Belum lama ini, kami berkesempatan buat nyoba langsung gameplay Towa and the Guardians of the Sacred Tree selama kurang lebih 20 menit di kantor Bandai Namco. Meski cuma sebentar, game ini langsung nunjukin pesona uniknya yang bikin penasaran gimana mereka mengolah sebuah game roguelite.
Dari pertama kali masuk ke dalam permainannya, nuansa dunia yang mistis dan desain karakternya yang warna-warni langsung terasa. Meskipun gameplay-nya termasuk dalam genre roguelite, game ini punya banyak elemen khas Jepang yang cukup kental—baik dari sisi visual, musik, maupun gaya bertarungnya. Simak preview kami mengenai Towa and the Guardians of the Sacred Tree
Sistem Pertarungan: Asah Pedang, Atur Strategi
Di game ini, sistem pertarungannya dibagi ke dalam dua jenis serangan utama. Tapi jangan asal tebas, karena setiap serangan yang dilakukan bakal bikin pedang jadi tumpul. Supaya bisa terus ngasih damage yang maksimal, pemain perlu ngelakuin quick draw, semacam dash attack yang sekaligus berfungsi buat “mengasah ulang” pedang yang udah disimpan.
Jadi, manajemen timing buat nyerang dan narik mundur itu penting banget, karena tanpa pedang yang tajam, damage kamu bisa jadi sangat berkurang. Elemen ini bikin setiap pertempuran terasa lebih taktis, nggak asal pencet tombol aja.
Selain itu, setiap karakter bisa kamu atur jadi penyerang utama (main offense) atau support. Pengaturan ini bisa kamu ganti sesuai kebutuhan atau strategi permainan. Yang bikin seru, tiap karakter punya gaya bertarung yang beda-beda banget, jadi kombinasi antara karakter utama dan pendukungnya benar-benar bisa ngubah cara kamu main. Dalam versi demo yang kami coba, ada 4 karakter yang bisa dimainkan, dan semuanya punya pendekatan yang unik.
Karakter Beragam dengan Gaya Bermain yang Beda Jauh
Salah satu karakter yang menarik perhatian adalah Origami. Karakter ini punya skill yang cenderung jarak jauh, jadi kamu perlu jaga jarak biar bisa maksimal. Tapi di sisi lain, serangannya jadi agak ribet kalau lawan udah berdiri persis di depan muka. Ini bikin pengalaman main jadi cukup menantang, karena kamu harus pintar-pintar ngejaga posisi terus-terusan.
Ada juga karakter seperti Nishiki yang wujudnya kayak ikan koi. Dia cuma punya satu charge buat dash, jadi agak susah kalau kamu pakai dia sebagai penyerang utama, apalagi kalau musuhnya gesit atau jumlahnya banyak.
Setiap karakter juga punya jumlah dash yang berbeda. Ini bikin cara kamu bergerak dan ngatur posisi selama pertarungan jadi krusial. Jadi bukan cuma soal ngeluarin serangan secepat mungkin, tapi juga gimana kamu manfaatin mobilitas karaktermu buat tetap hidup dan efektif di tengah medan tempur.
Tiap Map Punya Hadiah dan Tantangan Berbeda
Setiap kali kamu berhasil bersihin satu area atau map, kamu bakal dikasih hadiah berupa grace—semacam blessing atau buff khusus. Ada grace yang bisa kamu stack biar makin kuat, ada juga yang bakal ngilangin grace sebelumnya dan gantiin sama yang baru. Ini seru dan menantang sih.
Jadi kamu harus hati-hati milih mana yang mau dipertahanin dan mana yang mau dikorbanin. Kadang, habis bersihin satu map, kamu bisa milih jalur selanjutnya. Tiap jalur punya simbol berbeda yang nunjukkin jenis hadiah atau tantangan apa yang bakal kamu temuin. Ini bikin tiap run terasa dinamis dan nggak monoton.
Gambaran Dunia
Towa and the Guardians of the Sacred Tree adalah game roguelite yang narasinya cukup mendalam. Kamu bakal mainin Towa, seorang pendeta dari Desa Shinju, yang ditemani delapan penjaga sakral buat ngelawan kekuatan jahat bernama Magatsu. Game ini berlatar di dunia penuh keindahan dan bahaya yang tersembunyi. Saat kamu menjelajahi dunia ini, kamu nggak cuma ngelawan musuh, tapi juga membangun hubungan dengan karakter lain, memperkuat pedang sakral, dan menyelami cerita dari setiap sudut desa yang kamu lindungi.
Selain sistem bertarung yang unik, game ini juga nawarin banyak hal lain seperti crafting pedang, upgrade karakter, sampai pengembangan village/desa yang terus berubah seiring waktu. Musik yang dibuat oleh Hitoshi Sakimoto juga jadi nilai plus, karena berhasil bikin atmosfer dunia yang terasa magis dan berbahaya sekaligus indah.
Kesimpulan
Dari sesi coba singkat ini, game-nya terasa gampang buat dipelajari, tapi jelas butuh waktu buat dikuasai. Komposisi karakternya menarik dan punya banyak kombinasi menarik antara penyerang utama dan support. Empat karakter yang tersedia dalam demo semuanya menyenangkan buat dimainkan, dan masing-masing bawa gaya main yang benar-benar beda satu sama lain. Buat yang suka game roguelite dengan sistem pertarungan yang taktis dan dunia yang cantik, Towa and the Guardians of the Sacred Tree bisa jadi salah satu judul yang layak banget ditunggu.
Towa and the Guardians of the Sacred Tree akan dirilis pada 19 September mendatang untuk PlayStation 5, Xbox Series, Switch, dan juga PC melalui Steam. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post