Mengembangkan sekuel yang dapat melampaui kualitas dari berbagai sisi pasti selalu dihinggapi dengan ekspektasi besar. Bahkan meski pada akhirnya game tersebut masih terasa familiar dari segi mekanisme dan style, ada banyak faktor yang jauh lebih penting untuk bisa memberi pengalaman lebih mengena. Setidaknya inilah yang kami rasakan dari God of War Ragnarok serta kemampuan gamenya dalam membawa petualangan ayah dan anak baru yang begitu luar biasa.
Embargo akhirnya sudah lepas dan kami sudah siap untuk berbagi review dari pengalaman bermain selama beberapa minggu terakhir. Ini bisa dibilang adalah review yang cukup menantang untuk dibuat, karena sebagian besar konten gamenya mengandung spoiler berat yang sebisa mungkin harus dilihat sendiri saat bermain. Kami ingin mengucapkan terima kasih juga untuk pihak Sony Interactive Entertainment Asia untuk review copy yang diberikan, dan semoga review ini dapat memberi gambaran cukup akan apa yang bisa diharapkan dari gamenya.
Cerita dengan Kekuatan Utama di Karakter
Dasar ceritanya lebih mudah dicerna bagi para fans karena ini adalah kelanjutan langsung dari God of War 2018, jadi mereka punya pemahaman yang lebih kuat akan mitologi Norse serta peristiwa yang sempat terjadi. Setelah Kratos dan Atreus berpetualang mencapai puncak Jotunheim, kini mereka dihadapkan pada ancaman yang jauh lebih besar berdasar pada ramalan yaitu Ragnarok. Demi mencegah peperangan besar dan peristiwa buruk yang akan mereka hadapi, Atreus berusaha keras untuk mencari kebenaran tentang dirinya sebagai Loki sekaligus merahasiakan semuanya dari sang ayah. Sementara bagi Kratos, dia sebenarnya tidak ingin terlibat dalam apapun entah itu Ragnarok atau berurusan dengan dewa-dewa Norse yang memburunya, karena prioritasnya memang hanya memastikan agar Atreus tetap aman.
Saat-saat Kratos yang dipenuhi dendam sudah lama terlewati dan dia hanya ingin menjalani kehidupan damai bersama putranya, tapi sayangnya rasa ingin tahu dan tekad Atreus untuk membuktikan dirinya adalah apa yang mendorong Kratos menemaninya dalam petualangan baru demi mencegah ramalan buruk yang kemudian akan berujung pada begitu banyak momen tak terlupakan. Mengesampingkan semua momen luar biasa yang terjadi di sepanjang gamenya, kekuatan terbesar dari cerita yang disuguhkan justru terletak pada karakternya. Potret hubungan ayah dan anak terasa jauh lebih baik dari sebelumnya serta memberi pesan yang begitu bermakna. Ini benar-benar memberimu perspektif baru tentang hubungan mereka dan seberapa jauh ikatan tersebut tumbuh, terutama jika kamu mengingat semua momen cerita penting dari game pertamanya.
Ini adalah bagian yang membuat kami paling jatuh cinta dengan Ragnarok dan merupakan sebuah pujian besar juga apalagi jika ditimbang bersama sekian banyak hal keren yang dibawa sekuelnya ini, tapi siapa sangka kalau bagian terbaik dari semua itu kembali mengakar pada ikatan antara ayah dan anak. Penting juga untuk diketahui kalau Atreus bukan lagi sekedar “BOY!” yang terkadang bisa membuatmu jengkel, karena dia sudah menjadi lebih dewasa dan digambarkan sebagai karakter yang lebih mapan daripada hanya sekedar bagian dari tanggung jawab Kratos. Selain Kratos dan Atreus, hampir semua karakter utama terutama yang kembali muncul dari game sebelumnya juga memiliki momen-momen penting mereka sendiri yang terus berkembang di sepanjang ceritanya, meski harus diakui kalau ada beberapa yang hanya berakhir kurang maksimal atau tidak memiliki peran lebih menonjol seperti yang kami harapkan.
