Star Drifters yang merupakan developer indie asal Polandia mulai kemarin telah resmi membuka tahap Early Access untuk game terbarunya yaitu First Dwarf. Menjelang rilisnya tersebut, kami sudah diberi kesempatan juga untuk menjajal gamenya lebih dulu yang meski harus diakui masih harus dipoles di beberapa tempat, tapi apa yang ditawarkannya sejauh ini gamenya sudah memperlihatkan sebuah konsep menarik dan punya potensi besar untuk terus dieksplor.
Lalu apa itu First Dwarf? ini adalah game yang mengkombinasikan Action RPG Colony Survival dengan elemen Base Building hingga Tower Defense. Kamu akan mengontrol dwarf bernama Tru, yang mengendarai Mech tercintanya dalam misi membangun tempat tinggal bagi Clannya sebagai seorang First Dwarf. Tidak sendirian, Tru juga ditemani Naga kecil Ragna yang akan mengajakmu ngobrol selama petualangan membangun peradaban yang layak untuk ditinggali, dan Ragna juga bisa dikontrol.
Gamenya mengambil latar di Driftland, sebuah planet yang sudah hancur akibat Perang Besar Penyihir, yang sekarang berisikan Pulau Melayang, kamu harus bisa memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada untuk membuat colony ternyaman yang bisa clanmu tinggali, dan teraman dari monster yang akan selalu datang di malam hari.
Ragam Gameplay Unik dengan Karakter Berbeda
First Dwarf menawarkan gameplay yang cukup beragam dengan Tru, Ragna, dan Mech yang bisa kamu kontrol sesuai kebutuhan, yang akan kita bahas satu-persatu. Pertama kita bahas Mech, di mana kamu akan habiskan sebagian besar waktumu di atas robot ini, karena banyak fungsionalitas utama yang hanya tersedia saat kamu mengendarai Mech, dari Mengumpulkan Resource, Combat, Base Building hingga Eksplorasi. Jika memang ingin, maka kamu tentunya mengumpulkan resource hanya menggunakan Tru, akan tetapi tentu saja akan memakan waktu yang lebih lama ketimbang menggunakan Mech, selain itu saat combat juga Tru akan terlindungi dari armor milik Mech yang kalian kendarai, sehingga lebih tahan lama ketika menerima serangan dari monster.
Dari segi combat game ini memiliki cara uniknya sendiri, dimana tidak seperti game ARPG lainnya yang mempersilahkan pemain untuk menyerang secara beruntun dengan spam tombol attack, Combat di game ini mengharapkan pemain melakukan combo dengan timing yang sesuai dari indikator yang akan terlihat di atas Mech saat melakukan serangan. Jika timingnya terlalu cepat atau terlalu lambat maka combo akan menggunakan lebih banyak ‘stamina’, membuatmu bisa dengan cepat kehabisan stamina di tengah pertarungan dan membuatmu tidak bisa menyerang, yang menurut kami ini bisa membuat pemain akan sangat suka atau malah terganggu dengan combatnya. Juga ada sistem Parry yang cukup simple dan menjadi alat efektif untuk melakukan Stun terhadap musuh dan membuka kesempatan untuk menyerang. Secara variasi, kamu akan membuka berbagai macam senjata baru yang tidak hanya menghasilkan damage lebih besar, tapi juga akan merubah feel dari combat di game ini.
Mech juga akan mempermudahmu untuk mengeksplorasi pulau dengan lebih nyaman, seperti contohnya selain melindungimu dari serangan musuh, Mech yang dikendalikan juga lebih kuat dalam menerima fall damage. Kamu juga akan mendapatkan upgrade yang bermanfaat dalam melakukan platforming untuk mengakses area-area tertentu, seperti Mech Porpulsion yang bisa membuatmu loncat lebih tinggi dan melayang. Dan fungsi terakhir adalah Base Building yang hanya bisa dilakukan di atas Mech saja yang akan kita bahas lebih detail nanti.
Beralih ke Tru sendiri, kami tidak menemukan manfaat lain selain interaksi dengan mekanik dan puzzle Quest tertentu (yang memang sebuah bagian penting dari game), dia juga menjadi cara untuk memperbaiki Mech milikmu ketika terkena damage. Jadi jika kamu bertahan dari pertarungan yang sengit, atau saat mendapatkan banyak fall damage, kamu tinggal turun di tempat yang aman, dan memperbaiki Mech agar bisa digunakan lagi. Tru sendiri bisa melakukan combat diluar Mech dengan mekanik combo yang sama dengan Mech, akan tetapi kami tidak pernah melakukannya kecuali dipaksa oleh kondisi quest, seperti harus memasuki ruangan sempit yang tidak bisa dimasuki Mech, dan ada musuh disana. Sebagai tambahan, Tru bisa mengelus hewan jinak yang kamu temui sepanjang porsi gameplay-nya, dan kami rasa ini pasti akan sangat diapresiasi banyak pemain.
