gamerwk.com
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555
No Result
View All Result
gamerwk.com
No Result
View All Result

Review Ruby Gillman, Teenage Kraken – Animasi Lucu dengan Rasa Klasik Sitkom 90-an!

Septian by Septian
July 3, 2023
in Film, Review
0
Review Ruby Gillman, Teenage Kraken – Animasi Lucu dengan Rasa Klasik Sitkom 90-an!

Film animasi keluarga yang menyenangkan bersama Ruby Gillman yang akan kami review pada artikel kali ini

Share ke FacebookShare ke TwitterShare ke Telegram

Dreamworks sedang dalam kemenangan beruntun setelah kejutan yang diberikan oleh Puss in Boots: The Last Wish pada akhir tahun lalu dan meskipun Ruby Gillman tidak mencapai level setinggi itu, film ini masih cukup menyenangkan. Dalam banyak hal, film ini terasa sangat mirip dengan salah satu film klasik mereka, dengan fokus pada penggambaran ulang sebuah dongeng sekaligus mengolok-olok Disney yang semakin hari semakin melenceng dari hal yang mereka ciptakan namun menggabungkannya dengan sentuhan modern sehingga membuat film ini tetap menyenangkan dan mudah diingat oleh para penonton yang lebih muda. kami telah mereview dengan lengkap terkait Film Ruby Gillman melalui artikel ini, silahkan simak selengkapnya!

  • Plot yang Klise

Ruby Gillman, adalah seekor Kraken remaja, yang bersama keluarganya tinggal di sebuah kota tepi pantai, berpura-pura menjadi manusia. ia dilarang oleh ibunya, Agatha (Toni Collette), untuk masuk ke dalam air atau menghadiri acara-acara sekolah yang berada di dekat air, termasuk pesta dansa di sekolah yang akan datang, di mana ia ingin mengajak seorang anak laki-laki bernama Connor. Ketika anak laki-laki itu jatuh ke laut, Ruby melompat untuk menyelamatkan mereka dan berubah menjadi Kraken Raksasa seukuran kaiju.

Jika deskripsi tersebut terdengar agak klise, ya karena memang benar-benar klise. Kesalahan terbesar Ruby Gillman adalah bahwa selain berubah menjadi kaiju Kraken yang terasa fresh dan keren, tidak banyak hal baru dalam film ini yang belum pernah dilakukan di sejumlah film komedi sekolah pada umumnya. Meskipun begitu, karena sudah pernah dibuat sebelumnya bukan berarti film ini buruk karena berkat pacing dan penulisan film yang solid.

Film ini memiliki nuansa kartun Nickelodeon tahun 90-an, dengan gaya seni yang ekspresif yang dipadukan dengan komedi keluarga yang ringan, aksi, dan drama, namun dengan gaya penceritaan yang modern. Film ini membahas banyak konflik yang sama dengan Mitchells vs The Machines dan terutama Rurning Red, dengan penekanan pada hubungan Ruby dengan ibunya, yang merasa tidak dapat mempercayainya setelah mengetahui warisan Giant Kraken-nya.

Yang membuatnya lebih unik, meskipun transformasi monster dalam film ini dapat dilihat sebagai metafora pubertas, namun hal tersebut bukanlah dilema utama dari film ini karena Ruby dengan cepat mampu mengendalikan kekuatan barunya. Sebaliknya, Ruby justru berjuang untuk menjadi anak dari dua dunia yang berbeda, Darat dan Laut.

  • Eksekusi Karakter yang Solid

Meskipun berwarna biru dan tidak memiliki tulang (Gurita gede sih soalnya), Ruby menjadi karakter yang sangat baik sebagai karakter utama, merangkum rasa kecanggungan dan rasa tidak aman seorang gadis remaja. Pengisi suaranya, Lana Condor, melakukan pekerjaan yang baik dalam memberikan berbagai emosi dan menampilkan rasa keberaniannya dalam menghadapi berbagai makhluk laut di dalam dirinya dan sifat alamiahnya yang seperti anak kecil. Tidak ada yang terlalu istimewa dalam hal karakter remaja yang canggung tapi akan sangat senang menyenangkan untuk mengikuti perkembangan karakter dengan memiliki sifat yang seperti ini.