Selain itu, sejujurnya kami bisa mengatakan bahwa dari segi cerita God of War Ragnarok mungkin adalah salah satu game terbaik yang kami mainkan sepanjang tahun ini. Secara keseluruhan narasinya memang tidak segila yang banyak fans teorikan, tapi dari segi karakter dan perkembangannya sendiri, game ini mengeksekusinya dengan begitu manis.
Combat Serupa dengan Sedikit Rasa Baru
Jika kamu sudah memainkan game sebelumnya, maka tidak banyak yang bisa kami bahas tentang sistem combantnya karena mekanisme dasar dan bahkan sebagian besar moveset masih sama. Sebagian orang mungkin menganggapnya sebagai faktor malas, tapi kami justru lebih menyukainya karena ini bisa memberimu kesan familiar sehingga bisa lebih cepat beradaptasi dengan gameplay yang ditawarkan. Menyebutnya malas juga terasa berlebihan karena game ini nyatanya tetap membawa beberapa perombakan baru untuk membuat combat terasa lebih fresh sekaligus menjaganya agar tetap original.
Jadi di awal gamenya, Kratos akan diberi akses ke senjata Leviathan Axe dan Blade of Chaos, jadi ini sudah langsung memberimu lebih banyak opsi di awal dibandingkan dulu saat Blade of Chaos dijadikan sebagai senjata rahasia yang baru bisa didapat setelah menempuh progress lumayan jauh di ceritanya. Meski moveset standarnya cukup sama, Kratos sekarang dibekali berbagai teknik baru, salah satunya yang paling berguna adalah Frost Awaken di mana dia bisa membekukan Leviathan Axe untuk memperkuat serangan berikutnya yang dapat membuat musuh stagger. Ini adalah teknik yang sederhana namun efektif untuk membatalkan serangan musuh, sehingga kamu dapat bermain lebih agresif daripada sering menjaga jarak.
Kamu dibekali serangan light, heavy, dan ada juga Spartan Rage yang merupakan bar khusus untuk mode berserk Kratos di mana dia dapat mengalahkan musuh dengan serangan bombardir jarak dekat yang tidak dapat ditahan. Kemampuan ini sekarang dirubah dan Kratos dapat memilih di antara tiga pilihan Spartan Rage berbeda yang terdiri dari Wrath, Fury, dan Valor. Wrath memungkinkan Kratos untuk mengkonsumsi sebagian bar Spartan Rage dan menyerang musuh dengan damage yang lebih besar, terkadang juga bisa mengeksekusi musuh kecil dalam sekejap. Fury masih sama seperti mode Spartan Rage dulu di mana Kratos dapat memasuki fase Rage untuk mengalahkan musuh dengan tinju berapi dan serangan spesial. Dan yang terakhir, Valor memungkinkan Kratos untuk memulihkan HP-nya dengan mengonsumsi sebagian dari Spartan Rage. Dari ketiganya, menurut kami masing-masing sudah cukup berguna, hanya saja Valor bisa berujung jadi yang paling sia-sia saat kamu sudah jago dengan gamenya, belum lagi porsi HP yang bisa kamu pulihkan cukup kecil layaknya memecahkan health stone dari drop musuh.
Selain moveset normal dan Spartan Rage, Kratos dapat melancarkan serangan Light dan Heavy Runic dengan memasukkan Gem khusus ke slot senjatanya. Ada juga Shield yang bisa dia gunakan untuk bertahan, menangkis, atau memecah pertahanan musuh sepenuhnya. Lalu yant terakhir ada juga Relic, yaitu semacam artefak kecil yang dapat memberikan kemampuan unik dan memiliki cooldown seperti Runic Attack. Kami rasa itulah ringkasan umum dari kemampuan bertarung Kratos dan beberapa perubahan baru yang dibawa. Kami paham kalau perbedaannya tidak terlalu drastis dengan game terdahulu, tapi pada saat yang sama kami sangat menyukai beberapa perubahan baru yang memberi lebih banyak sentuhan pada pertarungan. Lalu bagaimana dengan Atreus? Dia memang mengalami beberapa perubahan besar dan memiliki lebih banyak kontribusi, sayangnya kami tidak bisa membahasnya lebih jauh selain memastikan kalau dia pada masih berperan sebagai support serta mampu diperintah untuk menembakkan panah ke musuh, memanggil summon, atau memecahkan teka-teki dengan anak panah elemental.
