Masih seperti mimpi rasanya kalau tidak lama lagi Square Enix akan kembali merilis LIVE A LIVE secara global dalam versi remake HD-2D. Ini adalah salah satu JRPG legendaris yang belum pernah keluar dari Jepang dan masih mendapat popularitas besar, bahkan termasuk bagi kami juga yang pada saat kecil dulu hanya bisa memainkannya tanpa bisa memahami konteks apapun soal cerita. Kini mendekati perilisannya yang sudah semakin dekat, kami telah mendapat kesempatan untuk mewawancarai Takashi Tokita untuk membahas lebih dalam soal gamenya.

Tokita sendiri adalah director utama dari game originalnya yang rilis di 1994 lalu, jadi bisa dipastikan kalau proyek ini adalah sesuatu yang sangat berarti baginya. Daripada berlama-lama langsung saja simak rangkuman percakapan kami di bawah ini!
Q: Pendekatan art style HD-2D yang pertama kali dibawa Octopath Traveler rasanya berhasil membangkitkan minat banyak orang akan game RPG klasik. Bisakah anda menjelaskan soal keputusan untuk membawa style ini ke LIVE A LIVE?
Tokita: Kami awalnya bermaksud untuk merilis gamenya secara global, tapi karena prospek penjualan di Jepang tampaknya tidak terlalu menjanjikan, kami berakhir tidak melakukan lokalisasi. Kami mencoba beberapa kali untuk membuat ulang game dan memindahkannya ke platform lain, tapi kami berujung tidak berhasil menyelesaikannya.
Meskipun sudah lama sejak perilisan seri originalnya, kami melihat kalau banyak fans melanjutkan warisan judul ini di Internet dengan cara mereka sendiri yang istimewa. Saya mengerti bahwa terjemahan gamenya sudah dibuat oleh fans dari seluruh dunia, dan fans lain telah mendekati kami pada event di luar negeri untuk memuji gamenya – khususnya sampai yang mengatakan kalau ini adalah sebuah RPG legendaris.
Beberapa tahun yang lalu, ketika saya bergabung dengan tim Asano yang terkenal dengan game populer mereka yaitu Octopath Traveler, saya melihat adanya peluang membuat remake HD-2D untuk LIVE A LIVE. Saya senang untuk mengatakan kalau setelah sekitar 30 tahun sejak seri originalnya dirilis, para fans dari seluruh penjuru dunia sudah bisa memainkan game ini!
Q: Seri original LIVE A LIVE adalah game yang pertama kali anda tangani di 1994 lalu, jadi itu rasanya pasti menaruh tempat spesial di hati anda. Karena itu bagaimana rasanya bisa kembali terlibat dalam proyek untuk membangkitkannya setelah sekian lama?
Tokita: Saya merasa tidak bisa lebih bahagia dan sangat tersentuh untuk kembali dalam proyek gamenya.
Kami menetapkan judulnya sebagai LIVE A LIVE dengan keinginan untuk mengekspresikan berbagai cara hidup, tapi saya segera menyadari bahwa itu juga menjadi cara hidup saya sendiri. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kami mencoba beberapa kali untuk membuat ulang game ini dan memindahkannya ke platform lain, tapi proses pengembangan ulangnya ini tidak pernah terwujud. Namun berkat dukungan antusias dari para fans akhirnya remake ini bisa menjadi kenyataan.
Sudah sekitar 30 tahun sejak pengembangan game originalnya, dan kami tidak dapat menyelesaikan proyek barunya ini tanpa dukungan yang tak tergoyahkan dari semua orang yang terlibat dalam setiap prosesnya. Karena itu saya ingin memberi apresiasi terdalam kepada mereka semua!
Q: Saat banyak orang melihat RPG lama, mereka pasti membayangkan situasi pertempuran random tapi LIVE A LIVE justru punya tingkat random encounter yang lebih minim dan bahkan beberapa chapter (seperti tema sci-fi) juga tidak ada pertempuran lain selain dengan boss terakhir. Apakah anda merasa khawatir akan bagaimana pemain mungkin kurang suka dengan perbedaan ini?
Tokita: Game di era sekarang terasa sangat beragam, karena sudah ada perbedaan genre, setting dan gameplay. Namun saat melihat ke masa lalu, saya merasa kalau banyak game selalu mengikuti format tertentu.
