Beberapa bulan lalu kami sempat merangkum preview dari game horror baru besutan We Create Stuff yaitu In Sound Mind. Pada ulasan awal tersebut kami harus akui mendapat pengalaman bermain yang berkesan untuk sebuah game horror unik yang berani menggabungkan berbagai elemen, sehingga pengalaman yang ditawarkannya tidak terkesan monoton seperti kebanyakan game sejenis di pasaran. Impresi tersebut masih bertahan kuat hingga saat ini, meski sayangnya harus kami katakan kalau rilis versi final dari gamenya tidak menjawab ekspektasi dengan baik.
Lebih tepatnya, minggu lalu kami sudah memainkan In Sound Mind dengan harapan bisa melihat keunikan lain yang masih disimpan sekaligus untuk kebutuhan review. Satu poin paling penting yang ingin kami tekankan kalau ini adalah versi PlayStation 5, jadi memang ada sebuah perbedaan besar yang akan segera kamu tahu sebentar lagi. Ok daripada berlama-lama, kamu bisa langsung simak rangkuman review lengkapnya di bawah ini.
Jalan Cerita
Penyampaian cerita dari gamenya masih disuguhkan dengan format yang sama dengan versi preview dulu. Dalam In Sound Mind kamu berperan sebagai Desmond Wales yang merupakan kamu dokter atau ahli psikologi yang berusaha menahan sensasi mengerikan yang diderita pasiennya akibat sebuah halusinasi yang mengancam nyawa hingga membunuh mereka. Misi utamamu adalah bertahan hidup di dunia sebuah misterius yang merupakan halusinasi dari Desmond sendiri, yang mana dia harus berusaha menjaga kesadaran dan memecahkan misteri sesungguhnya dari tragedi besar yang terjadi di tersebut sambil mencari jawaban dibalik misteri serangan psikologi yang terus menghantui kota Milton Haven.
Basis cerita sederhana ini terbukti lebih menarik dari yang kami duga, karena Desmond adalah karakter yang terasa seperti pahlawan dan bukannya sekedar orang tersesat yang berusaha bertahan hidup di kebanyakan game horror lain. Dia menaruh rasa tanggung jawab dan kepedulian besar, apalagi setelah kehilangan pasian wanita bernama Virginia yang begitu berarti baginya. Aksi yang dilakukan Desmond ini bahkan bisa mengancam nyawanya dengan begitu mudah, tapi dia tidak gentar dan berani untuk melempar dirinya dalam bahaya demi kebaikan banyak orang.
Kualitas voice acting dan pacing cerita semua dieksekusi dengan baik, kecuali satu yaitu sang antagonis utamanya sendiri. Untuk seorang figur misterius yang bertanggungjawab dibalik peristiwa tragis dan penuh terror, dia nampak seperti seorang badut yang selalu memperlihatkan pembawaan diri yang terlalu berusaha untuk mengintimidasi, tapi hasilnya malah membuatnya terlihat komikal. Ini kemudian merambat juga ke komplain lain yang kami miliki akan ceritanya yaitu bagaimana ada beberapa elemen komedi, sesuatu yang rasanya tidak cocok untuk dibawa ke sebuah game horror dengan tema serius meski tujuannya hanya untuk menenangkan suasana. Salah satu contohnya seperti bagaimana karaktermu membuat suara lucu saat sedang makan.
Bukan Sekedar Game Horror Walking Sim Biasa
Masuk ke pembahasan gameplay, tidak ada banyak perbedaan dari apa yang sudah kami jelaskan dari preview sebelumnya. In Sound Mind mengusung fokus gameplay eksplorasi, pemecahan puzzle, serta porsi combat yang semuanya berpadu jadi satu. Untuk bagian eksplorasinya kamu pasti akan langsung dibuat familiar, dengan bagaimana kamu bisa mengambil catatan untuk melihat informasi penting dan petunjuk puzzle, item untuk diambil, dan lain sebagainya. Sementara item kamu bisa mengambil semacam obat-obatan yang bisa meningkatkan statistik karakter mulai dari Health, Speed, Stamina, dan Stealth. Item jenis ini sangat berguna karena fungsinya memang mirip dengan buff permanen, jadi kamu memang akan dituntut untuk lebih bekerja ekstra keras mendapatkannya. Item yang mudah ditemukan adalah baterai yang berfungsi untuk membuat sentermu tetap hidup, atau makanan untuk memulihkan HP.
Selain item, kamu bisa mendapatkan perlengkapan khusus yang akan sangat membantu untuk melewati tempat yang sebelumnya tidak bisa diakses. Sebagai contoh, kamu bisa menghancurkan papan kayu yang mengunci pintu dengan menggunakan serpihan kaca tajam atau pistol. Ada juga Gas Mask yang memungkinkan kamu untuk melewati area penuh radiasi karena genangan bahan kimia berbahaya, tapi kamu tidak bisa terus-terusan menggunakannya karena batasan oksigen (equipment ini tidak berhasil didapat di versi final karena adanya suatu alasan khusus yang akan kami bahas di poin selanjutnya). Kami berakhir sangat suka dengan kombinasi gameplay eksplorasi horror klasik dengan elemen strategi yang mendorong karaktermu untuk menggunakan item dan perlengkapan seperti ini, sesuatu yang membuatnya mirip dengan game Resident Evil baru, apalagi bagaimana kamu harus menyelesaikan puzzle juga.
