Perkembangan industri game di Indonesia memang tidak lepas dari peran publisher dan developer yang semakin aktif mengembangkan proyek menarik dari tahun ke tahun. Salah satunya seperti Agate, karena selain tengah disibukkan dengan pengembangan game petualangan ambisius berjudul Tirta, mereka juga masih punya game baru lain berjudul Valthirian Arc: Hero School Story 2 yang sepertinya sudah semakin dekat perilisan versi final.
Sesuai dengan angka yang ada di judulnya, game ini adalah sekuel dari seri original Valthirian Arc: Hero School Story yang cukup mendapat resepsi positif serta rilis di banyak platform sekaligus. Seolah melihat adanya potensi dari IP ini, pihak Agate kami rasa telah menaruh perhatian serius untuk merombak sekuelnya di beberapa tempat, terutama pada kualitas grafisnya yang secara sekilas lebih superior dibanding game pertama.
Karena penasaran dengan premis yang ditawarkan, kami kebetulan sudah mencicipi gamenya beberapa waktu lalu lewat versi demo yang saat ini masih bisa kamu download di Steam. Lalu apakah Valthirian Arc: Hero School Story 2 adalah game yang berhasil mengejutkan kami? Langsung saja simak rangkuman impresi awalnya di bawah ini.
Awal Permainan
Sebelum menyelam lebih dalam ke impresi utama, kami ingin mengakui kalau belum sempat memainkan game pertamanya sehingga kurang mendapat gambaran jelas akan perbandingan antara keduanya. Meski begitu, gamenya dikemas dengan sinopsis sederhana yang langsung memberi latar belakang jelas serta peran utamamu. Jadi Valthirian Arc: Hero School Story 2 mengambil setting di sebuah kerajaan besar bernama Valthiria yang suatu hari dilanda bencana invasi monster dari Naga Kegelapan. Perang tersebut berdampak kuat pada keutuhan Valthiria hingga membuat kerajaannya terpencar menjadi empat negeri berbeda.
Dominasi monster masih mengganggu kedamaian di setiap kerajaan, sehingga dibuatlah akademi pahlawan untuk mencari bakat potensial yang dapat melindungi negeri masing-masing. Dari sinilah peranmu yang sesungguhnya dimulai, yang mana kamu telah memegang posisi sebagai kepala sekolah dari salah satu akademi tersebut dan berusaha menciptakan generasi pahlawan terkuat sebagai simbol harapan. Sinopsis singkatnya dipresentasikan lewat cutscene dengan artwork 2D khas layaknya buku cerita yang benar-benar menawan, meski sayangnya tidak ada voice over yang kami rasa akan sangat cocok untuk memperkuat penyampaian cerita daripada harus terus membaca teks.
Menyelami Peran Kepala Sekolah di Akademi Pahlawan
Seperti yang sudah diketahui, peranmu dalam game ini adalah sebagai kepala sekolah di sebuah akademi pahlawan. Tugas ini akan membawamu pada serangkaian aktivitas penting yang sebagian besar terdiri dari mengatur fasilitas akademi serta mengikuti serangkaian quest di alam terbuka. Dari awal kamu akan dituntun secara pelan-pelan untuk memahami semua fitur yang ditawarkan gamenya. Beberapa diantaranya mulai dari mengatur sesi course / pembelajaran tiap murid, membangun fasilitas, hingga melakukan research untuk menambah statistik dalam jumlah besar.
Sebagian aktivitas yang kamu lakukan butuh sumber daya khusus berupa dua mata uang berbeda yaitu Gold dan Arcstone. Gold adalah mata uang utama yang memiliki banyak kegunaan mulai dari menjalani sesi pembelajaran hingga membangun fasilitas, sedangkan Arcstone biasanya digunakan untuk beberapa situasi khusus saja, salah satunya seperti tambahan mata uang untuk melakukan research. Menjaga asset kekayaan adalah sesuatu yang penting untuk game dengan konsep simulasi seperti ini, tapi kami sering dihadapkan pada situasi di mana keungan menjadi sering menipis dan sulit dikembalikan lagi.
Gamenya memang sering memberi akses ke beragam misi khusus untuk mendapatkan Gold, kecuali jumlah yang didapat seringkali tidak begitu banyak. Tidak jarang juga gamenya melempar semacam event random berupa semacam permintaan khusus, yang mana kamu bisa mencoba meringankan kerugian atau mendapat intensif Gold lebih, tapi di saat bersamaan impresi murid bisa menjadi buruk karena menganggapmu terlalu serakah. Alhasil menjaga image sebagai kepala sekolah yang sempurna terkadang jadi sulit dan menuntutmu untuk mengambil keputusan yang tidak diinginkan.
