Call of Duty: Black Ops masih menjadi judul yang selalu ditunggu-tunggu oleh fans Call of Duty, bahkan bisa dibilang memiliki fanbasenya tersendiri, terutama karena cerita mereka yang cenderung mengambil tema dan suasana yang lebih dalam, dark dan edgy ketimbang sub-series dari Call of Duty lainnya. Salah satu hal yang juga ditunggu-tunggu dari seri Black Ops adalah Mode Zombienya yang selalu fun dengan membawa senjata menarik, dan horde zombie untuk kita habisi.
Call of Duty: Black Ops 6 membawa semua hal tersebut dan sepertinya sangat memenuhi hasrat pecinta Call of Duty dan Black Ops akan cerita yang berbeda dari sub-series lainnya, dan juga dengan adanya mode zombie. Black Ops 6 pun juga menghadirkan upgrade baru pada Call of Duty secara keseluruhan terutama di Multiplayer, dengan mekanik baru mereka yaitu Omnivement yang sepertinya akan menjadi standard untuk Call of Duty kedepannya.
Tapi walaupun dengan adanya semua hal mewah tersebut Black Ops 6 menurut kami tidak lepas dari kekurangan, terutama pada sisi campaign dan juga zombienya yang padahal menjadi nilai jual utamanya. Jadi bagaimana pengalaman bermain kami di Black Ops 6? Yuk langsung simak saja reviewnya
Campaign yang Lumayan Epik
Campaign dari Black Ops 6 memiliki durasi sekitar 8 hingga 9 jam, dan akan memposisikan kita sebagai William “Case” Calderon untuk sebagian besar dari gamenya, yaitu rekan seperjuangan dari agen CIA, Troy Marshall. Cerita dimulai dari Marshall, dan Jane Harrow yang ditemani oleh Frank Woods di ruangan interogasi, dimana mereka dimintai keterangan oleh petinggi CIA atas kegagalan dalam misi mereka menculik Saeed Alawi, yaitu seorang target dengan nilai besar. Marshall menjelaskan, bahwa dia, Case dan Harrow, sebenarnya sudah berhasil menangkap Alawi, dan Alawi berbicara tentang bagaimana seharusnya dia sudah ada perjanjian dengan CIA, dan dia sekarang sedang dikejar oleh faksi bernama Phanteon karena suatu alasan. Mereka berempat pun berhasil kabur dari kejaran Phanteon yang tidak lama kemudian dijemput oleh Russel Adler yang langsung membunuh Alawi ditempat tanpa basa-basi.
Adler menyampaikan kalau Alawi tidak bisa jatuh ketangan Phanteon, ataupun CIA dan satu satunya cara adalah membunuhnya, karena CIA sendiri sudah disusupi oleh pihak lain, dan Adler menyalurkan pesan kecil “Bishop takes Rook.” agar disampaikan ke Woods sebelum dia dikurung karena pembunuhan target besar dan juga pengkhianatannya di masa lampau. Tim mereka juga berakhir di-suspend karena kegagalan mereka dan ketidakjelasan laporan dari misi tersebut. Woods yang mengetahui arti dari pesan Adler tidak menyampaikannya ke orang lain selain yang ia percayai. Woods, Case dan Marshall akhirnya membentuk tim baru diluar pengawasan CIA untuk mencari tahu lebih dalam atas apa yang sebenarnya terjadi. Dalam beberapa misi berikutnya kita dibawa ke perjalanan merekrut berbagai karakter baru dengan membantu mereka di misi mereka, seperti Sevati Dumas, dan Felix Neuman.
Struktur misi-misi yang ditawarkan oleh Black Ops 6 cukup beragam, ada misi yang linier, ada misi yang cukup open kepada playernya dimana kalian bisa memilih dalam satu map itu harus melakukan apa, misi yang menawarkan opsi stealth atau loud untuk menyelesaikannya, hingga beberapa misi juga menawarkan opsi dimana kalian bisa berbicara dan memilih dialog yang tepat untuk menyelesaikan sebuah objektif, atau ya langsung gunblazing saja.
