Debut seri original Overwatch di 2016 berujung pada kesuksesan yang melampaui ekspektasi hingga diakui sebagai salah satu game kompetitif FPS terbaik di kala itu. Basis komunitasnya mungkin sudah tidak sebesar beberapa tahun lalu, tapi setidaknya pihak Blizzard masih memberi dukungan konsisten dan bahkan siap mengekspansi eksosistemnya lewat sekuel baru. Setelah melewati masa pengembangan yang cukup mengkhawatirkan, akhirnya kini Overwatch 2 sudah mulai membuka akses Closed Beta untuk publik.
Penulis sendiri termasuk pemain aktif Overwatch yang sudah mencapai level 300 lebih, jadi bisa mendapat kesempatan untuk memainkan Overwatch 2 adalah sebuah momen yang memang sangat dinanti. Alasan utama kenapa penulis sudah tidak lagi memainkan game originalnya sendiri adalah karena matchmaking yang terlalu panjang, apalagi bagi pemain yang secara spesifik memilih role DPS, karena itu antusiasme dalam menantikan sekuelnya memang lebih condong juga pada kebangkitan komunitas yang membawa lonjakan pemain aktif.
Ok daripada berlama-lama lagi, berikut ini penulis sudah merangkum impresi setelah memainkan akses beta Overwatch 2 selama beberapa hari terakhir.
Rasa Lama yang Masih Terjaga
Membuat sekuel untuk sebuah game multiplayer adalah tugas yang bisa cukup menantang, apalagi jika ada ekspektasi akan adanya banyak perubahan atau pengalaman bermain yang berbeda. Meski tidak mustahil, menurut penulis mengambil feedback dan menyempurnakan kualitas dari karya originalnya secara menyeluruh adalah langkah terbaik daripada bereksperimen. Inilah setidaknya yang dirasakan setelah memainkan Overwatch 2, karena dari segi manapun game ini masih sangat identik dengan seri originalnya.
Kamu bisa langsung login dengan akun lama dan tidak akan ada perubahan sama sekali, termasuk pada koleksi kosmetik yang pernah didapat. Memainkan beberapa match di map klasik juga akan langsung membuatmu cepat beradaptasi, karena memang tidak ada niatan untuk merubah konten original yang sudah dirasa pas. Meski begitu, tentu saja penulis masih mendapati adanya perubahan di sana-sini mulai dari style UI baru, kualitas grafis yang lebih mendetail dan demanding, hingga rework pada beberapa hero khususnya Bastion yang kini tidak lagi bisa memulihkan diri dengan Self-Repair hingga yang berganti role seperti Doomfist dari DPS menjadi Tank.
Apa yang Baru?
Karena masih dalam tahap beta yang dikhususkan untuk mode PVP, tentu saja konten yang ditawarkan masih terbatas dan bahkan belum menyentuh mode PVE dengan konsep uniknya sendiri. Selain dari beberapa perubahan yang penulis sebut di poin sebelumnya, tentu saja ada perombakan serta konten baru yang lebih menarik perhatian. Satu yang tentu saja menjadi sorotan adalah hadirnya hero bernama Sojourn.
Sojourn sendiri adalah hero tipe DPS dengan style gameplay jarak jauh dan dibekali mobilitas yang cukup baik. Sebelum mencobanya di match sungguhan, penulis pertama harus membiasakan diri dengan gaya bertarung dan skillnya lewat mode Training. Dia dibekali senjata Railgun dengan kapasitas 40 peluru dan dua mode tembakan, yang mana salah satunya mengandalkan simpanan energi dengan potensi damage maksimal saat menyentuh angka 100.
Skill utamanya mencakup Power Slide yang memungkinkan Sojourn berseluncur atau melakukan cancel untuk mendapat momentum lompatan tinggi, serta Disruptor Shot yang berupa serangan energi dengan cakupan area kecil dan dapat memperlambat musuh. Sementara untuk skill Ultimate adalah Overclock yang mempercepat produksi energi Railgun serta efek tembakan yang dapat menembus musuh. Berbekal dengan kit tersebut, penulis ternyata tidak begitu kesulitan untuk beradaptasi dengan Sojourn, karena gaya bermainnya cukup identik dengan Soldier 76 yang termasuk dalam hero andalan penulis selain Reaper dan Genji.
