Sejarah panjang Team Ninja dalam meracik game-game dengan fokus pada combat menantang baik itu yang datang dari genre fighting hingga soulslike kini telah membawa mereka dalam ujian terbesar, yaitu mengembangkan sebuah game open-world dengan skala paling masif dari semua proyek yang mereka tangani. Game tersebut tidak lain adalah Rise of the Ronin yang sudah diumumkan sejak beberapa tahun lalu, dan akhirnya kini sudah akan segera rilis dalam beberapa minggu lagi.
Kami sendiri sudah diberi kesempatan oleh pihak Sony Interactive Entertainment Asia untuk menjajal gamenya lebih dulu, tapi kali ini kami baru bisa membagikan bahasan mengenai pengalaman bermain di jam-jam awal. Meski dengan porsi yang minim, kami setidaknya sudah mendapat gambaran yang jauh lebih jelas mengenai gamenya, termasuk bayangan akan ambisi besar yang berusaha Team Ninja realisasikan.
Mengenai Gamenya
Sebelum masuk ke impresi awal, ada baiknya untuk sedikit memperkenalkan gamenya lebih dulu. Jadi Rise of the Ronin sendiri adalah game RPG terbaru dari Team Ninja yang kali ini diklaim sebagai proyek paling ambisius bagi mereka. Ini terutama berhubungan pada skalanya yang dibuat lebih masif sebagai game berbasis open-world sehingga memberi tantangan tersendiri selama proses pengembangannya.
Meski digarap oleh tim dibalik beberapa franchise RPG dengan tingkat kesulitan tinggi seperti Ninja Gaiden hingga Nioh, kali ini mereka menaruh priroritas juga pada aksesibilitas dengan memberi opsi tingkat kesulitan. Tapi ini tidak semata membuatnya lepas dari gameplay menantang, karena para pemain yang menginginkan sensasi brutal masih bisa menjajal combat intens dengan style ala soulslike. Secara teknis ini menjadikan Rise of the Ronin sebagai game AAA kedua setelah Elden Ring yang memadukan gameplay soulslike dan open-world.
Awal Walkthrough
Saat baru mulai memainkan gamenya, kamu akan diberi tiga opsi untuk tingkat kesulitan yang terbagi antara Dawn, Dusk, dan Twilght. Opsi ini untungnya fleksibel, jadi bagi kamu yang mungkin merasa gamenya terlalu mudah atau sulit, maka kamu bisa mengganti tingkat kesulitannya dengan leluasa tanpa adanay restriksi seperti harus mengulang walkthrough dari awal lagi. Selanjutnya kamu akan dibawa pada menu Character Creation yang uniknya kali ini memungkinkanmu untuk mengkustomisasi kedua karakter protagonis pria dan wanita sekaligus, karena kali ini dalam ceritanya mereka punya hubungan erat sebagai pasangan kembar “Veiled Edge”.
Ragam opsi kustomisasi yang ditawarkannya cukup memadai dan bisa dibilang masih cukup identik dengan game-game Team Ninja terdahulu, contohnya seperti beberapa style rambut khas yang masih mereka bawa. Meski memberimu opsi untuk mengkustomisasi kedua karakter tersebut, pada akhirnya kamu hanya perlu memainkan salah satunya sebagai protagonis utama hingga akhir cerita, jadi sebaiknya prioritaskan saja untuk mengkustomisasi karakter mana yang lebih kamu inginkan sebagai protagonis. Setelah puas mengkreasikan karakter, kamu masih akan disuguhkan dengan opsi untuk memilih “Blade Sharpening Origin” yang sederhanannya adalah kelas karakter.
Kelas yang tersedia sudah termasuk Killer, Breaker, Seducer, Sapper, Beginner, dan Unsharpened. Bergantung dari kelas mana yang kamu pilih, maka karaktermu bisa mendapat keunggulan lebih sejak awal gamenya baik itu dari akses ke skill khusus serta rekomendasi senjata berbeda. Killer kami rasa termasuk opsi paling ideal karena prioritasnya pada kapabilitas combat, termasuk diberikannya pilihan ke tiga tipe senjata berbeda hingga skill untuk menangkis panah atau tembakan senjata api yang sangat esensial untuk didapat.
Setelah itu kamu akhirnya siap berpetualang di dunia Rise of the Ronin, dan dari sinilah kamu akan mulai diperkenalkan dengan latar belakang dibalik dunianya, misi penting yang harus dijalani selama masih menjadi Veiled Edge, hingga akhirnya menanggung takdir baru dan berkelana sebagai Ronin. Sesi awal gamenya dibagi dalam runtutan tutorial yang relatif cukup mengingatkan kami dengan seri Nioh, tapi kali ini Rise of the Ronin juga memungkinkan karaktermu untuk melakukan lebih banyak aksi seperti mengendap-endap untuk melakukan assassination, melompat, hingga menggunakan grappling hook untuk menjangkau area lebih tinggi.
