Nama FIFA besutan EA telah menjadi judul game sepakbola yang semakin menggeliat selama beberapa tahun belakangan ini setelah sang pesaing sudah mulai “memudar” tidak seperti satu dekade lalu. Selain itu, EA juga secara perlahan memberikan berbagai fitur yang memang telah menjadi permintaan fans. Seperti gameplay yang lebih realistis hingga perombakan fitur yang sudah ada. Tahun ini mereka akan kembali hadir dengan FIFA 22.
FIFA 22 hadir dengan salah satu fitur baru yang mereka sebut HyperMotion. Selain itu, ada juga berbaga improvisasi berbagai fitur yang sudah ada seperti Career Mode atau VOLTA. Apakah memang seri terbaru ini bakal bisa menjawab ekspetasi para fans? Simak review kami mengenai FIFA 22!
Gameplay Sedikit Lebih Baik dengan HyperMotion
Berbeda dengan generasi sebelumnya, FIFA 22 menawarkan fitur terbaru yang sangat mutakhir sebagai basis utama gameplaynya, HyperMotion. EA menjanjikan fitur tersebut memungkinkan untuk pengambilan animasi yang jauh lebih baik dan realistis untuk berbagai pergerakan pemain menggunakan machine-learning yang canggih. Apakah memang benar seperti itu?
Satu hal yang pertama kali kami sadara perbedaanya adalah saya merasa lebih “berat” ketika menggerakan pemain. Berat bukan berarti tidak bagus, saya merasa hal tersebut justri lebih realistis. Rasanya tuh seperti bisa merasakan “berat” pemain tersebut. Contohnya saja ketika ada pergesekan antar pemain, pemain yang dikendalikan akan sangat sulit untuk digerakkan.
Ketika pemain lebih berat untuk digerakan, justru bolanya semakin “enteng” untuk dikendalikan. Pemain gampang banget buat menendang bola dengan kencang. Bahkan saya tidak perlu menekan tombol shoot terlalu lama untuk tendangan yang kencang. Perlu waktu untuk membiasakan hal tersebut.
Salah satu fitur baru yang paling kami sukai Explosive Sprint, sebuah fitur dimana akan meningkatkan intensitas pertarungan 1vs1 antar pemain. Melalui fitur tersebut, kecepatan pemain akan meningkat secara drastis ketika menyerang dan melewati pertahanan lawan, terutama untuk pemain yang bisa berlari cepat.
Selain animasi dari gerakan pemain, Hypermotion juga menjanjikan AI menjadi lebih pintar ketika menyerang dan bertahan. Namun, untuk merasakan fitur “Tactical AI” yang disebutkan oleh EA, saya baru bisa merasakannya ketika memainkannya pada tingkat kesulitan Legendary, jika kamu bermain pada tingkat kesulitannya di bawahnya jangan berharap untuk bisa merasakan fitur tersebut.
Namun perlu menjadi catatan bahwa meskipun kamu sudah memainkannya dengan tingkat kesulutan paling tinggi seperti Legendary misalnya, saya merasa AI lawan tetap terlihat bodoh, terutama dalam hal bertahan. Saya gampang banget untuk melewati pertahanannya dan melakukan banyak shot serta mencetak gol.
Kontak fisik antar pemain juga menjadi salah satu yang diperbaiki dengan Hypermotion. Ketika terkena kontak fisik dengan lawan, pemain akan lebih sulit dikendalikan, arah operan bola atau shot ketika terkena kontak fisik juga menjadi tidak akurat. Cara pemain melakukan kontak fisik dengan pemain lainnya kami juga cukup menyukainya.
Salah satu improvisasi AI yang saya sukai adalah kiper yang sudah jauh lebih pintar dari sebelumnya. Jika pada seri sebelumnya kamu akan sering kemasukan gol setiap kali 1 vs 1 antar pemain, kini sang kiper masih memiliki kesempatan untuk melindungi gawang.
Oh ya, selain dari segi gameplay yang ditawarkan, sebenernya ada satu hal baru lainnya yang belum kami sebutkan, yaitu hadirnya tutorial interaktif untuk memperkenalkan berbagai fitur baru untuk para pemain veteran untuk pemain yang baru memulai FIFA. Kami akan membuat avatarmu lalu bergabung dengan club Paris Saint German, dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya memperlihatkan sebuah pertandingan saja.
Banyak Banget Improvisasi Untuk Berbagai Fitur
FIFA 22 memang tidak banyak menghadirkan fitur baru yang besar, namun mereka melakukan berbagai improvisasi yang kami rasa cukup menarik untuk berbagai fitur yang ada seperi Career Mode, VOLTA, Pro Club, hingga FIFA Ultimate Team. Apa saja improvisasi tersebut? Mari simak!
Career Mode – Manager
Salah satu perombakkan yang hadir di Career Mode adalah kini kamu bisa bikin club sendiri. Ya, kamu tidak salah dengar. Career Mode di FIFA 22 memungkinkan kamu bisa membangun club sendiri dengan berbagai detail kostumisasi seperti membuat jersey tim, logo tim, kostumisasi stadion hingga sebutan dari tim tersebut yang akan dikatakan oleh komentator melalui audio yang sudah disiapkan.
