Strategi Sony dalam mengakuisisi Insomniac Games mungkin adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah mereka ambil, karena developer tersebut bisa dibilang tengah berada di era barunya yang lebih menjanjikan. Setelah mencatat kesuksesan fantastis lewat game eksklusif Marvel’s Spider-Man yang kemungkinan akan segera disusul juga dengan sekuelnya, kini mereka sudah siap untuk menghadirkan game next-gen pertamanya di PlayStation 5 lewat Ratchet & Clank: Rift Apart.
Dari apa yang diperlihatkannya sejauh ini, tidak bisa dipungkiri kalau Rift Apart adalah game action platformer yang dibangun dengan kualitas kelas atas. Kita tidak hanya berbicara soal kualitas grafisnya saja, melainkan juga bagaimana gamenya terlihat secara langsung di bagian aksi hingga adegan sinematik yang serasa dibuat layaknya film Pixar atau Dreamworks yang direalisasikan ke dalam game secara nyata.
Kami kebetulan sudah berkesempatan menjajal dan gamenya selama satu pekan terakhir. Mengikuti embargo yang sudah ditentukan, akhirnya kami sudah bisa membahas gamenya secara penuh dalam rangkuman reviewnya di bawah ini!
Petualangan Lintas Dimensi yang Terlihat Menakjubkan
Bagi kami yang masih asing dengan premisnya, Ratchet & Clank: Rift Apart adalah game action platformer bertema sci-fi. Cerita dalam game ini berfokus pada Ratchet dan Clank yang bergabung dengan Lombax perempuan bernama Rivet untuk mengalahkan Dr. Nefarious dan menyelamatkan dimensi di seluruh galaksi dari kehancuran. Seperti yang bisa kamu lihat dari premisnya saja, memang tidak ada yang terlalu revolusioner dalam konsep cerita, jadi jangan berharap adanya cerita opera emosional luar angkasa ala Mass Effect. Sebaliknya, cerita dalam game ini dikemas dengan ringan dan memberikan kesan nyaman, mirip dengan jenis film animasi menyenangkan yang biasa ditonton oleh anak-anak dan orang tuanya di malam Minggu.
Seperti yang kami sebut sebelumnya, kualitas visual dalam game ini benar-benar diracik layaknya film animasi Pixar. Grafis dan terutama model karakternya benar-benar telihat sangat detail. Kami seolah bahkan bisa menghitung jumlah rambut yang mencuat dari Ratchet dan River. Karakternya juga selalu terlihat ekspresif dan sangat, sangat enak dipandang setiap saat terutama saat berada di cutscene. Dari semua game Ratchet dan Clank sebelumnya, kami rasa seri ini bisa membuat beberapa orang menjadi pecinta Furry karena desain model karakternya yang begitu menawan *ehem* Rivet *ehem*.
Kualitas visualnya juga mencakup ke seluruh lingkungan permainan. Dunia dalam game ini terlihat begitu asing dan penuh unsur fantasi luar angkasa. Kota-kota terlihat begitu unik dan penuh dengan kehidupan. Bahkan NPC dalam game ini juga memiliki model yang bagus sampai-sampai kami salah membedakannya dengan musuh atau karakter penting.
Tetapi meskipun secara visual gamenya memang terlihat setara dengan film animasi modern, yang lebih mengesankan adalah transisi permainan antara porsi sinematik dan gameplay yang begitu mulus. Kami tidak bercanda ketika mengatakan bahwa ada beberapa kali di mana kami baru menyadari kalau cutscene sudah berakhir dan bagaimana karakter sudah bisa dikendalikan. Transisi seperti ini memang sangat bagus dan sampai-sampai bisa membuat kami bingung dalam membedakan cutscene dengan gameplay.
Gameplay Action Platformer yang Istimewa
Kamu bisa menembak, melompat, dan menarik diri ke dalam sebuah ruang dimensi serta melakukan banyak aksi keren lainnya. Setelah dimainkan kami semakin merasakan kalau sisi aksinya terasa lebih berat dibandingkan platformingnya. Ada bagian-bagian dalam game dimana kamu bisa melakukan aksi akrobatik seperti berlari di dinding atau berayun dengan gaya Lara Croft, tapi bedanya kontrol yang disuguhkan terasa lebih responsif dan mudah. Jadi bagi kamu yang mengharapkan ekstra tantangan di bagian platforming, sayangnya game ini tidak dapat menjawab ekspektasi tersebut.
