Sudah bukan menjadi hal yang aneh jika sudah anime atau manga diadaptasi menjadi berbagai media lainnya, salah satunya adalah video game. Hal tersebutlah yang sedang dialami oleh Kimetsu no Yaiba atau Demon Slayer yang telah mendapatkan popularitas luar biasa sejak pertama kali mendapatkan adaptasi anime pada tahun 2019 kemarin. Adaptasi game tersebut diberinama lengkap Demon Slayer -Kimetsu no Yaiba- The Hinokami Chronicles dan dikembangkan oleh CyberConnect2.
Secara garis besar, gamenya menawarkan jalan cerita yang sama seperti di anime. Selain itu, sekilas juga gamenya terlihat identik dengan khas game bertarung besutan CyberConnect2. Tapi sebenarnya, sang developer bisa mengemas Demon Slayer Hinokami Chronicles dengan cukup baik. Kebetulan kami mendapatkan kesempatan untuk mencicipi gamenya terlebih dahulu dan akan kami review melalui artikel ini. Yuk simak review kami!
Jalan Cerita yang Dikemas Lebih Ringkas Namun Tetap Menarik
Bagi kamu yang sudah menonton anime (bukan manga), story di game Demon Slayer ini tidak memiliki perubahan dan mirip mengikuti apa yang sudah ada di anime season pertamanya hingga film yang mengambil arc Mugen Train. Bedanya, game ini langsung dimulai dimana Tanjiro sedang sedang belajar ilmu pedang dan pernafasannya sebelum mengikuti ujian untuk bergabung dengan pasukan Pembasmi Iblis.
Gamenya sendiri memiliki 8 chapter, dimana chapter 1 hingga 7 adalah anime season pertamanya, dan chapter terakhir mengambil arc Mugen Train seperti di film. Ada sedikit pengurangan detail kecil pada gamenya. Namun, pada setiap chapter terdapat Memory Fragment – dimana melalui fitur tersebut kamu bisa menyaksikan detail cerita pada setiap chapter yang tidak diperlihatkan pada inti ceritanya.
Setiap chapter dipresentasikan seperti alur bagian cerita yang disambungkan dari satu titik ke titik lainnya. Cerita utama ditandai dengan warna merah, cerita lebih detail atau Memory Fragment ditandai dengan warna biru. Pemain bisa mengulang setiap bagian cerita jika kurang puas dengan hasil pertarungan atau sekedar ingin melihat cutscene game tersebut.
Eksplorasi yang Membosankan
Setiap jalan cerita di game ini juga dikemas dengan fitur eksplorasi. Bagi kamu yang pernah memainkan game-game CyberConnect2 sebelumnya pastinya sudah tidak asing lagi dengan fitur ini. Eksplorasinya sendiri masih hadir dengan kemampuan yang terbatas. Misalnya jika kamu ingin melompati sesuatu harus pada tempat yang sudah ditandai, tidak bisa lompat dengan bebas.
Selain itu, hal yang perlu ditekankan pada mode eksplorasi adalah memungkinkan para pemain untuk mendapatkan berbagai hal yang cukup penting seperti Memory Fragment, Kimetsu Point, dan juga Reward yang sayang banget jika dilewatkan. Berikut penjelasannya:
- Memory Fragments: Potongan-potongan cerita untuk melihat secara lebih detail jalan cerita utama. Pastikan untuk mendapatkan ini pada setiap eksplorasi jika kamu memang ingin melihat detail cerita pada setiap chapter atau belum menonton animenya.
- Rewards: Ini semacam panel yang terpisah-pisah, dimana setiap panelnya terdapat berbagai hadiah seperti karakter yang bisa dimainkan, kostum, profil foto, hingga quotes. Setiap kotak panel bisa dibuka dengan menyelesaikan Reward Missions pada setiap eksplorasi. Bisa juga dibuka menggunakan Kimetsu Points.
- Kimetsu Points: Kamu bisa mencari ini pada setiap eksplorasi di semua chapter, jadi pastikan untuk menelusuri map agar tidak kelewatan karena ini terbatas. Kimetsu Points juga bisa didapatkan melaui Achievement tertentu.
Jika kamu malas untuk mengeksplorasi berbagai hal, kamu masih bisa melewatinya dan langsung fokus saja pada jalan cerita utamanya. Eksplorasi pada setiap chapter menurut saya terasa terasa membosankan dan terkesan repetitif, apalagi dengan nuansa yang sedikit horror dengan BGM yang terkesan minim memperparah hal tersebut.