Elemen simulasi yang ditawarkan gamenya cukup sederhana dan mudah untuk dipahami secara langsung, apalagi berkat sesi tutorialnya yang efisien sehingga kamu bisa langsung mendapat akses ke semua fitur dan gameplay yang ditawarkan dengan cepat. Hanya saja ini membuat impresinya terasa lebih kasual, karena saat berusaha menyelaminya lebih dalam, kamu akan langsung sadar kalau tidak ada banyak intensif konten atau fitur simulasi lain yang bisa membuatnya tetap seru untuk dimainkan dalam jangka panjang. Karena itu pemain yang sangat akrab dengan genre simulasi / builder yang lebih kompleks mungkin akan mendapat impresi seperti memakan snack daripada sarapan penuh.
Tapi Ingat, Ini Juga Game RPG
Terlepas dari gameplay simulasinya yang cukup kasual, perlu diingat juga kalau Valthirian Arc: Hero School Story 2 adalah game RPG. Selain membangun akademi impian, kamu akan sering dihadapkan pada skenario cerita baru untuk disimak serta serangkaian misi eksplorasi langsung ke alam terbuka yang dipenuhi monster. Sejauh dari yang kami mainkan jalannya setiap misi lebih terkesan seperti fetch quest standar, yang mana kamu hanya perlu mengumpulkan material atau mengalahkan musuh dalam jumlah tertentu. Alur seperti ini masih ada di misi utama, sehingga kamu tidak akan mendapat semacam pengalaman bermain yang berbeda selain jumlah reward yang mungkin lebih besar.
Perubahan terbesar dalam gameplay RPG-nya terletak di sistem combat yang kali ini mengusung basis turn-based. Sekali lagi kami belum sempat memainkan seri pertamanya, jadi soal lebih baik atau tidaknya perubahan ini memang belum bisa dijawab dengan pasti. Tapi jika menilainya langsung dengan kebanyakan game turn-based lain, Valthirian Arc: Hero School Story 2 sayangnya juga terlalu sederhana. Meski ada semacam sistem pertahanan khusus pada musuh dan status efek, alur gameplay selalu berujung pada pemilihan skill dan menunggu giliran selanjutnya. Ini membuat keseluruhan gameplay jadi cepat monoton hanya dalam beberapa encounter saja, ditambah lagi karena musuh tidak memiliki banyak variasi serangan.
Kamu juga hanya diberi satu giliran saja untuk memilih mana karakter yang digunakan sementara sisanya jadi stand-by, yang otomatis membuat jalannya pertempuran jadi terasa aneh dan tidak berbeda layaknya bermain solo. Kondisinya justru berbeda dengan musuh yang justru mendapat giliran secara beruntun. Terasa tidak adil memang, tapi jalannya gameplay terasa sangat mudah bahkan saat bermain solo, jadi ini tidak begitu berujung ke skenario yang bisa membuat frustasi.
Sebagai tambahan, kami ingin memberi apresiasi pada kualitas grafisnya yang lumayan menawan, apalagi jika dibandingkan langsung dengan game pertamanya. Tidak ketinggalan desain dari hampir semua karakter kunci di gamenya dibuat dengan perhatian tinggi, karena mereka semua terlihat cukup menarik dan tidak begitu pasaran. Dari sini kami kembali menyayangkan soal absennya voice act, karena segmen cerita pasti akan terasa lebih mengena dan membuat setiap karakternya terasa hidup.
Kesimpulan
Apa yang membuat Valthirian Arc: Hero School Story 2 begitu menarik bagi kami adalah konsep yang menggabungkan genre berbeda demi memperkaya pengalaman bermain. Jika berhasil dieksekusi dengan manis, maka kamu bisa mendapat keseruan lebih berkat variasi gameplay yang lebih diperkaya. Sayangnya kami belum mendapat impresi yang cukup memuaskan. Secara konsep sebenarnya tidak ada masalah, hanya saja baik itu dari gameplay simulasi hingga turn-based RPG kurang memiliki kedalaman yang membuat keseluruhan alur gameplay jadi terasa cepat monoton. Setidaknya di saat yang sama ini bisa dilihat sebagai format yang kasual, sehingga memberi impresi kalau gamenya lebih mudah dicerna oleh lebih banyak kalangan pemain.
Tentu saja impresi ini bersumber dari versi demo singkat saja, jadi pasti akan ada lebih banyak konten yang bisa diakses serta pendapat berbeda di versi final. Belum lagi dari beberapa permasalahan teknis yang masih ditemui, salah satunya seperti list quest utama yang tidak terupdate padahal sudah menyelesaikan tugas spesifik. Meski belum bisa memastikan apakah Valthirian Arc: Hero School Story 2 adalah sekuel yang sesuai ekspektasi atau tidak, tapi secara kasar saja setidaknya kamu bisa melihat usaha pihak developer untuk membuatnya lebih mempesona.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post