Pada tahun 2022 kemarin seharusnya akan menjadi tahun yang besar untuk franchise Battlefield. Bagaimana tidak, EA langsung mendorong seri tersebut sangat keras dengan perilisan dua game sekaligus, yaitu Battlefield 2042 dan juga Battlefield Mobile. Sayangnya, game andalannya – Battlefield 2042 tidak sesuai ekspetasi bahkan berujung pada kegagalan yang berimbas ke lainnya.
Salah satu pendiri Industrial Toys, pengembang yang sebelumnya mengerjakan Battlefield Mobile, mengatakan bahwa kegagalan Battlefield 2042 berperan dalam pembatalan game Battlefield Mobile dan penutupan studionya, yang cukup terlihat ambisius ketika pertama diumumkan.
Alex Seropian – yang turut mendirikan Bungie pada tahun 1991 dan kemudian turut mendirikan Industrial Toys pada tahun 2012 – mengatakan kepada Mobilegamer.biz bahwa respon negatif terhadap Battlefield 2042 membuat EA berhenti dan memikirkan kembali rencana masa depannya untuk seri ini.
“Pada awalnya, semesta telah mendukung Battlefield Mobile: genre [shooter] sedang berkembang lebih jauh, ini adalah IP yang hebat, kami memiliki tim yang hebat, semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja. Kemudian, ada beberapa hal yang terjadi. Battlefield 2042 dirilis, dan reaksi komunitas terhadapnya tidak bagus. Hal itu membuat kami melakukan banyak introspeksi,” ujar Seropian.
Seropian kemudian mengklaim bahwa meskipun versi beta Battlefield Mobile berjalan dengan baik di matanya, EA tidak mau berkomitmen pada sumber daya ekstra yang diperlukan untuk mendukung game ini hingga peluncuran global dan seterusnya.
Game besutan Industrial Toys tersebut ditargetkan untuk rilis pada akhir 2022 atau awal 2023, dan telah menjalankan versi beta terbuka di lima negara Asia Tenggara pada November 2022. Namun naasnya, pada Januari 2023, Battlefield Mobile dibatalkan (bersama dengan Apex Legends Mobile), dan studio Industrial Toys yang beranggotakan 120 orang juga ditutup.
Sumber: VGC
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post