Dalam pertempuran, musuh akan menyerang Kratos dari berbagai arah dan beberapa di antaranya dapat melemparkan proyektil. Karena sulit untuk benar-benar melihat seluruh area tempur dengan sudut pandang kamera yang lebih dekat, terutama saat berada di ruang yang lebih sempit, kami berakhir jarang menggunakan lock-on agar bisa mengalihkan fokus ke banyak musuh dengan lebih fleksibel tanpa harus mengalahkan mereka satu per satu. Serangan musuh memiliki indikator warna berbeda yang terdiri dari Kuning untuk serangan besar yang dapat ditangkis, Biru menunjukkan serangan berbahaya yang harus dipatahkan dengan Shield, dan Merah menunjukkan serangan yang tidak dapat ditahan sehingga harus kamu hindari. Musuh terkadang juga dapat memiliki armor yang menambahkan lapisan HP, jadi terkadang kamu membutuhkan senjata tertentu untuk menghancurkannya berdasarkan elemen yang berlawanan, misalnya bagaimana bar armor warna biru dapat dilelehkan dengan Blade of Chaos dan sebaliknya. Ada juga bar Stun di bawah bar HP musuh untuk mengindikasikan seberapa dekat mereka dengan kondisi lemah sebelum kamu dapat mengeksekusinya dengan animasi takedown brutal.
Dari segi tantangan musuh, sekarang monster kecil Nightmare dapat merasuki musuh lain dan membuatnya jadi jauh lebih kuat, termasuk juga bagaimana beberapa konfrontasi terasa begitu brutal. Einherjar dapat memberi status efek Bifrost yang dapat mengambil sebagian HP Kratos setelah diledakkan dengan serangan berikutnya. Elf yang mendiami Alfheim sangat cepat dan cukup merepotkan untuk dilawan, belum termasuk tipe elit mereka yang sering membuat kami sekarat karena betapa kuatnya mereka, dan masih banyak lagi. Jadi bisa dibilang kalau game ini memang lebih sulit bahkan meski level karaktermu mencukupi, dan ini berdasar pada pengalaman bermain kami di tingkat kesulitan Normal (Give Me Balance). Berbicara soal musuh yang dihadapi, kami sangat menghargai bagaimana pihak developer menangani variasi musuh di gamenya. Seperti yang kamu ketahui, salah satu keluhan terbesar dari game terdahulu adalah kurangnya variasi musuh dan bagaimana gamenya sering mereka ulang jenis bos yang sama.
Kami dengan senang hati bisa mengonfirmasi kalau itu bukan kasus yang sama lagi dengan Ragnarok, karena game ini benar-benar melemparmu dalam pertarungan yang lebih epik sejak awal dan terasa cukup berbeda satu sama lain. Meski ada beberapa bos yang memang hasil daur ulang, ini terasa lebih jarang dan tidak terlalu sering, jadi kami pikir dari segi variasi musuh sudah tidak menjadi masalah besar lagi. Lucu juga bagaimana gamenya hampir tidak memasukkan Troll di campaign utama, dan satu-satunya momen di mana ada Troll yang muncul hanya pada satu cutscene sebelum akhirnya dipenggal langsung oleh Kratos tanpa kesempatan bertarung. Kami menganggapnya lucu karena Troll adalah tipe boss yang paling banyak didaur ylang di God of War 2018, jadi bisa melihatnya mendapat perlakuan rendah seperti dalam cutscene tadi memang cukup memberi kepuasan sendiri.
