Tidak terasa kita sudah melewati masa setengah tahun sejak peralihan generasi konsol, dan siapa sangka jika hingga sekarang keberadaan PlayStation 5 masih sangat langka di pasaran. Bisa dimaklumi memang, karena produksi konsolnya sendiri memang dibatasi dan kemungkinan akan terus bertahan seperti ini sepanjang tahun 2021. Keinginan untuk membeli PS5 tentunya didorong dengan rasa penasaran akan game-game eksklusif baru yang akan dihadirkan konsolnya, dan kebetulan minggu lalu kita sudah kedatangan lagi satu judul baru yaitu Returnal.
Jika boleh jujur, saat game ini diumumkan pertama kali rasa antusiasme kami hampir tidak ada. Namun setelah melihat beberapa trailer baru termasuk penampakan gameplaynya, ketidaktertarikan tersebut langsung berubah menjadi keinginan besar untuk bisa segera mencicipinya. Satu faktor besar yang paling membuat kami tertarik akan game ini terletak dari konsep Roguelite yang ditawarkannya, yang memang termasuk sebuah pendekatan tidak terduga untuk game ini, tapi di saat bersamaan merupakan konsep nekat yang pada akhirnya berhasil menarik minat kami.
Kebetulan kami sudah mendapat kesempatan memainkan gamenya selama satu minggu terakhir dan mendapat impresi yang cukup untuk dirangkum dalam review. Untuk itu bagi kamu yang penasaran dengan kualitasnya, tanpa berlama-lama langsung saja simak rangkumannya di bawah ini!
Jalan Cerita
Game Roguelite memang terkenal dari tingkat kesulitannya yang tinggi dan lebih berfokus pada perputaran gameplay yang memaksa kamu untuk GIT GUD, tapi ini bukan alasan untuk tidak menyertakan porsi cerita yang menarik bukan? Untuk Returnal, ceritanya diintegrasikan dengan cermatnya di tema Roguelite itu sendiri. Jadi dalam game ini kamu berperan sebagai seorang penjelajah bernama Selene Vassos yang tergabung dalam ASTRA Corporation, yang mana pada suatu hari dirinya mendapat sinyal yang terkesan familiar dan berakhir menariknya untuk pergi ke planet berbahaya bernama Atropos.
Setelah sampai ke planet tersebut, Selene dihadapkan pada peristiwa aneh yang mengejutkan, dimana dia menemukan jasad-jasad dirinya yang telah mati. Ternyata ini dikarenakan waktu akan kembali berputar setiap kali Selene mati dan kemudian membawanya ke titik awal sebelum dirinya mendarat di planet tersebut. Selain pola lingkungan yang berbeda setiap kali dia melakukan reset/pengulangan, Selene juga akan merasakan semacam penglihatan aneh yang semakin memperkuat elemen misteri dalam ceritanya.
Sederhana namun cerdik, inilah yang membuat kami sangat jatuh cinta dengan konsep cerita dalam game Roguelite seperti ini. Apalagi Returnal dipresentasikan sebagai game third-person action eksklusif dengan skala AAA, jadi kamu bisa mendapatkan sensasi berbeda yang mungkin tidak ditemui di kebanyakan game indie dengan genre serupa. Jadi dari segi ceritanya kami tidak memiliki banyak komplain, karena konsepnya sudah menarik dan selalu ada misteri yang membuat kamu semakin terdorong untuk terus membuat progress.
Dari segi presentasinya sendiri game ini juga terlihat menawan, khususnya dari atmosfer planet Atropos yang mencekam terlepas dari seberapa seringnya kamu diramaikan dengan pertempuran melawan alien. Satu kritik dari kami mungkin berhubungan dengan pendekatan art stylenya yang kurang memiliki identitas kuat, contohnya seberapa bagaimana desain alien dalam game ini terasa seperti konsep acak yang bisa dibuat oleh siapa saja saat disuruh untuk menggambar alien. Untuk sebuah game eksklusif PlayStation, harus diakui kalau kami mengharapkan adanya art style yang lebih menonjol darinya.