Ketika membangun sebuah tim atau club di Career Mode, kamu bisa menentukan pemain mana saja yang akan kamu masukan ke dalam club buatanmu tersebut. Selain itu, kamu juga bisa langsung masuk ke Liga besar sebagai tim kasta atas atau mulai berangkak dari Liga divisi paling bawah untuk mencapai puncak. Kamu juga bisa memilih tim mana yang akan menjadi rivalmu untuk meningkatkan ketegangan ketika bertanding dengannya.
Selain fitur membangun club sendiri, pada mode Career Manager ini tidak ada perubahan yang cukup signifikan dan terkesan sama seperti FIFA yang dirilis tahun lalu.
Career Mode – Player
Kamu juga bisa menjadi pemain bintang dengan bergabung pada sebuah club melalui fitur melalui mode ini. Bagi kamu yang sudah biasa bermain game sepakbola pastinya sudah tidak asing lagi dengan fitur yang satu ini. Namun, sang developer dengan melakukan berbagai perombakkan untuk menghadirkan fitur tersebut menjadi semakin lebih bervariasi lagi.
Salah satu fitur barunya adalah hadirnya sistem Match Objectives. Para pemain akan dituntut untuk menjalankan sebuah misi tertentu sesuai dengan posisinya. Misalnya kamu sebagai GK atau Kiper, akan mendapatkan misi untuk menangkap tendangan lawan tiga kali. Hadiahnya adalah berupa XP yang mempresentasikan kemampuan pemain yang kamu buat. Semakin tinggi tingkat kesulitannya, maka semakin tinggi XP yang didapatkan.
Selain itu, mode tersebut juga akan mendapatkan fitur seperti Cinematic di Locker Room, dimana akan memperlihatkan keadahan locker pada pertengahan babak atau selesai pertandingan. Bagaimana tim kamu pertandingan seperti memenangkan Champions League atau juara Cup biasa akan mempresentasikan bagaimana keadaan ruang ganti.
Terdapat juga fitur Relationship dimana pemain yang kamu buat akan memiliki rating hubungan dengan Manager. Misalnya ketika kamu bermain hebat dan sesuai dengan keinginan Manager, maka kamu akan memiliki rating relationship yang bagus dan akan memainkanmu terus-menerus sebagai starter. Jika buruk maka sebaliknya.
Player yang kamu buat tersebut akan dibekali dengan Skill, Archtypes, dan juga Perks. Skill dan Archtypes menjadi satu kesatuan dimana hal tersebut hadir dengan bentuk Skill Tree, dimana setiap titiknya bisa meningkatkan stat yang kamu miliki seperti Shooting atau Dribbling. Archtypes adalah titik akhir dari Skill Tree tersebut yang meningkatkan stat lebih banyak, namun membutuhkan banyak Skill Poin.
Sementara untuk Perk, bagi kamu yang sudah rutin memainkan game RPG kemungkinan besar sudah paham. Perk memungkinkan pemain kamu bisa mendapatkan skill unik. Contohnya adalah perk yang dinamai Chance Creation, jika pemainmu memilikinya, maka pemain lain ditim kamu akan mendapatkan stat tambahan untuk Passing dan Crossing.
FIFA Pro Clubs
FIFA Pro Clubs juga tidak luput dari perhatian EA dan mendapatkan fitur baru, yaitu bisa membuat atau mengkostumisasi pemain perempuan di dalam tim. Pemain perempuan tersebut akan tetap bisa bergabung dengan pemain pria dan tidak akan terpisah. Tetapi kami merasa kalau karakter terlihat “lebih lemah” dibanding Pria yang memiliki power yang lebih besar. Mungkin ini memang disesuaikan dengan dunia nyata. Untuk stats para pemain akan mendapatkan sistem yang sama seperti di Career Player Mode, dimana ada aspek seperti Skill Tree, Archetype, dan Perk.
VOLTA
Pada seri terbaru ini, satu hal yang paling mencolok perbedaannyaa adalah karena hadirnya VOLTA Arcade, yang mana adalah sebuah mini-game yang dibuat berdasarkan khusus untuk mode VOLTA. Dimana para pemain akan dituntut untuk menyelesaikan berbagai tantangan. Menariknya, mini-game tersebut bisa dimainkan bersama teman atau pemain lainnya.
Selain itu hadir juga improvisasi pada matchmaking, dimana para gamer bisa bermain bareng meskipun tidak memiliki party dengan anggota yang penuh. Sayangnya, untuk sistem matchmaking masih tetap lemot dan kami membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan lawan.
Pada setiap mode yang dimiliki VOLTA, akan ada terdapat Skill Meter. Dimana akan terdapat sebuah bar yang terdiri dari tiga section. Setiap kamu berhasil mengisi satu section, gol yang kamu hasilkan akan berlipat ganda hingga x2, x3, hingga x4 tergantung sejauh mana setiap sectionnya terisi. Cara mengisinya gimana? Kamu bisa menggunakan gocekan atau operan dengan gaya.