Bagi kami struktur tersebut cukup menarik dan membuat gamenya dinamis, dimana kita bisa memilih jalan yang ingin kita tempuh dalam menyelesaikan sesuatu layaknya sebuah game RPG, tapi disisi lain juga terasa sedikit aneh karena kalau kita memilih untuk hanya menyelesaikan misi dengan beberapa jalan tertentu. Ini otomatis embuat pacing gamenya sedikit acak-acakan, seperti di satu momen kita akan dipaksa mengendap-endap mencari objektif, satu momen kita akan hanya melakukan pembicaraan saja, dan satu momen kita akan tembak-tembakan maut.
Memang itu membuat gamenya tidak membosankan, tapi tetap ada beberapa momen yang cukup membuat kami merasa tidak sabar untuk segera tembak-tembakan saja. Ada satu misi yang cukup menarik buat kami, yaitu “High Rollers”, tanpa spoiler lebih lanjut intinya di misi ini kita akan bermain sebagai semua karakter yang ada di squad kita dengan cara berganti POV tergantung dari posisi cerita, baik itu dari Case, Marshal, Sev hingga Felix yang terasa sangat menarik dalam sudut pandang pembawaan cerita, memang itu scripted, tapi kami rasa pembawaan cerita yang berganti ganti POV itu cukup membuat High Roller menjadi salah satu misi favorit kami.
Dalam Campaign ini kalian juga akan ada Safehouse yang akan menjadi tempat berkumpulmu dengan tim diantara misi-misi yang kalian jalani, tidak hanya sebagai setting cerita tapi di Safehouse ini kalian juga bisa membeli berbagai upgrade dan buff dengan menemukan uang yang tergeletak di misi-misi yang kalian jalani, dan akan membantu kalian di Campaign. Tidak hanya benefit untuk campaign saja, ada juga insentif tambahan yang bisa digunakan di Multiplayer dan Zombie, bagi pemain yang bisa menyelesaikan objektif opsional di setiap misi seperti kosmetik layaknya Finisher Move atau Sticker, hingga Weapon Blueprint yang bisa kalian beli dengan uang yang tidak kalian gunakan untuk upgrade. Safehouse ini juga menawarkan interaksi kecil opsional dengan berbagai karakter yang ada dan bisa mengenal lebih dekat tentang masa lalu atau sikap dan sifat mereka. Kalian yang mengikuti seri Call of Duty, juga akan bertemu karakter-karakter dari game COD sebelumnya seperti Helen Park dan Lawrence Sims disepanjang perjalanan kalian dalam mengungkap kebenaran dari Phanteon.
Kami ingin melanjutkan sedikit tentang ceritanya, dalam perjalanan kalian mengungkap kebenaran kalian akan mengetahui kalau Phanteon adalah organisasi teroris paramiliter yang sebelumnya adalah subdivisi dari CIA yang dibubarkan, karena mereka mengerjakan program senjata biologis bernama Project Cradle, yang awalnya hanyalah proyek menciptakan Super Soldier, berakhir menjadi proyek senjata biologis penuh, yang secara diam-diam tetap diteruskan dan disebarkan ke organisasi teroris di Timur Tengah. Kenapa kami ingin membahasnya karena dalam salah satu misi dimana kita sebagai Case akan menyusup ke markas lama CIA tempat dimana Project Cradle dikerjakan, kita bukannya akan melawan agen Phanteon atau CIA, tapi akan menghirup sisa-sisa senjata biologis yang tersebar di udara dan mulai berhalusinasi dan akan melawan zombie hingga berbagai monster lainnya dalam bentuk boss fight, yang sepertinya ingin bertujuan untuk mengkoneksikan Call of Duty Zombies, dengan Black Ops 6 layaknya sebuah misi tie-in.
Ya ini memang cukup signifikan secara plot apalagi pada karakter utama misterius kita yaitu Case. Tapi misi tersebut cukup berbeda daripada misi lainnya yang terasa tidak nyambung sama sekali apalagi mengingat sebagian besar tersebut hanyalah halusinasi, dan karena adanya perintah bawah sadar yang diberikan ke Case di masa lalu, dia tidak bisa membicarakan apa yang terjadi dengan ingatan dan masa lalunya ke karakter lain, berakhir ini hanya sebuah subplot yang tidak relevan dan terasa aneh. Berbicara halusinasi dengan tema yang dibawa Black Ops 6, konsep yang ereka eksplor melalui halusinasi di game ini juga cukup menarik untuk menyampaikan cerita, karena ya itu dunia halusinasi, dan di Black Ops 6 banyak hal yang mereka lakukan, seperti atmosfer intens bahkan hingga horror, yang menarik untuk ditunjukkan di game penuh aksi seperti Call of Duty.
