Bela diri sudah menjadi gaya bertarung yang paling kami sukai sejak dulu. Tidak peduli apapun style atau alirannya, mengandalkan kekuatan fisik murni sebagai senjata tidak pernah gagal memberi impresi yang begitu keren pada sebuah karakter. Berbeda dari menonton film, sayangnya aliran gaya bertarung ini jarang bisa dieksekusi dengan maksimal dalam sebuah game, sebuah tantangan yang kemudian dijawab oleh developer Sloclap lewat karya barunya yaitu Sifu.
Berbekal pengalaman mereka dari Absolver yang sama-sama mengusung gameplay dengan aliran bela diri, kali ini Sifu benar-benar dibuat sedemikian rupa untuk bisa mempresentasikan tema tersebut dengan lebih baik dan mengambil inspirasi dari kung fu khas China serta beragam film aksi. Apakah game beat ’em up terbaru ini berhasil menawarkan pengalaman bermain yang sudah lama dinanti oleh para penggemar genrenya? Ataukah justru ada lebih banyak kekurangan yang masih harus diperbaiki? Langsung saja simak review lengkap kami untuk Sifu di bawah ini.
Cerita Sederhana yang Begitu Efektif
Kita mulai dulu dari pembahasan ceritanya. Meski bukan termasuk aspek yang diprioritaskan, cerita dalam Sifu memegang peran krusial untuk memberi pemain motivasi serta rasa penasaran demi mencapai tujuan mereka, yaitu balas dendam. Jadi dalam game ini kamu akan berperan sebagai seorang pemuda / wanita berumur 20 tahun yang berusaha memburu semua kelompok yang sempat terlibat dalam pembunuhan ayahmu. Kelompok tersebut dipimpin oleh sang antagonis utama yaitu Yang, bersama beberapa bawahan tertingginya yang memegang kekuasaan di berbagai distrik dengan posisi pentingnya masing-masing.
Karaktermu sebenarnya sudah meninggal di tangan bawahan Yang saat tragedi di masa lalu, tapi sebuah talisman ajaib bekas peninggalan sang ayah sukses membangkitkanmu kembali tanpa bekas luka. Inilah yang kemudian menjadi salah satu mekanisme utama di gamenya, yaitu bangkit dari kematian tapi dengan bayaran usia yang semakin menua. Apa yang membuat cerita dalam Sifu begitu efektif adalah bagaimana karaktermu ditempatkan sebagai keroco tidak berdaya di mata para pengkhianat tersebut, sebelum akhirnya kamu kembali bangkit sebagai hantu dari masa lalu yang memburu mereka semua dengan determinasi dan skill. Inilah yang kemudian menjadi dorongan kuat bagi kami untuk terus memainkan gamenya sebaik mungkin.
Gameplay Serba Intens dan Responsif
Bagian terbaik dalam Sifu sudah jelas terletak di gameplaynya, dan untuk yang satu ini harus kami beri acungan dua jempol. Sifu berhasil menawarkan sensasi gameplay beat ’em up yang begitu intens dan serba responsif. Untuk sebuah game yang mengandalkan tempo permainan cepat dan aliran kombo presisi, Sifu benar-benar terasa nyaman untuk dimainkan. Mungkin ada banyak momen di mana kami merasa kalau karakter yang dikendalikan sedikit terlambat dalam mengeksekusi sebuah gerakan atau manuver, tapi di sebagian besar momen kami sama sekali tidak punya masalah dengan gameplay yang ditawarkan. Semuanya berjalan dengan mulus dan disuguhkan lewat animasi badass.
Alur gameplay dalam Sifu sendiri bergerak secara linear. Kamu akan disuguhkan dengan lima level yang masing-masing memiliki setting hingga boss utama berbeda, serta semacam area hub tempat beristirahat sekaligus berlatih dengan AI yang bisa diprogram. Setiap level menyuguhkan atmosfer yang sangat berbeda antar satu sama lain, termasuk juga dari variasi musuh hingga mini-boss yang akan kamu temui di sepanjang perjalanan. Tentu saja semakin jauh progress yang berhasil kamu capai, maka tingkat kesulitannya akan semakin naik drastis sehingga kamu benar-benar dipaksa untuk menguasai mekanisme gameplaynya dengan cepat.