Selama era perkembangan RPG yang dibuat oleh Family Computer dan Super Nintendo Entertainment System, kami bertujuan untuk mengekspresikan genrenya dan nuansa game lebih dalam judulnya, sesuatu yang memang tidak ada dalam RPG. Namun dengan mengubah cerita, map, dan elemen pertempuran secara dramatis, kami berusaha keras untuk mencapai pengalaman bermain game yang belum pernah ada sebelumnya.
Saya pikir ada pro dan kontra terhadap pendekatan kami untuk game originalnya sendiri, tapi pada masa modern seperti sekarang yang lebih beragam, saya percaya niat kami untuk membuat game yang berbeda dari yang lain dapat dinikmati dengan lebih terbuka oleh banyak orang.
Q: Live A Live juga cukup dikenal karena adanya chapter delapan yang tersembunyi dan bagaimana pemain disuguhkan dengan plot twist tidak terduga. Apakah anda sempat merasa kalau perubahan ceritanya terlalu serius untuk fans pada kala itu?
Tokita: Meskipun ada banyak ending yang tidak menyenangkan dan plot gelap yang ditampilkan dalam banyak game populer saat ini, itu tidak terasa umum dalam RPG di masa itu karena banyak dari mereka mengadopsi kisah pahlawan sederhana.
Niatnya terkait kembali ketika saya masih muda dan bermimpi menjadi seniman manga. Ketika anime pada saat itu semakin populer, saya kemudian mulau melakukan drama dan akting untuk menjadi pengisi suara.
Pada saat itu ada banyak manga, anime, dan drama yang menampilkan perkembangan gelap dalam alur ceritanya, yang pada akhirnya memicu emosi mendalam dalam diri saya. Ini mempengaruhi saya untuk menjadi sosok kreator yang lebih diinginkan. Saya rasa tantangan yang ada di dalam game telah berkontribusi pada popularitas seri ini selama bertahun-tahun sejak perilisannya.
Saya juga percaya karena game ini adalah RPG, pemain dapat menjadi satu dengan protagonis dan menikmati gamenya dengan cara yang jauh lebih mendalam dibandingkan dengan genre lain.
Q: Ini akan jadi pertama kalinya LIVE A LIVE rilis di luar Jepang tapi gamenya masih punya pengikut setia di wilayah global. Bagaimana rasanya bisa memperkenalkan karya anda ke lebih banyak pemain?
Tokita: Membahas kembali ketika game originalnya sedang dalam tahap pengembangan, saya terkejut bahwa kami tidak dapat melokalisasinya untuk fans internasional. Namun saya sangat tersentuh ketika mengetahui bahwa orang-orang di luar negeri masih memainkan gamenya meski dalam bahasa Jepang, dan ada juga sukarelawan yang menerjemahkannya ke bahasa lain. Ada juga banyak orang yang membahas tentang LIVE A LIVE dengan penuh semangat dan antusiasme di beragam event luar negeri.
Sudah sekitar 30 tahun berlalu sejak game originalnya rilis, dan sekarang para fans lama dan pendatang baru akhirnya bisa memainkan LIVE A LIVE dalam versi terbaik! Lokalisasi gamenya juga telah menerima ulasan yang sangat baik dari segi kualitas, dengan terjemahan yang rapi untuk tiap chapternya.
Saya ingin mengucapkan terima kasih yang terdalam kepada semua orang yang telah mendukung kami, dan saya minta maaf telah membuat anda semua menunggu begitu lama! Kami berharap semua fans game HD-2D seperti Octopath Traveler dan TRIANGLE STRATEGY yang memainkan LIVE A LIVE untuk pertama kalinya juga akan menikmatinya.
Nah, itulah dia wawancara eksklusif kami dengan Takashi Tokita. Bisa mendapat cerita dari sang kreator original serta antusiasmenya dalam proyek ini memang terasa sangat menyentuh. Bagi kamu yang tertarik dengan gamenya, LIVE A LIVE HD-2D Remake rencananya akan dirilis secara global pada tanggal 22 Juli mendatang. Detail lebih lengkap serta akses pre-order dan bisa langsung kamu cek pada halaman resmi gamenya di Nintendo eShop. Kebetulan ada juga versi demo gratis yang bisa kamu coba lebih dulu sebelum memutuskan untuk beli atau tidak.
——————————————————————————————————————————————
Sebagai rekomendasi sampingan, berikut ini kami sudah merangkum list dari game MMOPRG terbaik yang bisa kamu mainkan di mobile:
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post