Untungnya kebosanan tersebut sedikit terampuni karena hadirnya mini -game. Terdapat dua mini-game yang bisa kamu mainkan di chapter 7, yaitu Tea Splasher dan Gourd Breaker, keduanya memiliki mekanisme yang hampir sama dengan rhythm-like sebagai basis utama permainannya.
Fitur eksplorasi disajikan sebagai hal yang wajib yang bakal menghadirkan inti cerita di game ini. Misalnya, ada eksplorasi di Gunung Sagiri pada chapter 1, atau eksplorasi Asakusa dan bertemu pertama kali dengan Muzan. Jadi, kamu tidak bakal merasa cuma “sekedar” menjalankan cerita, melainkan juga seperti merasakan petualangannya.
Pada setiap eksplorasi juga, kamu mungkin bakal menemukan iblis yang tiba-tiba menyergapmu. Tapi musuh pada eksplorasi ini sangat lemah dan bisa dikalahkan dengan cepat. Iblis di mode eksplorasi ini hanya akan dilawan sekali saja pada setiap explorasi, bukan muncul secara random seperti game dungeon-crawler.
Gameplay yang Bakal Terus Membuatmu Merinding
Sekilas, Demon Slayer Hinokami Chronicles ini memang memiliki kesamaan dengan beberapa game fighting CyberConnect2 sebelumnya seperti Naruto Ultimate Ninja Storm, padahal sebenarnya ada berbagai perbedaan yang cukup terlihat.
Saya tidak heran jika game ini disebut sebagai kombinasi antara game fighting dan hack n slash action. Pasalnya, game ini terlalu gampang jika disebut game fighting. Kamu hanya cukup menakan satu tombol sudah bisa mengeluarkan satu skill, lalu mengkominasikan dengan satu tombol lagi untuk variasi skill lainnya. Sementara untuk melakukan combo, kamu juga hanya perlu menekan satu tombol secara terus-menerus dengan kombinasi arah atas atau bawah sebagai variasinya. Hanya itu.
Selain itu juga game ini menjadikan Parry dan Dodge sebagai hal yang cukup krusial pada hampir tiap pertarungan. Parry untuk menangkis serangan lawan lalu langsung membalasnya, namun perlu timing yang tepat. Kamu juga bisa menghindar dengan mudah hanya dengan menekan tombol O ke arah yang diinginkan.
Selain HP, ada dua hal yang hanya perlu kamu perhatikan setiap bertarung. Pertama adalah Skill Gauge, hal tersebut digunakan untuk mengeluarkan Skill. Skill Gauge tersebut akan terisi dengan sendirinya ketika kamu tidak menggunakan Skill, atau kamu bisa berdiam sejenak agar terisi lebih cepat jika memungkinkan.
Kedua adalah Special Gauge, hal ini digunakan untuk meningkatkan kekuatan seperti damage yang lebih besar dan juga bergerak lebih cepat. Special Gauge juga digunakan untuk mengeluarkan Ultimate Skill. Kamu bisa mengisinya dengan menyerang lawan atau ketika menerima serangan.
Terdapat juga karakter pendukung untuk membantu pada setiap pertarungan. Karakter pendukung disini berguna untuk menghindari combo atau membantu menyerang lawan. Setiap aksi tersebut terdapat Support Gauge dengan 2 Bar, dimana setiap aksinya akan memakan 1 Bar. Perlu ditekankan bahwa pada jalan cerita tidak setiap pertarungan memiliki karakter pendukung.
VS Battles yang Masih Begitu-Gitu Saja
Selain bertarung di Mode Story dan eksplorasi, kamu juga bisa bertarung melalui fitur Mode VS yang setidaknya hadir dalam 3 mode yang berbeda diantaranya adalah Online Match, Offline Match, dan juga Practice.
Melalui Online Match, kamu bisa bertarung secara Ranked untuk bertarung dengan pemain lainnya di seluruh dunia untuk menggapai rank tertinggi. Terdapat juga mode Kasual untuk bertarung secara bebas dan kamu juga bisa bertarung dengan temanmu melalui mode ini secara online. Sayangnya kami tidak bisa mengulas kualitas jaringannya karena tidak bisa matchmaking ketika menguji coba game ini.