Tapi jika gameplay Resident Evil biasanya menaruh fokus yang dominan di sisi aksi, In Sound Mind masih mempertahankan fokus utamanya pada eksplorasi seperti kebanyakan game horror berbasis walking sim. Kamu memang bisa melawan musuh dan terlibat dalam pertempuran, hanya saja lawan seperti ini hanya muncul di beberapa area spesifik saja. Ada juga sebagian musuh yang hanya bisa kamu lawan dengan menggunakan metode khusus, contohnya hantu wanita ganas di pusat perbelanjaan besar yang harus dipancing masuk ke dalam empat cermin di area berbeda. Bisa mendapatkan akses ke empat cermin tersebut membutuhkan usaha dan berbagai tugas untuk diselesaikan, dan belum lagi biasanya kamu harus menyelesaikan puzzle tambahan sebelum bisa memancing hantu tersebut untuk masuk ke dalam cerminnya. Jadi ada momen di mana kamu memang bisa melawan, tapi ada saat di mana kamu sebaiknya bersembunyi dari kejaran mereka.
Kami memang tidak begitu suka dengan porsi permainan yang melibatkan tantangan puzzle, tapi setidaknya dalam game ini semua teka-teki bisa diselesaikan selama kamu menaruh perhatian pada petunjuk jelas yang diperlihatkannya, seperti bagian yang ditandai dalam sebuah catatan misalnya. Ada begitu banyak momen yang memaksamu untuk kembali mengunjungi area yang sudah dijelajahi sebelumnya, jadi kamu harus bisa menghafal tantangan atau apa-apa saja yang belum diselesaikan. Terkadang kamu harus kembali mengunjungi area awal untuk mengecek tempat apa yang sebelumnya tidak bisa diakses. Intinya akan ada lebih banyak momen di mana kamu harus lebih banyak menghafal dan mengingat sesuatu daripada memutar otak untuk menyelesaikan puzzle yang sulit. Hanya saja di beberapa area besar kamu akan disuguhkan dengan puzzle sampingan dan utama yang bisa saling bercampur, jadi terkadang bisa saja kamu menghabiskan waktu lebih lama daripada membuat progress cerita yang diinginkan.
Bukan game horror tentunya jika tidak ada jumpscare dan game ini berhasil memenuhinya dengan baik menurut kami, seperti bagaimana momen kecil yang seharusnya tidak membuatmu kaget masih cukup untuk membuat merinding. Hanya saja terlepas dari rasa kaget kami, kenyataannya In Sound Mind bukan game horror yang begitu mengerikan. Entah karena faktor desain musuh, elemen humoris yang terkadang diselipkan, atau sosok antagonis yang tidak mengintimidasi, yang jelas ada banyak game lain yang menurut kami membawa pengalaman lebih mencekam. Tapi setidaknya kami ingin memberikan pujian pada pendekatan jumpscarenya yang lumayan unik dan tidak terduga di beberapa tempat.
Salah satu momen paling berkesan yang kami dapat adalah bagaimana saat berada di sebuah ruang dan sedang membaca suatu dokumen, setelah itu tidak lama ada suara langkah kaki yang semakin mendekat sehingga membuat kami menutup dokumen tersebut dan melihat ke arah pintu. Mengejutkannya, beberapa detik setelah itu sang antagonis utama di gamenya muncul di depan mata dengan kasual layaknya seorang companion yang ingin menyapamu, tapi setelah mengatakan sepenggal kalimat dia langsung menghilang. Sebuah momen yang sangat random tapi di saat bersamaan begitu intens, inilah yang membuat kami suka pada pendekatan jumpscare dalam In Sound Mind yang berusaha mempresentasikannya dengan lebih unik.
Contoh lain juga ada saat kami sedang melakukan eksplorasi ringan, masuk ke ventilasi dan saat memecahkan penutupnya tiba-tiba ada bayangan wajah hitam mengerikan yang muncul dalam sekejap. Momen ini berlangsung begitu cepat layaknya sedang mengedipkan mata sehingga membuat kami tidak yakin apakah itu asli atau tidak, ini memberikan sensasi layaknya kamu berada dalam halusinasi bersama sang karakter utama di dunia tersebut.
