Gamescom Asia 2024 di Singapura telah menjadi ajang yang cukup masif untuk dinikmati para gamer. Tidak cuma menikmati berbagai game, melainkan juga menonton turnamen yang cukup menarik seperti CAPCOM Pro Tour 2024 (CPT 2024), ada berbagai pro player dari seluruh dunia. Apalagi, developer game Street Fighter 6 juga hadir di event tersebut.
Pada ajang Gamescom Asia 2024, kami mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara dengan sutradara Street Fighter 6, Takayuki Nakayama, dan produsernya, Shuhei Matsumoto berbagi cerita tentang tantangan, kolaborasi, serta bagaimana komunitas pemain sangat berperan dalam perkembangan game ini. Dari inovasi karakter hingga kolaborasi menarik dengan game lain, ada banyak hal seru yang mereka bagikan.
Fokus Lebih ke Karakter, Nggak Cuma Pertarungan
Biasanya, Street Fighter selalu identik dengan pertempuran yang intens. Tapi kali ini, Nakayama ingin membawa hal baru di Street Fighter 6. Selain pertarungan, mereka juga fokus untuk memberikan pengalaman lebih mendalam lewat cerita dan karakter. Jadi, bukan cuma soal adu jotos, tapi juga bikin pemain terhubung dengan cerita di balik setiap karakter.
Pengalaman bermain jadi lebih berwarna karena pemain bisa menikmati game ini dari sisi lain, bukan hanya bertarung terus-menerus. Ini jelas bikin game lebih asyik, terutama bagi pemain baru yang mungkin belum terlalu familiar dengan mekanik pertempuran Street Fighter.
Kolaborasi Epic dengan Fatal Fury
Salah satu hal yang bikin Street Fighter 6 makin menarik adalah kolaborasi mereka dengan seri Fatal Fury, membawa karakter legendaris seperti Terry Bogard dan Mai Shiranui. Ternyata, kolaborasi ini bukan asal-asalan, karena ada sejarah panjang di baliknya. Pencipta Street Fighter juga ikut berperan dalam menciptakan Fatal Fury, dan kedua game ini punya hubungan erat.
Capcom dan SNK (developer Fatal Fury) juga sama-sama berbasis di Osaka, Jepang. Karena jarak yang dekat dan hubungan baik antar tim pengembang, kolaborasi ini jadi lebih natural dan penuh semangat. Penggemar kedua seri pun antusias menyambut kehadiran karakter-karakter ini, yang benar-benar membawa nostalgia sekaligus inovasi dalam game.
Kreator Konten Bantu Kembangkan Komunitas
Salah satu hal yang patut diacungi jempol adalah bagaimana kreator konten ikut andil dalam mempopulerkan game Street Fighter 6. Nakayama dan Matsumoto sangat senang melihat banyak kreator yang bukan pemain profesional, tapi tetap berpartisipasi dalam turnamen-turnamen, seperti CR Cup dan Sajam Slam. Hal ini menunjukkan bahwa Street Fighter bisa dinikmati oleh semua level pemain, bukan cuma yang jago.
Yang lebih keren lagi, kreator konten dan pemain profesional sering berkolaborasi untuk bikin konten menarik. Di turnamen seperti CR Cup, ada pro player yang mengajari kreator konten, dan dari situ tercipta video-video yang menghibur sekaligus mengedukasi. Ini jelas memperluas komunitas pemain Street Fighter dan memperkenalkan game ini ke audiens yang lebih luas.
Keterlibatan di City of the Wolves: Chun-Li dan Ken Tampil Berbeda
Nggak cuma di Street Fighter 6, karakter dari game ini juga tampil di game lain, seperti City of the Wolves dari SNK. Chun-Li dan Ken tampil sebagai karakter tamu di game tersebut, dan tim pengembang Street Fighter terlibat cukup banyak untuk memastikan karakter ini tetap sesuai dengan identitas mereka, meskipun tampil di dunia yang berbeda.