Mungkin penting juga untuk ditambahkan kalau game ini masih memiliki begitu banyak efek status selain Bifrost seperti Frost, Burn, Shock, Poison, Daze, Blind, Sonic, dan Hex. Sebagian besar tidak terlalu buruk, tapi khusus untuk Burn mungkin adalah yang paling membuat kami jengkel karena damage yang bisa Kratos dapat dari serangan berapi memang sangat tinggi. Inilah alasan kenapa kami sangat tidak suka dengan musuh yang memiliki serangan berapi atau eksplosif, karena Kratos sangat lemah dengan efek serangannya kecuali jika kami mungkin membuat build yang lebih efektif.
Kustomisasi, Eksplorasi, dan Konten Sampingan
Tidak ada yang terlalu menonjol dari segi kustomisasi karena semuanya masih relatif sama. Dua bersaudara Brok dan Sindri masih menjadi blacksmith utama yang selalu ada di mana pun kamu pergi, jadi kamu selalu ketika mampir ketika memiliki sumber daya yang cukup untuk upgrade perlengkapan atau crafting. Meng-upgrade senjata dan armor sangat penting karena ini adalah cara paling efektif untuk meningkatkan kemampuan Kratos secara signifikan dalam pertempuran. Alasannya karena sejak God of War 2018, seri ini sudah lebih mendekati sebagai action RPG dan bukan hanya murni action-adventure lagi. Kratos sekarang memiliki level dan statistiknya sendiri untuk ditingkatkan seperti Strength, Defense, Runic, Cooldown, Vitality, dan Luck.
Kamu hanya bisa menggunakan senjata bawaan Kratos, tapi setidaknya game ini memungkinkan kustomisasi grip / handle senjata untuk meningkatkan statistik dan menambahkan efek khusus yang lebih situasional, misalnya bagaimana kamu bisa meningkatkan damage serangan Runic, menambah status ailment, dan masih banyak lagi. Sementara itu untuk armor, ada cukup banyak yang bisa kamu buat dan semuanya terlihat badass. Set armor terdiri dari armor dada, pergelangan tangan, dan pinggang yang juga dapat menawarkan berbagai jenis peningkatan stat dan efek tambahan, karena itu kamu punya kebebasan penuh untuk memilih mana yang lebih cocok untuk Kratos. Kami sendiri cenderung memilih armor dengan Defense / Vitalitity terbaik karena nyatanya Kratos lebih mudah untuk sekarat jika kamu tidak berhati-hati.
Sebenarnya ada bagian lain yang bisa kamu upgrade yaitu Amulet. Ini adalah aksesoris tambahan untuk Amulet of Ygdrassil yang dapat memuat hingga 9 Amulet. Beberapa realm dalam game ini memiliki set Amulet sendiri sehingga jika kamu ingin mendapatkan hasil maksimal dari set bonusnya, maka kamu perlu memasang 3 amulet dengan jenis yang sama. Selain itu, kamu dapat menjual item untuk mendapatkan lebih banyak Hacksilver (mata uang) atau membeli beberapa supply. Kami tidak pernah benar-benar membeli apa pun selain meng-upgrade senjata dan armor, karena sebagian besar item yang kamu butuhkan hanya bisa didapat dengan mengeksplor dunianya, jadi kamu tidak bisa hanya grinding Hacksilver dengan harapan untuk bisa mengakses semua perlengkapan terbaik di gamenya, karena itu adalah sesuatu yang hanya bisa kamu peroleh lewat progress signifikan.