Gameplay yang Intens dan Brutal
Dengan senang hati kami bisa memastikan kalau gameplay dalam Returnal benar-benar seru dan sesuai dengan harapan sebagai game Roguelite. Gameplaynya dibangun dengan sistem third-person shooter yang memaksa kamu untuk selalu bergerak dan mengamankan diri dari ancaman musuh, apalagi ini semakin ditekankan karena tidak adanya sistem cover untuk berlindung. Karakter yang kamu mainkan memiliki pertahanan lemah dan mudah mati jika tidak hati-hati, karenanya kamu tidak bisa menyamakan game ini dengan Dead Space atau game TPS lainnya, ya sebenarnya masih bisa kalau disamakan dengan DOOM, hanya saja perbedaannya karakter yang kamu mainkan lebih lemah dan harus dikendalikan dengan kehati-hatian ekstra.
Kamu dibekali dengan senjata tembak yang memiliki berbagai tipe berbeda, bergantung dari senjata mana yang berhasil kamu dapatkan di setiap perputaran gameplaynya. Setiap senjata memiliki peluru tidak terbatas, tapi ada kondisi dimana senjata yang kamu pakai dapat mengalami Overload juga. Untuk memperkuatnya, ada jenis tembakan berbeda yang dapat kamu pasangkan seperti Blast Shell yang dapat menembakkan peluru granat untuk memberi ekstra damage ledakan.
Selain senjata tembak, kamu nantinya dapat menggunakan pedang yang berguna sebagai senjata tipe melee. Ini adalah senjata yang memiliki damage tinggi dan bahkan dapat menghabisi musuh lemah dalam sekali serangan. Pola serangannya hanya berupa ayunan lebar yang tidak memiliki kombo, jadi kamu hanya perlu menggunakannya pada beberapa momen krusial saja, contohnya seperti menghancurkan perisai musuh yang hanya bisa ditembus dengan senjata ini.
Ada juga mekanisme Adrenalin yang memungkinkan kamu untuk mendapat ekstra buff. Biasanya Adrenalin dibagi dalam beberapa Level, dimana setiap levelnya dapat dicapai dengan mengalahkan beberapa musuh tanpa terkena serangan. Sebagai contoh, Adrenaline Level 3 dapat memberikan ekstra damage untuk serangan melee. Mekanisme ini tidak hanya membantu karaktermu untuk mendapatkan ekstra buff yang dibutuhkan untuk melawan musuh tangguh, namun juga memberi motivasi untuk memburu lebih banyak musuh daripada terus bersembunyi dari bahaya. Sekali lagi ini adalah game Roguelite, jadi kamu memang dituntut untuk lebih berani dan tidak takut akan kegagalan.
Sensasi gameplay yang ditawarkan Returnal benar-benar seru, intens, dan brutal yang membuat setiap jalannya pertempuran bisa membuat jantung berdegup. Baik dari adrenalin yang terpacu dari rasa takut akan kekalahan, terbawa suasana dari arus pertempuran yang terus mengalir, atau karena kamu memang ingin mencapai level Adrenaline tinggi, rasanya seperti ada bermacam-macam sensasi yang bisa kamu rasakan di setiap waktu. Sekali lagi untuk aspek yang satu ini kami tidak memiliki banyak masalah, selain mungkin dari beberapa jenis musuh yang terlalu merepotkan dan kurang seru untuk dilawan, misalnya sepeti alien terbang yang memiliki pertahanan tebal dan baru bisa efektif ditembus dengan serangan melee.
LIVE.DIE.REPEAT
Bukan game Roguelite namanya jika kamu tidak dilempar terus-terusan ke awal level untuk mengulangi semua progress dari awal lagi. Kejam memang, namun inilah daya tarik utama dari genre ini yang semakin lama mulai diterima luas oleh kalangan gamer, dan Returnal adalah bukti baru dari pengakuan tersebut.
Sebelum dilempar kembali ke titik awal permainan, kamu akan menempuh petualangan brutal menyusuri berbagai map di planet Atropos yang perlahan namun pasti akan semakin ramai diisi dengan alien berbahaya. Eksplorasi memegang peranan yang cukup penting, karena kamu bisa mendapat akses ke berbagai item yang berguna untuk memperkuat karaktermu. Contohnya seperti Parasite yang dapat menambah ekstra buff seperti DEF namun dengan adanya efek samping, atau Artifact yang merupakan item modifier berharga dengan efek seperti +25% HP atau kesempatan untuk kembali hidup di spot yang sama saat mati.