Tim dari Capcom dan SNK sering berdiskusi untuk menjaga keseimbangan antara gaya Street Fighter dan dunia City of the Wolves. Jadi, meskipun Chun-Li dan Ken tetap membawa ciri khas Street Fighter, mereka juga disesuaikan dengan nuansa baru di game ini. Hasilnya, penggemar dari kedua seri bisa menikmati crossover yang menarik ini.
Pengaruh Feedback Pemain Pro
Banyak yang bertanya, apakah masukan dari komunitas pro eSports memengaruhi pengembangan Street Fighter 6? Menurut Nakayama dan Matsumoto, feedback dari komunitas memang penting, tapi karena pengembangan game dan perkembangan eSports berjalan di jalur waktu yang berbeda, umpan balik pro player nggak langsung mengubah game yang sudah ada.
Namun, mereka selalu memantau apa yang dikatakan pemain lewat media sosial. Bukan cuma dari pro player, tapi juga dari pemain biasa. Feedback ini membantu tim pengembang untuk memperbaiki bug dan menyempurnakan game secara keseluruhan. Jadi, meskipun umpan balik eSports nggak langsung mengubah game, suara pemain tetap sangat didengar.
Respon Tak Terduga dari Jepang
Setahun setelah peluncuran, Street Fighter 6 mendapatkan respon luar biasa dari penggemar di seluruh dunia. Nakayama dan Matsumoto sangat bersyukur atas sambutan positif ini, terutama dari Jepang dan Asia. Biasanya, Street Fighter lebih populer di Amerika Utara dan Eropa, tapi untuk pertama kalinya, game ini meledak juga di pasar Jepang.
Bagi mereka, ini adalah kejutan yang sangat menyenangkan, karena Street Fighter selalu lebih dikenal di Barat. Kesuksesan di Asia menunjukkan bahwa Street Fighter benar-benar mulai menarik minat global yang lebih luas, dan ini memberi energi baru bagi tim pengembang.
Prioritas Memilih Karakter: Cerita vs Mekanika Game
Dalam memilih karakter yang akan muncul di Street Fighter 6, Nakayama dan Matsumoto lebih mengutamakan karakter dan ceritanya daripada mekanik permainan. Mereka memastikan karakter yang muncul sesuai dengan garis waktu cerita dan latar belakang game.
Tentu saja, popularitas karakter juga dipertimbangkan. Tapi, mereka lebih fokus pada bagaimana karakter ini masuk akal dalam cerita dan bagaimana mereka bisa dibawa kembali dengan relevansi yang kuat di dunia Street Fighter. Setelah karakter dipilih, mekanik permainan akan disesuaikan untuk menjaga keseimbangan dalam game.
Karakter dan Game Klasik: Harapan di Masa Depan
Ketika ditanya tentang karakter yang mungkin kembali di masa depan, Nakayama dan Matsumoto agak hati-hati dalam memberikan jawaban. Mereka nggak mau menyebutkan karakter tertentu karena khawatir penggemar akan salah paham dan berharap karakter tersebut pasti akan muncul. Namun, mereka memastikan bahwa karakter yang akan kembali pasti berasal dari Street Fighter, karena mereka sangat mencintai franchise ini.
Mereka juga bersemangat untuk membawa kembali game-game klasik Capcom. Walaupun ada beberapa hambatan teknis dan hukum, terutama untuk game seperti Marvel vs. Capcom dan SNK vs. Capcom, tim Capcom sedang berusaha agar game-game lama ini bisa dimainkan di platform modern. Bagi mereka, ini adalah cara untuk menjaga warisan Capcom tetap hidup di dunia gaming saat ini.
Tambahan Mekanisme Baru di Street Fighter 6?
Tentang kemungkinan adanya mekanik baru di Street Fighter 6, Nakayama sedikit bercanda bahwa game ini sudah punya banyak mekanik baru. Menambahkan lebih banyak mungkin akan membuatnya lebih sulit seimbang. Namun, mereka terbuka untuk ide menambahkan mekanik baru di masa depan, meskipun mungkin tidak dalam waktu dekat.
Nah itulah wawancara kami dengan Takayuki Nakayama dan Shuhei Matsumoto. Street Fighter 6 bisa dimainkan di PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox Series, dan PC melalui Steam. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post