Berbicara soal tingkat kesulitan, Sifu adalah game yang sangat brutal. Bahkan untuk penggemar genre soulslike atau roguelite yang terkenal akan kesulitannya seperti kami benar-benar dibuat kewalahan saat berusaha menyelesaikan level 1 – 3. Tingkat kesulitan Sifu terletak dari serangan beruntun musuh yang terkadang sulit untuk dibaca dan dapat memberi damage tinggi. Selain kombo biasa, kontrol gameplaynya juga dibagi dalam gerakan manuver bertahan seperti menghindari serangan dari empat arah di tempat, menghindari serangan dengan gerakan side step biasa, atau melakukan parry. Opsi pertahanannya memang cukup beragam, tapi ada banyak momen di mana kamu harus mengeksekusi gerakan spesifik demi mengindari serangan, sehingga menuntut adanya gaya bermain fleksibel yang tidak berpacu pada satu strategi saja (kecuali jika kamu benar-benar super jago).
Selain harus lebih fleksibel dan observatif, di saat yang sama kamu juga dituntut untuk bermain dengan lebih agresif, apalagi karena karaktermu hanya bisa memulihkan nyawa / HP dengan mengeksekusi takedown (semacam animasi finisher khusus saat posture musuh penuh). Oh iya, Sifu juga mengusung sistem posture yang lumayan mirip dengan Sekiro: Shadows Die Twice tapi dengan nama Structure, yang mana pertahananmu dapat ditembus jika mendapat terlalu banyak serangan atau gagal mengeksekusi parry sempurna. Tidak ada health kit atau semacamnya, jadi jika ingin bertahan hidup, maka pastikan untuk mengalahkan sebanyak mungkin musuh dengan finisher. Hanya saja sebagai peringatan, ada beberapa musuh yang dapat memasuki fase power-up saat ingin kamu eksekusi dengan finisher, yang otomatis juga membuatnya jadi senjata makan tuan di beberapa momen.
Memotivasi dan Mengintimidasi di Saat Bersamaan
Tingkat kesulitannya yang brutal tidak seolah membuat kami gentar, karena inilah yang justru kami cari saat memainkan game dengan premis seperti tersebut. Bedanya dalam Sifu kamu bisa mendapat semacam motivasi sekaligus sensasi mengintimidasi di saat yang sama. Ini apalagi berhubungan dengan mekanisme bangkit dari kematian yang menjadi gimmick utamanya. Jadi dalam game ini kamu dapat kembali hidup di tempat dan situasi yang sama saat kamu gugur, sehingga membuat tempo permainan dapat terus berjalan sehingga kamu tidak perlu mengulang dari checkpoint jauh. Tapi kemampuan ini punya bayaran berat, yaitu usiamu akan bertambah setiap kali gugur hingga pada akhirnya si karakter meninggal saat melebihi kepala 70.
Harus kami akui kalau mekanisme ini memang sangat unik, tapi di saat yang sama bisa menjadi bumerang tersendiri bagi pemain yang tidak dapat beradaptasi dengan tingkat kesulitan dan berakhir mendapat game over bahkan sebelum bisa menyelesaikan level-level awal. Bahkan jika kamu berhasil menyelesaikan suatu level pada usia di atas 70, maka di level selanjutnya yang sudah pasti punya tingkat kesulitan tinggi kamu akan langsung mendapat game over setiap kali gugur.
Jika sudah mencapai titik tersebut, maka motivasi untuk terus bermain menjadi hilang dan memaksamu untuk kembali mengulang progress dari awal lagi dengan lebih baik. Ini apalagi ditambah dengan Death Counter yang bisa terus naik dan mempercepat kenaikan usiamu. Misalnya jika kamu gugur dua kali berturut-turut tanpa mengalahkan musuh yang sebelumnya berhasil menghajarmu, maka barnya akan naik ke angka 2 dan otomatis menaikkan usiamu sampai dua tahun. Satu-satunya cara menurunkan Death Counter adalah dengan mengalahkan musuh elit (tipe yang lebih kuat dari keroco biasa) dan boss. Untungnya masih ada opsi “Give Up” sehingga kamu bisa mengulang progress dari awal dengan status yang dipulihkan.
