Bagi kamu yang setidaknya sudah malang melintang memainkan game sejak era pertama PlayStation, pastinya sudah tidak asing lagi dengan game berjudul Monster Rancher yang menawarkan game simulasi merawat monster yang cukup menyenangkan. Namun, bagaimana jika konsepnya digabung dengan monster yang lebih unik? Inilah yang coba ditawarkan Bandai Namco melalui Ultra Kaiju Monster Rancher.
Ultra Kaiju Monster Rancher menjadi game simulasi merawat monster yang mungkin biasa kamu lihat di seri Ultraman. Tidak cuma sekedar merawat, tetapi juga ada berbagai elemen lainnya yang membuatnya seru. Apakah memang benar seperti itu? Mari simak review kami selengkapnya.
Merawat Monster
Premis gameplaynya secara keseluruhan masih sama seperti terdahulu, yaitu sebuah sistem simulasi dimana para gamer akan dituntut untuk merawat berbagai Kaiju disini. Tidak cuma sekedar merawat seperti memberi makan, tapi juga belajar hingga mengajaknya pergi berpetualang, hingga bertempur lewat sebuah turnamen dengan Kaiju lainnya.
Cara mendapat Kaiju ada berbagai macam cara. Kamu bisa mendapatkannya lewat berbagai “kartu” yang dirilis secara resmi lalu scan menggunakan teknologi NFC. Kedua bisa lewat keywords dan sub-keywords. Lalu terakhir lewat redeem code yang didapat lewat pre-order.
Pemain bisa melatihnya lewat berbagai training. Entah dari cuma sekedar memindahkan pohon, memasak, atau seperti menyuruhnya pergi berpetualang agar lebih kuat. Ada juga sebuah sistem yang disebut Errantries yang bakal bisa menjadi “move set” atau skill yang dimiliki oleh Kaiju.
Baru pertama kali main dan bingung apa yang harus dilakukan agar peliharaan Kaiju lebih kuat? Tenang saja, akan ada sebuah pembantu atau asisten yang akan membantumu mengelola Kaiju, menyajikan statistik untuk berbagai monster yang kamu rawat dan memberitahu apa yang paling dibutuhkan agar para pemain tidak melakukan kesalahan. Menurut kami ini adalah hal yang bagus untuk menarik minat pemain baru agar tidak terlalu bingung.
Kami sangat menyukai premisnya, karena merawat sebuah “monster” dan menjadikannya yang terkuat adalah hal yang seru. Namun sayangnya, saya tidak bisa merawat Kaiju kesayangan dalam waktu yang lama disini, batas waktunya hanya sekitar 3-4 tahun setelah itu monster tersebut akan pensiun. Terlalu cepat dan rasanya “effort” saya dan grinding habis-habisan untuk membesarkannya berasa sedikit sia-sia karena harus move on ke Kaiju lainnya. Alangkah lebih baik jika umurnya bisa lebih diperpanjang.
Gelud, Gelud, dan Gelud
Ya, tujuan utama game ini tidak cuma sekedar merawat seperti yang sudah saya sebutkan diatas, tetapi juga membuat Kaiju yang diarawat menjadi juara di berbagai turnamen dan meraih rank setinggi mungkin. Ketika kamu berasil memenangkan sebuah turnamen, pemain bisa mendapatkan uang dan juga rank serta reputasi yang lebih tinggi.
Tidak bisa asal-asalan main, karena sistem turnamen disini adalah ranked, yang artinya jika kalah akan menurunkan rank dan reputasi yang kamu miliki. Meski kalah pada sebuah turnamen, pemain untungnya masih mendapatkan uang, jadi tidak cuma dapet nyesek turun ranknya saja.
Untuk gameplay bertarungnya, awalnya kami merasa temponya “berat” dan “lambat” dalam menggerakan monster disini. Saat bertarung, saya menggerakkan Kaiju saya ke kiri atau kanan menggunakan tombol L/R. Jarak dan ruang antar Kaiju akan menentukan skill yang bisa digunakan. Kamu bisa mendorong dan juga menghandir disini. Timing adalah segalanya.
Grafis Bukan Segalanya
Nilai jual utamanya memang bukan dari grafis yang ditawarkan. Harus kami akui memang meskipun hadir sebagai sebuah game Switch, Ultra Kaiju Monster Rancher tidak memiliki kualitas grafis yang maksimal. Hanya saja, model 3D nya sudah terasa “pas” dengan beberapa detail bagian Kaiju yang cukup baik diperlihatkan, bukan yang terbaik, tapi sudah cukup enak dipandang.
Jika kamu adalah fans Kaiju, pasti bakal menyukai bagaimana repsentasi berbagai bentuk mereka yang berbeda-beda dan unik, asetnya tidak ada yang copy-paste. Hal tersebut diperbagus lagu dengan berbagai efek suara dan raungan yang biasa kamu dengar di film-film dan membuat semakin imersif meskipun kualitas visualnya biasa saja. Ada sedikit stuttering, tapi tidak sering.
Kesimpulan
Saya sebagai gamer yang memang bukan fans berat Ultraman, jujur saja, Ultra Kaiju Monster Rancher terasa cukup membosankan dengan tempo gameplay yang lambat dan rada “grindy” untuk merawat monstermu. Kualitas visualnya memang bukan yang terbaik, tapi jika kamu adalah fans garis keras Ultraman, saya rasa kalian bakal menyukainya karena detail, desain, hingga animasinya terasa sangat mirip ketika dipresentasikan.
Namun, jika saya berpura-pura melupakan gameplay dan berfokus pada premis “simulasi merawat monster”, game ini cukup seru untuk dinikmati melihat bagaimana Kaiju yang dirawat tumbuh besar, melatihnya, mengatur strategi dan memenangkan banyak turnamen.
Ultra Kaiju Monster Rancher sudah resmi dirilis dan bisa kamu mainkan eksklusif di Nintendo Switch. Kamu bisa pantau terus detail baru mengenai gamenya pada akun Twitter resmi mereka DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Ultra Kaiju Monster Rancher
PROS
- Berbagai Kaiju yang unik dan mendetail
- Kualitas audio dan soundtrack yang imersif
- Mekanisme bertarung yang lumayan seru dan lucu
CONS
- Terasa grindy dan repetitif
- Framerate terkadang drop
- Umur Kaiju yang terlalu pendek
Discussion about this post