Hal lain yang juga kami rasa kurang sempurna dari Campaign Black Ops 6 adalah bagaimana di sekitar 1-2 jam terakhir gamenya terasa ingin mengkahiri carita gamenya, tapi masih saja belum dan terlalu diperpanjang, berakhir kami cukup kehilangan rasa tertarik di bagian-bagian akhir, ya walaupun bagian ending tetap penuh aksi, dramatis, dan ditutup dengan baik tapi mungkin pada bagian tersebut kami rasa masih bisa lebih dipercepa karena terasa bertele-tele.
Secara keseluruhan Campaign Black Ops 6 masih tetap bagus dan menarik terutama dari bagaimana struktur misi yang cukup dinamis, dari linier, semi-open world, stealth mission, menyelesaikan misi dengan dialog (walaupun cukup merusak pacing), hingga eksplorasi nuansa horror yang bagi kami menjadi nilai menarik tersendiri karena Call of Duty: Black Ops 6 tetap berani bereksperimen dengan campaign mereka.
Evolusi Baru Lewat Omnimovement
Sebelum lanjut membahas bintang utama dari Call of Duty: Black Ops 6 yaitu Multiplayer dan terutama Zombies. Kami ingin membahas sedikit tentang mekanik terbaru dari Call of Duty yaitu Omnimovement, sebuah mekanik yang memungkinkan pemain untuk melakukan semua jenis gerakan dengan mulus ke segala arah sekaligus. Seperti misalnya kalian bisa berlari ke kiri, kanan dan ke belakang di mana biasanya di game first person shooter hanya berlari ke depan. Tidak hanya sprint atau berlari, ini termasuk Diving (berlari kemudian Jump dive), dan Sliding. Mekanik ini juga tersedia dibawah air untuk menyelam atau bahkan untuk keluar dari air secara cepat.
Omnimovement seperti preview Multiplayer yang kita lakukan beberapa waktu yang lalu, adalah tambahan yang cukup menarik dan bisa kita terima dengan cukup baik, membuat pacing permainan terasa lebih cepat dan lebih bebas, apalagi kita bisa sprinting ke berbagai arah. Penambahan mekanik ini juga cukup meningkatkan skill ceiling, dimana kalian bisa melakukan movement yang dapat membuat lawan lengah atau bingung dan sulit membidikmu.
Menjajal Multiplayer
Tidak banyak yang bisa kita bahas dalam Multiplayer karena kami juga bukan pemain multiplayer yang berdedikasi, selain Multiplayer ini semakin chaos dengan adanya Omnimovement dan karena ada berbagai item tactical, hingga field upgrade baru. Scorestreak baru seperti Strategic Bomber bikin gamenya makin chaos ketika ada bom yang berjatuhan dari langit, lalu Scorestreak yang kembali seperti RC-XD yaitu mobil remote control dengan bomb ini tetap t asik dan lucu untuk digunakan, bayangkan saja kalian mati karena ditabrak mobil remote control (tapi ya ada bombnya sih). Senjata yang ada juga memiliki feel tembakan dan handling yang pas dan masih bisa kalian modifikasi lagi melalui Gunsmith.
Prestige system kembali dan memberi ekstra reward untuk pemain yang loyal dan ingin mendapatkan insentif untuk grind level terus menerus. Map dan mode yang hadir juga sangat beragam, ada 16 Map dan semua bisa dibilang baru dan fresh, seperti Skyline yaitu sebuah Penthouse, atau SCUD yaitu markas militer ditengah padang gurun yang hancur akibat serangan dengan cirikhas radar dishnya yang besar. Mode yang mereka hadirkan juga cukup banyak dari baik itu Standar maupun Hardcore Mode, dari Team Deathmatch, Free For All, Kill Confirm hingga Search and Destroy dan lain sebagainya, ada juga Alternate Mode seperti Face Off Team Deathmatch atau Face Off Domination.