Para pemeran lainnya hampir sama, agak standar untuk genre ini namun berhasil dengan baik dalam peran-peran mereka dengan sorotan utama jatuh pada ibu Ruby, Agatha, yang penuh perhatian dan protektif namun tetap diberikan beberapa komedi dan aksi yang bagus dan lucu, melakukan yang terbaik untuk menjaga keluarganya tetap bersama. Ayah, saudara laki-laki, dan pamannya juga membuat beberapa comical act yang cukup bagus.

Satu karakter yang membuat saya bingung adalah putri duyung Chelsea. Karakter ini selalu terpampang di saat promosi pada filmnya dan meskipun ia adalah karakter yang penting, persaingan dan persahabatannya dengan Ruby bukanlah fokus dari film ini yang menghabiskan lebih banyak waktu berpusat pada drama keluarga Ruby dibandingkan dengan konflik Kraken vs putri duyung seperti yang disiratkan oleh pada promosi yang diberikan. Harusnya diberikan porsi yang lebih banyak jika hal yang dipromosikan adalah persaingan mereka atau sekalian tidak perlu promosi dengan cara yang mereka lakukan karena akan menciptakan miskonsepsi cerita yang diharapkan penonton melalui promosinya.

  • Animasi Memukau ala Dreamworks

Dalam hal animasi, Ruby Gillman juga mengikuti tren yang menggunakan gaya animasi yang mirip dengan film Sony Pictures dan Puss in Boots baru-baru ini dengan penggunaan pop art di samping animasi yang lebih mengalir dan tidak kaku. Ini terlihat bagus dan bekerja dengan baik dengan karakter utama yang sebenarnya tidak memiliki tulang (balik lagi, Ruby itu gurita besar) yang memungkinkan Ruby untuk bergerak dengan berbagai cara yang ekspresif, belum lagi dia sangat imut dengan wajahnya yang berwarna biru.

Desain karakter dan lingkungan pada umumnya sangat indah ala ala Dreamworks seperti biasa, sangat mirip dengan versi 3D dari kartun klasik tahun 90-an seperti Rugrats atau Hey Arnold. Kota tepi pantai didekorasi dengan dekorasi Samudra yang memikat dan karakternya memiliki wajah dan proporsi tubuh yang lebar dan berlebihan yang membuat mereka semua terlihat menonjol. Saya terutama menyukai teman Ruby, Trevin, seorang anak gamer dengan poni emo panjang yang menutupi matanya, sudah lama sekali saya tidak melihat karakter yang terlihat seperti itu.

  • Kesimpulan

Ruby Gillman Teenage Kraken, adalah contoh yang bagus untuk tidak mengguncang kapal tetapi tetap mempertahankan bentuk kapal. Film ini sangat mengingatkan kita pada kartun sitcom tahun 90-an, namun dengan sentuhan modern yang membuatnya tetap terasa nostalgia dan segar. Saya menyukai Ruby sebagai protagonis, dia mudah dipahami, dan perjuangannya dalam menghadapi ibunya dan garis keturunan Kraken yang lebih luas adalah konsep yang menyenangkan

Aksi dan animasinya bekerja dengan baik untuk menciptakan dunia yang menyenangkan sekaligus para pemainnya yang ekspresif dan menyenangkan untuk ditonton, mulai dari adegan akting hingga sandiwara slapstick. Secara keseluruhan Ruby Gillman adalah film keluarga musim panas klasik, film ini tidak akan membuat kamu terharu tapi membuat suasana hati merasa senang dan terkadang hanya itu yang perlu dilakukan oleh sebuah film untuk menghibur penontonnya.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan film dan serial lainnya di Gamerwk.


Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
 
Follow @GamerwkID
 

Jangan lupa untuk cek channel TikTok kami!
@gamerwk_id

The Review

Ruby Gillman, Teenage Kraken

7 Score

PROS

  • Plotnya ringan dan berhasil tetap segar
  • Animasi dan desain karakter yang sangat ekspresif
  • Karakter utama disukai dan mudah dipahami

CONS

  • Plotnya adalah komedi situasi sederhana yang tidak melakukan banyak hal baru
  • Akan sangat menyenangkan untuk melihat lebih banyak villain baru

Review Breakdown

  • 7 0
Tags: DreamWorks AnimationFilmRuby Gillman
ShareTweetShare
Previous Post

Ternyata The Elder Scrolls VI Ditargetkan Rilis Tahun 2026 Oleh Microsoft

Next Post

Just Cause Mobile Resmi Dibatalkan Bahkan Sebelum Rilis Secara Global

Related Posts

Kalau kamu suka film dengan kombinasi aksi ngebut, drama emosional, dan cerita comeback, F1: The Movie bakal jadi tontonan yang memuaskan.
Film