Tidak semua item yang kamu temukan di Atropos dapat menguntungkan, karena ada juga item dengan status Malignant yang dapat membuat kostum astronotmu menjadi malfungsi. Saat terkena malfungsi, karaktermu akan terkena debuff yang membuat kemampuan bertarungmu menjadi sangat lemah dan berpotensi mengarah pada kekalahan. Untungnya debuff ini dapat diatasi dengan menyelesaikan suatu misi khusus, contohnya seperti mengalahkan musuh dalam jumlah tertentu.
Saat karaktermu mati dan harus mengulang dari titik awal, kamu akan kehilangan semua item berharga kecuali pedang dan Ether yang didapatkan. Jadi konsep mengulang dari awal lagi memang tepat sasaran dan kamu harus menghadapi perjuangan berat lagi untuk mendapatkan item dan persenjataan tersebut secara berulang-ulang. Perjuangan berat kamu sayangnya bisa sering tidak terbayarkan karena sistem loot yang terlalu pelit, seperti bagaimana mendapat loot yang bagus bisa memakan waktu lama dan harus melalui perjuangan berat yang tidak jarang berakhir sia-sia.
Akan ada banyak momen dimana kamu akan mendapati kekalahan brutal seperti ini. Kami bahkan tidak akan terkejut jika ada orang yang sampai membanting kontroller mereka karena frustasi. Satu yang jelas kalau sama seperti game Roguelite lainnya, Returnal tidak memberikan kompromi dan benar-benar memaksamu untuk menghadapi kegagalan yang ada menjadi alur gameplay yang lebih sempurna. Intinya jangan terlalu dipaksakan dan ambil waktu istirahat untuk menenangkan diri sebelum siap terjun kembali ke neraka.
Maksimalkan Fitur Eksklusif PlayStation 5
Jika ada satu alasan kenapa Returnal layak disebut sebagai game eksklusif sejati di PlayStation 5, maka jawabannya terletak dari bagaimana sempurnanya game ini dalam memanfaatkan fitur dan teknologi di konsol tersebut. Adaptive Trigger dan Haptic Feedback terasa luar biasa, seperti bagaimana sensasi menembak memiliki intensitas lebih kuat atau bagaimana ada sensasi berdegup saat ada alien yang mendekati karaktermu. Sampai sekarang kami masih sulit untuk menggambarkan sensasi dari kontroler Dualsense, karena ini adalah sesuatu yang memang harus dirasakan sendiri sampai kamu yakin kalau teknologinya bukan sekedar gimmick belaka.
Waktu loading juga sangat cepat dan membuatmu tetap berada dalam alur permainan hampir setiap sehat. Pihak developer juga merekomendasikan pemainnya untuk menggunakan 3D audio untuk memainkan game ini, tapi ya sayangnya kami tidak bisa mendapat kesempatan tersebut karena limitasi perangkat.
Kesimpulan
Mencari kekurangan dalam Returnal adalah tugas yang bahkan lebih sulit bagi kami daripada menamatkannya. Ini karena gamenya memang didesain dengan konsep Roguelite dalam balutan kualitas AAA yang sangat baik. Mulai dari jalan cerita penuh misteri, atmosfer planet antah-berantah yang mencekam, hingga gameplay TPS intens yang sangat seru dan menggugah, rasanya kami tidak akan sulit untuk merokomendasikannya ke berbagai kalangan gamer yang bahkan tidak familiar dengan genre yang bisa membuat frustasi ini.
Satu hal yang mungkin bisa kami anggap sebagai kekurangan paling krusial adalah sistem lootnya yang kurang maksimal, seperti bagaimana kamu membutuhkan ekstra kerja keras untuk bisa mendapat loot yang bagus, dan bagaimana jenis musuh tidak benar-benar mempengaruhi faktor keberuntungan tersebut. Ada juga kritik kecil kami di bagian art style gamenya yang mungkin bisa dibilang terlalu generic dan kurang identitas, sesuatu yang rasanya hampir sulit ditemui dari game eksklusif PlayStation.
Kelebihan | Kekurangan |
Jalan cerita menarik dan penuh misteri | Sistem loot bisa lebih disempurnakan |
GGameplay third-person shooter yang seru abis | Pendekatan art style yang terkesan generic |
Tingkat kesulitan menantang yang bikin ketagihan | |
Atmosfer planet Atropos yang mencekam | |
Pemanfaatan teknologi PS5 yang maksimal |
Final Score:
8.5/10
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post