Mode baru yang hadir di game ini adalah Kill Order, tersedia untuk Standar dan juga Hardcore, dimana mode ini akan membawa kalian ke pertarungan 6v6 yang mengutamakan teamwork kalian, satu pemain akan menjadi HVT atau High Value Target di masing masing team yang akan berganti ketika HVT mati, setiap kill yang dilakukan HVT, atau setiap HVT musuh yang terbunuh oleh timmu akan menambahkan score ke tim kalian, HVT juga tidak langsung mati melainkan DBO yang bisa kalian bangkitkan kembali, dinamika COD yang biasanya walaupun Team vs Team tapi terasa seperti solo fight, cukup berubah dengan Kill Order karena sekarang kalian memang diharuskan bekerja sama melindungi HVT kalian sembari berburu HVT musuh.
Dengan tambahan Omnimovement tentu saja skill ceiling yang meningkat membuat pemain multiplayer semakin beragam bentuknya dan seru, tapi mungkin dengan hadirnya movement-movement yang makin sulit diikuti dan dibidik, pemain yang lebih casual akan merasa kesusahan untuk mengikuti perkembangan. Secara keseluruhan sih tetap, Multiplayer dari Call of Duty: Black Ops 6 masih seru dan makin chaos.
Mode Zombies
Mode favorit saya pribadi, Call of Duty: Zombies tetap seru dan asik di Call of Duty: Black Ops 6, simpelnya kalau kalian belum tahu apa itu COD Zombies, setiap map akan memiliki objektif kecil yang harus kalian selesaikan sebelum kita bisa melakukan extraction untuk kabur. Zombie akan hadir dalam gelombang, mengejar kalian dan gelombang ini tidak akan berhenti sampai kalian extract, membunuh zombie akan memberi kalian score dan uang dalam bentuk salvage, yang nantinya kalian uang bisa kalian gunakan untuk membuka area baru di map, membeli upgrade, senjata, hingga membuka loot box yang memberikan senjata random dan kemungkinan bisa mendapatkan senjata langka. Dan tentunya uang juga penting untuk menyelesaikan objektif karena semua objektif harus diselesaikan dengan uang mulai dari membuka area hingga mengaktifkan mesin objektif tersebut.
Zombienya juga cukup bermacam macam, dari zombie alakadarnya yang walaupun keroco tapi jumlahnya banyak, hingga berbagai macam mosnter berbentuk seperti serangga, dan ada juga boss yang akan keluar sesekali. Seperti yang kami sebutkan tadi, gelombang zombie tidak akan habis kecuali kalian extract jadi bisa dibilang mode ini endless, dan difficulty akan meningkat semakin besar stage yang kalian lalui. Kalian bisa bermain solo, hanya dengan teman maupun matchmaking, dan bagi kami walaupun solo bisa kalian mainkan dengan cukup nyaman, keseruan memang ada ketika bermain bersama pemain lain, dan difficulty juga sepertinya tidak terlalu berbeda baik multiplayer maupun solo secara jangka panjang terutama ketika di round round yang tinggi, untuk awal mungkin difficulty cukup seimbang dengan upgrade yang kalian dapatkan tapi ketika mulai mendekati ronde yang tinggi Zombie makin banyak dan makin sulit ketika kalian tidak mendapatkan senjata yang powerful.
Lagi-lagi Omnimovement menjadi tambahan yang cukup menarik untuk Call of Duty dan tidak terkecuali untuk mode Zombie, Omnimovement sangat memebantu kalian dalam kabur dari kerumunan zombie, dan karena kalian sekarang bisa sprint ke belakang sambil menembaki zombie yang membuat kiting dan membersihkan wave semakin mudah, tapi zombienya sendiri larinya juga makin cepat sih buat keep up sama Omnimovement kalian yang bikin makin menegangkan. Ada satu hal baru yang cukup menarik, dengan uang yang cukup kalian bisa craft mutant Injection di mode Zombies dari Black Ops 6 yang akan membuat kalian berubah menjadi salah satu dari Boss Mutant dan bisa menggunakan kekuatan mereka sementara waktu, dan ya, siapa coba yang tidak suka membunuh ratusan zombie dengan mode transformasi di game manapun.