F1: The Movie Review – Antara Hollywood dan Nyawa Formula 1 yang Tetap Terjaga

Buat yang penasaran apakah game ini worth dimainkan? Tenang, review Death Stranding 2 akan bahas semuanya secara lengkap.
Konsol

Review Death Stranding 2: On the Beach – Lebih dari Sekadar Jalan-Jalan Kirim Paket

Simak review kami untuk RAIDOU Remastered: The Mystery of the Soulless Army yang sukses membawa penyempurnaan di berbagai aspek
Konsol

Review RAIDOU Remastered: The Mystery of the Soulless Army – Standar Remaster Berkelas!

Rangkuman impresi awal kami setelah menjajal Digimon Story: Time Stranger selama 15 menit yang langsung terasa potensinya
Konsol

Preview Digimon Story: Time Stranger – Evolusi Baru yang Langsung Terasa!

June 18, 2025
Kami berkesempatan nyoba langsung gameplay Towa and the Guardians of the Sacred Tree selama kurang lebih 20 menit di kantor Bandai Namco.
Konsol

Nyobain Towa and the Guardians of the Sacred Tree – Roguelite dengan Elemen Waifu

June 12, 2025
Simak review terbaru kami untuk Stellar Blade versi PC yang hadir dengan kualitas port solid baik dari sisi performa hingga visual
PC

Review Stellar Blade PC – Pengalaman Main yang Makin Cantik!

Next Post
Square Enix telah mengumumkan bahwa Just Cause Mobile resmi dibatalkan. Game tersebut bahkan belum sempat dirilis secara global.

Just Cause Mobile Resmi Dibatalkan Bahkan Sebelum Rilis Secara Global

Discussion about this post

FACEBOOK KAMI

YOUTUBE KAMI

TWITTER/X KAMI

Follow @GamerwkID

UPDATE MOBILE GAMES

DanMachi: Battle Chronicle resmi akan menghentikan seluruh layanannya pada 29 September 2025. Bertahan 2 tahun.

DanMachi: Battle Chronicle Dipastikan Tutup Setelah Bertahan 2 Tahun

by Taufik
June 24, 2025
0

Game action RPG Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon? Familia Myth Battle Chronicle atau...

Neverness to Everness (NTE) beri detail menarik untuk tahap preview test, termasuk sistem gacha tanpa 50/50 yang umum.

Neverness to Everness Dipastikan Tidak Gunakan Sistem Gacha 50/50

by Taufik
June 24, 2025
0

Neverness to Everness (NTE) beri detail menarik untuk tahap preview test terbarunya dimana mereka memamerkan berbagai pembaruan, cuplikan gameplay, dan...

Game terbaru dari Cygames, Shadowverse: Worlds Beyond, udah rilis dan langsung meledak di pasaran. Tapi kena review negatif.

Shadowverse: Worlds Beyond Tetap Laku Keras Meski Dihujani Review Negatif

by Taufik
June 23, 2025
0

Game terbaru dari Cygames, Shadowverse: Worlds Beyond, resmi dirilis pada 17 Juni lalu dan langsung meledak di pasaran. Dalam waktu...

Semua yang Perlu Diketahui dari Update 3.4 Honkai Star Rail – For the Sun is Set to Die

Semua yang Perlu Diketahui dari Update 3.4 Honkai Star Rail – For the Sun is Set to Die

by Fadhil
June 23, 2025
0

Rangkuman beragam konten baru yang akan hadir di update 3.4 untuk Honkai Star Rail.

Honor of Kings memasuki babak baru lewat update terbesar mereka. Mulai 24 Juni 2025, game ini akan berevolusi menjadi Honor of Kings Plus.

Honor of Kings Plus Resmi Hadir Mulai 24 Juni, Bawa Update Terbesar

by Taufik
June 23, 2025
0

Honor of Kings siap memasuki babak baru lewat update terbesar mereka sejauh ini. Mulai 24 Juni 2025, game ini akan...

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Mobile Games
    • iOS
    • Android
  • Konsol
    • PlayStation 4
    • PlayStation 5
    • Nintendo Switch
    • Xbox One
    • Xbox Series S
    • Xbox Series X
  • PC
  • Opini
  • Rilis
  • Panduan
  • Wawancara
  • Situs Saudara
    • Wanuxi
    • GamerBraves
    • Gamer Santai
    • Gamer555

© 2020 - 2025 Digital Braves Media Group Sdn Bhd