Kratos dan Atreus juga memiliki skill tree sendiri yang dipisahkan berdasar senjata mereka. Membuka skill baru memang mudah karena hanya membutuhkan XP dan kamu bisa mendapat XP dari banyak sumber, tapi bagian tersulitnya adalah meng-upgrade senjata untuk mengakses tingkat skill yang lebih tinggi. Sebenarnya upgrade senjata sama sekali tidak mahal, hanya saja material khusus yang kamu butuhkan untuknya sangat langka dan hanya bisa didapatkan dengan membuat progress signifikan seperti saat mengalahkan boss penting. Beberapa skill yang kamu buka pada akhirnya akan berubah menjadi Gold / keemasan dan di sinilah kamu dapat menambahkan Mod Token untuk meningkatkan efektivitas skill tersebut. Misalnya, kamu dapat meningkatkan damage salah satu serangan spesial Kratos dengan memasang token Damage dalam slot skillnya, tapi pada saat yang sama ada juga token lain untuk meningkatkan Stun atau pertahanan Kratos pada damage saat mengesekusi skillnya, yang jelas semua pilihan ada di tanganmu.
Kustomisasi secara keseluruhan sangat mudah dan memberi informasi cukup untuk membangun Kratos versimu sendiri. Kami tidak punya banyak hal yang bisa ditambahkan selain kalau angka statistik mungkin tidak terlalu penting. Ini karena Kratos yang kami mainkan masih lemah saat menerima damage tidak peduli seberapa banyak kami mengejar statistik Damage / Vitalitity terbaik. Ini bisa jadi hanya karena kami tidak mengoptimalkan build-nya secara efektif, tapi pada saat yang sama sangat sulit untuk membedakan antara efek stat dan kemampuan gear yang berbeda karena betapa mudahnya beberapa musuh dapat melelehkan HP-mu. Ini apalagi karena kami memang memainkannya di tingkat kesulitan Normal.
Masuk ke bagian eksplorasi, kami sempat menyebut dalam impresi sebelumnya kalau game ini terasa lebih terbuka dan ini juga berkat fakta kalau kamu akhirnya dapat menjelajahi 9 realm utama dalam mitologi Norse. Svartalfheim mungkin adalah realm terfavorit kami karena ukurannya yang begitu besar dan pemandangan indah di setiap sudut, tapi memang semua realm yang disuguhkan gamenya sangat beragam antar satu sama lain. Meskipun sebagian besar realm yang tersedia di gamenya sudah ada sejak God of War 2018, Ragnarok berhasil memastikan kalau masing-masing realm terasa berbeda ketika kamu mengeksplornya kembali.
Contoh terbesarnya adalah Lake of Nine di Midgard yang dulunya berfungsi sebagai area hub. Tempat ini digambarkan sebagai danau indah dengan pemandangan yang menakjubkan di mana kamu bahkan dapat melihat Jormungandr dari kejauhan, tapi sekarang area sekitarnya dan seluruh danau benar-benar beku karena efek Fimbulwinter. Awalnya kami bahkan tidak sadar dan berpikir kalau sedang menjelajahi area baru, tapi nyatanya memang tidak dan ini adalah tempat yang dulunya biasa kami lewati baik itu untuk menempuh perjalanan ke realm lain atau mampir ke toko Brok dan Sindri.
Gamenya menerapkan desain semi open-world dengan beberapa realm lebih besar di mana kamu dapat menempuh perjalanan dengan perahu atau kereta luncur. Realm dengan map yang luas ini adalah favorit kami karena jauh lebih mudah saat eksplorasi dan memuat lebih banyak aktivitas yang bisa dilakukan, tapi bagian terbaik dari semuanya adalah menikmati keindahan dunia sambil mendengarkan dongeng Mimir (pria terpintar yang pernah ada alias alias kepala yang selalu dibawa Kratos di pinggang belakangnya). Sementara itu untuk realm dengan ukuran kecil terasa linear, di mana akan ada banyak momen hening yang canggung dan backtracking melelahkan.