Pertahanan Sojourn sayangnya tidak semaksimal Soldier 76, karena dia tidak dapat berlari cepat atau memulihkan diri sendiri, sehingga satu-satunya cara untuk keluar dari situasi genting adalah dengan Power Slide. Meski sangat berguna, skill ini membutuhkan momentum yang pas agar bisa dieksekusi dan manuvernya tidak selalu mencakup semua arah. Mode tembakan energinya juga tidak memiliki visual cue yang jelas selain dari indikator angka kecil di bagian crosshair, sehingga ada banyak momen di mana penulis tidak bisa melesatkan tembakannya karena energi masih kosong atau kurang mendapat damage maksimal karena belum mencapai angka 100. Selebihnya, Sojourn adalah hero yang cukup potensial dan memiliki output damage yang bisa sangat fatal, terutama jika kamu dapat menjaga akurasi saat melesatkan tembakan energi yang sudah terisi penuh.
Daripada hero baru, bagian yang justru paling penulis sukai adalah perombakan komposisi tim dan scoreboard. Jadi berbeda dari seri originalnya yang masih mengusung formasi 6v6, kali ini Overwatch 2 menguranginya jadi 5v5 dengan mengorbankan slot hero tank. Terdengar ekstrim memang, tapi ini memungkinkan tempo permainan menjadi lebih cepat dan bisa berubah drastis kapan saja karena tidak adanya tank kedua yang dapat melindungi tim jika sudah ada satu yang gugur lebih dulu. Karena itu jika tank di timmu sudah gugur, maka pertahanan tim akan langsung jadi rapuh dan membuat musuh bergerak dengan lebih agresif. Meski penulis lebih menikmati pacing barunya, perubahan ini juga membawa banyak skenario kemenangan atau kekalahan yang terlalu sepihak, karena kontribusi setiap pemain jadi lebih penting dalam mendorong performa tim, terutama pada role tank yang otomatis punya tanggung jawab paling besar.
Berbicara soal kontribusi pemain, sekarang gamenya sudah menggantikan tab status match dengan scoreboard yang memperlihatkan statistik lengkap dari tiap pemain termasuk musuh. Dengan ini para pemain lebih mudah untuk membandingkan performa mereka serta mengetahui mana yang menjadi faktor kekalahan tim. Meski ada beberapa match di mana penulis bermain dengan buruk, cukup mengejutkan karena tidak ada yang berperilaku toxic dan saling menyalahkan satu sama lain. Tapi di saat yang sama sebagian besar pemain di akses beta ini adalah para veteran asli, yang memang bisa dilihat sangat jelas dari skill bermain tingkat tinggi hingga senjata emasnya.
Pacing Seru di Mode Push
Konten lain yang juga menjadi highlight bahkan sejak pengumuman pertama Overwatch 2 adalah tambahan mode Push. Bisa dibilang ini adalah varian berbeda dari mode Payload yang dikombinasikan dengan Capture Point, jadi setiap tim memiliki tujuan sama yaitu menduduki semacam Payload yang didorong robot besar sampai menyentuh markas lawan. Jikapun payload yang didorong tidak sampai ke markas tim manapun, maka tim yang berhasil mendorongnya ke jarak paling jauh akan keluar sebagai pemenang.
Apa yang paling penulis sukai dari mode ini ada pada pacingnya sendiri, karena setiap tim harus selalu beradaptasi dengan perebutan payload yang bisa diambil kapan saja. Ini mirip dengan situasi saat dua tim saling bertarung memperebutkan poin di mode Capture, tapi kali ini poin yang diduduki terus berpindah tempat sehingga menimbulkan suasana medan tempur yang sangat aktif dan tidak terprediksi. Karena termasuk mode baru, tentunya pihak developer sudah menyiapkan serangkaian map baru juga yang terlihat begitu menawan dan semakin membawa suasana berbeda.
Kesimpulan
Nah, itulah dia rangkuman impresi kami untuk beta Overwatch 2. Sempat mengira akan bertahan pensiun dan tidak akan kembali, minat penulis seketika langsung naik setelah menjajal beta Overwatch 2 ini. Selain karena tidak lagi harus mengadapi matchmaking panjang, beragam perombakan dan konten baru yang ditawarkan memang benar-benar sukses membuat gamenya jauh lebih seru. Sebagian mungkin lebih melihatnya sebagai patch besar dan merasa tidak perlu sampai ada game baru, tapi bagi penulis ini justru adalah strategi terbaik untuk kembali meningkatkan antusiasme dan keaktifan komunitas dari dua game berbeda yang masih akan disatukan.
Sembari menantikan selesainya masa beta, Overwatch 2 sendiri saat ini masih dalam tahap pengembangan aktif untuk PlayStation 4, Xbox One, Nintendo Switch, dan PC. Karena sudah memasuki era konsol generasi baru, maka tidak heran kalau pihak developer nantinya juga menyiapkan rilis versi PlayStation 5 dan Xbox Series. Perkembangan terupdate mengenai gamenya sendiri bisa kamu pantau pada website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post