JRPG sudah menjadi genre yang cukup mendominasi sejak era 90-an dulu dengan begitu banyaknya rilis game yang masih dikenang hingga sekarang. Entah dari kualitasnya yang begitu solid dan sulit ditandingi, hingga pengaruhnya pada perkembangan genre ini di era modern, yang jelas hanya sebagian judul tertentu saja yang bisa memenuhinya. Jika harus memilih satu judul, salah satu yang terlintas di kepala kami pastinya adalah Legend of Mana yang memang harus diakui membawa pengaruh luar biasa sebagi game JRPG legendaris dari era PlayStation 1.
Dua dekade selanjutnya dan pada tanggal 24 Juni hari ini, akhirnya Legend of Mana kembali bangkit lewat rilis ulang dalam versi remaster. Mungkin sebagian fans memang skeptis jika sudah berhubungan dengan remaster dari game pixel art klasik seperti ini, tapi Square Enix harus diakui memang menaruh usaha ekstra untuk membuat gamenya terlihat jauh lebih baik dan tidak sekedar dicap sebagai remaster murahan.
Menyambut momen membahagiakan ini, kami kebetulan sudah mendapat kesempatan untuk mewawancarai sang producer dari Mana Series yaitu Masaru Oyamada. Dalam sesi wawancara ini kami membahas lebih dalam mengenai Legend of Mana serta rencana apa yang disiapkan untuk franchisenya di masa mendatang.
GamerWK: Seberapa “canon” cerita Legend of Mana dalam semesta serinya, berhubung ini adalah game spin-off?
Masaru Oyamada: Ini adalah game keempat dari Mana Series. Ceritanya tidak saling terhubung dengan seri utamanya yang menyertakan angka di bagian judul, tapi tim developer sudah memasukkan elemen dan konten yang dijamin memuaskan jika kamu sudah memainkan seri lainnya.
Mana Series, kecuali dari beberapa judul sekuel utama biasanya tidak saling terhubung dengan game Mana lainnya.
GamerWK: Setelah beberapa game Mana mendapat remake 3D, kenapa Legend of Mana hanya kebagian remaster? Apa yang akan anda lakukan jika memang dibuat menjadi remake?
Masaru Oyamada: Karena porsi kontennya begitu bebas dan melimpah, sulit untuk melanjutkan ide proyeknya sebagai developer atau seorang fans. Apapun skenarionya, tidak ada banyak pertimbangan untuk membuat remake kecuali jika kami bisa menemukan metode untuk mengeksperisikan elemen grafis unik dari Legend of Mana.
GamerWK: Apa yang mempengaruhi keputusan untuk akhirnya membuat remaster Legend of Mana?
Masaru Oyamada: Sebagai produser serinya, ada target untuk membawa sebanyak mungkin gamenya tersedia di platform konsol modern. Tapi karena game original Legend of Mana hanya tersedia di Jepang dan Amerika, salah satu keinginan kami adalah secepat mungkin membuatnya tersedia secara global.
Ada opsi untuk menyiapkan porting langsung, tapi grafisnya yang sudah kasar semakin terlihat jelas saat dimainkan di monitor HD. Game yang satu ini mendapat pujian tinggi berkat grafis bergaya buku cerita dari penggambaran dunianya yang indah hingga sekarang, jadi versi HD remaster adalah keputusan terbaik demi memuaskan pemain game originalnya, sekaligus membawa atmosfer autentik nan unik dari Legend of Mana ke pemain baru.
GamerWK: Seperti apa proses yang ditempuh untuk me-remaster gamenya? Seberapa sulit tantangannya mengingat ini adalah game lama?
Masaru Oyamada: Remaster mungkin terlihat seperti prosedur porting game yang sederhana, tapi jika dibandingkan dengan karya originalnya, saya malah merasa kalau ini lebih menantang daripada harus membuat sesuatu yang baru. Secara pribadi saya menganggap kalau ini adalah judul tersulit di masa lalu apalagi saat melihat antusiasme fans lama yang begitu tinggi.
Tantangan terbesar adalah memastikan kenangan nostalgia saat memainkan gamenya dapat dimaksimalkan, apalagi untuk fans yang sangat menyukai pengalaman yang ditawarkan. Kami mencoba untuk ekstra hati-hati agar tidak membuat adanya perselisihan antara kenangan indah dan remaster resolusi tinggi dalam pandangan pertama.
GamerWK: Apa yang rasanya berhasil anda pelajari sepanjang proses remaster?