Satu lagi seperti yang sempat kami sebut dalam impresi awal kemarin, Kratos sekarang dapat berayun dengan Blade of Chaos miliknya. Sekarang kamu dapat mencapai tempat lebih tinggi atau jauh dengan berayaun menggunakan senjatanya, sesuatu yang pasti sudah begitu dirindukan oleh banyak fans dari seri klasik God of War. Ini benar-benar mengubah sensasi gamenya secara signfikan, termasuk desain level di mana beberapa area yang dikhususkan untuk pertarungan disusun agar kamu dapat memanfaatkan mekanik berayun tadi, karena Kratos juga dapat mengeksekusi Death from Above.
Selain mengikuti quest utama, kami tentu bisa mengharapkan banyak aktivitas sampingan untuk semakin menambah waktu bermain. Baik berburu harta karun, collectible, atau sekadar menjalani Favor (side quest), selalu ada sesuatu yang bisa dinikmati untuk menghabiskan waktu sebelum kamu siap untuk melanjutkan cerita. Favor sangat penting dan beberapa di antaranya bahkan terasa seperti sesuatu yang seharusnya ada dalam cerita utama, meski sayangnya kami tidak bisa membocorkan contohnya karena bersifat spoiler. Ini tidak seperti fetch quest pada umumnya karena misinya memang dirancang agar terasa penting, terutama permintaan dari salah satu NPC baru dalam game di mana semua hal yang dia minta kepada Kratos bisa menjadi sangat parah bagi keselamatan seluruh realm jika tidak diurus, meski kamu mungkin bisa menghiraukannya dan tidak akan ada konsekuensi besar yang terjadi.
Ada juga beberapa puzzle dan semua jenis chest berbeda yang dapat kamu cari. Beberapa di antaranya menyediakan persediaan berharga seperti Nornir chest yang berisi Horn of Blood Mead dan Idunn Apple untuk meningkatkan bar HP dan Spartan Rage milik Kratos, atau juga Legendary chest yang terkadang berisi Runic Attack baru, Summon, dan masih banyak lagi. Menjalani aktivitas sampingan seperti ini bisa jadi membosankan, tapi kami rasa God of War Ragnarok selalu memastikan kalau usahamu tidak berakhir sia-sia dengan hadiah sepadan serta konten berkualitas. Kami bahkan belum sampai menyentuh porsi end-game yang menyediakan akses ke banyak konten baru dan mungkin bisa menghabiskan sampai 10 jam. Siapa tahu juga ada ending rahasia seperti di game terdahulu, tapi untuk bagian ini kami juga tidak bisa memberi banyak informasi untuk sementara.
Performa di PlayStation 5
Tidak banyak yang bisa kami bahas di sini, karena gamenya berjalan dengan begitu mulus tanpa masalah di PlayStation 5 dan dapat dimainkan dalam satu adegan berjalan yang terus mengalir hingga akhir gamenya (kecuali saat sekarat). Haptic Feedback dan Adaptive Trigger sudah pasti ada, tapi setelah memainkan keseluruhan gamenya, ilusi yang diberikan tidak seimersif yang kami kira. Mungkin ini karena kami sudah terbiasa dengan sensasinya setelah memainkan semua judul PS5 eksklusif yang mendukung fitur tersebut, tapi ya, nisa dibilang kami sempat mengharapkan sensasi yang lebih unik dari implementasinya di Ragnarok.
Hampir tidak ada loading, tapi waktu respawn ketika kamu sekarat sedikit lebih lama dari yang kami harapkan dan ada juga jeda yang canggung ketika Kratos hanya menatap Mystic Gateway ketika akan bepergian ke realm lain. Ini kami rasa masih mirip dengan game terdahulu, di mana pihak developer mendesain adanya jeda tersebut untuk menutupi waktu loading. Setidaknya kemampuan SSD PS5 tetap diuji lewat transisi saat melakukan teleportasi magus di beberapa momen cerita yang tidak bisa kami beberkan. Namun dari semua itu, bagian yang paling mengesankan dari versi PlayStation 5 menurut kami adalah mode grafisnya sendiri. Tidak main-main, perbedaan antara Favor Resolution dan Favor Performance terasa cukup identik.