Kematian tidak selalu menjadi momen yang memilukan, karena karaktermu akan memiliki daya serang lebih kuat saat mencapai usia lebih tua, tapi dengan pertahanan yang ikut melemah karena kondisi tubuh yang tidak sebugar saat masih muda. Kamu juga akan diberi akses ke Skill Tree khusus untuk membuka berbagai teknik bertarung baru yang bisa sangat membantu. Salah satu yang paling kami sukai adalah Environmental Mastery, yang mana kamu dapat melempar objek di sekitar dengan cepat dan membuat musuh jatuh sebelum akhirnya bisa dihajar dengan lebih bebas. Ada juga gerakan khusus yang mengandalkan Focus (teknik memperlambat waktu) untuk melancarkan serangan telak ke musuh dengan lebih mudah. Semakin banyak musuh yang berhasil kamu kalahkan, maka EXP yang kamu dapat juga akan semakin melimpah untuk membuka skill yang diperlukan.
Sistem Skill Tree tersebut sayangnya bisa cukup grindy, karena setiap skill yang ada memerlukan jumlah EXP sampai berkali-kali lipat agar bisa dibuka secara permanen. Artinya kamu perlu menamatkan gamenya selama beberapa kali hanya untuk bisa mendapat akses ke semua skill, yang tentu bisa sangat memakan waktu apalagi bagi pemain yang masih kewalahan untuk mencapai progress jauh atau sekedar ingin memainkan gamenya lagi dengan kemampuan bela diri maksimal. Sebagai tambahan, gamenya juga punya semacam sistem upgrade lewat patung naga khusus untuk memperkuat statistik karaktermu. Beberapa statistiknya termasuk meningkatkan kapasitas Structure, jumlah HP yang berhasil dipulihkan saat mengeksekusi musuh dengan finisher, memperkuat durabilitas senjata dan masih banyak lagi. Sistem upgrade ini mengandalkan jumlah skor dan EXP yang berhasil didapat, jadi kamu harus bermain sebaik mungkin agar bisa mengakses setiap opsi yang ada.
Kesimpulan
Upaya Sloclap dalam menawarkan game beat ’em up murni layaknya berperan dalam sebuah film kung fu kami rasa telah berhasil dieksekusi dengan manis lewat Sifu. Terlepas dari tingkat kesulitannya yang cukup brutal, kami pada akhirnya selalu ditarik kembali untuk terus mencoba sebelum akhirnya bisa menjadi petarung yang lebih handal. Sama seperti premis yang berusaha ditawarkannya, semakin menua / lamanya kamu memainkan game ini, maka kamu pasti akan jauh lebih jago dan mendapat pengalaman yang sangat rewarding.
Bukan tanpa kekurangan tentunya, karena kami masih kurang suka dengan sistem skill treenya yang terlalu grindy dan memaksamu untuk memainkan gamenya dengan progress mentah selama beberapa kali. Jika menamatkan gamenya sekali saja sudah cukup menantang, maka bisa mendapat akses ke semua skill secara permanen tentu akan jadi tantangan yang lebih ekstrim. Sistem usia dalam game ini juga bisa cukup mengintimidasi, apalagi bagi pemain yang belum terbiasa dengan gameplaynya dan sudah mencapai usia maksimal sehingga memaksa mereka untuk kembali bermain dari awal. Bahkan datang dari kacamata penggemar game sulit seperti ini, harus diakui kalau Sifu bisa cukup tidak ramah dengan pendatang baru. Mungkin inilah alasan kenapa pihak developer sudah berencana untuk membawa opsi tingkat kesulitan dan aksesibilitas di update mendatang.
Jika penasaran dengan gamenya, Sifu saat ini sudah tersedia di PlayStation 4, PlayStation 5, dan PC via Epic Games Store.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game mobile lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Sifu
PROS
- Gameplay beat 'em up murni yang begitu seru dan responsif
- Variasi level hingga musuh yang cukup beragam
- Pacing gameplay super cepat dan tidak lepas dari momen menegangkan
- Sangat menantang
CONS
- Opsi upgrade dan skill tree yang cukup grindy
- Gimmick sistem usia yang bisa mengintimidasi, terutama untuk pemain kasual yang sulit membiasakan diri dengan gameplaynya
Discussion about this post