Sayangnya walaupun mode ini sangatlah seru, kami sendiri tidak bisa bilang mode ini terbebas dari kelemahan, dimana vibe secara keseluruhan dari Zombie Mode ini sangatlah kurang. Apabila kita membandingkannya dengan vibe Black Ops Cold War Zombies yang rilis pada tahun 2020 lalu, Black Ops 6 Zombies di 2024 terasa seperti penurunan dalam sisi estetik yang sangat signifikan, rasa post apocalyptic dan eksperimen anehnya sangatlah berkurang dan tidak imersif, bangunan bangunan walaupun hancur tapi masih terlihat relatif bersih yang tidak memberikan rasa ngeri sama sekali, sangat jauh dari Cold War Zombies yang memang terasa seperti post apocalyptic. Selain itu juga tidak banyak yang baru karena formulanya kurang lebih sama dengan Zombies dari seri sebelumnya, terkecuali Omnimovement. Mungkin kita bisa menunggu map baru yang semoga pihak developer akan memolesnya lebih lanjut dan bisa memberikan vibe Zombies yang lebih seram dan sesuai tema, mengingat sekarang cuma ada 2 map, yaitu Terminus dan Liberty Falls.
Testing Performa
Kami memainkan Call of Duty: Black Ops 6 di PC, dengan spesifikasi CPU Intel Core i5-13500, GPU NVIDIA GeForce RTX 4070 SUPER, RAM 32GB dan SSD. Bermain di resolusi 1440p 144hz game ini terasa sangat mulus dan performa terasa sangat lancar. Tapi juga tetap ada hiccup sedikit di beberapa momen, seperti ada in-game cutscene yang tiba tiba FPSnya cukup turun, sempat crash satu kali ketika memilih mode di menu, hingga beberapa artifak pada shadow yang sebenarnya memang hanya terjadi 2 hingga 3 kali, tapi cukup mengejutkan ketika gamenya sendiri relatif lancar.
Secara performa, selain masalah kecil yang kami sebutkan Call of Duty: Black Ops 6 di PC cukup optimize tanpa ada masalah jangka panjang yang mengganggu secara signifikan.
Kesimpulan
Call of Duty: Black Ops 6 tetap menawarkan pengalaman yang seru dan asik dan mewujudkan ekspektasi yang pas atas judul Black Ops. Mode Campaign memberikan pengalaman bermain Call of Duty yang sangat dinamis dengan berbagai jenis misi yang mereka tawarkan, hal tersebut sangat kami apresiasi bagaimana mereka berani bereksperimen dan menunjukkan potensi sebenarnya dari Mode Campaign Call of Duty, walaupun hal tersebut akan sedikit merusak pacing yang ada.
Omnimovement juga hadir sebagai tambahan yang menarik yang kami rasa sendiri kenapa tidak pernah terpikirkan untuk diaplikasikan pada jenis game FPS serupa. Walaupun mungkin berlari kebelakang itu tidak realistis, tapi di dunia game kenapa kita tidak memilih untuk memberikan lebih banyak kebebasan pada pemain seperti Omnimovement ini, mengingat secara umum, movement dari sebuah game adalah unsur terbesar yang bisa membuat sebuah game itu seru atau membosankan.
Tidak banyak yang bisa kami bahas untuk mode Multiplayer selain, lagi Omnimovement membuat mode multiplayer makin chaos diluar item tactical, field upgrade, hinga Scroestreak baru. Mode Zombie tetap seru dan semakin nyaman dimainkan dengan adanya Omnimovement yang membuat kita kabur dan memberishkan wave semakin mudah, berubah menjadi mutant dengan Mutant Injection bikin mode ini makin seru lagi, walaupun vibe dari kedua map yang ada terasa kurang secara aestetik dan kurang imersif, kami berharap map baru yang akan hadir(jika ada) bisa lebih dipoles dan memberikan vibe layaknya COD Zombies.
Call of Duty: Black Ops 6 kini sudah tersedia untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, dan juga PC. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post