Gamenya masih terlihat sangat bagus dalam mode Performance dengan resolusi yang begitu tajam. Kamu masih dapat melihat perbedaannya di beberapa area termasuk efek pencahayaan, tapi secara keseluruhan kami rasa tidak ada alasan untuk melewatkan bermain di mode Performance bahkan jika kamu termasuk tipe pemain yang lebih mengutamakan grafis. Kami sendiri memang memainkan gamenya dalam mode resolusi terbaik, kecuali ini karena kami lebih suka bagaimana gamenya terlihat lebih sinematik di 30 FPS.
Bukan game eksklusif PlayStation lagi rasanya kalau tidak ada opsi aksesibilitas dan ada begitu banyak yang ditawarkan di game ini. Kami sudah mengecek dan setidaknya ada lebih dari 60 opsi yang tersedia serta dibagi berdasarkan kategori khusus untuk audio, combat, motion reduction, navigation & puzzles, playstyle, controller, visual assit, dan lain sebagainya. Dengan ini aman untuk dipastikan kalau mereka yang berkebutuhan khusus sekarang bisa mengikuti petualangan baru Kratos, bahkan ada juga opsi Story Recap agar mereka yang belum sempat memainkan game sebelumnya atau lupa dengan ceritanya bisa langsung mendapat gambaran jelas. Hal lain yang perlu ditambahkan adalah kalau untuk sementara belum ada opsi Photo Mode, tapi bisa kami membayangkan kalau pihak developer akan menambahkannya lewat patch baru di masa mendatang.
Kesimpulan
Dari permukaan gamenya mungkin terlihat masih sama, namun nyatanya God of War Ragnarok benar-benar terasa seperti sekuel yang lebih baik dan lebih besar. Kami harus menahan diri untuk tidak memberi spoiler karena sebagian besar konten yang ditawarkan game ini diisi dengan kejutan demi kejutan. Ceritanya meski digarap dengan luar biasa terutama penggambaran hubungan antara Kratos dan Atreus, pada akhirnya kami mendapati beberapa karakter justru malah mengecewakan dalam segi kontribusi hingga penanganan lainnya. Tentu saja ini tidak berlaku untuk semua karakter, tapi perlu diketahui kalu tidak semuanya akan memiliki highlight sepadan atau peran lebih menonjol seperti yang diharapkan. Menjaga ekspektasi tetap rendah tanpa melihat terlalu jauh ke dalam teori fans adalah cara terbaik untuk menikmati gamenya.
Sementara menyangkut gameplay, sebagian besar masih sama dan kami sudah menjelaskan kalau rasa familiar tersebut justru lebih kami sukai jika menyangkut dengan sekuel langsung, meski pada akhirnya bisa dibayangkan juga kalau beberapa orang dengan ekspektasi terlalu tinggi akan berujung kecewa. Tapi jika boleh jujur, kami sudah cukup senang kalau setidaknya game ini memiliki lebih banyak variasi musuh, sebuah eksepktasi sederhana memang karena sebelum ini kami memang sudah mendapat gambaran akan game seperti apa God of Ragnarok itu sendiri dan pada akhirnya bayangan tersebut memang sudah akurat.
Kami kebetulan juga sudah merangkum reviewnya dalam versi video yang bisa kamu simak di bawah ini:
God of War Ragnarok akan dirilis pada 9 November untuk PlayStation 4 dan juga PlayStation 5. Untuk informasi lebih lanjut mengenai detail gamenya kamu bisa kunjungi website resminya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
God of War Ragnarok
PROS
- Cerita yang lebih masif dan menggugah
- Aspek character development yang begitu kuat
- Perubahan baru pada combat dan eksplorasi
- Lebih banyak variasi musuh
- Banyak konten sampingan dan end-game berkualitas
- Mode Performance yang luar biasa di PS5
CONS
- Sebagian karakter berujung lemah dan kurang mendapat peran maksimal
- Bisa terasa masih sama untuk sebagian orang yang mengharapkan perubahan drastis dari sebelumnya
Discussion about this post