Tren review bomb yang semakin tidak terelakkan di era sekarang harus diakui memang meresahkan. Tidak lagi soal menilai kualitas game yang sepantasnya, review bomb justru menjadi ajang bagi berbagai kubu untuk mengekspresikan rasa benci mereka bahkan untuk alasan paling sepele dan konyol. Salah satu alasan kenapa tren ini masih bertahan kuat sudah pasti adalah Metacritic, di mana platform ini memang sudah menjadi langganan game yang mendapat skor tidak sepantasnya, termasuk untuk DLC baru Horizon Forbidden West: Burning Shores yang belakangan ini ramai karena kasus serupa.
Alasan utama dibalik review bomb gamenya sendiri berhubungan dengan opsi romansa sesama jenis antara Aloy dengan karakter baru Seyka. Meski bersifat opsional, banyak yang menganggap ini sebagai semacam dorongan agenda Sony yang dianggap merusak citra karakter original mereka, sesuatu yang terutama juga sempat menjerat The Last of Us Part II dan bagaimana gamenya saat itu juga mendapat review bomb yang sangat parah. Sebelum Burning Shores, kasus seperti ini memang sudah sering dialami banyak game lain, terutama untuk judul populer dan mendapat review super positif sekalipun seperti Resident Evil 4 Remake misalnya.
Menanggapi kasus terbaru ini, Fandom yang merupakan pemilik Metacritic mengakui kalau mereka paham akan situasinya dan sudah memiliki sistem moderasi khusus untuk melacak pengguna yang melanggar aturan mereka. Seperti yang diketahui skenarionya berkata lain, dan untuk itu mereka berniat untuk merombak proses serta alat moderasi yang lebih ketat dalam beberapa bulan ke depan demi bisa meminimalisir review bomb. Sebuah respon yang cukup melegakan, tapi di saat bersamaan ini tetap mengundang kekhawatiran selama platformnya tidak membawa perombakan penuh ke kebebasan user dalam meninggalkan review.
Seperti yang sudah diketahui, Metacritic adalah platform yang memungkinkan user untuk meninggalkan review untuk game apa saja bahkan meski tidak sampai memainkannya, dan hak ini berlaku penuh untuk akun baru maupun lama. Inilah yang membuat platformnya selalu langganan kasus review bomb, dan penyesuaian soal bagaimana user hanya bisa memberi review dalam beberapa hari sejak rilis game baru juga tidak banyak membantu. Lain halnya dengan platform seperti Open Critic apalagi Steam yang hanya membolehkan review oleh user yang membeli gamenya, dan bagaimana jam bermain mereka juga bisa diperlihatkan ke publik untuk memperkuat opininya.
Sumber: Eurogamer
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita anime dan game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post