Masaru Oyamada: Kami memulai proses dengan mengumpulkan data pengembangan lama dan ada momen-momen dimana saya terbawa suasana saat menemukan pengaturan hingga data yang akan sangat menarik untuk kembali dilirik. Datang dari catatan dan rekaman percakapan, saya juga berhasil membayangkan kemauan kuat dari para developer muda yang sekarang menjadi orang-orang penting dibalik game besar seperti ini, yang juga berakhir ikut mendorong motivasi saya.
GamerWK: Apakah bonus konten rahasia masih disertakan? (Game originalnya memberikan bonus dari transfer file save Chocobo Racing dan Final Fantasy VIII)
Masaru Oyamada: Semua konten yang memerlukan data dari judul game lain masih tersedia dan bisa didapatkan. Dalam game ini Chocobo tidak akan jadi peliharaan pertamamu, tapi jangan khawatir, karena bukan berarti kamu tidak bisa merekrutnya sebagai teman bertualang!
GamerWK: Apakah anda bisa jelaskan lebih dalam mengenai fitur baru, contohnya seperti fitur Quality of Life (QoL) untuk menghilangkan encounter musuh, atau opsi gallery/soundtrack? Apa saja fitur lain yang sudah ditambahkan ke gamenya?
Masaru Oyamada: Sebagai fokus dasarnya, tujuan utama adalah mengimplementasikan fungsi user-friendly untuk memuaskan pemain dari game originalnya. Auto save dan opsi save di mana saja adalah fungsi yang tentu dapat menjawab kebutuhan gamer di era modern seperti sekarang. Tapi untuk menghindari agar tidak terjebak dalam beberapa skenario yang tidak diinginkan, harap diketahui kalau ada beberapa area map yang tidak memungkinkan kamu untuk melakukan save.
Ada pengaturan yang mungkin tidak diperlukan pemain pendatang baru, tapi ini adalah fungsi alternatif yang pasti sangat membantu pemain lama atau mereka yang ingin menyelami gamenya lebih dalam.
GamerWK: Siapa yang memutuskan untuk menyertakan aransemen soundtrack baru? dan apa alasannya?
Masaru Oyamada: Sebelum memegang kendali proses remasternya, musik original gamenya sudah terdengar enak di telinga dan keputusan awal kami adalah untuk mempertahankannya. Tapi setelah kami menyampaikan rencana soal proyek remaster ini ke Yoko Shimomura, kami akhirnya mendapat bantuan untuk memberikan sentuhan ke soundtrack original tersebut. Jarang untuk bisa sampai berusaha sejauh ini hanya demi audio dalam game remaster, tapi untuk memenuhi passion kuat dari Shimomura, kami telah membawa tim sound engineer untuk merekam kembali soundtrack dengan aransemen yang indah.
GamerWK: Selain menambahkannya ke remaster, apakah ada perubahan baru yang dibuat untuk Ring Ring Land? Kenapa ini hanya dibatasi untuk PocketStation saja?
Masaru Oyamada: Tidak ada perubahan selain perbaikan bug tampilan layar. Saya tidak begitu yakin kenapa ini hanya dibatasi untuk PocketStation di masa lalu, tapi saat mengenangnya kembali, bisa membawanya pulang dan kemudian menghubungkannya ke PlayStation adalah pengalaman yang begitu menyenangkan.
GamerWK: Kedepannya, apa yang secara pribadi anda lihat untuk masa depan Mana Series?
Masaru Oyamada: Ada begitu banyak bayangan emosional. Saya ingin mencapai status di mana game dengan permintaan tinggi bisa dimainkan di standar modern seperti sekarang, sembari bekerja keras untuk memberikan pemain game yang benar-benar baru. Saya juga berharap kalau game yang kita semua sukai di masa kecil dulu bisa menjadi game yang dinikmati oleh anak-anak kita juga.
GamerWK: Mana Series sekarang sudah mencapai usia 30 tahun. Melihatnya kembali, apa yang sudah anda pelajari sepanjang sejarahnya ini?
Masaru Oyamada: Seri ini dibangun dengan kemauan dan rasa cinta yang kuat dari banyak orang. Tidak hanya dari developer saja, tapi juga dukungan emosional dari para fans, yang saya rasa menjadi sebuah karya yang dicintai dalam skala global. Saya akan terus berusaha keras agar seri ini bisa terus dicintai oleh banyak gamer hingga beberapa dekade lamanya.
Legend of Mana HD Remastered sekarang sudah tersedia untuk platform PlayStation 4, Nintendo Switch dan PC via Steam.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post