Aksi adalah porsi utama yang mengakar kuat di game ini. Kami sudah menyebut mengenai bagaimana mulusnya transisi permainan antara cutscene dan gameplay, jadi bagian ini memang sangat imersif. Kami bahkan melihat robot musuh kehilangan bagian tubuhnya dan kerusakan yang terlihat saat ditembak, yang tentu juga memperlihatkan aspek detail luar biasanya. Kemampuan menghindari serangan dalam gameplay juga terasa mulus dengan tingkat Invincibility Frame yang ramah. Alhasil, meskipun kami bermain pada tingkat kesulitan tertinggi kedua dalam review kali ini, jalannya permainan tidak pernah membuat kami merasa frustasi.
Sebagian besar dari apa yang membuat gameplay tetap segar adalah variasi senjata. Ada banyak senjata dalam game ini, mulai dari pistol blaster sci-fi khas yang sering digunakan Ratchet hingga sarung tangan yang bisa mengubah musuh jadi tanaman. Meskipun semuanya menarik untuk digunakan atau sekedar dilihat, beberapa senjata ini secara keseluruhan menawarkan sensasi yang terbilang sama. Secara visual efeknya berbeda, tetapi beberapa senjata memiliki cara kerja yang sama, yang bisa membuat beberapa senjata terasa mubazir daripada membantu kami dalam menangani beberapa situasi penting.
Meskipun begitu, kami menikmati sistem leveling yang ditawarkannya untuk setiap senjata. Senjata dapat diperkuat hingga level 5, dan setelah mencapai level maksimal, Skill Tree untuk tiap senjata akan sepenuhnya terbuka. Pemain dapat menghabiskan Raritanium, loot yang didapat dari boss dan kotak biru tertentu, untuk membuka kemampuan dan bonus baru untuk senjata. Raritanium sangat mudah didapatkan. Sebenarnya, kamu bisa mendapatkannya dengan sangat mudah karena peta dunia juga akan menampilkan tempat dimana kamu bisa menemukannya. Ini memang cukup membantu dalam menyelesaikan gamenya dengan lebih mudah, tapi di saat yang sama kami lebih mengarapkan untuk mendapat kepuasan lebih dari menemukannya dengan melakukan eksplorasi sendiri. Ini tidak hanya berlaku untuk Raritanium saja, karena ada beragam item lain yang juga ditandai di peta yang semakin membuat kesan eksplorasi bebas terasa kurang rewarding dan terlalu diatur.
Diluar bagian aksi dan pertempuran, elemen gameplay lain yang kami rasa dikemas dengan baik adalah puzzle. Ada dua jenis urutan puzzle utama dalam permainan, satu dimana kita meretas sistem, dan yang lain dimana kita bisa bermain sebagai Clank untuk menyingkirkan anomali dimensi. Keduanya sangat membantu untuk menjaga gameplay tetap menarik karena perbedaannya yang cukup signfikan dari porsi pertempuran. Banyak upaya dimasukkan ke dalam puzzle, dengan peta dan mekanisme yang sama sekali berbeda membuatnya cukup menonjol dari gameplay normal. Secara khusus, kami salut dengan tim Insomniac Games karena mau memberi pemain opsi untuk melewati puzzle jika mereka hanya ingin fokus pada pertempuran dan eksplorasi. Terlepas dari itu, kami tetap sangat menyarankan kamu untuk mencoba puzzle yang diberikan karena masing-masing tantangannya demi petualangan bermain yang lebih rewarding.
Selain porsi puzzle, kamu akan bermain sebagai Ratchet atau Rivet, dua Lombax yang keduanya memiliki kemampuan cukup sama. Membuka akses skill untuk salah satu karakter otomatis juga akan membukanya untuk karakter lain sebelum siap digunakan lagi. Secara pribadi, kami merasa kalau ini adalah kesempatan yang sia-sia untuk membuat kedua karakter unik dan menonjol satu sama lain. Ya, mereka memang memiliki kepribadian yang berbeda dan uniknya sendiri, tetapi secara gameplay keduanya cukup sama. Jika Ratchet dan Rivet memiliki kemampuan tertentu yang unik untuk salah satu dari mereka, kami rasa gameplaynya akan jauh lebih menarik.