VOLTA juga memiliki eksklusif fitur yang disebut Signature Abilities. Pemain bisa memilih 1 dari 3 Signature Abilities yang tersedia. Contohnya adalah kamu bisa memilih Signature Abilities untuk tendangan yang super kencang, tackle super agresif, atau lagi super cepat. Semua bisa dipilih dan diganti sesuai dengan kebutuhan.
Pemain kamu juga memiliki tingkatan level, dimana setiap levelnya akan menghasilkan poin dan bisa digunakan untuk digunakan di Skill Tree. Namun di mode VOLTA para pemain tidak dibekali Perk layaknya di Career Player Mode atau FIFA Pro Club.
FIFA Ultimate Team
FIFA Ultimate Team juga memiliki berbagai fitur baru. Salah satunya adalah mengubah sistem model FUT ke sistem “seasonal”, yang mungkin pernah kalian jumpai dibeberapa game online. Namun sayangnya, ia tidak mengungkapkan seberapa lama setiap seasonnya, progress FUT setiap seasonnya yang akan bisa dibawa ke season selanjutnya, dan kekalahan berbagai match yang bisa membawamu ke divisi lebih rendah.
Selain itu, fitur FUT di seri terbarunya nanti akan memiliki tambahan Elite Division, rank terbaru yang lebih tinggi atau yang paling tinggi nanti. Dimana divisi tersebut akan memberikan para gamer berbagai reward yang lebih menarik. Namun, tentu saja untuk menggapai akan sangat sulit karena disana para gamer “terbaik” akan bersaing terus menerus akan tidak tergeser ke divisi yang lebih rendah.
Selain dari mode yang ditawarkan, fitur kostumisasi stadium juga dihadirkan semakin mendetail sepertinya adanya VIP Area hingga kostumisasi kosmetik lainnya yang bakal membuat stadium besutanmu semakin terlihat megah.
Saat kami memainkan mode ini dan mencoba berbagai fitur dan bersaing dengan pemain lain. Sistem matchmaking disini cukup cepat dan kami tidak mengalami masalah seperti lag saat bertanding dan bermain dengan pemain lain.
Performa dan Grafis
Entah kenapa impresi pertama saya ketika melihat kualitas grafis dari FIFA 22 yang terkesan ngeblur seperti lapangan terlihat dalam beberapa angle kamera dengan jarak tertentu terkadang lapangan akan terlihat blur seakan-akan tidak ada tekstur dan rumput. Terlihat sangat jelas ketika melakukan penalti. Untungnya, untuk grafis pemain dan stadion secara keseluruhan masih cukup terlihat bagus.
Satu lagi yang mengobati saya dari kekecewaan kualitas lapangan yang buruk adalah kehadiran hair physic, dimana beberapa gaya rambut bergerak sesuai gerakan pemain seperti nyata. Meskipun terkadang terlihat tidak natural, setidaknya ini merupakan suatu kemajuan dan perlu di apresiasi. EA tinggal memolesnya menjadi lebih baik kedepannya.
Selain dari sisi grafis yang menurut kami cukup buruk dari beberapa sisi, kami juga sedikit mengalami masalah performa seperti stuttering pada momen tertentu. Tidak sering, cuma cukup ngeselin aja jika hal tersebut terjadi pada saat momen krusial di depan gawang. Selain itu, saya tidak akan berkomentar banyak mengenai grafisnya karena pada dasarnya FIFA 22 masih menggunakan engine Frostbite seperti versi terdahulu.
Kesimpulan
Kami cukup menyukai FIFA 22 karena hadirnya berbagai improvosasi dari sisi gameplay maupun fitur. Hypermotion membuat gamenya menjadi lebih baik, realistis, dan saya cukup menikmati setiap permainan. Berbagai improvisasi untuk berbagai fitur yang sudah ada membuat saya nyaman untuk mencicipi kembali berbagai fitur seperti VOLTA yang memiliki mini-game atau Career Mode yang memungkinkan untuk membuat club sendiri.
The bad thing is, dari sisi kualitas grafis saya sendiri belum puas sebagai gamer yang memainkannya pada konsol next-gen. Ada beberapa poin yang membuatnya tidak terlihat bagus dan terkesan terlihat buruk dan bukan seperti game next-gen. Namun disisi lain ada beberapa poin juga yang membuatnya masih terlihat bagus seperti kualitas pemain hingga stadium secara keseluruhan.
FIFA 22 akan dirilis pada 1 Oktober mendatang untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, serta PC dan juga Stadia. Sementara itu FIFA 22 Legacy Edition juga akan dirilis untuk Nintendo Switch di tanggal yang sama. Jangan lupa kunjungi situs resminya DI SINI untuk informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game mobile lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
The Review
FIFA 22
PROS
- Gameplay lebih realistis karena Hypermotion
- Banyak improvisasi untuk berbagai fitur yang sudah ada
- Lagi-lagi EA tidak melupkan Career Mode
- Sistem RPG seperti Skill, Archetype, dan Perk membuatnya makin seru
CONS
- Kualitas lapangan terkadang terlihat buruk
- Hypermotion cuma tersedia di konsol next-gen saja
Discussion about this post