Versi PS5 Adalah Mimpi Buruk Sesungguhnya
Permasalahan terbesar kami dari rilis versi final In Sound Mind lebih mengarah ke optimisasi gamenya di PlayStation 5, lebih spesifiknya karena ada satu bug yang begitu fatal dan berakhir memotong progress permainan kami hingga terhenti di level / stage kedua. Lalu apa bug tersebut? Jadi ini adalah bug yang muncul setelah kami menyelesaikan level Homa Mart, yang mana setelah itu kamu akan digiring kembali ke ruangan utama di apartemen dan diberi opsi untuk melanjutkan progress dengan lebih bebas. Daripada mengikuti misi yang ada, kami sengaja kembali mengakses level Homa Mart dengan menyalakan kaset tape (untuk mengakses level di berbagai memori) dan kembali ke area sebelumnya karena sempat ada puzzle yang terlewat. Ini berakhir jadi keputusan buruk, karena kami ternyata malah digiring untuk memainkan level tersebut dari awal lagi dan bahkan kehilangan semua equipment yang sempat didapat dari Homa Mart.
Kembali secara manual bukanlah opsi karena pintu tempat kamu masuk ke memori tersebut sudah tidak bisa dibuka lagi, jadi opsi satu-satunya adalah dengan kembali ke save terdahulu atau teleport langsung ke apartemen lewat fitur yang tersedia di menu pause. Sayangnya saat kami kembali, karakter utama yang dimainkan justru terjebak di luar map dan hanya bisa menggerakan sudut pandang kamera ke sana-sini seolah sedang berada dalam mode spectate. Apapun cara yang dilakukan berakhir tidak membuahkan hasil sehingga memaksa kami untuk kembali memainkan level Homa Mart. Parahnya, kami masih menemui bug ini bahkan setelah menyelesaikan level tersebut sekali lagi sehingga berujung membuang-buang waktu bermain. Kami juga sudah mencoba restart gamenya dari awal dan mencoba mengakses menu new game yang ternyata menyediakan akses untuk langsung memainkan Point of Icarus (level setelah Homa Mart), tapi saat mencoba mengakses level ketiga tersebut seluruh layar gamenya malah menjadi freeze dan hanya bisa dikembalikan seperti semula dengan menekan tombol Back.
Ini adalah bug yang begitu krusial karena kami jadi tidak bisa melanjutkan progress permainan meski sudah melakukan berbagai cara. Kami sempat menanti selama kurang lebih seminggu sejak saat mendapati masalah tersebut dan sayangnya masih belum mendapat update Patch perbaikan. Belum lagi performa gamenya di PS5 juga bisa dibilang tidak teroptimisasi dengan baik, karena ada banyak momen di mana ada penurunan FPS yang bisa dirasakan dengan jelas, terutama saat mendekati genangan air kimia yang punya efek partikel kuat dan selalu membuat FPS gamenya selalu turun. Selain dukungan FPS lebih tinggi serta waktu loading yang cepat, kami tidak merasakan adanya pemanfaatan fitur next-gen seperti Haptic Feedback dan Adaptive Trigger, sesuatu yang memang cukup disayangkan untuk sebuah game yang rilis terpisah untuk platform next-gen.
Kesimpulan
Sebenarnya kami tetap punya impresi yang kuat akan In Sound Mind setelah sempat memainkan versi alpha beberapa bulan lalu. Ini adalah game yang meski terlihat seperti mengandalkan gameplay horror walking sim standar, tapi setelah menjajalnya secara langsung kamu akan menemukan pengalaman yang terasa lebih pas dari segi komposisi. Ada eksplorasi mencekam, tantangan puzzle, dan yang paling tidak terduga tentunya combat sehingga kamu tidak harus selalu merasa lemah dan hanya bisa bersembunyi dari semua ancaman. Pujian terbesar kami justru lebih mengarah pada konsep ceritanya yang meski cukup sederhana, tapi setidaknya kamu tetap diposisikan sebagai seorang karakter yang punya tujuan jelas dan lebih layak disebut sebagai pahlawan. Ini bahkan tidak menyentuh beberapa keunikan kecil lain yang ditawarkan, salah satunya seperti momen jumpscare yang dibuat lebih kreatif dan tidak sekedar ada untuk membuat kaget.
Impresi kami akan kualitas asli gamenya memang positif, tapi permasalahan terbesar dari pengalaman bermain kami di versi finalnya ini karena kualitas versi PS5-nya. Performa yang kurang maksimal setidaknya masih bisa ditoleransi, tapi bug yang sampai mengunci progress permainan secara total tanpa ada jalan keluar selain menunggu update baru adalah masalah utamanya. Setidaknya dari yang kami amati versi PC-nya tidak mendapat banyak komplain, karena user review In Sound Mind di Steam berada di 94% (Very Positive) dengan sedikitnya keluhan soal optimisasi dan bug yang ada. Kami juga sempat memainkan versi alphanya di PC pada saat itu dan gamenya menawarkan performa yang justru lebih baik, jadi memang ini lebih berhubungan soal kualitas versi konsol yang butuh perhatian ekstra.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
In Sound Mind
PROS
- Cerita tema psikologis yang menggugah
- Karakter utama yang terasa lebih punya tujuan berarti
- Perpaduan gameplay horror tradisional dan survival yang pas
CONS
- Sosok antagonis yang begitu lemah
- Penempatan puzzle opsional yang bisa menghambat jalannya permainan
- Bug parah yang menghentikan progress permainan
- Performa standar dan optimisasi seadanya di PS5
Discussion about this post