Fitur DualSense Hingga Performa
Kami memang belum banyak memainkan game eksklusif PlayStation 5, tapi Ratchet dan Clank: Rift Apart mungkin bisa disebut sebagai salah satu atau mungkin yang terbaik dalam memanfaatkan fitur DualSense. Insomniac Games benar-benar memanfaatkan seluruh fitur yang ada di kontrolernya dan berhasil membuat pengalaman bermain yang begitu menyenangkan.
Bahkan pada bagian intro gamenya saja, kami bisa merasakan bagian tertentu dari kontroler yang bergetar berdasarkan adegan yang ditampilkan di layar. Jika sebuah pesawat ruang angkasa terbang melewati kami di sebelah kiri, sisi kiri pengontrol PS5 juga ikut bergetar begitu pula sebaliknya. Ini hanyalah salah satu contoh dari banyak pengalaman menarik yang saya dapatkan dari fitur Dualsense. Cutscene yang sudah menakjubkan dibuat lebih mendalam berkat haptic feedback yang sangat tepat dan pas, yang benar-benar membuat kami ingin tetap memegang kontrolernya setiap saat.
Selain efek getar, gamenya memanfaatkan adaptive trigger. Untuk banyak senjata, tergantung seberapa banyak kami menekan tombol R2, senjata akan memiliki reaksi berbeda. Misalnya, menekan R2 setengah jalan akan menunjukkan sudut dan jarak di mana granat kami akan mendarat, sedangkan menekannya sepenuhnya membuat lemparan granat kami melesat dengan cepat. Senjata lain juga dapat mengubah pola tembak atau mekanismenya berdasarkan adaptive trigger ini.
Tapi tunggu masih ada lagi! Ratchet and Clank: Rift Apart juga memanfaatkan speaker terintegrasi Dualsense Controllers dengan cermat. Dari menghindari, hingga dipukul, kontrolernya akan memainkan isyarat audio yang pas namun berbeda dari apa yang kami dengar melalui TV. Ini otomatis membuat kesan imersif dalam gamenya semakin meningkat pesat.
Gamenya juga berjalan semulus tampilan visualnya. Kami hampir tidak memperhatikan atau merasakan adanya penurunan fps, meskipun apa yang ditampilkan penuh dengan efek partikel yang sibuk dan heboh. Efek Motion Blur saat menggerakan kamera masih cukup terasa, jadi bagi pemain yang tidak tahan dengan efek grafis ini untungnya bisa menurunkan intensitasnya di bagian setting. Bug dan crash juga hampir tidak pernah kami rasakan kecuali di satu momen dimana karakter terjebak dalam sebuah container. Tapi permasalahan ini bisa diselesaikan dengan lompat ke checkpoint sebelumnya.
Kesimpulan
Ratchet & Clank: Rift Apart memang tidak membawa revolusi yang begitu besar untuk genre action platformer maupun seri sebelumnya, namun kami tidak bisa membantah pengalaman bermain luar biasa yang ditawarkannya dari awal hingga akhir. Tanpa ragu ini adalah salah satu game dengan kualitas grafis terbaik di pasaran saat ini, baik dari segi visual maupun in-motion dari sekian banyak aksi yang ditampilan hingga transisi mulus dari cutscene ke gameplay.
Implementasi fitur DualSense juga menjadi poin plus yang membuat pengalaman bermain kami semakin memorable dan imersif. Ini tentunya menjadi salah satu fitur unggulan yang pasti tidak akan didapatkan dari PlayStation 4. Cerita ringan dengan gameplay yang ditawarkan juga dipadu dengan seru, meskipun ada sedikit komplain mengenai perbedaan gameplay Racthet & Rivet yang masih kurang serta sisi eksplorasi yang terlalu dikontrol untuk mengikuti petunjuk. Tidak sempurna dan tidak begitu revolusioner, tapi dari segi teknis dan keseruan bermain Ratchet & Clank: Rift Apart berhasil menjawab tugasnya dengan kualitas kelas atas.
Kelebihan
- Kualitas grafis luar biasa layaknya film Pixar atau Dreamworks
- Gameplay seru dengan porsi tantangan puzzle yang solid
- Implementasi maksimal fitur DualSense
Kekurangan
- Cerita yang cukup generik
- Ratchet dan Rivet secara gameplay terkesan cukup sama
Final Score:
8.5/10
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

@gamerwk_id
Discussion about this post