Selama beberapa hari terakhir perwakilan tim kami sudah meliput keseruan event perilisan One Piece Live Action dari Netflix di Jepang. Selain mengunjungi beragam event spesial hingga kunjungan ke kantor cabang Netflix di Tokyo, salah satu aktivitas utama dari tur kali ini adalah untuk menonton film serinya secara langsung, yang mana kami sudah diberi akses untuk menonton dua episode pertamanya yang mengikuti petualangan awal Monkey D. Luffy dari East Blue demi mencapai ambisi untuk menjadi raja bajak laut.
Sesi screeningnya diadakan di United Cinemas Aqua City Odaiba yang juga membawa semacam event fan experience, yang mana para fans bisa menikmati sekian banyak atraksi bertema One Piece di area sekitar theater. Saat masuk ke ruang theater untuk mengamankan kursi, kami termasuk para fans lain dikejutkan dengan adanya replika topi jerami yang sudah ditempatkan di tiap kursi sebagai semacam hadiah kejutan yang bisa dibawa pulang.
Harus diakui kalau sepanjang tur kali ini kami benar-benar dimanjakan dengan sekian banyak aktivitas seru dan pelayanan super memuaskan, tapi bagaimana dengan kualitas dari film serinya dari dua episode yang sudah kami tonton? Mari kita bahas lebih dalam.
Untuk episode pertamanya, seperti yang sudah diduga ceritanya dimulai lewat pengenalan sosok Gold Roger dan bagaimana dia memicu era bajak laut yang begitu besar dengan ambisi untuk mencari harta karun legendaris bernama One Piece. Dari sini cerita akan berfokus ke petualangan awal Luffy untuk membentuk kru awalnya di East Blue yang dimulai dari si pendekar pedang Zoro dan kemudian Nami sebagai navigator. Sepanjang episode pertamanya ini kita juga diperkenalkan dengan beberapa karakter kunci awal seperti “Axe Hand” Morgan, Alvida, Koby, Helmeppo, dan bahkan juga Garp yang seingat kami belum muncul secepat ini di source materialnya.
Lalu untuk episode kedua, ceritanya berlanjut ke flashback masa kecil Luffy yang begitu dekat dengan sosok idolanya yaitu Shanks, seorang bajak laut ternama yang menginspirasinya untuk menempuh profesi serupa di masa depan. Petualangan Luffy, Zoro, dan Nami dihadapkan pada tantangan besar dari kru bajak laut Buggy yang pada momen ini memang tidak bisa dianggap sebagai lawan yang remeh. Kami cukup terkejut bagaimana Garp kembali diperlihatkan dan bagaimana dia digambarkan dengan posisi yang begitu dominan di Marine. Kami rasa pengenalan karakternya yang jauh lebih awal adalah perbedaan terbesar sekaligus paling menarik dari cerita originalnya.
Setidaknya itulah rangkuman cerita dari dua episode pertamanya, dan kami harus akui kalau live-actionnya kali ini tidak begitu buruk. Mungkin apa yang membuatnya bisa lebih mudah kami cerna adalah akting dari tiap karakter yang tidak dibuat begitu komikal atau “over the top”, sesuatu yang terkadang bisa dilihat dari banyak live action sejenis karena adanya upaya untuk bisa mengadaptasi karakternya dengan lebih akurat, tapi perbedaannya anime tidak sama dengan dunia nyata, dan upaya untuk merealisasikannya dalam bentuk live action tentu butuh penyesuaian. Dari sinilah kami merasa kalau One Piece Live Action dari Netflix ini cukup berhasil memenuhinya, semua sembari tetap menawarkan cerita yang setia dengan source material dan akting tiap karakter yang cukup natural.
Kami rasa ini adalah seri film yang bisa dinikmati oleh banyak orang, dan mereka yang belum pernah menonton atau membaca manga One Piece akan mendapati pengalaman solid. Hanya saja kami memiliki standar yang begitu tinggi akan sebuah karya adaptasi, apalagi jika berhubungan dengan live action anime seperti ini. Terlepas dari pembawaan akting karakter serta pacing cerita yang sudah cukup, terkadang kami sulit untuk tidak bereaksi mengalihkan pandangan saat adanya momen cringe, dan untuk dua episode ini ada begitu banyak meski yang sedang terjadi di saat-saat serius atau emosional.
Dari sisi aksinya, kami lumayan puas dengan koreografi di tiap pertarungan meski terkesan sedikit lembek, tapi sudut pandang kamera yang lebih penuh gerakan setidaknya cukup membantu untuk membuatnya terlihat lebih keren. Keseluruhan set, kostum, dan prop tambahan yang digunakan juga terlihat cukup autentik dengan yang ada di semesta One Piece, jadi ini memang bisa sangat berperan dalam meningkatkan kesan imersif dari potret dunianya yang memang cukup unik. Tentu saja kami sulit untuk menilainya secara penuh hanya dari dua episode ini saja, tapi setidaknya Netflix berhasil membawa proyek live action yang lumayan tepat sasaran bagi banyak fans.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post