Sementara Offline Match akan memungkinkan kamu untuk bertarung melawan CPU atau melawan temanmu untuk mabar secara langsung menggunakan dua kontroler tentunya. Sementara mode Practice ditujukkan untuk kamu yang ingin belajar combo dan mengetahui lebih dalam mengenai mekanisme bertarung pada setiap karakter.
Saya juga cukup kecewa dengan jumlah karakter yang bisa dimainkan hanya sedikit. Setidaknya tanpa DLC, hanya terdapat 18 karakter (7 diantaranya adalah karakter yang sama) yang dimainkan ketika gamenya rilis nanti. Sepertinya jumlah karakternya mengikuti apa yang sudah diperlihatkan di anime, bukan yang ada di manga.
Kualitas Visual Kelas Atas
Demon Slayer memang selalu mengandalkan grafis sebagai nilai jual utamanya. Tidak cuma di anime, di game juga seperti itu. Kualitas grafisnya bisa dibilang adalah salah satu yang terbaik jika berbicara mengenai grafis bergaya anime. Tidak sekedar bagus, melainkan juga cocok dengan identitas Kimetsu no Yaiba yang kita kenal. Selain dari grafis, kualitas animasinya juga sangat keren.
Setiap jalan cerita disajikan dalam grafis 3D di gamenya, jarang banget saya temukan game ini mengambil scene yang ada di anime, mungkin cuma sedikit. Semua cutscene benar-benar dipresentasikan dengan baik. Kami tetap merinding ketika pertama kali kemampuan Zenitsu muncul, begitu juga ketika Tanjiro pertama kali menggunakan kekuatan Hinokami Kagura lengkap dengan lagu Kamado Tanjiro no Uta yang juga diperdengarkan
Satu hal yang membuatnya semakin menarik adalah kehadiran Quick time event (QTE) yang menjadi ciri khas game fighting besutan CyberConnect2. Fitur tersebut bakal membuatmu seperti merasakan alur cerita digamenya, terutama pada momen krusial ketika ingin mengalahkan boss. Grafisnya yang fantastis membuatnya semakin terlihat menarik.
Saya memainkannya pada konsol PlayStation 5. Selain dari tingkat resolusi 4K yang framerate yang lancar di 60 FPS, kami tidak merasakan hal lain yang istimewa ketika memainkannya di konsol next-gen. Sayangnya juga game ini tidak memiliki dukungan untuk Adaptive Triggers dan Haptic Feedback, bahkan kami tidak merasakan efek getaran di stik sama sekali ketika memainkan gamenya.
Kesimpulan
Melihat popularitas Kimetsu no Yaiba atau Demon Slayer yang luar biasa sepertinya tidak mengherankan jika saya punya ekspetasi lebih pada game ini. Untungnya, semua terbayarkan dengan apa yang mereka tawarkan melalui gameplay yang unik dengan kombinasi game fighting dan juga hack n slash action. Kualitas visual yang memanjakan mata juga menjadi nilai jual utamanya yang cukup memuaskan saya.
Namun, CyberConnect2 lagi-lagi gagal membuat saya puas dengan mode eksplorasi mereka dan masih terkesan repetitif, membosankan, bahkan berakhir sebagai sebuah kekecewaan. Mengingat gamenya menghadirkan grafis yang mumpuni, sangat disayangkan juga game ini tidak memaksimal berbagai fitur yang ada di konsol next-gen seperti Adaptive Triggers atau Haptic Feedback. Sedikitnya jumlah karakter yang bisa dimainkan juga menjadi kekurangan dari game ini.
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles sendiri akan dirilis pada tanggal 15 Oktober untuk platformnya game ini akan hadir untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, dan PC via Steam. Jangan lupa untuk kunjungi situs resminya DI SINI untuk informasi mengenai gamenya.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
The Review
Demon Slayer -Kimetsu no Yaiba- The Hinokami Chronicles
PROS
- Kualitas visual dan animasi yang fantastis
- Quick Time Event (QTE) selalu membuat merinding
- Elemen hack n slash seperti Parry dan Dodging membuatnya semakin seru
- Terdapat Mini-Game yang cukup seru disela-sela inti gameplaynya
CONS
- Eksplorasi terkesan repetitif dan membosankan
- Gameplay yang lebih disederhanakan dan kurang menantang
- Karakter yang bisa dimainkan masih sedikit
Discussion about this post