Dan akhirnya untuk Ragna, dia adalah naga kecil yang bisa kamu control ini akan menjadi companion paling berharga, terutama ketika kamu butuh mencari Point of Interest seperti Forest dan Quarry untuk membangun fasilitas produksi resource, atau tempat-tempat menarik lainnya yang biasanya berhubungan dengan misi, sarang musuh yang bisa kamu hancurkan, dan lain sebagainya. Ragna juga bisa menggapai area yang tidak bisa dicapai oleh Tru dan Mechnya, seperti pulau melayang yang sangat tinggi, yang biasanya ada loot yang kamu butuhkan dari pulau tersebut.
Fitur menarik lainnya yang dimiliki Ragna adalah semburan apinya yang bisa kamu gunakan untuk membantu Tru dalam menyelesaikan beberapa objektif dari quest utama, dan semburan api ini juga bisa digunakan untuk menyerang musuh, dimana mungkin kamu akan berpikir kalau menyerang menggunakan Mech akan lebih cepat mengalahkan musuh, yang kalau dipikir memang benar, tapi game ini juga memiliki mode Co-op Assist secara Online maupun Split Screen yang akan mempersilahkan pemain kedua mengontrol Ragna dan membantumu dalam Scouting dan Combat.
Baik itu untuk Mech, Tru dan Ragna masing-masing memiliki Skill Tree yang bisa kamu pilih dan prioritaskan ingin menggunakan level dan skill point pada karakter mana dulu, dan mereka memiliki skill menariknya mereka sendiri yang bisa di unlock dan akan membuat gameplay semakin efisien.
Mengeskplor Porsi Base Building
Beralih ke Base Building, game ini membuat kami merasakan vibe game base building dari colony building old-school, tapi dengan sistem yang lebih sederhana dan modern. Mana akan menjadi sumber energi utama layaknya sebuah listrik yang akan memberikan power ke Rumah dan fasilitas lainnya seperti Defense Tower. Kayu, Batu, dan Metal akan menjadi Resource dasar yang bisa kamu kumpulkan manual, atau otomatis menggunakan fasilitas bangunan seperti Sawmill dan Stone Mine yang diletakkan pada Resource Node masing masing, dan akan menjadi bahan utama untuk membangun berbagai macam bangunan, atau crafting upgrade, hingga tools lainnya.
Bangunan yang sudah dibangun, akan memiliki requirement dan konsumsi resource perharinya masing-masing agar tetap aktif, yang perlu kamu lakukan hanya mengkoneksikan Fasilitas yang ingin diaktifkan dengan Mana Well menggunakan Mana Pipeline, dan resource akan otomatis digunakan. Beberapa fasilitas dan fungsi baru lainnya harus melalui riset (di fasilitas Research Center) atau kamu unlock dahulu sebelum bisa digunakan.
Map yang Cukup Luas
Untuk sebuah game Early Access konten yang ditawarkan game ini cukup banyak, terutama dari Luas map diversi awal rilisnya ini. Ada 2 pulau utama yang cukup besar dan memiliki misinya sendiri-sendiri yang harus kamu selesaikan agar layak ditinggali oleh koloni Dwarf milikmu. Pulau yang semakin lebar akan menawarkan tingkat kesulitan yang berbeda pada bagian resource management, kamu akan memikirkan penempatan koloni yang nyaman dan dekat dengan resource yang kamu butuhkan, tapi juga harus meningkatkan sistem pertahanan bagi fasilitas yang letaknya jauh dari koloni karena monster bisa saja memilih untuk menyerang area tersebut ketimbang area base utama.
Impresi Sejauh Ini
Bagi kami First Dwarf menjadi salah satu game Colony Building yang menarik dan langsung mempersilahkan kita mengakses konten utama secepat mungkin. Baik itu dari sisi Base Building, Tower Defense, Puzzle, hingga Action RPGnya, yang tentunya menjadi nilai plus tersendiri karena enggak terlalu lama tutorial yang bertele-tele.
Pembagian fungsi antara Tru, Mech dan Ragna cukup menarik dan membuat kami benar-benar merasa seperti Dwarf pertama yang diharapkan bisa membuka jalan bagi koloni baru agar bisa tumbuh di alam yang liar ini. Sistem Base Buildingnya sederhana tapi tetap engaging, yang menurut kami cocok untuk pemain casual yang ingin melihat apa yang ia bangun selalu berkembang tanpa harus terlalu pusing dalam melakukan resource management yang berlebih.
Gamenya sendiri harus diakui masih belum sepenuhnya mulus, terkadang ada masalah performa, ada beberapa bug yang sedikit menyebalkan, hingga desain puzzle dan quest yang agak membingungkan, tapi sepertinya itu tidak mengherankan karena early access yang nantinya secara perlahan pasti akan diperbaiki. Developernya juga sudah menunjukkan Roadmap mereka yang cukup menjanjikan, jadi sepertinya kamu tidak usah ragu dalam berinvestasi ke game Early Access ini.
First Dwarf sudah memasuki Early Access pada 20 Juni 2024 lalu di PC melalui Steam yang bisa kamu cek halaman resminya DI SINI, dan sedang dalam tahap pengembangan aktif untuk versi console Playstation 5, Xbox Series S/X dan Nintendo Switch, yang direncanakan rilis tidak lama setelah versi PCnya rilis versi 1.0.
Preview code provided by Epicsoft Asia.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post