Peningkatan pada mobilitas karakter ini bisa sangat kami apresiasi, termasuk juga kemampuan untuk mengendap-endap karena ini termasuk salah satu hal yang cukup dikeluhkan banyak pemain di Wo Long yaitu karena minimnya opsi stealth meski gamenya seolah ikut dibangun dengan style tersebut. Kamu masih akan diberi slot ke beberapa senjata utama sebagai opsi melee dan secondary untuk panah atau senapan. Ada Combat Style yang memiliki cara kerja seperti sistem Stance di seri Nioh, yang mana setiap Combat Style memberi akses ke beragam skill bergantung dari jenis senjata pilihan yang juga bisa dipadu menjadi kombo.
Sepanjang sesi tutorial kami juga dihadapkan pada pertarungan boss yang sangat seru karena fokus pada aksi adu pedang. Karena Rise of the Ronin mengambil latar di era Jepang yang lebih realistis dibanding game-game Team Ninja sebelumnya, jenis musuh yang kamu hadapi juga ikut disesuaikan dan bagaimana kebanyakan dari mereka adalah manusia normal. Karena fokusnya pada pertarungan melawan musuh humanoid, maka kamu juga dituntut untuk lebih bisa menguasai sistem parry di gamenya yang diberi nama Counterspark. Tapi pembahasan lebih lanjut mengenai sistem combatnya secara menyeluruh akan kami simpan pada review final nanti, tapi dari yang sudah kami jajal sensasinya masih sangat khas dengan combat soulslike ala Team Ninja. Kamu bahkan bisa melihatnya sebagai gabungan antara Nioh dan Wo Long, tapi dengan adanya twist tersendiri.
Open-World Pertama dari Team Ninja
Tidak lama setelah melalui sesi tutorial dan progress lebih lanjut di ceritanya, kamu akan langsung dilempar ke map open-world luas. Dari sini kamu sebenarnya sudah bisa mengeksplornya secara bebas, menjalani berbagai aktivitas sampingan, atau langsung melanjutkan progress ke misi utama. Semuanya bergantung penuh pada keputusanmu. Ini tentunya memberi pengalaman bermain yang jauh lebih fresh menurut kami, karena sebelum ini Team Ninja selalu membagi progress konten di game-game mereka dalam bentuk misi dengan lokasi yang terpisah antar satu sama lain. Tapi kali ini Rise of the Ronin benar-benar memenuhi ambisinya sebagai game open-world, dan dari yang sudah kami mainkan, ini adalah dunia yan gseru untuk dijelajah dengan adanya begitu banyak aktivitas yang siap mengundang perhatianmu.
Salah satu bagian utama untuk porsi open-world di Rise of the Ronin diberi nama Public Order. Ini berhubungan dengan kondisi dari berbagai area yang dikuasai oleh para bandit, dan jika kamu berhasil memberantas mereka, maka bond / ikatanmu dengan para penduduk di area tersebut akan semakin erat. Kamu juga akan melihat mereka akhirnya bisa menghuni area serta desa yang sebelumnya dikuasai oleh para bandit, yang kemudian ikut membuka akses ke beragam reward untuk didapat serta fasilitas untuk membeli / crafting item consumable. Ini hanyalah satu dari berbagai aktivitas lain yang siap membuatmu sibuk di Rise of the Ronin, dan kami tentunya akan membahas porsi ini secara lebih mendalam di review lengkap nanti.
Impresi Sejauh Ini..
Meski masih terlalu dini untuk mendapatkan kesan yang mantap, apa yang ditawarkan Rise of the Ronin sejauh ini sudah cukup untuk meyakinkan kalau ini ini bisa berpotensi menjadi game terbaik Team Ninja. Mereka berhasil menghadirkan perpaduan gameplay yang tepat dari ragam karya sebelumnya yang sudah mendapat resepsi sangat positif, sekaligus mengemasnya dalam sebuah game open-world yang didesain dengan baik. Jika gamenya sudah bisa membuat ketagihan sejak awal, maka kami tentu tidak sabar untuk melihat apa yang ditawarkannya secara penuh.
Rise of the Ronin rencananya akan dirilis pada 22 Maret 2024 mendatang untuk PlayStation 5. Kamu bisa cek detail tambahan sekaligus menambahkannya ke wishlist lewat halaman resminya PlayStation Store.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post