarah di EVO 2024 saat melawan Daigo, apakah anda sempat merasa adanya semacam PTSD saat berada dalam match seperti itu lagi?
Justin Wong: Saya rasa saya tidak sampai pernah mengalami PTSD. Saya pikir ini adalah hal yang cukup keren sekarang karena saya pikir mungkin jikoa momen itu terjadi selama era live streaming media sosial di mana orang-orang bersifat lebih seperti troll, itu bisa menyebabkan adanya rasa PTSD, tapi saya pikir karena itu terjadi pada tahun 2004, dan itu adalah momen yang luar biasa sehingga orang-orang tidak benar-benar membicarakannya sampai booming di internet bukan? Setidaknya sampai sekitar tahun 2009, 2010.
Jadi ada sekitar lima tahun dimana tidak ada yang membicarakannya sama sekali. Jadi saya pikir pada saat itu hal tersebut berlalu begitu saja, tapi sekarang orang-orang mendatangi saya dan ketika mereka berbicara tentang “Oh, saya mulai masuk ke dalam game fighting karena Evil Moment 37”, tentunya saya tidak bisa merasa salty soal hal itu bukan? Atau bisakah saya mengalami PTSD karena hal itu?
Hanya saja, itu adalah momen yang menggembirakan karena kami sudah menjadi komunitas kecil. Jadi, fakta kalau orang-orang kembali atau ingin belajar cara bermain game fighting adalah karena mereka melihat saya mendapat parry sempurna dari Daigo, saya merasa Anda tidak boleh sampai merasa marah karena hal itu. Jika Anda marah pada hal itu, maka Anda hanya akan terlihat seperti pecundang yang sakit hati.
Q: Saat ini ada banyak game-game fighting baru yang akan segera rilis di pasaran, tapi mana yang sekiranya paling anda nantikan?
Justin Wong: Tentu saja kita telah mendapat lebih banyak game baru, termasuk dari seri retro. Jadi dua yang sangat saya nantikan adalah koleksi remaster Capcom baru , Plasma Sword, seri-seri seperti itu sangat keren karena belum pernah ada yang menyediakan mode online. Mereka memiliki dukungan online seperti pada masa Xbox original duku, tapi mode online-nya agak buruk. Tapi sekarang dengan adanya Rollback, saya benar-benar ingin memainkan game-game lama itu hanya karena saya ingin melihat seberapa hebatnya orang-orang yang belum pernah saya lawan sebelumnya.
Dan mungkin selanjutnya adalah City of the Wolves dari SNK. Game itu saya mainkan ketika saya berada di konvensi dan terasa sangat seru bagi saya. Saya memang menyukai Garou, dan fakta kalau mereka baru-baru ini mengumumkan Ken dan Chun-Li di dalam gamenya nanti, dan menurut saya mereka adalah dua karakter tamu yang sangat bagus untuk diadapti ke City of the Wolves, saya jadi semakin penasaran apa lagi yang mereka siapkan untuk gamenya nanti. Saya benar-benar ingin game ini segera dirilis.
Jadi mungkin dua pilihan tadi yang saya nantikan, tapi jelas ada begitu banyak game fighting lain juga. Contohnya setiap bulan ada game fighting baru atau game fighting indie atau patch game fighting atau karakter DLC baru. Banyak sekali. Jadi saat ini saya rasa Marvel vs. Capcom Collection dan City of the Wolves adalah dua game teratas yang mungkin akan saya luangkan lebih banyak waktu dibandingkan yang lain.
Q: Karena anda memainkan banyak game fighting dengan variasi berbeda, apa bagian terpenting yang harus diperhatikan dari game-game semacam ini?
Justin Wong: Saya rasa yang paling penting ada di kombo. Jika menurut saya ada karakter dengan potensi kombo yang keren, hal tersebut membuat saya ingin menjelajahi lebih jauh sistem gamenya, bagaimana cara kerja game ini? Bagaimana cara game ini seharusnya dimainkan?
Jadi menurut saya, trailernya harus dikemas dengan bagus juga dan tidak menggunakan CGI. Sama seperti saya hanya ingin trailer gameplay dan Anda menunjukkan kombo-kombo yang keren, maka Anda membuat saya langsung tertarik. Hanya dengan saya melihat game baru terutama di kombo yang keren, saya akan langsung membelinya. Ini bisa saja berujung jadi game paling jelek di dunia dalam hal gameplay, tetapi Anda akan mendapatkan saya sebagai konsumen jika Anda memiliki kombo yang keren di trailernya.
Q: Sebagai pemain profesional di seri Marvel vs. Capcom, apakah anda masih menantikan hadirnya game baru?
Justin Wong: Saya merasa kalau semua orang telah menunggu game Marvel vs. Capcom terbaru. Jadi saya berharap koleksi remaster Marvel vs. Capcom mendapat resepsi yang sangat baik dan orang-orang berujung menyukainya sampai booming di media sosial sehingga mereka tidak punya pilihan lain selain membuat Marvel vs. Capcom selanjutnya. Saya rasa semua orang menginginkannya hanya karena Marvel 2 sukses besar. Marvel 3 juga sukses besar.
Selain itu filmnya juga sukses besar. Jadi mengapa tidak memanfaatkan popularitas tersebut di seri game ini juga? Dan saya pikir setelah rilis seri terakhir, hubungan Marvel dan Capcom seperti menghilang begitu saja, tapi faktanya mereka kembali dan bekerja sama lagi, saya tidak tahu sampai sejauh mana, tapi jika mereka bisa membuat game baru, maka saya akan sangat mendukungnya.
Q: Apakah ada pesan-pesan atau sesuatu yang ingin anda sampaikan kepada para pembaca?
Justin Wong: Saya benar-benar menikmati waktu di Singapura. Ini menunjukkan kepada saya betapa menyenangkan dan mengagumkannya negara ini soal makanan. Saya sangat suka menginap di MBS sehingga saya tidak ingin singgah di hotel lain lagi. Sejujurnya ini mungkin hotel terbaik yang pernah saya tinggali. Terima kasih banyak kepada Jasper dan juru kamera yang telah merekomendasikannya. Saya sudah merasa puas berada di Singapura tetapi MBS benar-benar terasa seperti puncaknya.
Nah itulah wawancara kami dengan Justin Wong dari ajang Gamescom Asia 2024. Kamu bisa cek beragam konten menarik lain dari liputan kami ke ajang Gamescom Asia 2024 DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post